Apa Kabar Gizimu Saat Ini?
Universitas Ahmad Dahlan (UAD) memang tidak ada Program Studi (Prodi) Keperawatan dan Ilmu Gizi, namun pada Milad UAD yang ke-59 berhasil mengundang Fasty Arum Utami. Ia adalah Nutritionist, Expert Board of gizigo.id. Selain itu Fasty merupakan pengajar di Prodi Gizi Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (UGM). Ia mendalami gizi sejak 2007.
Saat talkshow di UAD ia menyampaikan, “Tidak ada cara yang lebih ampuh selain mengubah pola hidup untuk penyembuhan penyakit gizi. Kebiasaan menunda-nunda makan, sekarang harus diubah. Lapar atau tidak harus makan tepat waktu. Selain itu, lakukan aktivitas fisik minimal 30 menit sehari. Aktivitas tersebut harus dilakukan tiga kali dalam seminggu.”
Jadi, makanan yang dikonsumsi sehari-hari harus diperhatikan. Kebanyakan orang hanya berprinsip sekadar makan dan kenyang saja tanpa memikirkan dampak buruk baik jangka panjang maupun pendek. Hal ini tentu sangat memprihatinkan. Sebab, memperhatikan makanan sama halnya dengan menjaga status gizi dalam diri. Semakin memenuhi kriteria makanan sehat dan sesuai porsi harian, maka kabar gizi akan baik-baik saja.
Makanan layak konsumsi tidak hanya praktis dan menarik dalam tampilannya saja. Tapi, harus memiliki nilai gizi yang mampu menyuplai kesehatan dalam tubuh manusia. Melahap makanan dan mengunyah dengan lembut juga dapat menjaga nilai gizi pada makanan. Selain itu, suhu makanan wajib diperhatikan.
Perlu diketahui bahwa makanan panas tidak boleh langsung dikonsumsi. Suhu makanan ada idealnya untuk dikonsumsi. Sekitar 60 derajat celsius makanan ideal untuk dikonsumsi. Sebaliknya, jika terlalu dingin bakterinya akan semakin banyak. Harus diperhatikan, karena setelah itu akan langsung menuju lambung. Di dalam lambung tidak ada proses metabolisme mekanik atau digigit, melainkan langsung proses enzim. Jika dilanggar, keluhan sakit perut bisa terjadi.
“Terutama untuk teman-teman mahasiswa, makan teratur tiga kali sehari. Jika ada kuliah pagi harus sarapan. Jika tidak sarapan bisa mengakibatkan kantuk di kelas. Jadi, tidak bisa menerima mata kuliah dengan baik. Sarapan bisa apa saja yang penting diisi, walaupun hanya sekadar minum susu atau makan roti. Selanjutnya, rutin makan siang dan malam karena dapat membantu tubuh untuk mengeluarkan enzim dan membentuk imunitas,” pesannya pada 14-12-2019 di Hall Kampus Utama UAD. (Dew)