HMPS PBSI UAD Raih PHP2D 2020
Universitas Ahmad Dahlan (UAD) memberikan kesempatan bagi organisasi mahasiswa (ormawa) untuk turut serta meraih prestasi. Hal tersebut dibuktikan oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) yang berhasil menjadi ormawa peraih Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) Tahun 2020.
PHP2D merupakan kegiatan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan mahasiswa anggota organisasi kemahasiswaan, yang berkontribusi secara langsung kepada masyarakat di desa. Program ini didanai langsung oleh Dirjen Dikti Kemendikbud RI. “Pengembangan Sentra Kuliner Berbasis Kearifan Lokal di Desa Gilangharjo” menjadi judul yang diangkat oleh HMPS PBSI dan berhasil lolos hingga tahap pendanaan.
Riefda Arya Kelana mahasiswa Program Studi (Prodi) PBSI selaku ketua HMPS PBSI mengutarakan, pada program ini memilih desa Gilangharjo sebagai pusat pemberdayaan karena dinilai berpotensi besar. Peternakan bebek, perkebunan kopi, kuliner khas daerah seperti keripik karak, keripik daun kelor, kue ubi, bakpia, peyek, dan keripik cabai, juga masih tergolong produksi rumah tangga. Sektor tersebut akan dikembangkan dalam bentuk sentra wisata dengan menggabungkan sebagai pusat kuliner.
“Banyaknya masyarakat yang beternak bebek dan pembuatan kopi yang diubah menjadi camilan, memiliki potensi besar yang perlu dikembangkan,” ujar Riefda.
Ia menambahkan, dengan adanya pengembangan berupa sentra wisata diharapkan mampu memajukan, mengemas, dan memasarkan produk lokal desa Gilangharjo yang tidak kalah dengan kualitas produk lain. Tujuannya agar dapat meningkatkan ekonomi masyarakat desa. Selain itu, potensi wirausaha juga ditingkatkan dengan mengelola hasil limbah organik dan nonorganik. Kesenian desa Gilangharjo seperti karawitan Jawa pun menjadi hal yang menarik untuk dilestarikan.
HMPS PBSI akan melaksanakan program PHP2D pada bulan Agustus hingga empat bulan ke depan dan berakhir pada bulan November. Program pemberdayaan ini dibimbing langsung oleh Iis Suwartini, S.Pd., M.Pd.
“Kami tidak sekadar merancang program pengabdian saja, melainkan akan terjun langsung memberikan pelatihan dan edukasi guna pemberdayaan potensi di desa Gilangharjo. Dana yang diberikan Kemendikbud akan benar-benar kami gunakan untuk merealisasikan program tersebut,” tandas Riefda di akhir wawancara. (Chk)