• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Korupsi dan Rontoknya Ideologi

10/10/2024/in Lain - Lain, Opini, Publikasi 2023 /by NewsUAD

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Harian Terbit (1 Juni 2023)

Sobirin Malian

Dalam suatu kesempatan pidato di Dewan Konstitusi Nasional, menjelang revolusi Perancis, Alex de Tocqueville, menyatakan: “oleh karena terkesan dalam masyarakat tenang-tenang saja, tidak ada gejolak yang berarti dan revolusi dianggap masih jauh, maka kita menganggap negara tidak ada masalah. Tuan-tuan…izinkan saya menyatakan bahwa, Anda sekalian sedang menipu diri sendiri. Saya yakin, saat ini kita sedang tidur diatas gunung berapi, bara api…(Alex de Tocqueville, On Democracy, Revolution and Society: 1980).

Apa kira-kira yang dapat kita tangkap makna dari pidato Alex de Tocqueville di depan Assemble Nationale Constituante, Perancis) itu. Pada tahun 1848 itu, ia mengingatkan rezim Orleans bahwa Perancis saat itu tidak dalam kondisi baik-baik saja. Cengkeraman aristokrasi yang berusaha mempertahankan status quo-nya, menurut De Tocqueville, sudah tidak relevan. Lalu ia menyatakan, harus ada solusi politik ke arah terbebas dari kungkungan aristokrasi. Apa yang dirasakan Alex de Tocqueville saat itu tampaknya sama dengan kondisi kita sekarang. Bahwa negara ini sesungguhnya tidak sedang dalam baik-baik saja. Kita sejatinya sedang mengalami guncangan politik dan hukum yang luar biasa.

Episentrum Persoalan

Bangsa ini terus diguncang berbagai skandal menjelang tahun politik 2024. Selain kasus terbaru, “Bancakan Korupsi Proyek Tower BTS Rp8 Triliun yang melibatkan Menkominfo”, masih banyak kasus rasuah yang belum terungkap dan belum tertangani. Pertanyaan yang perlu kita ajukan sebagai anak bangsa adalah, apakah kecemasan kita hanya pada kasus lenyapnya uang negara yang digondol para koruptor itu?

Jawabnya: Tidak ! Episentrum masalah bukan semata kerugian negara (korupsi), masalah lain masih banyak, misalnya, ancaman perpanjangan masa jabatan Presiden atau penundaan Pemilu masih saja membayangi. Juga masalah peradilan dan hukum di mana saat ini publik seperti mengalami ketidakpercayaan pada MK, MA, Kejagung, KPK dan lain-lain.

Lembaga peradilan seolah mengalami ketidakpercayaan di titik nadir terendah akibat beberapa putusannya sangat bertolak belakang dengan harapan publik. Putusan MK soal perpanjangan masa jabatan pimpinan KPK, dirasa sangat janggal dan dianggap sebagai putusan yang syarat dengan nuansa politik karena menjelang Pemilu 2024. Isu teraktual yang menarik perhatian publik adalah diduga bocornya putusan MK yang dirilis Prof. Denny Indrayana yang isinya putusan MK lebih memilih sistem proposional tertutup.

Dari beberapa putusan MK yang kontroversial itu – sejumlah akademisi menilai problem besar MK itu terletak pada hakim-hakimnya yang tidak lagi sebagai negarawan dan penegak yang adil, malah terkesan menjadi corong penguasa.Masalah kenegaraan lain yang tidak kalah besar adalah bagaimana relasi sebab akibat antara penguasa, hukum dan eksistensi bangsa. Muatan utama refleksi tidak masalah semata masalah korupsi dan kerugian negara, tetapi permasalahan ideologis (ideological corruption).

Dalam korupsi uang negara, ada ancaman bahaya terselubung, yakni pembunuhan ideologi kenegaraan dan ideologi kebangsaan. Pembunuhan ideologi masuk dari pintu sindikatisme berupa pelaksanaan kebijakan-kebijakan (kotor) negara terutama terhadap para buzzer dan influencer untuk kepentingan persekongkolan jahat kendati memakai baju dan slogan kepentingan umum. Dalam sindikalisme korupsi atau sindikat korupsi, empat pilar kebangsaan Tunggal Ika – yang bersifat ko-eksistentif digerogoti oleh kepentingan persekongkolan atau lebih jauh kepentingan oligarki. Ekses yang paling mencelakakan adalah deklinasi dan polarisasi yang mengancam kepercayaan publik terhadap ideologi dan simbol-simbol kebangsaan. Dari situ lahirlah gerakan-gerakan pencarian keselamatan publik.

