• TERKINI
  • UAD BERDAMPAK
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Benarkah Surah Asy-Syu’ara Surah Para Pemusik?

18/11/2024/in Opini, Publikasi 2024, Suara Muhammadiyah /by NewsUAD

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Suara Muhammadiyah (18 Mei 2024)
Muhammad Zakaria Darlin

Sontak banyak orang terkejut dengan istilah baru yang disebutkan oleh Ustadz kondang yang memiliki jutaan pengikut, Ustadz Dr. Adi Hidayat, Lc., M.A. Lulusan Bahasa dan Sastra Arab dari Tripoli Libya ini selain dikenal aktif berdakwah dengan media sosial beliau juga aktif dalam persyarikatan sebagai Wakil Ketua I Majelis Tabligh PP Muhammadiyah. Dalam salah satu potongan video dakwah nya yang viral, beliau menyebutkan dalam Bahasa yang mudah difahami oleh umat, bahwa Surah Asy-Syu’ara (Surah Para Penyair) dapat diartikan sebagai Surah Para Pemusik.

Banyak pihak terkejut dengan pemaknaan ini, ada yang kecewa, berhenti mengikuti bahkan yang paling brutal ada yang sampai mengkafirkan UAH karena telah menghalalkan musik. Bagi mereka yang keras, musik apapun jenisnya dianggap secara general sebagai dosa dan maksiat layaknya zina dan minum khamar. Hadits yang dipakai sebagai dalil pengharaman adalah hadits umum yang sering diangkat tentang akan munculnya di akhir zaman kelak, suatu kaum dari umat islam yang akan menghalalkan zina, mabuk-mabukan, memakai sutra dan alat musik. Padahal jelas dalam Fiqih, permasalahan musik ini adalah ranah ikhtilaf Ulama.

Para Ulama sedari awal memang sudah berbeda pendapat tentang keharaman alat musik secara pasti, disebabkan tidak ada lafaz jelas (shorih) yang mengharamkan alat musik layaknya khamar, zina dan riba yang sudah pasti keharaman nya. Kata Musik (Al-Musiqo) merupakan kata baru di dalam nash agama Islam dan tidak pernah disebutkan secara gamblang (Shorihan) di Al-Quran maupun Sunnah tentang kehalalan ataupun keharaman nya. Kata yang sering kita dengar mengenai pengharaman musik hanya membawa kata ”Lahwul Hadits”  (kalimat senda gurau) yang disebutkan dalam surah Luqman ayat 6, kemudian kata “Al-Ma’azif”  (alat-alat yang menyebabkan senda gurau dan kelalaian) yang disebutkan di dalam hadits yang sama tentang pengharaman zina, khamar, dan sutera.

Musik di Era Jahiliyah, Shodrul Islam, Umawiyah dan Abbasiyah

Musik yang dikenal hari ini dengan berbagai genre-nya, bukan datang secara tiba-tiba. Di zaman Jahiliyah (200 tahun sebelum Islam datang), bahkan orang Arab Jahiliyah yang masih menyekutukan Allah dengan berhala, sudah mengenal istilah Al-Hida’. Al-Hida’ merupakan salah satu jenis nyanyian sederhana yang dipakai oleh Qofilah (rombongan orang Arab yang sedang safar dengan unta) memakai jenis bahar ( ketukan nada) yang dipercaya selaras dengan hentakan kaki unta. Ketukan nada ini bernama Bahar Rajaz. Bahar atau Buhur merupakan istilah dalam Ilmu Arudh dan Qawafi (salah satu cabang ilmu Bahasa Arab) yang mempelajari ketukan-ketukan nada dalam syair Arab.

