Pemantik, Film Pendek yang Membangun Jiwa Siswa
“‘Pemantik’ adalah film pendek yang mengandung pesan untuk membangun jiwa siswa yang lahir dari berbagai latar belakang, suku, dan keadaan ekonomi menengah ke bawah untuk bisa mengubah semuanya. Sebab, masa depan kita yang menentukan, selagi ada kemauan untuk mengubahnya,” ungkap Fikri Arif Gumelar saat ditemui di kosnya Jln. Sidikan, Sorosutan, Umbulharjo, Yogyakarta, Senin (28-10-2019).
Film “Pemantik” menceritakan tentang seorang anak yang tidak mampu dan ditinggalkan oleh orang tuanya. Ditambah anak itu dirundung oleh teman-temannya. Tetapi ia berhasil bangkit kembali dengan bantuan guru Bimbingan dan Konseling (BK) di sekolahnya.
“Film ini condong pada peran guru BK dan daya juang anak itu. Sedangkan bullying sendiri hanya konflik di film yang dialami oleh si tokoh,” kata mahasiswa dari Program Studi BK Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) tersebut.
Menariknya, awalnya film ini digarap untuk bahan skripsinya Fikri. Namun karena ada dorongan dari dosen BK untuk mencoba mengikutsertakan film itu untuk lomba, jadi ia dan Diany Noor Inayaty Fornia, Angestuty Khasanah Suyono, serta Bagus Kurniawan mengembangkan lagi untuk diikutkan ke lomba film pendek skala nasional di Universitas Tadulako, Palu.
“Dan alhamdulillah filmnya lolos lima besar. Sampai pada akhirnya bisa membawa pulang piala juara 1. Di situ UAD merupakan satu-satunya perguruan tinggi swasta yang lolos di sana,” jelasnya.
Selama mengikuti lomba, UAD berperan sangat bagus. Fikri mengungkapkan, secara pribadi ia sangat terbantu. Selain itu, ia berharap mahasiswa lainnya bisa meneruskan budaya prestasi. Karena sayang sekali jika itu tidak dijaga, nama UAD sudah terkenal ke mana-mana. (ASE)