Dampak Perjanjian Giyanti (6) Panembahan Notoprodjo Mendapat Serangan Tentara Belanda
Koran Merapi (9 Februari 2022) Iis Suwartini Pangeran Notoprojo menguasai wilayah terpencil dari Kerajaan Mataram tepatnya di wilayah Serang yang sekarang berada di wilayah perbatasan Grobogan-Sragen. Panembahan Senopati Notoprojo sangat anti dengan Belanda. Beliau adalah keturunan Sunan Kalijaga. Semenjak kejadian itu ia tidak lagi bersedia berkunjung ke Surakarta maupun Yogyakarta....
Dampak Perjanjian Giyanti (5) Niat Memecah Belah Mataram dengan 10 Pasal Perjanjian
Koran Merapi (8 Februari 2022) Iis Suwartini Pihak yang menandatangani kesepakatan yakni Pemerintahh Hindia-Belanda atau VOC oleh Nicolas Hartingh, Kasunanan Surakarta oleh Pangeran Pakubuwono III dan Kasultanan Ngayogyakarta oleh Pangeran Mangkubumi. Penandatanganan kesepakatan tersebut kini dikenal dengan nama Perjanjian Giyanti. Setelah perjanjian damai ditandatangani, Pangeran Mangkubumi memerangi kelompok Pangeran Sumbernyawa....
Dampak Perjanjian Giyanti (4) Perlawanan Pangeran Mangkubumi Membawa Korban di Kubu VOC
Koran Merapi (7 Februari 2022) Iis Suwartini Hal tersebut tentu semakin membuat Pangeran Mangkubumi dan Raden Mas Said Geram. VOC tetap pada misi utama yaitu memecah belah Kerajaan Mataram. Mengetahui adanya kesepakatan tersebut, Pangeran Mangkubumi dan Raden Mas Said semakin sengit bertempur. VOC pun semakin terdesak dan pasukannya banyak yang...
Dampak Perjanjian Giyanti (3) Pangeran Mangkubumi Bersatu degan Raden Mas Said
Koran Merapi (5 Februari 2022) Iis Suwartini Setelah cukup lama menghadapi peperangan dengan Raden Mas Said akhirnya Pangeran Mangkubumi mampu mengalahkannya. "Hamba sudah berhasil mengalahkan Raden Mas Said." "Terima kasih atas perjuanganmu." Namun sangat disayangkan, kedatangan Mas Said tidak disambut dengan baik. Hal tersebut dikarenakan bujukan Patih Pringgalaya, Pakubuwana II...
Dampak Perjanjian Giyanti (2) Raden Mas Said Menghimpun Kekuatan Melawan Kekuasaan VOC
Koran Merapi (4 Februari 2022) Iis Suwartini Pada suatu ketika Raden Mas Said mengajukan permohonan untuk mendapatkan kenaikan pangkat. Namun permohonan tersebut tidak disetujui, ia bahkan dituduh terlibat dalam pemberontakan yang dilakukan orang-orang Cina. "Rasanya tidak pantas pemberontak sepertimu untuk naik pangkat." "Ucapan Tuan tidak beralasan." Belanda pun geram dengan...