Mahasiswa Psikologi UAD Raih Juara I Esai Populer Tingkat Nasional

Rizky Fadhillah Diyanti, mahasiswa Prodi Psikologi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang berhasil meraih Juara I Lomba Esai Populer Tingkat Nasional (Foto. Rizky)
Rizky Fadhillah Diyanti, mahasiswa Program Studi Psikologi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) angkatan 2024, berhasil meraih Juara I dalam Lomba Esai Populer Tingkat Nasional. Lomba ini diselenggarakan secara daring oleh Pusat Layanan Penyandang Berkebutuhan Khusus, Lembaga Pengembangan dan Pembelajaran Universitas Negeri Malang pada 5 Agustus–9 Oktober 2025.
Pada perlombaan ini, Rizky menciptakan esai dengan judul “Dari Cinta Seorang Ayah, Terlahir Harapan di Klinik Gratis”. Pemilihan judul ini selaras dengan tema yang dilombakan mengenai Layanan Psikologis Terhadap Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Menurut Rizky, pemilihan judul ini sangat relevan karena di zaman sekarang sudah banyak layanan terapi ABK, tetapi harga setiap sesi pengobatannya sangat mahal. Jadi, Rizky memiliki ide untuk membahas mengenai klinik terapi gratis bagi orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus, tetapi tidak mampu dalam segi ekonomi.
Menurut Rizky, poin penting yang ingin disampaikan dari karyanya, yaitu dikhususkan kepada para Terapis ABK atau siapa pun yang ingin mengambil sertifikasi terapi ABK untuk memperlakukan setiap anak dengan baik. Sebab, setiap anak memiliki hak yang sama untuk bertumbuh dan belajar dengan fasilitas yang setara, bagaimana pun status sosial dan ekonomi mereka. Saran pengadaan klinik gratis ini dapat digunakan untuk mewadahi mereka yang ingin menerapi anaknya, tetapi terkendala biaya.
Untuk mengikuti perlombaan ini, Rizky membutuhkan waktu sekitar dua minggu untuk menyempurnakan karyanya. Menurut Rizky, ia sudah memiliki minat di karya tulis ilmiah, khususnya esai, sejak di Sekolah Menengah Atas (SMA). Jadi, ia sudah memiliki banyak pengalaman pada karya tulis ilmiah. Namun, dikarenakan tema perlombaan berbasis pengalaman, ia merasa kesulitan dalam mengikuti lomba esai tersebut, terutama dalam mencari permasalahan dan cara yang akan dilakukan untuk menanggulanginya. Menurutnya, ide susah untuk muncul, tetapi bisa tiba-tiba muncul. Jadi, harus tanggap dalam memproses ide yang muncul itu ke dalam tulisan.
Keberhasilan yang diraih tidak luput dari peran orang tua yang menjadi motivator dan selalu mendukung perlombaan yang ia ikuti. Rizky berharap dapat terus berkarya dan mengikuti perlombaan berikutnya. “Besar harapan saya untuk tetap berprestasi dan terus berkarya dalam menulis karena saya yakin manusia yang mampu mencurahkan hati dan pikirannya melalui tulisan adalah manusia yang cerdas, serta saya ingin selalu mencoba perlombaan lainnya,” katanya. (Nah)