Gerakan-gerakan primordial berslogan khilafah, politik identitas sesungguhnya pijaran-pijaran kecil dari sumber letupan masalah, yakni sindikalisme, Korupsi Kolusi dan Nepotisme. Gerakan-gerakan ini dapat saja kita sebut sebagai impian kolektif (collective dream) semacam utopia bersama masyarakat kecil yang ingin segera keluar dari himpitan hidup kita yang selama ini ditumpukan kepada wakil rakyat tetapi tak kunjung hadir mewakili kepentingan mereka. Dalam sindikasi korupsi – jembatan representasi dibebankan pada partai politik, lembaga legislatif, yudikatif maupun eksekutif yang mengalami patahan tak tersambungkan.

Menurut Gaetamo Mosca patahan paling menyolok ada pada kelakuan destruktif lembaga legislatif, yudikatif yang berbuntut keraguan akan masa depan pemerintah (The Ruling Class, 1939). Jadi guncangan besar eksistensi bangsa ini terletak di situ, sebab dari sudut sindikalisme, korupsi tidak lagi sekadar penyalahgunaan uang negara untuk kepentingan diri dan kelompok. Namun, korupsi merupakan tindakan sekelompok orang berkuasa yang sengaja menghancurkan ideologi negara lewat sindikat korupsi. Dalam sindikalisme korupsi bersemayam pengeroposan ideologi negara.

Secara sederhana dapat dijelaskan, dari kasus e-KTP atau Proyek BTS Menkominfo, Hambalang atau kasus besar lainnya, dapat dipastikan kasus korupsi tidak lagi menjadi perilaku kotor personal. Artinya, korupsi sudah masuk ranah sindikasi korupsi (Corruption Syndicate); persekongkolan jahat di tingkat elit negara (termasuk partai politik) untuk merampas uang negara secara sistematis dan itu sejatinya menggerogoti ideologi negara, karena mereka seharusnya yang bertanggungjawab atas kelangsungan dan berkomitmen menjaga ruh ideologi. Tetapi yang terjadi mereka menjadi contoh yang buruk sebagai pelaksana ideologi negara. Akhirnya, ideologi negara Pancasila justru dikotori oleh perilaku tidak terpuji. Ideologi pun rontok.

sumber https://www.harianterbit.com/opini/2748983830/korupsi-dan-rontoknya-ideologi

 

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png 0 0 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2024-10-10 09:02:002024-10-10 09:02:00Korupsi dan Rontoknya Ideologi

Toleransi dan Umat Beragama Yang Baik

08/10/2024/in Lain - Lain, Opini, Publikasi 2023 /by NewsUAD

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Babelpedia (30 April 2023)

Sobirin Malian (Dosen Fakultas Hukum Universitas Ahmad Dahlan)

Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Andi Pangerang menuai kecaman karena komentarnya di media sosial Facebook yang bernada ancaman terhadap warga Muhammadiyah.

Andi pada mulanya mengomentari pernyataan peneliti BRI, Prof. Thomas Djamaluddin soal perbedaan metode penetapan Idulfitri 2023. Komentar tersebut dinilai bernada ancaman hingga akhirnya viral di media sosial.

Dalam komentarnya, Andi menulis “Perlu saya halalkan gak nih darahnya semua padMuhammadiyah? Apalagi Muhammadiyah yang disusupi Hizbut Tahrir melalui agenda kalender Islam global dari Gema Pembebasan? Banyak bacot emang!!! Sini saya bunuh kalian satu-satu. Silakan laporkan komen saya dengan ancaman pasal pembunuhan! Saya siap dipenjara. Saya capek lihat pergaduhan kalian.” (Sumber CNN Indonesia, 26/4/2023).

