• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Membangun Kemandirian Guru dalam Menghadapi Perubahan

11/07/2013/0 Comments/in Terkini /by Super News

 

Amaliyah Ulfah, M. Pd

Dosen PGSD Universitas Ahmad Dahlan (UAD).

Kemandirian adalah kemampuan seseorang untuk mewujudkan suatu keinginan atau kehendak tanpa meminta bantuan orang lain. Kemandirian merupakan salah satu sikap yang wajib dimiliki oleh seorang guru karena mendasari keberhasilan sebuah pendidikan. Bagaimana tidak, gurulah yang menjadi sentral pelaksana pendidikan. Sebagai pelaksana pendidikan guru mempunyai tugas yang sangat penting yaitu bertugas membimbing dan mengarahkan peserta didik agar bisa tumbuh dan berkembang secara optimal.

Namun pendidikan di Indonesia saat ini masih tersandung masalah besar terutama berkaitan dengan kualitas gurunya. Menurut data dalam Education for All (EFA) Global Monitroring Report 2011 yang dikeluarkan UNESCO, indeks pembangunan pendidikan Indonesia mengalami penurunan dari urutan 65 menjadi 69 dari 127 negara yang disurvei. Sedangkan menurut Tabel Liga Global yang diterbitkan oleh Firma Pendidikan Pearson, sistem pendidikan di Indonesia menempati peringkat terendah di dunia bersama Meksiko dan Brasil. Keadaan ini sangat memprihatinkan dan mengindikasikan bahwa kualitas manusia Indonesia pada umumnya masih rendah.

Seorang guru adalah model bagi peserta didiknya, untuk itu sudah seharusnya guru memiliki kecakapan-kecakapan yang patut dicontoh seperti kemandirian hidup yang kuat. Dasar utama guru mandiri adalah memiliki rasa percaya diri yang tinggi dan yakin bahwa dirinya mempunyai potensi luar biasa dan tidak dimiliki oleh sembarangan orang. Jadi sebagai guru jangan sekali-kali minder atau merasa tidak mampu karena sesungguhnya perasaan-perasaan seperti itu hanya akan menjadi penghalang besar untuk menghantarkan anak didik menuju gerbang keberhasilan.

Selain memiliki rasa percaya diri, sosok guru mandiri harus mempunyai rasa tanggung jawab yang besar terhadap segala tugas yang diberikan. Menurut Djamarah tugas utama seorang guru adalah menciptakan suasana atau iklim proses pembelajaran yang dapat memotivasi siswa untuk senantiasa belajar dengan baik dan semangat. Namun lebih luas lagi, tugas seorang guru tidak hanya terbatas mengajarkan ilmu pengetahuan, melainkan memotivasi, membimbing, menumbuhkembangkan nilai-nilai, melatih keterampilan-keterampilan, dan mengabdi pada masyarakat dan negara.

Guru mandiri juga harus memiliki inisiatif dan kreatifitas yang tinggi. Guru harus mampu mengeksplorasi semua potensi dan kemampuan dalam dirinya. Guru yang memiliki banyak inisiatif dan kreatifitas harus akrab dengan berbagai sumber keilmuan, selalu up to date dan tidak kehabisan akal untuk menelurkan ide-ide, menyusun strategi pembelajaran yang efektif, dan menciptakan media pembelajaran yang menarik. Guru tidak boleh kering inspirasi karena akan mudah terserang penyakit-penyakit profesi seperti KUSTA (Kurang Strategi), KUTIL (Kurang Terampil), dan LESU (Lemah Sumber). Keberhasilan seorang guru yang kreatif terletak pada kepuasan dan pemahaman peserta didik setelah menerima materi pelajaran yang diberikan.

Guru mandiri sebaiknya juga terbuka dan bisa menerima pendapat orang lain. Menurut Reber guru yang terbuka secara psikologis biasanya ditandai dengan kesediaannya yang relatif tinggi untuk mengkomunikasikan dirinya dengan faktor-faktor ekstern antara lain siswa, teman kerja, dan lingkungan pendidikan tempatnya bekerja. Guru juga mau menerima kritik dengan ikhlas dan memiliki respon terhadap pengalaman emosional orang lain. Keterbukaan psikologis sangat diperlukan untuk menciptakan suasana hubungan yang harmonis antara pendidik dan peserta didik. Jika seorang guru memiliki keterbukaan diri, maka akan lebih mudah menyesuaikan diri.

