Kuliah Umum Prodi Biologi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Dok. Ryfka)
Minyak atsiri, yang merupakan salah satu kekayaan hayati berharga di Indonesia, memiliki potensi luar biasa untuk dikembangkan menjadi berbagai produk bernilai tambah tinggi yang berkontribusi signifikan dalam sektor industri. Sebagai senyawa aromatik alami yang diekstraksi dari berbagai jenis tanaman, minyak atsiri tidak hanya dikenal karena sifatnya yang multifungsi, tetapi juga karena keragaman penggunaannya. Di sektor kosmetik, minyak atsiri telah lama menjadi bahan utama dalam pembuatan produk perawatan kulit, rambut, dan wewangian alami, yang kini semakin diminati di pasar global karena tren menuju produk berbahan alami dan ramah lingkungan.
Menanggapi potensi tersebut, Program Studi (Prodi) Biologi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar kuliah umum bertema “Potensi Minyak Atsiri Indonesia” pada Senin, 25 November 2024, yang untuk seluruh sivitas akademika. Acara istimewa ini menghadirkan Galuh Enggar Pramesti, S.Si., seorang alumnus berprestasi yang berbagi wawasan mendalam tentang kekayaan minyak atsiri di Indonesia serta berbagai produk turunannya.
Galuh, panggilannya, mengajak seluruh peserta kuliah umum untuk lebih memahami dan menghargai minyak atsiri, yang merupakan senyawa aromatik alami dengan sifat mudah menguap dan kaya manfaat. Ia menjelaskan bahwa Indonesia, sebagai salah satu negara dengan biodiversitas terkaya di dunia, memiliki potensi besar sebagai pusat penghasil tanaman penghasil minyak atsiri. Kekayaan ini tidak hanya memberikan manfaat ekologis tetapi juga ekonomi, karena mampu menghasilkan berbagai produk turunan bernilai tinggi. Produk-produk tersebut, seperti minyak aromaterapi yang memberikan efek relaksasi hingga minyak telon yang akrab digunakan sejak masa kanak-kanak, mencerminkan beragam manfaat dari minyak atsiri dalam kehidupan sehari-hari.
Galuh menekankan bahwa potensi besar ini dapat dimaksimalkan untuk pengembangan industri berbasis sumber daya alam, khususnya yang berhubungan dengan minyak atsiri. Melalui kuliah umum ini, ia mendorong mahasiswa dan sivitas akademika untuk melihat peluang besar yang ada, sekaligus semakin menghargai kekayaan hayati Indonesia yang tidak hanya memiliki nilai ekonomi tetapi juga warisan budaya dan identitas nasional. Dengan cara ini, industri berbasis minyak atsiri dapat menjadi salah satu sektor andalan yang berkelanjutan dan kompetitif di pasar global.
Ketua Program Studi Biologi, Nurul Suwartiningsih, M.Sc., menyampaikan apresiasi yang mendalam kepada Galuh Enggar Pramesti atas kesediaannya menjadi narasumber dalam kuliah umum yang berlangsung hari itu. Dalam sambutannya, ia menyoroti perjalanan inspiratif Galuh sebagai salah satu alumnus yang membanggakan Program Studi Biologi UAD. Selama masa studinya, Galuh menunjukkan dedikasi luar biasa, tidak hanya dalam akademik tetapi juga melalui peran aktifnya sebagai asisten praktikum, baik di lapangan maupun laboratorium molekuler, serta keterlibatannya dalam berbagai kegiatan organisasi, khususnya melalui Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Biologi.
Ketekunan, semangat belajar, dan komitmennya dalam mengembangkan potensi diri telah mengantarkan Galuh meraih kesuksesan di dunia profesional, saat ini berkarier di PT Rumah Atsiri Indonesia. Kehadiran Galuh dalam kuliah umum tersebut, menurut Nurul, merupakan bukti nyata bahwa alumnus Prodi Biologi UAD mampu memberikan kontribusi signifikan bagi pengembangan industri nasional, khususnya dalam sektor berbasis biodiversitas seperti minyak atsiri. Kehadirannya diharapkan dapat menginspirasi mahasiswa untuk terus berprestasi dan memanfaatkan peluang dalam mengembangkan kekayaan hayati Indonesia.
Sesi tanya jawab yang berlangsung setelah pemaparan materi menjadi momen yang dinantikan oleh para peserta. Dipandu oleh Haris Setiawan, beberapa mahasiswa berkesempatan untuk bertanya. Salah satu pertanyaan yang menarik perhatian adalah mengenai rekomendasi minyak atsiri untuk mengatasi insomnia. Galuh menjawab bahwa selain lavender, minyak atsiri dari bunga kenanga juga memiliki khasiat yang baik sebagai aromaterapi untuk membantu penderita insomnia mendapatkan kualitas tidur yang lebih baik.
Sebagai penutup rangkaian acara, Haris Setiawan selaku moderator menyampaikan apresiasi mendalam kepada Galuh, atas kesediaannya berbagi pengetahuan dan pengalaman yang sangat berharga dalam kuliah umum tersebut. Ia menekankan bahwa materi yang disampaikan tidak hanya memperkaya wawasan para peserta, tetapi juga memberikan inspirasi bagi mahasiswa Biologi untuk terus mengembangkan potensi diri, khususnya dalam bidang penelitian dan pemanfaatan sumber daya hayati Indonesia. Dengan harapan besar agar ilmu yang telah dibagikan dapat menjadi bekal berharga bagi para mahasiswa untuk berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan industri.
Fredo Meical, mahasiswa Program Studi Biologi angkatan 2022, mengungkapkan kesan mendalamnya terhadap pemaparan Galuh mengenai potensi dan pemanfaatan minyak atsiri dalam berbagai sektor. Menurut Fredo, materi yang disampaikan sangat informatif dan membuka wawasan baru tentang pentingnya pengelolaan kekayaan hayati Indonesia, khususnya dalam pengembangan produk berbasis minyak atsiri. Ia berharap adanya tindak lanjut berupa lokakarya atau seminar mendalam yang dapat memberikan pengetahuan praktis dan teknis terkait pengolahan dan aplikasi minyak atsiri, sehingga mahasiswa dapat lebih memahami implementasi dari konsep yang telah dipelajari.
Selain itu, Fredo juga menyampaikan harapannya agar kegiatan inspiratif seperti ini dapat diadakan secara rutin, karena menurutnya, acara semacam ini tidak hanya memperkaya wawasan tetapi juga mendorong mahasiswa Biologi untuk terus mengasah keterampilan dan memperbarui pengetahuan mereka sesuai dengan perkembangan terkini di bidang ilmu hayati. Ia percaya bahwa melalui kegiatan yang konsisten, mahasiswa dapat semakin siap berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan industri berbasis sumber daya alam Indonesia. (Lin)
uad.ac.id