Ujaran kebencian yang disampaikan oleh Andi Pangerang itu menggambarkan bahwa perbedaan dalam beragama abelum menjadi rahmat. Perbedaan masih dianggap sebagai permusuhan.
Beragama Kekanakan KH A Mustofa Bisri (Gus Mus) pada tahun 90-an awal pernah menulis buku yang sangat kontemplatif berjudul Saleh Sosial Saleh Ritual. Dalam buku tersebut dengan sangat kontemplatif bahkan intuitif dia menyindir dengan sangat halus perilaku beragama kita yang seringkali masih sangat kekanak-kanakan untuk menghindari kata ingusan.

Betapa dalam beragama, kata Gus Mus, kita masih primitif dan ndeso. Kecenderungan kita masih tekstualitas dan konservatif. Melihat orang yang berbeda adalah melihat musuh yang harus diperangi, yang harus dilawan, yang harus dibinasakan, yang harus diberangus, dimusnahkan, bahkan jika perlu dihabisi secara zero sum game (tujuh turunan).
​Memang buku Gus Mus itu terbit sudah lebih 20 tahun lebih, tapi dalam kenyataannya “gagasan” buku itu masih sangat relevan dengan keadaan pola keberagamaan kita hari ini. Bisa jadi, kontemplasi Gus Mus memang melampaui zamannya sehingga menembus dimensi ruang dan waktu; atau bisa jadi justru kita memang tak kunjung beranjak dewasa dalam beragama ? Kelihatannya pilihan kedua adalah gambaran utuh pola keberagamaan kita. Hingga hari ini kita masih belum meningkat menjadi umat yang dewasa (al-ihsan). Umat yang bisa menghargai perbedaan; yang menjadikan perbedaan sebagai bahan baku persatuan (unity in diversity). Umat yang pada level al-ihsan, menjadikan perbedaan sebagai rahmat.

​Benarkah atau bukankah kita adalah agama yang rahmatan lil alamin ? Realitasnya tidak bisa kita jawab dengan tegas. Secara teoritis jawaban itu mudah. Kredo agama Islam memang rahmatan lil alamin. Namun, jika kita pindahkan kredo tersebut ke dalam praksis kehidupan sehari-hari, jujur dengan sangat berat hati kita harus mengatakan bahwa perilaku kita belum mencerminkan profil yang kehadirannya mengasihi sesama.
Toleransi Dalam Kemajemukan
​Dalam fenomena seringkali kekerasan,terorisme atau tindakan-tindakan sejenis lahir dari sikap intoleran, tidak menghargai dan menghormati perbedaan. Para pelaku menyebut tindakan mereka dimotivasi oleh ajaran agama, padahal tidak. Menurut Murad W Hofmann dalam Islam the Alternative (1999), fenomena terorisme yang terjadi di berbagai negara dan banyak tempat, sama sekali tidak ada hubungannya dengan Islam atau agama lain mana pun.
​Ditegaskan Murad, ajaran agama sejatinya mendorong pada sikap toleran. Dalam Islam, misalnya, Al Quran berulang kali menyatakan, perbedaan di antara umat manusia_baik warna kulit, ras, bahasa dan lain-lain_adalah sunatullah, wajar. Allah bahkan melukiskan pluralisme ideologi sebagai rahmat.

​Ini bisa disimak dalam ayat, “Kalau Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap karunia yang telah diberikan-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah dalam berbuat kebajikan” (al Maidah:48). Ayat lainnya: “Dan jika Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang di bumi seluruhnya. Tetapi apakah kamu (hendak) memaksa manusia agar mereka menjadi orang-orang beriman?” (Yunus:99).
Redefinisi Kebaikan Mengutip yang pernah dinarasikan Taman Hasan (2008) dalam al Quran, setidaknya memuat lima istilah yang dalam bahasa kita sama-sama diterjemahkan sebagai kebaikan, yaitu: al khaer, al-ma’ruf, al-birr,al-ihsan dan as-sholeh. Kelima istilah ini diterjemahkan sebagai kebaikan, padahal ketika diaplikasikan pada kehidupan nyata “makna” antara satu sama lain memiliki nuansa dan dimensi yang berbeda.

​Al-khaer di dalam Al-Qur’an diantaranya : berarti lebih baik, kebaikan atau kebajikan. Al-khair adalah sesuatu yang memegang peranan penting dalam Islam karena datang murni dari Allah. Al-ma’ruf; kebaikan dalam wilayah sosial. Al-birr, kebaikan pada diri seseorang untuk menjadi lebih baik. Al-ihsan, kebaikan yang sesungguhnya bukan kewajiban bagi kita, melainkan kita bersedia melakukannya.As-ssholeh: kebaikan yang diterapkan dalam semua aspek kehidupan, meliputi ranah sosial, politik, dan juga budaya.

