Kontingen UAD Turut Memeriahkan Pembukaan FKY
Kamis (4-7-2019), kontingen dari Universitas Ahmad Dahlan (UAD) turut berpartisipasi dalam pembukaan Festival Kebudayaan Yogyakarta (FKY) 2019. Pembukaan dimeriahkan dengan pawai yang dimulai pukul 15.00 WIB sampai 18.30 WIB. Acara FKY akan berlangsung dari 4 Juli sampai 21 Juli 2019. Peserta pawai melewati dua rute yaitu dari Kepatihan dan Pakualaman. Masing-masing rute melewati kawasan nol kilometer dan menuju panggung pembukaan FKY 2019 yang terletak di Museum Sonobudoyo. FKY resmi dibuka dengan dibunyikan tombol klakson odong-odong.
Pergantian nama FKY merupakan kebijakan dari pemerintah. Festival Kesenian Yogyakarta diganti menjadi Festival Kebudayaan Yogyakarta. Tetapi, tidak hanya namanya yang diganti. Kalau dahulu selama 30 tahun memakai kesenian, sekarang kebudayaan yang cakupannya lebih luas. Tidak hanya seni musik, teater, dan tari. Lebih luas ada bahasa, ritual, nilai-nilai tradisi, pengetahuan, teknologi, seni, dan benda-benda budaya. Semua disajikan dalam FKY 2019.
Ada 2.000 lebih peserta pawai yang meramaikan. Peserta pawai dari desa budaya, empat kabupaten satu kota, sanggar seni, universitas, perguruan silat, dan komunitas. Hampir semua elemen masyarakat terlibat.
Paksi Raras Alit selaku Ketua Umum FKY menjelaskan, “Yogyakarta dikenal sebagai kota budaya. Momen FKY 2019 menjadi jendela utama menampilkan kebudayaan. Jadi mengangkat tema ‘Mulanira’, yang mencakup ruang, ragam, dan literasi. Membaca kembali Yogyakarta sebagai ruang. Di situ ada keragaman budaya dan interaksi berbagai kebudayaan yang masuk. Sehingga membentuk satu kebudayaan Yogyakarta yaitu keterbukaan tepa selira. Menerima berbagai kebudayaan, kemudian diolah kembali menjadi salah satu kekayaan kebudayaan Yogyakarta. Budaya tradisional, populer, dan kontemporer. Kami ingin membaca lagi dalam sajian-sajian kebudayaan FKY 2019 di Yogyakarta. Pesan saya, jangan malu menjadi Indonesia.”
Fathurahman Ramadhan, mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) UAD angakatan 2014 juga turut hadir bersama kontingennya memeriahkan pembukaan FKY. Kontingennya gabungan dari Teater Jaringan Anak Bahasa, HMPS PBSI, BEM FKIP, dan Ilmu Komunikasi. Mereka juga bergabung dengan Teater Misbah UNY dan sanggar seni RnB. Kostum dari kontingen UAD mengangkat kuliner tradisional. Kostumnya pulu-pulu seperti upin-ipin. Tapi, dipercantik dengan kuliner seperti klepon, bakmi, dan kue lapis legit.
“Kami mencoba memopulerkan lagi pada masyarakat bahwa kita punya banyak makanan khas yang sangat unik. Sayang sekali jika tidak dikenal oleh anak-anak kecil. Lalu kostum pulu-pulu, biar lebih bisa ditangkap oleh anak-anak. Respons baik anak-anak cukup banyak saat menonton pawai. Bentuk makanan tradisional membuat mereka senang sekali,” ucap Fathur.
Kebudayaan menurut Fathur sangat penting, sesuai dengan visi UAD yaitu dakwah kebudayaan. Menurutnya, UAD perlu lebih mengeksplor lagi kebudayaan yang ada di Yogyakarta. Harus ada ide-ide visioner. Anak muda perlu untuk mengenal diri sendiri. Salah satunya yaitu dengan mengenal kebudayaan kita. (Dew)