Perwakilan UAD di Workshop Penulisan dan Keaktoran Unibra: “Aktor Menjadi Pemimpin”
Aktor dalam pementasan adalah bagian dari aktor lainnya, setiap peran mempunyai hubungan dengan pemeran lainnya. Tapi tidak bagi aktor yang sedang mencari peran. Jiwa pemimpin menjadi salah satu modal dalam meguasai jiwa yang dipelajari baik ketika menjadi aktor maupun saat menjadi penulis. Seseorang harus menjadi pemimpin bagi dirinya sendiri untuk mendapatkannya.
Begitulah yang disampaikan oleh Sulaiman, S.Pd. pembicara dari UAD (Universitas Ahmad Dahlan) Yogyakarta saat mengisi acara workshop penulisan naskah dan keaktoran di Teater Kutub Unibra (Universitas Brawijaya) Malang pada minggu (27/03) kemarin. Acara tersebut juga dihadiri oleh DKM (Dewan Kesenian Malang).
“Aktor menjadi pemimpin? merupakan sesuatu yang baru, meskipun sebenarnya kita harus menjadi seorang pemimpin diri kita sendiri dalam kehidupan sehari-hari. Pada dunia keaktoran seorang aktor harus menjadi pemimpin dalam mendapatkan emosi dan kemistri untuk menguasai peran itu sendiri. Bagaimana seseorang memerankan peran orang lain, bagaimana berpancaroba pada waktu yang begitu singkat. Maka dari itu mengatur emosi dengan mengendalikan diri membutuhkan jiwa leader yang benar-benar dilatih”, ungkap Sulaiman saat menyampaikan makalahnya.
Workshop yang dihadiri kurang lebih 40 peserta tersebut disajikan dengan teori dan prakek. Duduk salah satu peserta dari Tulungagung mengungkapkan “metode yang digunakan dalam workshop tersebut sangat menarik. Selain dijelaskan, peserta juga secara langsung mempraktekkannya sehingga para peserta mendapatkan dua-duanya”, ungkapnya.
Aggra salah satu panitia pelaksana mengatakan kegiatan ini merupakan kegiatan pertama dan mungkin akan dijadikan kegiatan rutin setiap tahun untuk menambah wawasan juga menambah teman. Semoga dengan adanya workshop ini dapat memberikan manfaat bagi para peserta juga para anggota Teater Kutub. (sbwh)
Aktor dalam pementasan adalah bagian dari aktor lainnya, setiap peran mempunyai hubungan dengan pemeran lainnya. Tapi tidak bagi aktor yang sedang mencari peran. Jiwa pemimpin menjadi salah satu modal dalam meguasai jiwa yang dipelajari baik ketika menjadi aktor maupun saat menjadi penulis. Seseorang harus menjadi pemimpin bagi dirinya sendiri untuk mendapatkannya.
Begitulah yang disampaikan oleh Sulaiman, S.Pd. pembicara dari UAD (Universitas Ahmad Dahlan) Yogyakarta saat mengisi acara workshop penulisan naskah dan keaktoran di Teater Kutub Unibra (Universitas Brawijaya) Malang pada minggu (27/03) kemarin. Acara tersebut juga dihadiri oleh DKM (Dewan Kesenian Malang).
“Aktor menjadi pemimpin? merupakan sesuatu yang baru, meskipun sebenarnya kita harus menjadi seorang pemimpin diri kita sendiri dalam kehidupan sehari-hari. Pada dunia keaktoran seorang aktor harus menjadi pemimpin dalam mendapatkan emosi dan kemistri untuk menguasai peran itu sendiri. Bagaimana seseorang memerankan peran orang lain, bagaimana berpancaroba pada waktu yang begitu singkat. Maka dari itu mengatur emosi dengan mengendalikan diri membutuhkan jiwa leader yang benar-benar dilatih”, ungkap Sulaiman saat menyampaikan makalahnya.
Workshop yang dihadiri kurang lebih 40 peserta tersebut disajikan dengan teori dan prakek. Duduk salah satu peserta dari Tulungagung mengungkapkan “metode yang digunakan dalam workshop tersebut sangat menarik. Selain dijelaskan, peserta juga secara langsung mempraktekkannya sehingga para peserta mendapatkan dua-duanya”, ungkapnya.
Aggra salah satu panitia pelaksana mengatakan kegiatan ini merupakan kegiatan pertama dan mungkin akan dijadikan kegiatan rutin setiap tahun untuk menambah wawasan juga menambah teman. Semoga dengan adanya workshop ini dapat memberikan manfaat bagi para peserta juga para anggota Teater Kutub. (sbwh)
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!