​Dalam konteks kehidupann sosial beragama pada masyarakat majemuk seperti Indonesia, yang dibutuhkan adalah transformasi kebaikan al-khaer, al-ma’ruf, al-birr menjadi kebaikan al-ihsan dan as-sholeh. Kebaikan yang bersifat individu menjadi kebaikan yang bersifat sosial.
​Nabi Muhammad SAW pernah memberi contoh yang baik ketika terjadi peristiwa fatkhu Makkah (penaklukan kota Mekah). Pasukan Muslim yang berhasil mengalahkan kaum kafir dan melucuti senjatanya justru oleh Nabi tidak disakiti. Nabi bahkan membebaskan mereka. Dalam konteks ini, yang dilakukan Nabi Muhammad SAW adalah kebaikan kategori al-ihsan. Kebaikan yang dilakukan, padahal tidak ada tuntutan dan kewajiban baginya untuk melakukan hal itu.
Penutup

​Pada akhirnya, dari banyak pengalaman terganggunya kerukunan akibat intoleransi di Indonesia, kiranya perlu didesain (social engineering) agar tetap memiliki daya tahan (resilience) untuk menghargai, menghormati, serta melangsungkan kehidupan harmoni sosial yang tidak dalam ke-semu-an. Hal ini penting karena seringkali harmoni dalam ke-semu-an akan menciptakan persoalan yang jauh lebih serius daripada sebelumnya dikelola dan dipersiapkan lebih dahulu.\

Sumber https://babelpedia.id/toleransi-dan-umat-beragama-yang-baik/

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png 0 0 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2024-10-08 10:02:582024-10-08 10:02:58Toleransi dan Umat Beragama Yang Baik

Fatwa dan Perhatian Muhammadiyah tentang Perempuan

26/08/2022/in Lain - Lain, Opini, Publikasi 2022 /by NewsUAD

Radar Jogja (1 Maret 2022)

Hadi Suyono

Bahkan, disinilah Muhammadiyah membuka pintu bagi perempuan untuk bisa berkiprah menjadi hakim, suatu profesi yang pada tahun-tahun lahirnya putusan ini persepsi masyarakat tentang perempuan masih kental dengan nuansa domestik. Dalam sikap keagamaannya yang lain, Muhammadiyah juga menjadikan isu dan kepentingan perempuan sebagai salah satu dasar argumentasi dalam berfatwa. Ini misalnya tampak dari fatwa tarjih Muhammadiyah tahun 2007 tentang Hukum Nikah Sirri dan Perceraian di Luar Sidang Pengadilan.

Selengkapnya Fatwa dan Perhatian Muhammadiyah tentang Perempuan

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png 0 0 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2022-08-26 11:26:232022-08-26 11:26:23Fatwa dan Perhatian Muhammadiyah tentang Perempuan

UAD Juara 3 Seleksi NUDC LLDIKTI Wilayah V Yogyakarta

28/06/2021/in Lain - Lain /by NewsUAD
PUSAT Prestasi Nasional, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia telah melaksanakan verifikasi dan validasi berkas peserta National University Debating Championship (NUDC) dan Kompetisi Debat Mahasiswa Indonesia (KDMI) Tahun 2021.

Berdasarkan hasil seleksi tim verifikator yang telah dilaksanakan, maka Pusat Prestasi Nasional memutuskan peserta NUDC dan KDMI tahun 2021 yang lolos pada tahap seleksi administrasi.

Sumber https://inilahjogja.com/uad-juara-3-seleksi-nudc-lldikti-wilayah-v-yogyakarta/

 

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/UAD-Juara-3-Seleksi-NUDC-LLDIKTI-Wilayah-V-Yogyakarta.png 523 795 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2021-06-28 11:53:452021-06-28 11:53:45UAD Juara 3 Seleksi NUDC LLDIKTI Wilayah V Yogyakarta

Mahasiswa UAD Juara 1 Lomba Karya Tulis Tingkat Nasional

28/06/2021/in Lain - Lain /by NewsUAD
RENANGGA Yudianto, mahasiswa Program Studi Teknik Elektro UAD Yogyakarta, meraih Juara 1 dalam Lomba Karya Tulis Essay Tingkat Nasional yang diadakan Universitas Duta Bangsa Surakarta, Jawa Tengah.

