Mahasiswa KKN UAD Terjun dalam Posyandu
Telah terselenggara kegiatan Pos Pelayanan Keluarga Berencana-Kesehatan Terpadu (Posyandu) pada Senin (17/2/2020) di dusun Mojosari. Pemanggilan nama balita, penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan, dan pencatatan data dibantu oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) unit VIII.C.3.Ibu-ibu, balita, dan pengurus Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) memenuhi Balai Padukuhan Mojosari.
Sebanyak 42 ibu dan anak juga mendapat penyuluhan tentang demam berdarah oleh Siti Fatimah selaku petugas Puskesmas di Tanjungsari. Selain itu, disampaikan pula tentang Pemantauan Status Gizi (PSG) dan stunting atau kekurangan tinggi badan oleh Anik Anjariswanti yang juga petugas Puskesmas di Tanjungsari.
“PSG bertujuan untuk melihat status gizi balita, yang dikhawatirkan mengalami obesitas atau justru kurang gizi. Agar ada perencanaan untuk ke depannya, setiap dua bulan sekali akan diberikan vitamin A. Pada bayi umur 0 sampai 6 bulan belum boleh diberi vitamin A, tetapi dapat ditunjang dengan Air Susu Ibu (ASI) yang mengandung 40 sampai 60 persen vitamin A,” ujar Anik.
Sementara stunting sangat diperhatikan dalam taraf nasional, karena akan mempengaruhi IQ. Pada 2019, sebanyak 77 balita dari 9 Posyandu di Hargosari terkena stunting. Pada tahun ini akan ditinjau kembali benar mengalami stunting atau salah ukur. Cara pencegahan permasalahan tersebut yaitu dengan mengonsumsi makanan yang tinggi protein. Di antaranya sebutir telur rebus dalam sehari dan kacang gude. Dipilih telur karena putihnya mengandung zat besi. Bisa juga mengonsumsi sayuran seperti seledri dan daun bayam untuk menunjang tinggi badan pada anak usia di bawah 2 tahun. (Dew)