Krisis Moral Perlu Ditanggulangi: Peran Perguruan Tinggi bagi Perkembangan Karakter Anak
Krisis moral saat ini sedang melanda negara kita. Krisis tersebut misalnya berkaitan dengan pergaulan bebas, maraknya angka kekerasan anak-anak dan remaja, kejahatan terhadap teman, pencurian, kebiasaan menyontek, penyalahgunaan obat-obatan, pornografi, serta perusakan sudah menjadi masalah sosial yang sampai saat ini belum bisa diatasi secara tuntas. Krisis tersebut berkaitan dengan karakter tidak baik pelakunya.
Oleh karena itu, pemerintah Indonesia, melalui Kemendikbud dan KemenRistekDikti, serta lembaga-lembaga pendidikan seperti Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dan Universitas Negeri Semarang (UNNES) terus melakukan inovasi pendidikan untuk membentuk karakter bangsa melalui penanaman pemikiran, tindakan, dan kebiasaan-kebiasaan yang baik sehingga diharapkan terbentuk karakter bangsa yang baik.
“Karakter yang baik didukung oleh pengetahuan tentang kebaikan, keinginan untuk berbuat baik, dan melakukan perbuatan kebaikan. Dengan karakter yang baik, banyak hal yang bisa dimaksimalkan,” terang ketua panitia Dr. Widodo, M.Si., dalam acara seminar nasional di Masjid Islamic Center kampus IV UAD.
UAD sebagai perguruan tinggi Muhammadiyah dengan motto Moral and Intellectual Integrity, lanjut Widodo, mendukung segala yang mengarah pada kebaikan.
“Di samping cerdas juga berkarakter baik, UAD juga mengutamakan prestasi mahasiswa. Jika mahasiswa beraktivitas maka secara tidak langsung dia akan meninggalkan hal-hal yang kurang baik.”
Seminar yang mengangkat tema “Akselerasi Inovasi Pendidikan dalam Membangun Karakter Bangsa” dengan pembicara utama Dr. Susilo Bambang Yudhoyono yakni Presiden RI periode 2004-2012, dan MenRistekDikti. Seminar ini merupakan kerja sama antara UAD dan UNNES dan dilakukan secara serentak se-Indonesia oleh 15 perguruan tinggi melalui live streaming.
Perguruan tinggi yang terlibat dalam seminar ini adalah UAD Yogyakarta, UNNES Semarang, STIKIP Singkawang, Unswadaya Gunungjati, STKIP Sukaraja Sumsel, Unis Jeember, Universitas Jambi, STKIP Muh. Bangka Belitung, STKIP Gunabangsa Palembang, Universitas Panca Sakti Tegal, Unismuh Sumut, IKIP Mataram, Yayasan Darusslam, dan Universitas Mulawarman.
Hadir dalam seminar ini Rektor, Wakil Rektor, Dekan, Ketua Program Studi di lingkungan UAD, dan dosen-dosen PPKN UAD. Selain kedua pembicara utama tersebut, tampil pula dua guru besar dari UNNES, yakni Prof. Dr. Haryono dan Prof. Dr. Budi Waluyo. Sedangkan pemakalah pendamping yang dilakukan secara paralel berasal dari beberapa dosen dan mahasiswa dari perguruan tinggi di DIY.
Seminar ini diselenggarakan juga dalam rangka meraih rekor MURI, yakni rekor seminar yang dilakukan secara serentak di 17 lokasi di Indonesia dan diikuti oleh hampir 3000 peserta.
Dalam acara tersebut, untuk Provinsi DIY dipusatkan di Islamic Center kampus IV UAD, Ringroad Selatan. Seminar ini didukung oleh Biro Sistem Informasi dan Komunikasi (Biskom) UAD yang dimotori oleh Tawar, S.Si., M.Kom., Biro Fasilitas dan Aset (Bifas) UAD yang dimotori oleh Afan Kurniawan, ST,.MT., dan TV UAD yang dimotori oleh Muhammad Ali, S.Si., M.Hum.
Selain itu, acara ini juga merupakan kerja sama seminar nasional serentak antara UAD dan UNNES. Selaku ketua panitia adalah Dr. Widodo, M.Si., dan dua wakil ketua yakni Drs. Abdul Tarom serta Rusminingsih, S.Pd., M.Pd. Seminar dibuka oleh Rektor UAD, yakni Dr. Kasiyarno, M.Hum.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!