Di bawah bimbingan Anton Yudhana, ST, MT, Ph.D – selaku dosen pembimbing – Renangga Yudianto berhasil meraih juara pertama dalam lomba dengan tema “Brightens Indonesia’s Future Trough the Swift of Educational Methods During the Pandemic” (Menuju Indonesia Emas dengan Merdeka Belajar di Masa Pandemi).

Sumber https://inilahjogja.com/mahasiswa-uad-juara-1-lomba-karya-tulis-tingkat-nasional/

 

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Mahasiswa-UAD-Juara-1-Lomba-Karya-Tulis-Tingkat-Nasional.png 589 791 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2021-06-28 11:52:172021-06-28 11:52:17Mahasiswa UAD Juara 1 Lomba Karya Tulis Tingkat Nasional

Tingkatkan Mutu Pendidikan, Mahasiswa UAD Adakan Bimtek Bagi Guru SDN 3 Kaliajir Banjarnegara

28/06/2021/in Lain - Lain /by NewsUAD
Tiga mahasiswa dari Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta mengadakan Pelatihan Teknologi Informasi kepada guru-guru di SDN 3 Kalijair selama satu hari.

“Pelatihan ini berupa sharing session bersama 8 guru SD N 3 Kaliajir tentang penggunaan aplikasi Google Meet dan Zoom,” kata Fernanda Amalia Putri salah satu mahasiswi UAD, Minggu 20 Juni 2021.

Sumber https://lensapurbalingga.pikiran-rakyat.com/pendidikan/pr-212087690/tingkatkan-mutu-pendidikan-mahasiswa-uad-adakan-bimtek-bagi-guru-sdn-3-kaliajir-banjarnegara

 

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Tingkatkan-Mutu-Pendidikan-Mahasiswa-UAD-Adakan-Bimtek-Bagi-Guru-SDN-3-Kaliajir-Banjarnegara.png 497 791 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2021-06-28 11:33:362021-06-28 11:33:36Tingkatkan Mutu Pendidikan, Mahasiswa UAD Adakan Bimtek Bagi Guru SDN 3 Kaliajir Banjarnegara

Tim Pengabdian Masyarakat UAD Menyelanggarakan Pelatihan Pembuatan Penulisan Buku Ajar Digital bagi Guru

28/06/2021/in Lain - Lain /by NewsUAD
Tim Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PPM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta mengadakan kegiatan Pelatihan Pembuatan Penulisan Buku Ajar Digital bagi Guru Bahasa Indonesia SMP di Kabupaten Bantul.

Kegiatan pelatihan dan pendampingan tahap pertama dilaksanakan pada Selasa, 15 Juni 2021 dan untuk tahap selanjutnya dilakukan proses pendampingan.

Sumber https://www.wartajogja.id/2021/06/tim-pengabdian-masyarakat-uad.html

 

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Tim-Pengabdian-Masyarakat-UAD-Menyelanggarakan-Pelatihan-Pembuatan-Penulisan-Buku-Ajar-Digital-bagi-Guru.png 635 1345 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2021-06-28 11:20:392021-06-28 11:20:39Tim Pengabdian Masyarakat UAD Menyelanggarakan Pelatihan Pembuatan Penulisan Buku Ajar Digital bagi Guru

Kenaikan Pangkat 101 Tenaga Kependidikan UAD Yogyakarta

28/06/2021/in Lain - Lain /by NewsUAD
MAJUNYA Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta hingga saat ini karena adanya kerja keras seluruh elemen.

Di sisi lain, tenaga kependidikan harus mendukung implementasi catur dharma di UAD Yogyakarta, baik di bidang pendidikan dan pengajaran, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, Al-Islam dan Kemuhammadiyahan.

Berkaitan hal tersebut Kepala Biro SDM, Triantoro Safaria, Ph.D, serahkan Surat Keputusan (SK) kenaikan pangkat bagi 101 orang tenaga kependidikan (tendik) di Auditorium Kampus I, Jl Kapas 9 Semaki, Umbulharjo, Yogyakarta, Kamis (17/6/2021).

