Laporan Tahunan Rektor Milad UAD ke-57
Di usianya yang ke-57 tahun, Universitas Ahmad Dahlan (UAD) berhasil meraih peningkatan di berbagai bidang. Hal ini sebagaimana diungkapkan Rektor UAD Dr. Kasiyarno, M.Hum. dalam laporan tahunan yang dibacakannya pada Sidang Senat Terbuka Milad UAD ke-57, Sabtu (30/12/2017) di auditorium kampus 1 UAD Jalan Kapas. Dalam acara ini, UAD menghadirkan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek, Sp.M. (K). untuk menyampaikan pidato ilmiah.
Dalam pidato tahunannya, rektor menyampaikan visi UAD yaitu menjadi perguruan tinggi yang diakui secara internasional berdasarkan nilai Islam.
“Untuk mewujudkan visi tersebut, UAD terus mengembangkan diri menjadi perguruan tinggi yang dipercaya oleh masyarakat luas, baik dalam negeri maupun luar negeri, dengan ditunjukannya animo mahasiswa masuk UAD yang terus meningkat. Pada tahun ini juga UAD mendapat peringkat akreditasi institusi A oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Kini UAD sedang mempersiapkan Program Studi Pendidikan Dokter dan Profesi Dokter.
Di bidang penelitian, UAD terus melakukan peningkatan, ditambah lagi UAD juga dipercaya sebagai host Crossref Live Indonesia, pengembangan SINTA (Science and Technology Index), dan Pusat Riset CIRNOV.
“Tata kelola institusi serta jalinan kerja sama secara internasional juga terus meningkat,” ungkap rektor.
Kepercayaan dunia internasional pun semakin meningkat. Pemanfaatan teknologi informasi di UAD sebesar 44 kali lipat dari standar yang ditetapkan oleh Kemenristekdikti. Saat ini, UAD mengelola 46 program studi yang terdiri atas 32 strata l, 2 starata ll, 1 diploma IV, dan 2 program profesi.
Sementara itu, Menteri Kesehatan RI dalam pidato ilmiahnya mempresentasikan tema “Peran Perguruan Tinggi dalam Pembangunan Berkelanjutan menuju Masyarakat Sehat”. Indonesia masih menghadapi permasalahan terkait dengan kesehatan.
“Fakta yang kita lihat saat ini, masih adanya BNN yang membakar bahan baku narkotika dan banyak anak muda yang berbuat tidak baik. Contohnya mabuk-mabukan, geng motor, dan masih banyak lagi,” ungkapnya.
Untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, univeraitas harus ikut andil di dalamnya. Peran perguruan tinggi untuk mewujudkan masyarakat sehat dapat dilakukan dengan sinkronisasi supply and demand dan peningkatan kualitas melalui Academic Health Sistem (AHS). (dta)