• TERKINI
  • UAD BERDAMPAK
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Memahami al-Qur’an Melalui Pendekatan Semiotik

27/04/2015/0 Comments/in Terkini /by Super News

Dalam makalah yang ditulis Abdul Mukhlis S.Ag. M.Ag. mengungkapkan, pembacaan kembali al-Qur’an bertujuan untuk mengerti dan menemukan makna. Sebuah teks tidak akan habis memproduksi makna sehingga tidak boleh dibakukan. Pembakuan teks akan berakibat pada stagnasi. Untuk itu, kita harus mendekati al-Qur’an dengan semangat penelitian. Jadi setiap kali kita membaca, kita akan memproduksi makna.

 “Untuk mempelajari tanda-tanda bahasa yang terdapat dalam ayat-ayat al-Qur’an, penerapan Metode Semiotik sangat cocok,” ucap Dosen Fakultas Tarbiyah dan Dirasat Islamiyah Universitas Ahmad Dahlan (FTDI-UAD) ini dalam acara “Langkah Pakar” yang berlangsung di AdiTV, Sabtu (25/4/2015).

Menurutnya, ada banyak contoh tanda-tanda dalam al-Qur’an. Salah satunya, QS. al-Kahfi yang mempunyai makna simbolik perlindungan dari fitnah dan penggunaan tasydid pada fiil tsulasi bermakna “berulang-ulang”, dan lain-lain.

Bagi mayoritas umat Islam Indonesia, memahami bahasa al-Qur’an tidaklah mudah. Ada jarak yang sangat lebar antara mereka dengan kitab yang menggunakan tulisan Arab tersebut. Bagi orang beriman, jarak pemahaman ini dijembatani dengan iman dan secara rasional melalui terjemahan. Namun, kemunculan terjemahan dan tafsiran membuat dua kemungkinan. Positifnya, posisi dan pesan yang terdapat di dalamnya menjadi terbebas dari kurungan bahasa dan tradisi lokal tempat diturunkan.

Al-Qur’an misalnya, tidak lagi secara ekslusif hanya bisa dipahami oleh orang-orang yang ahli dalam bahasa Arab. Bertemunya teks dan terjemahan al-Qur’an dengan pembacanya di luar tradisi Arab akan memungkinkan bagi proses pengkayaan wawasan al-Qur’an tersebut. Namun negatifnya, setiap penerjemahan dan penafsiran selalu diikuti bahaya distorsi, deviasi, serta pengkhianatan pesan.

Hal ini terjadi karena kesulitan dalam memahami bahasa kitab suci yang banyak dituangkan dalam bentuk narasi deskriptif, dan ungkapan-ungkapan metaforis-simbolis yakni pengungkapan ekspresi secara tidak langsung.

Muklis menambahkan, setiap bahasa dan tradisi agama selalu terdapat ikon-ikon dan simbolisasi dari realitas absolut yang kemudian dihadirkan dalam bahasa manusiawi yang populer. Istilah baitu-llah, misalnya, yang di situ juga terdapat hajar aswad adalah tipikal ungkapan ikonik yang kemudian berkembang menjadi metaforistik. Dengan kata lain, bahasa al-Qur’an secara historis antropologis adalah bahasa manusia, tetapi secara teologis di dalamnya terdapat kalam Ilahi yang bersifat transhirtoris atau metahistoris.

“Akibatnya, bahasa metafor dalam kitab suci al-Qur’an secara potensial dapat menimbulkan dua implikasi. Kemampuan bahasa metaforis tentu dapat mengakomodasi penafsiran dan pemahaman baru sehingga kitab suci akan selalu hadir setiap saat tanpa kehilangan daya pikat dan panggilan hermeneutikanya. Bahasa metafor juga selalu membuka pintu imajinasi dan kemungkinan-kemungkinan baru (posibilitas), bukan sebuah representasi dari realitas yang telah mapan (aktualitas). Hal ini seperti pendapat Ricour yang menyatakan, A memorables metafor has the power to bring  two separate domains into  cognitive and emotional relational relation by using language directly appropriate for the one as lens for seeing the other,” jelasnya.

Jadi, bahasa metaforis memiliki kekuatan yang bisa mempertemukan antara ikatan emosional dan pemahaman kognitif. Oleh karena itu, seseorang dimungkinkan untuk mampu melihat dan merasakan sesuatu yang berada jauh di belakang teks.

Jika pendapat Ricour tersebut didekatkan pada bahasa al-Qur’an, akan mudah ditemukan ungkapan-ungkapan ikonografis yang memiliki daya imajinasi dan mampu membangkitkan emosi pembacanya.

Misalnya cara al-Qur’an menggambarkan hari kiamat, siksa neraka, atau keindahan surga. Suatu saat nanti, bintang-gemintang saling bertabrakan yang satu menghancurkan yang lain sehingga memunculkan suara gemuruh yang tak terperikan, dan manusia pun lari tunggang langgang ketakutan. Manusia yang ada di neraka akan disiksa dengan digambarkan bagaikan perkampungan api, sementara penghuninya terkurung tidak bisa melarikan diri.

Ilustrasi tentang surga juga disajikan dalam gambaran taman yang rindang beserta para bidadari yang sangat menawan yang telah menanti calon penghuni tempat tersebut.

Sementara itu, menurut analisis psiko-sosiolinguistik, metafor dan bahasa ikonografik yang disajikan al-Qur’an sangat efektif untuk menghancurkan kesombongan masyarakat jahiliah Arab kala itu yang tingkat sastranya dikenal sangat tinggi.

 

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png 0 0 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2015-04-27 03:04:242015-04-27 03:04:24Memahami al-Qur’an Melalui Pendekatan Semiotik
0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply Cancel reply

You must be logged in to post a comment.

TERKINI

  • Hari Prodi P2K UAD 2025: Makin Dekat, Makin Akrab18/09/2025
  • Mahasiswa UAD Siap Berkompetisi, Wakili DIY di POMNAS 202518/09/2025
  • KKN UAD Sosialisasikan Pembuatan Ekoenzim18/09/2025
  • PLP-KKN UAD dan SMA Negeri 1 Piyungan Wujudkan Kebun Hidroponik Paralon18/09/2025
  • Mimpi Besar Naura, Mahasiswa Baru Termuda UAD17/09/2025

PRESTASI

  • Mahasiswa UAD Raih Juara di Kompetisi dan Pelatihan Artikel Ilmiah Nasional 202518/09/2025
  • Mahasiswa UAD Raih Dua Gelar Juara di Kompetisi Artikel Ilmiah Nasional 202518/09/2025
  • Tim Fortune UAD Raih Juara I Lomba International Economic & Business Plan Competition16/09/2025
  • Mahasiswa UAD Raih Juara II Lomba Esai Nasional Gebyar Matematika 202510/09/2025
  • Mahasiswa UAD Raih Juara III Taekwondo Wali Kota Cup XII 202510/09/2025

FEATURE

  • Mahkamah Konstitusi sebagai Pelaku Kekuasaan Kehakiman dalam Melindungi Hak Asasi Manusia08/09/2025
  • Konseling Harapan bagi Keluarga dan Remaja05/09/2025
  • Potensi Minyak Atsiri Bunga Cengkeh untuk Obat Antiinflamasi04/09/2025
  • Psikologi Komunitas Kelompok Rentan03/09/2025
  • Konsep Strategi Ilmiah dalam Pengelolaan Sampah DIY03/09/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top