Syair Arab yang mengandung unsur nada Buhur dan Qafiyah dan bisa diiringi oleh musik ini ternyata tidak pernah diharamkan dalam Islam. Bahkan Nabi Muhammad SAW sendiri memiliki penyair pribadi yang bernama Hassan bin Tsabit, Ka’ab bin Zuhair dan Ka’ab Bin Malik yang sedia membela Nabi dari serangan verbal berupa syair celaan (Hija’) dari orang Kafir Quraisy. Kepada Ka’ab bin Malik Nabi pernah menghadiahkan sorban nya sebagai tanda terima kasih atas syair burdah (pujian) nya untuk Nabi. Rasulullah SAW juga pernah memuji penyair wanita bernama “Khansa” sebagai penyair terbaik yang pernah ada yang dijelaskan dalam sebuah hadits. Siti Fatimah RA, anak perempuan yang paling dicintai Nabi, pun juga pernah membuat syair kesedihan (Ar-Ritsa’)  untuk Baginda Nabi setelah wafatnya beliau.

Tradisi baik ini berlanjut hingga ke zaman kekhalifahan, setiap khalifah bahkan memiliki penyair pribadi nya masing-masing. Di zaman Umawiyah dan Abbasiyah berkembang pesat ilmu kepenyairan hingga muncul tokoh-tokoh penyair besar beberapa penyair yang paling terkenal seperti Akhthol, Farazdaq, Jarir,  Ibnu Rumi, Al-Mutanabbi, dan Abu Nawas.

Bukan hanya membolehkan syair Arab, bahkan Nabi pernah membolehkan mizmar (jenis alat musik tiup) di dalam rumah beliau yang digunakan oleh beberapa anak perempuan saat hari raya. Nabi juga tidak mempermasalahkan syair yang diiringi alat musik, di saat Nabi datang ke Madinah untuk pertama kali, pun disambut oleh Kaum Anshar dengan genderang gendang syair pujian “Thola’al Badru ‘Alaina”, Nabi tidak mengharamkan nya. Bahkan ketika ada walimah di Madinah dalam keadaan senyap, Nabi pernah bertanya kepada para wanita di sana :”kenapa tidak dibunyikan nyanyian padahal orang Madinah sangat menyukai nyanyian?” (HR. Bukhari). Nabi justru merasa heran, di saat resepsi walimah yang berbahagia di Madinah saat itu, kenapa malah tidak ada musik?

Islam tidak sulit dan sesempit tempurung hingga mengharamkan sesuatu tanpa alasan. Islam sudah sejak lama menyentuh aspek-aspek baik di setiap unsur kehidupan yang bahkan belum terfikirkan oleh kita sebelumnya. Terlepas dari ikhtilaf Ulama dalam hukum fiqih nya, secara istilah kata musik (Al-Musiqo) sudah dipakai sejak zaman Abbasiyah dalam kitab Ibnu Sina “Asy-Syifa (Ar-Riyadhiyat) : Jawami’ Ilmu Musiqo”.  Dasar-dasar pembolehan syair sejak zaman Nabi hidup sampai zaman Kekhalifahan Abbasiyah, (baik dengan musik ataupun tanpa alat musik),  merupakan dalil terbesar yang pernah ada untuk membolehkan mendengarkan syair, selama itu baik, tidak mengandung maksiat dan tidak melalaikan dari mengingat Allah SWT.

Jadi bukanlah sebuah hal yang baru apabila Surah Asy-Syu’ara (Surah Para Penyair) diartikan oleh UAH secara kontekstual menjadi (Surah Para Pemusik), karena memang pada dasarnya syair-syair Arab itu memang memiliki unsur “musiqo syi’ir” atau musik syair tersendiri, yaitu ketukan nada pada Bahar dan Qawafi nya. Sehingga bukanlah syair Arab apabila tidak ada unsur musiknya, dan tidak akan tercipta musik dalam dunia Islam tanpa adanya syair Arab. Keduanya bagaikan dua sisi koin yang tidak dapat dipisahkan, dan siapapun yang membaca sejarah akan dapat melihatnya.

sumber https://suaramuhammadiyah.id/read/benarkah-surah-asy-syu-ara-surah-para-pemusik

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png 0 0 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2024-11-18 09:03:232024-11-18 09:23:01Benarkah Surah Asy-Syu’ara Surah Para Pemusik?