Sumber https://inilahjogja.com/kenaikan-pangkat-101-tenaga-kependidikan-uad-yogyakarta/

 

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Kenaikan-Pangkat-101-Tenaga-Kependidikan-UAD-Yogyakarta.png 641 791 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2021-06-28 11:14:362021-06-28 11:14:36Kenaikan Pangkat 101 Tenaga Kependidikan UAD Yogyakarta

Problematika Kejenuhan Belajar Peserta Didik Selama Masa Pandemi Covid-19

28/06/2021/in Lain - Lain /by NewsUAD
BURN out (kejenuhan belajar) pada siswa Sekolah Menangah menjadi urgensi bagi guru bimbingan dan konseling untuk membantu dalam kegiatan pencegahan, pengentasan, maupun pengurangan burn out siswa.

Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta memfasilitasi guru-guru bimbingan dan konseling di Kabupaten Kulonprogo dan Kabupaten Bantul untuk mencegah kondisi burn out siswa, mengurangi dan mengatasi problematika burn out siswa selama pembelajaran di masa pandemi Covid-19.

Sumber https://inilahjogja.com/problematika-kejenuhan-belajar-peserta-didik-selama-masa-pandemi-covid-19/

 

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Problematika-Kejenuhan-Belajar-Peserta-Didik-Selama-Masa-Pandemi-Covid-19.png 637 817 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2021-06-28 09:53:532021-06-28 09:53:53Problematika Kejenuhan Belajar Peserta Didik Selama Masa Pandemi Covid-19

Pelatihan Konseling Seni Kreatif untuk Mengatasi Burnout

17/06/2021/in Lain - Lain /by NewsUAD
SAAT ini konseling seni kreatif untuk mengatasi burnout, meningkatkan resiliensi perubahan sosial yang cepat di tengah masyarakat, dapat disikapi dengan positif dan negatif.

Penyikapan positif berdampak pada kebahagian internal individu. Namun tidak semua siswa dapat menyikapi perubahan itu dengan positif. Bahkan ada yang menyikapi perubahan tersebut dengan negatif, misalnya terlibat perilaku agresif, masuk dalam geng dan perilaku merusak lainnya.

Sumber https://inilahjogja.com/pelatihan-konseling-seni-kreatif-untuk-mengatasi-burnout/

 

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Pelatihan-Konseling-Seni-Kreatif-untuk-Mengatasi-Burnout.png 617 795 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2021-06-17 12:56:302021-06-17 12:56:30Pelatihan Konseling Seni Kreatif untuk Mengatasi Burnout
Page 2 of 27‹1234›»

TERKINI

  • BEM FH UAD Adakan Program “Dikabarin”31/05/2025
  • BHP UAD Adakan Pelatihan Fotografi Bersama Canon Indonesia31/05/2025
  • Bidang Humas dan Protokol UAD Selenggarakan Upgrading Student Support31/05/2025
  • UAD Raih Penghargaan LPTK Terbaik dalam Penyelenggaraan PPG 202431/05/2025
  • UAD Pertahankan Peringkat Pertama PTS Nasional Penerima Hibah Penelitian Kemendiktisaintek 202531/05/2025

PRESTASI

  • Mahasiswa FKM UAD Raih Juara I Lomba Futsal STPN 2025 Se-DIY31/05/2025
  • Inovasi Tim Jelantina Raih Juara 3 Lomba Poster26/05/2025
  • Mahasiswi UAD Raih Gold Medal dan Penghargaan Khusus di Ajang Internasional26/05/2025
  • Tim Bouqet Snack PBSI PPG UAD Juara 1 Lomba Video dalam Gelar Karya 202526/05/2025
  • Tim Arabian PPG PGSD UAD Juara 2 Lomba Poster dalam Gelar Karya 202524/05/2025

FEATURE

  • Perjalanan Hanifia Merawat Cinta Al-Qur’an31/05/2025
  • Cerita Inspiratif Rino, Meniti Karier dan Perjalanan Melawan Burnout31/05/2025
  • Peran Matematika dan Sains Dalam Teknologi31/05/2025
  • Alya: UKM Karate Mendukung Pengembangan Diri Saya31/05/2025
  • Danang, Apoteker UAD dengan 21 Publikasi Ilmiah, 8 Terindeks Scopus24/05/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top