Mahasiswa UAD Raih Bronze Medal dan Best Poster di Kompetisi Nasional Business Plan

Tim mahasiswa Teknologi Pangan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Fanni)
Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) melalui karya inovatif di bidang pangan. Tiga mahasiswa dari Program Studi Teknologi Pangan berhasil meraih Bronze Medal sekaligus penghargaan The Best Poster dalam kompetisi Business Plan tingkat nasional yang digelar di UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, pada Rabu, 2 Juli 2025.
Mereka tampil dengan gagasan bertajuk “GRALOKA (Granola Lokal): Optimalisasi Potensi Kacang Lokal sebagai Inovasi Camilan Sehat”, sebuah konsep camilan berbasis kacang-kacangan lokal yang ditujukan untuk anak-anak. Tim ini terdiri atas Muhammad Fanni (ketua), Adi Satria, dan Chanifah Andyani, yang seluruhnya merupakan mahasiswa aktif Teknologi Pangan UAD. Produk ini lahir dari praktik mata kuliah Pengembangan Produk dan Inovasi Pangan, yang kemudian dikembangkan lebih jauh hingga siap dipresentasikan dalam kompetisi nasional.
Menurut Adi, salah satu anggota tim, ide GRALOKA muncul dari keprihatinan terhadap jajanan anak yang masih didominasi produk rendah gizi. “Banyak camilan anak di pasaran tinggi gula, pewarna, dan perasa buatan. Kami ingin membuat sesuatu yang tetap disukai anak-anak, tetapi lebih sehat dan alami,” ungkapnya. Mereka lalu mengeksplorasi bahan lokal hingga akhirnya memilih kacang mete, kacang tanah, dan kacang kenari sebagai basis utama.
Camilan ini dibuat dalam bentuk bola-bola granola yang dipanggang, dilapisi dark chocolate, dan diberi topping kelapa parut, yang menciptakan rasa dan tekstur yang menarik bagi anak-anak. Proses pembuatannya dirancang sesederhana mungkin sehingga memungkinkan untuk dikembangkan secara luas oleh pelaku usaha kecil dan menengah.
GRALOKA juga hadir sebagai jawaban atas kebutuhan masyarakat akan produk yang tidak hanya lezat, tetapi juga sehat dan aman. Memanfaatkan kekayaan kacang lokal dan menghindari bahan pengawet serta pewarna buatan, produk ini memberi alternatif baru di tengah tren makanan ringan anak yang sering kali tidak ramah gizi. Tak hanya itu, pendekatan lokal yang digunakan juga mendukung pemberdayaan petani kacang dan pelaku UMKM di sektor pangan.
Prestasi ini tak hanya menjadi bukti kemampuan mahasiswa UAD dalam menciptakan inovasi yang solutif, tetapi juga menegaskan bahwa dengan kreativitas dan kepedulian terhadap isu gizi, anak muda bisa berkontribusi nyata dalam pembangunan kesehatan masyarakat. GRALOKA bukan sekadar camilan; ia adalah wujud dari keberpihakan pada pangan sehat, lokal, dan berkelanjutan. (AS)