UAD: Universitas Ada Dimana-mana, Resmikan Kampus 6

23/04/2021/in Suara Muhammadiyah /by NewsUAD

 

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) terus berkembang sebagai institusi pendidikan tinggi kebanggan persyarikatan Muhammadiyah. Spirit pendiri Muhammadiyah menjadi ikhtiar Universitas Ahmad Dahlan mencerdaskan kehidupan bangsa untuk hadir lebih dekat dengan masyarakat.

Kini UAD bukan hanya akronim Universitas Ahmad Dahlan, melainkan bisa juga sebagai Universitas Ada Dimana-mana. Hal tersebut ditandai dengan diresmikannya Kampus 6 Universitas Ahmad Dahlan di Triharjo, Wates, Kulon Progo pada Kamis (25/2/2021).

Sumber https://suaramuhammadiyah.id/2021/02/26/uad-universitas-ada-dimana-mana-resmikan-kampus-6/

 

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/UAD-Universitas-Ada-Dimana-mana-Resmikan-Kampus-6.png 649 795 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2021-04-23 10:48:362021-04-23 10:48:36UAD: Universitas Ada Dimana-mana, Resmikan Kampus 6

Meluncur ke Sulbar, Tim Medis UAD Tambah Kekuatan MDMC

22/04/2021/in Suara Muhammadiyah /by NewsUAD
Meluncur ke Sulbar, Tim Medis UAD Tambah Kekuatan MDMC. Untuk memberi dukungan layanan kedaruratan kesehatan bagi warga terdampak gempa bumi di Sulawesi Barat yang dijalankan oleh Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC), Jum’at (29/01) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta mengirim tim medisnya.
Sumber https://suaramuhammadiyah.id/2021/01/30/meluncur-ke-sulbar-tim-medis-uad-tambah-kekuatan-mdmc/

 

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Meluncur-ke-Sulbar-Tim-Medis-UAD-Tambah-Kekuatan-MDMC.png 647 787 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2021-04-22 12:14:022021-04-22 12:14:02Meluncur ke Sulbar, Tim Medis UAD Tambah Kekuatan MDMC

Game Guess The Corruptor Karya Jempolan Mahasiswa UAD

15/04/2021/in Suara Muhammadiyah /by NewsUAD
Game “Guess The Coruptor” atau berburu koruptor adalah buah kreatifitas dari pengabdian mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta. Game jempolan ini dibuat oleh mahasiswa tergabung dalam Tim yang PKM-M UAD Yogyakarta dari program Kemendikbud.

Tim ini terdiri dari Ketua Duhana, dan anggotanya adalah Febri, Hasna, ketiganya mahasiswa S1 PGSD serta Defri (Teknik Elektro). Di bawah bimbingan Mufti Khakim (Dosen FH UAD), program ini dilatarbelakangi oleh keprihatinan melihat fenomena perilaku korupsi yang merajalela menyerang di semua sektor kehidupan.

Sumber https://suaramuhammadiyah.id/2020/09/26/game-guess-the-corruptor-karya-jempolan-mahasiswa-uad/

 

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Game-Guess-The-Corruptor-Karya-Jempolan-Mahasiswa-UAD.png 647 791 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2021-04-15 13:27:532021-04-15 13:27:53Game Guess The Corruptor Karya Jempolan Mahasiswa UAD

