Bagus: Juara Sesungguhnya Ada di Hati
Bukan murni dari bidang perfilman, tetapi kemenangan berpihak pada Bagus Kurniawan. Laki-laki asal Banyumas ini mengaku harus belajar membuat film dari nol. Hal tersebut tidak membuat mahasiswa Program Studi (Prodi) Bimbingan dan Konseling (BK) angkatan 2017 ini patah semangat. Ia belajar membuat skenario dan menjadi kameramen yang baik. Menurutnya, tim yang hanya lima orang membuat semangatnya membara. Selain itu, dalam proses penggarapan film kali ini membuat Bagus multitalenta.
Cak Sule, begitulah Bagus menyapanya. Sule merupakan sosok yang mendampinginya dalam pembuatan skenario. Tak hanya itu, dukungan penuh diberikan oleh Caraka Putra Bhakti, M.Pd., selaku Dosen Prodi BK. Lalu, keinginan Bagus tumbuh untuk mengikuti lomba media BK dengan tema “Peran Counselor di Era Milenial sebagai Upaya Mengembangkan Potensi Siswa”. Tutor di bidang video dalam komunitas Counselor Learning Community (CLC) ini mengaku suka dalam media BK, terutama film-film pendek.
Film pendek dengan judul “4.0 Statis atau Dinamis” karyanya dinobatkan sebagai peraih juara 1 tingkat nasional di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta). Film yang berlatar tempat di sekitar kampus, Laboratorium BK, dan Kampus II Unit B UAD tersebut selanjutnya dijadikan media BK.
Film menarik ini menceritakan peran seorang guru BK yang dahulu sering didatangi siswa untuk curhat. Tapi, zaman sekarang para siswa lebih sering mencari informasi lewat internet atau smartphone. Mereka lebih sibuk dengan smartphone-nya. Kemudian sebagai guru BK, maka sangat diperlukan inovasi, salah satunya dengan menciptakan sebuah aplikasi yang bisa digunakan pada smartphone. Jadi siswa bisa menggunakannya.
“Kalau kalian punya potensi dalam bidang apa pun, teruslah berusaha dan pantang menyerah. Saat mengikuti perlombaan, jangan mengharapkan sebuah juara karena juara sesungguhnya ada di hati. Artinya, melaksanakan proses dengan senang hati dan bahagia. Pasti apa pun hasilnya akan merasa juara terus. Sebagai agen of changes, kita harus memanfaatkan teknologi yang ada. Manfaatkan fasilitas yang ada karena UAD telah menyediakan banyak fasilitas,” pesannya. (Dew)