Selain terbuka, guru mandiri juga harus bisa menghargai waktu dengan baik. Guru yang menghargai waktu akan selalu berusaha melaksanakan segala tugas tepat waktu dan tidak suka menunda-nunda pekerjaan. Dengan berlatih mengatur waktu secara baik maka guru memiliki kesempatan besar untuk meningkatkan produktifitas. Belajar menghargai waktu juga sama saja dengan menghargai anugerah Tuhan, dirinya sendiri, dan orang lain. Untuk itu mulailah dari diri kita membudayakan tepat waktu agar lebih mengetahui arti pentingnya waktu dalam kehidupan.

Aspek terakhir yang harus dimiliki oleh guru mandiri adalah siap menerima perubahan apapun. Pendidikan di Indonesia terkenal tentatif atau sementara yang memang terlihat dari seringnya terjadi perubahan kebijakan atau kurikulum dalam kurun waktu relatif singkat. Parahnya, kebanyakan guru biasanya selalu menunggu aba-aba dari pemerintah untuk berubah, dan jika perubahannya tidak sesuai dengan keinginan ataupun kemampuan maka terkena virus kegelisahan (galau). Guru yang bertindak seperti ini akan susah berkembang, mudah depresi, dan terperangkap dalam ketidakpastian.

Apa jadinya pendidikan di negeri ini jika gurunya saja sering mengalami kegalauan? Perlu disadari bahwa profesi guru adalah anugerah dari Tuhan yang tidak ternilai harganya. Guru seharusnya tidak hanya menjadi guru kurikulum, tetapi harus benar-benar memiliki komitmen dan kemandirian yang tinggi agar tidak mudah terombang ambing arus perubahan jaman yang tidak tentu.

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/images/Amalia Ulfa.jpg 400 245 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2013-07-11 04:10:112013-07-11 04:10:11Membangun Kemandirian Guru dalam Menghadapi Perubahan
0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply Cancel reply

You must be logged in to post a comment.

TERKINI

  • IMM JPMIPA UAD Gelar Seminar Kewirausahaan dan Pelatihan Desain Canva16/05/2025
  • PKK Bimawa UAD dan Talent Force Adakan Webinar Dukung Karier Mahasiswa16/05/2025
  • Raih IPK Sempurna: Mahasiswa FH UAD Jadi Wisudawan Terbaik16/05/2025
  • Optimalisasi Teknologi AI dalam Public Relations16/05/2025
  • UAD Buka Pendaftaran Beasiswa Kuliah Gratis dan Potongan Biaya Hingga 8 Semester15/05/2025

PRESTASI

  • Mahasiswa UAD Juara I Rope Access di Scouting Skill Competition Tingkat Nasional16/05/2025
  • Mahasiswi UAD Raih Prestasi di Ajang Scouting Skill Competition Tingkat Nasional16/05/2025
  • Mahasiswa PPKn UAD Juara I Tournament Badminton Pubhfest 202515/05/2025
  • Mahasiswa FKM UAD Raih Juara I Lomba Futsal Tingkat Provinsi13/05/2025
  • Mahasiswi UAD Raih Juara 2 dalam Turnamen Badminton PUBHFEST 202513/05/2025

FEATURE

  • Peran dan Pemanfaatan AI dalam Praktik Kehumasan Modern16/05/2025
  • Menangkan 14 Kejuaraan, Reyhan Jadi Wisudawan Berprestasi FH UAD16/05/2025
  • Kebaikan Adalah Kunci Kebahagiaan16/05/2025
  • Pemanfaatan AI secara Etis dan Bijaksana16/05/2025
  • Wadek FKIP UAD: Lulusan UAD Harus Berilmu, Beraksi, dan Berarti15/05/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top