Cerpenis Bertalenta dari Sastra Indonesia UAD

27/02/2020/in Suara Muhammadiyah /by NewsUAD
Risen Dhawuh Abdullah, mahasiswa Program Studi Sastra Indonesia (Sasindo) angkatan 2017 Universitas Ahmad Dahlan (UAD), menjadi salah satu mahasiswa berbakat dalam menulis cerita pendek (cerpen). Lelaki asal Pleret, Bantul, ini menekuni dunia tulis-menulis sejak kelas XII SMA. Awalnya ia membaca cerpen-cerpen di media cetak, kemudian sebuah novel berjudul Perempuan Jogja karya Achmad Munif. Sejak saat itulah ia mencoba menulis.
Download Cerpenis Bertalenta dari UAD
https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Cerpenis-Bertalenta-dari-UAD-1.jpg 2290 1606 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2020-02-27 10:43:282020-02-27 10:43:28Cerpenis Bertalenta dari Sastra Indonesia UAD

Sanji dan Frida Bawa Medali Emas dari Lampung

05/02/2020/in Suara Muhammadiyah /by NewsUAD
Sanji Julia Kristi dari Program Studi (Prodi) Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) angkatan 2019. Sejak Sekolah Menengah Atas (SMA) kelas dua sudah mengikuti Tapak Suci (TS). Awalnya Sanji diajak oleh kakak ipar, lama-lama tertarik dan penasaran dengan TS.
Download Sanji dan Frida Bawa Medali Emas dari Lampung
https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Sanji-dan-Frida-Bawa-Medali-Emas-dari-Lampung.jpg 1718 1205 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2020-02-05 11:38:492020-02-05 11:38:49Sanji dan Frida Bawa Medali Emas dari Lampung

Dorong Inklusifitas Pendidikan, UAD Gandeng LAPAN Kembangkan Astronomi Inklusi

12/11/2019/in Suara Muhammadiyah /by NewsUAD
Universitas Ahmad Dahlan (UAD) serius dalam mendorong pendidikan yang inklusif. Pusat Studi Astronomi (PASTRON) UAD bersama sejumlah pusat studi lainnya seperti Pusat Studi Pariwisata dan Bisnis Kreatif (COTRES), PSLDA, juga FAI, LPSI dan Pusat Tarjih Muhammadiyah mengadakan Kuliah Umum bersama Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) bertajuk ‘Pengembangan Astronomi Inklusi’. Kegiatan ini melibatkan kurang lebih 250 peserta dari berbagai latarbelakang seperti mahasiswa, Komunitas Astronomi, Dinas Pariwisata se-DIY, Pusat Tarjih Muhammadiyah, juga khalayak umum.
Sumber http://www.suaramuhammadiyah.id/2019/11/11/dorong-inklusifitas-pendidikan-uad-gandeng-lapan-kembangkan-astronomi-inklusi/

 

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Dorong-Inklusifitas-Pendidikan-UAD-Gandeng-LAPAN-Kembangkan-Astronomi-Inklusi.png 333 507 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2019-11-12 12:20:132020-11-20 12:23:08Dorong Inklusifitas Pendidikan, UAD Gandeng LAPAN Kembangkan Astronomi Inklusi

UAD Launching Logo Milad ke 59

02/11/2019/in Suara Muhammadiyah /by NewsUAD
Tema yang dipilih dalam Milad UAD ke 59 kali ini menyoroti seputar singgungan teknologi, media dan budaya. Rektor UAD Muchlas MT yang juga seorang yang konsen di bidang media dan teknologi menjelaskan bagaimana pentingnya literasi media bagi masyarakat. Menggarisbawahi Milad UAD yang bertema ‘Media Berkeadaban untuk Mewujudkan Masyarakat yang Berpendidikan’ menurut Muchlas, UAD sebagai institusi pendidikan memiliki tugas dalam menjalankan peran pembangunan di Indonesia termasuk melalui literasi media. Literasi media yang dilakukan hendaknya melihat dan menyesuaikan dengan kondisi sosial yang ada.
Sumber http://www.suaramuhammadiyah.id/2019/11/01/uad-launching-logo-milad-ke-59/

 

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/UAD-Launching-Logo-Milad-ke-59.png 619 1009 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2019-11-02 12:17:352020-11-20 12:20:04UAD Launching Logo Milad ke 59

