• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Mendengar Psikologis Generasi ”Strawberry”

02/01/2025/in Opini, Publikasi 2024, Suara Merdeka /by NewsUAD

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Suara Merdeka (20 Maret 2024)
Annisa & Windy Aristiani

YOGYAKARTA, kedu.suaramerdeka.com – Remaja masa kini, sering disebut sebagai generasi ”strawberry”, hidup di tengah arus informasi yang begitu cepat dan tekanan yang semakin meningkat. Di balik kehidupan sosial media yang tampak glamor, ada realitas yang tidak selalu terlihat.

Menurut studi peneliti Universitas Indonesia, angka prevalensi self-harm atau perilaku melukai diri sendiri di Indonesia meningkat dari tahun ke tahun. Diperkirakan sekitar 20 hingga 30 persen remaja di Indonesia pernah melakukan tindakan self-harm, setidaknya sekali dalam hidup mereka.

Studi di Yogyakarta menemukan bahwa sekitar satu dari 10 remaja di wilayah ini telah melakukan self-harm. Angka itu menyoroti pentingnya upaya yang lebih besar dalam mengatasi masalah kesehatan mental di kalangan remaja.

Faktor-faktor seperti tekanan akademik, masalah hubungan sosial, ekspektasi sosial yang tinggi dan ketidakmampuan untuk mengatasi stres dapat berkontribusi terhadap peningkatan kasus self-harm. Dalam menghadapi tantangan tersebut, salah satu cara yang dapat kita lakukan yakni mendengar aktif.

Perilaku self harm merupakan bentuk dari kegagalan mengekspresikan emosi atau perasaan yang tidak menyenangkan. Luka atau rasa nyeri yang dialami ketika melakukan self harm dianggap sebagai perasaan yang setara dengan kekecewaan atau kesulitan yang dihadapi.

Secara psikologis semakin tidak percaya diri, rasa rendah diri, tidak berguna, tidak diperhatikan. Self harm juga dapat meningkatkan risiko infeksi karena alat yang digunakan. Seiring berjalannya waktu, hal tersebut dapat menyebabkan perilaku self harm dapat semakin meningkat, dan yang terburuk adalah percobaan bunuh diri jika tidak tertangani dengan baik.

Memahami Perasaan

Mendengar aktif bukan sekadar mendengarkan perkataan seseorang, tetapi juga memahami perasaan dan emosi. Ini melibatkan empati, kesabaran, dan keinginan yang tulus untuk memahami dan membantu. Menjadi teman akan mengurangi rasa sendirian.

Dengan mendengar aktif, kita dapat memberikan mereka ruang untuk berbagi tanpa takut dihakimi atau diabaikan. Melalui mendengarkan aktif, kita dapat membantu remaja mengeksplorasi akar permasalahan mereka dan mencari solusi yang sesuai. Ketika remaja merasa didengar dan dipahami, hal ini dapat meningkatkan rasa percaya diri dan memperkuat koneksi sosial mereka.

Salah satu yang memiliki peran penting dalam membangun percaya diri seorang remaja yakni orang tua. Tetapi tidak semua orang tua memahami bersikap dan memberikan perhatian kepada anaknya. Tidak sedikit yang bahkan tidak mau mendengarkan cerita remeh anaknya sehingga anak akhirnya menutup diri.

Ada pula orang tua yang merasa sudah sering berbicara tapi lupa mendengarkan. Memberikan waktu dan perhatian tentu sangat penting. Meluangkan waktu khusus untuk berbicara dengan remaja/anak tanpa gangguan dari ponsel atau kegiatan lainnya, tunjukkan bahwa kita peduli dengan apa yang mereka katakan.

Selain itu kita juga perlu mempraktikkan empati. Cobalah untuk melihat situasi dari sudut pandang remaja. Jangan langsung menilai atau mengkritik, tetapi berusaha untuk memahami perasaan mereka. Hindari pembicaraan yang hanya mengecilkan perasaan mereka. Apapun yang dirasakan remaja, itu nyata bagi mereka. Hindari meremehkan atau mengabaikan perasaan mereka, bahkan jika bagi kita terdengar sepele.

Mendengar aktif bukanlah hal yang mudah, tetapi dapat memiliki dampak yang besar pada kesehatan mental dan kesejahteraan remaja generasi ”strawberry”. Dengan memberikan ruang bagi mereka untuk berbicara dan merasa didengar, kita dapat membantu mengurangi tingkat self-harm dan memperkuat koneksi emosional yang penting dalam pembentukan identitas mereka. Ingatlah, satu-satunya cara untuk benar-benar memahami remaja adalah dengan mendengarkan dengan hati yang terbuka dan tanpa henti.

sumber https://kedu.suaramerdeka.com/pendidikan/2112209056/mendengar-psikologis-generasi-strawberry

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png 0 0 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2025-01-02 11:04:022025-01-02 11:04:02Mendengar Psikologis Generasi ''Strawberry''

TERKINI

  • IMM FEB UAD Gelar Pelatihan BETA05/06/2025
  • IMM PBII Gelar Diskusi Sigma dalam Semarak DAD 202505/06/2025
  • IMM Buya Hamka UAD Adakan Kegiatan Ngaji Berfaedah dan Al-Kahfi Day05/06/2025
  • Berinovasi Melalui Seminar Nasional “Innovation in Action”05/06/2025
  • Sumpah Dokter Periode II FK UAD 2025 Luluskan Dokter Baru05/06/2025

PRESTASI

  • Mahasiswa FK UAD Raih Juara 3 Nasional Solo Pop Porseni 202504/06/2025
  • Kejutan Manis Tim Futsal UAD: Raih Juara 1 TUN FC 202504/06/2025
  • UKM Basket Putra UAD Juara 1 pada Kompetisi GBC 202504/06/2025
  • Mahasiswa UAD Juara 2 Lomba Desain Nasional03/06/2025
  • Mahasiswa FAI UAD Raih Juara 3 Lomba Qiroatul Akhbar02/06/2025

FEATURE

  • Memahami Social Media Insight05/06/2025
  • Menerapkan Flipped Classroom untuk Menjadi Guru Profesional05/06/2025
  • Kisah Asna Adira: Atasi Kendala Skripsi hingga Raih Predikat Lulusan Terbaik05/06/2025
  • Pentingnya Memahami Tantangan dan Tanggung Jawab Guru05/06/2025
  • AI dan Etika Menulis Ilmiah05/06/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top