Mengenang Buya Syafii, Dai yang Humanis
Suara Merdeka (3 Juni 2022)
Hendra Darmawan
Dalam menyampaikan pesan dakwah, Buya berkomunikasi lintas golongan, lintas iman. Buya akrab dengan komunitas Katolik, Protestan, Budhis dan lain-lain, tanpa sedikitpun merasa imannya kepada Allah tergerus atau berkurang sedikitpun. Bahkan di masa kepemimpinan beliaulah, fikih hubungan antaragama dirilis di bawah komando Prof Amin Abdullah sebagai Ketua Majelis Tarjih dan Pengembangan Pemikiran Islam (MTPPI) PP Muhammadiyah.
Tampak tersirat dalam pesan-pesan di banyak forum, bahwa dakwah mendekatkan, sedangkan politik menjauhkan. Dakwah merangkul, sedangkan politik menjadikan berjarak, kutipan dari buku ”Titik-titik Kisar di Perjalananku” (2010). Membaca buku TTKP karya Buya, meski sudah beberapa kali masih tetap terbawa suasana dan emosi sehingga tidak terasa air mata berderai. Otobiografi itu mengkisahkan perjalanan hidup, perjuangan dan air mata, juga kisah-kisah yang menggembirakannya.
Selengkapnya https://smjogja.com/mengenang-buya-syafii-dai-yang-humanis/