UAD PTS Terbaik Pimnas 2019

29/10/2019/in Suara Muhammadiyah /by NewsUAD
Tim Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta berhasil meraih medali emas pada Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) 32 di Universitas Udayana (Unud) Bali. Tim PKM-K UAD mengembangkan Leghezo (Let’s go to the health zone) yang bertujuan untuk mengajak anak-anak hidup sehat melalui board game.
Download UAD PTS Terbaik Pimnas 2019
https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/UAD-PTS-Terbaik-Pimnas-2019.jpg 3436 2409 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2019-10-29 13:29:322019-10-29 13:29:32UAD PTS Terbaik Pimnas 2019

UAD Harmony, Dosen dan Mahasiswa Bermusik Bersama

22/10/2019/in Suara Muhammadiyah /by NewsUAD
Event “Ahmad Dahlan Harmony” yang digelar Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Seni Musik bekerjasama dengan Biro Kemahasiswaan dan Alumni (Bimawa) UAD serta Humas dan Protokol UAD berlangsung pada Ahad malam, 20 Oktober 2019 di Rooftop di Toproof Lantai 7 Gedung Laboratorium Terpadu Kampus Utama UAD, Jl Ring Road Selatan, Tamanan, Banguntapan, Bantul.

Dalam kegiatan yang menampilkan grup musik dari dosen dan mahasiswa masing-masing fakultas itu, merupakan tasyukuran atas pergantian Rektor Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta dari Dr H Kasiyarno, M.Hum kepada Dr H Muchlas MT yang akan memimpin tahun 2019 – 2023.

Sumber http://www.suaramuhammadiyah.id/2019/10/21/uad-harmony-dosen-dan-mahasiswa-bermusik-bersama/

 

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/UAD-Harmony-Dosen-dan-Mahasiswa-Bermusik-Bersama.png 651 1013 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2019-10-22 12:15:072020-11-20 12:17:18UAD Harmony, Dosen dan Mahasiswa Bermusik Bersama
Page 2 of 3123

TERKINI

  • BIMAWA UAD Latih Mahasiswa Tingkatkan Kepemimpinan dan Manajemen Organisasi Melalui LKMM-TD 202528/08/2025
  • Cassmelcake: Dari Singkong Tradisional Menuju Inovasi UMKM Warga Balong28/08/2025
  • Mahasiswa KKN UAD Inisiasi Program Biopori dan Jugangan untuk Memperbaiki Kualitas Tanah28/08/2025
  • Menjaga Ekosistem Mangrove untuk Kelestarian Lingkungan Pesisir28/08/2025
  • Mengolah Sampah Plastik Menjadi Paving Block27/08/2025

PRESTASI

  • Mahasiswa UAD Raih Juara Harapan III Kompetisi Artikel Ilmiah Tingkat Nasional 202528/08/2025
  • Mahasiswa UAD Raih Juara Harapan I di National Economic Business Competition 202527/08/2025
  • Mahasiswa UAD Raih Penghargaan Karya Jurnalistik Terbaik Pers Mahasiswa 2025 dari AJI Indonesia25/08/2025
  • Mahasiswa UAD Raih Juara II Lomba Pengabdian Masyarakat Tingkat Nasional pada ASLAMA PTMA 202519/08/2025
  • Mahasiswa UAD Raih Juara II di Ajang AILEC 202519/08/2025

FEATURE

  • Cerita Dwi Nur Fadhliyah, Dari Iseng Hingga Raih Prestasi di BICF 202527/08/2025
  • Nikmat Tak Bisa Terhitung, Syukur Tak Boleh Terputus26/08/2025
  • Psikologi Profetik sebagai Paradigma Integratif Ilmu dan Iman21/08/2025
  • Prof. Maryudi Dorong Inovasi Polimer untuk Lingkungan yang Berkelanjutan20/08/2025
  • Implikasi Putusan MK 135/PUU-XXII/2024: Momentum Baru Demokrasi Lokal Indonesia20/08/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top