Kuliah di UAD untuk Menggapai Cita-citanya Menjadi Dokter
“Saya dulu pernah sakit dan diperiksa ke UGD. Namun saat itu, saya menunggu sampai dua jam lebih di UGD dan itu pun belum diperiksa oleh dokter. Perawatnya bilang harus menunggu dulu karena dokternya masih belum ada di UGD. Sedangkan kalau mau mencari pengganti dokter lain, susah. Jadi dari situlah saya mulai ada keinginan menjadi dokter.”
Begitulah pengalaman empiris Susila Maya mahasiswa baru dari Jayapura, Papua, yang memilih Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) untuk menggapai cita-citanya menjadi seorang dokter.
Alasan lainnya, ia memilih melanjutkan pendidikan di FK karena ingin membantu tim medis di Jayapura. Di sana masih sangat kurang dan sedikit sekali. Ditambah, kondisi rumah sakitnya juga masih kurang. Dari keterangannya, di daerahnya hanya ada satu rumah sakit saja, itu pun pelayanannya masih kurang, dan dokternya jarang ada.
“Saya ingin membantu orang Papua sekaligus tempat di mana saya lahir dan tumbuh besar. Kondisi lingkungannya di sana masih memprihatinkan,” katanya saat diwawancara di sela hari kedua Program Pengenalan Kampus (P2K) di Kampus Utama UAD Jl. Ahmad Yani, Tamanan, Banguntapan, Bantul, Selasa (3-9-2019).
Ia berharap, setelah kuliah di UAD bisa pulang untuk membantu tim medis di Jayapura sehingga kesehatan di sana lebih terjaga lagi. Selain itu Susila Maya juga bisa membantu orang-orang penyakitnya sudah kronis, untuk tetap dirawat di Jayapura. Biasanya, orang-orang di Jayapura kalau penyakitnya sudah parah akan dibawa keluar Papua. Hal tersebut tentu membutuhkan biaya yang banyak. Jika cita-cita Susila Maya bisa terwujud, setidaknya ia bisa meringankan beban itu. (ASE)