Filosofi Keilmuan di Lingkungan PTMA berbasis AIK
Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA) memiliki empat darma, yaitu pendidikan, pengembangan ilmu, pengabdian kepada masyarakat, serta pengembangan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK). Integrasi iman dan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, ialah filosofi yang diusung oleh pendidikan Muhammadiyah.
Hal tersebut disampaikan oleh Prof. Dr. Syamsul Anwar, M.Ag. selaku Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah dalam Webinar Pendidikan Islam #3 bertajuk “Manhaj Tarjih dalam Pendidikan Islam” di YouTube Universitas Ahmad Dahlan (UAD), (15-7-2020).
“PTMA tidak sekadar menjadi konsumen pengetahuan yang dikembangkan orang lain, tetapi harus ikut berperan dalam upaya pengembangan dengan dasar pandangan, filosofi, nilai-nilai, dan tradisi budaya yang sesuai dengan dan dimiliki oleh Muhammadiyah. Selama ini, AIK yang dipahami secara luas meliputi akidah, akhlak, ibadah dan muamalat duniawiah yang bersumber pada Alquran dan sunnah Nabi Muhammad. Hal ini sebagaimana dipahami dan dituangkan dalam berbagai usaha yang dijalankan untuk aspek kehidupan masyarakat,” paparnya.
AIK mencakup tiga dimensi yaitu sebagai materi pembelajaran, nilai yang di dalamnya mengatur iklim pengelolaan kampus, peraturan bagi warga di dalam kampus maupun di luar kampus, serta sebagai model pengabdian masyarakat.
“Integrasi perlu dan diperuntukkan bagi internal Muhammadiyah maupun internal Islam, sedangkan eksternalnya berfungsi sebagai konstruksi ilmu itu sendiri. Proses integrasi nilai ke dalam konstruksi ilmu, dilakukan melalui perumusan paradigma, teori, metodologi, serta prosedur teknis tertentu. Sementara itu, pengujian pernyataan deskriptif Islam diharapkan mampu memperkokoh cabang ilmu yang dikembangkan,” tutupnya. (JM)