• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

SI FMIPA UAD: Jadilah Exploler dan Bukan Observer

12/03/2010/0 Comments/in Terkini /by Super News

jadilah-exploler-dan-bukan-observerSejak aktif kuliah, mahasiswa sudah harus merancang karir, tidak perlu menunggu setelah lulus. Setidaknya ada tiga pilihan karir, yaitu: Mesin, Marketing, atau Manajer; yang disingkat 3M, demikian menurut Putri Pradnyawidya Sari (alumni Sistem Informasi, UAD) pada Kuliah Umum Sistem Informasi 2010 yang digelar Sabtu (6 Maret 2010) di Auditorium Kampus 3 Universitas Ahmad Dahlan.

Putri Pradnyawidya Sari, saat ini sedang menyelesaikan studi di Magister Manajemen Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya dengan beasiswa dari Balai Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika (BPPKI) Wilayah Surabaya, Kementrian Komunikasi dan Informatika RI.

Dalam sambutannya, Dekan Fakultas MIPA, Drs. Hadi Sasongko, M.Si. mengatakan bahwa 80% faktor penentu keberhasilan dalam berkarir terlatak pada softskill, sisanya ditentukan oleh kemampuan akademik (hardskill). Untuk itu, aktifitas mahasiswa selama di kampus memiliki andil yang sangat besar dalam membentuk ketrampilan softskill tersebut. Hadi Sasongko menyambut baik upaya Program Studi Sistem Informasi yang menggagas acara Alumni Back to Campus dengan menghadirkan alumni yang telah berkarya untuk berbagi pengalaman dengan sivitas akademika. Dan yang tidak kalah penting, alumni dapat memberikan sumbangsih pemikiran perbaikan program studi ke depan.

Dalam paparannya, Putri mengatakan bahwa pilihan Mesin menjadikan kita sebagaimana layaknya mesin, taat pada perintah dan miskin inovasi, sehingga terkesan kaku. M yang kedua, yaitu Marketing, memiliki gambaran tahu banyak hal, akan tetapi hanya dipermukaan. Sementara Manajer membutuhkan ketrampilan tersendiri mengingat manajer dituntut memiliki kemampuan organisasi yang baik.

Apa pilihan kita? Pertanyaan yang susah di jawab, menurutnya. Tetapi kata kuncinya adalah keseimbangan. Ketiga hal tersebut tersebut sebenarnya elemen yang saling berhubungan, mereka tidak bisa berdiri sendiri. Masing-masing memiliki peranan yang sama penting, ada korelasi satu sama lain. Dengan kata lain keseimbangan antara ketiga elemen tersebut harus dipertimbangkan, jangan sampai terlalu banyak manajer sehingga mesinnya tidak ada atau terlalu banyak mesin tetapi manajernya tidak ada. Kasus yang terjadi di Indonesia saat ini adalah terlalu banyak marketing sehingga manajer dan mesinnya jarang ditemukan.

Keseimbangan 3m ini juga dapat dipandang bahwa manusia informatika itu merupakan kombinasi dari ketiga unsur tersebut, atau dengan kata lain 3M merupakan satu kesatuan utuh, yakni proses yang terus-menerus terjadi dalam kehidupan manusia informatika. Kadang kita harus menjadi mesin yang mengikuti prosedur, kemudian dengan penggabungan bersama improvisasi dan komunikasi maka jadilah marketing. Setelah memiliki wawasan dan link yang luas akhirnya menjadi manager.

Proses ini, lanjut Putri, tidak berhenti hanya sampai disini saja, ini adalah cycle process bukan proses linier. Sebagai contoh, Badan Litbang Kementrian Kominfo, dimana didalamnya terdapat peneliti-peneliti yang hasil penelitiannya berupa policy research (penelitian kebijakan). Berperan sebagai peneliti di bidang komunikasi dan informatika tidak bisa sepenuhnya berfikir mengenai “mesin” (IT murni), atau tidak bisa juga berfikir secara “marketing” (komunikasi saja). Peneliti Kominfo perlu berpandangan seperti “manager” yang bisa mengkomunikasikan kebijakkan dibidang IT. Ada pembauran antara metode yang digunakan yaitu metode IT, seperti metode SDLC, DSS atau Engineering, dan metode yang digunakan oleh komunikasi murni seperti metode kualitatif atau kuantitatif.

Seorang manajer berpikir sebagai seorang inovator. Seorang inovator berpikir sebagai explorer, dan bukan observer. Inovasi menjadi aktifitas kunci seorang manajer. Inovasi secara sederhana dapat dimaknai sebagai penemuan baru, pengenalan ide baru, barang baru, pelayanan baru dan cara-cara baru lainnya yang lebih bermanfaat. Inovasi juga bermakna penemuan sesuatu yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang, baik berupa discovery maupun invensi untuk mencapai tujuan atau untuk memecahkan masalah tertentu.

Manajer memiliki karakteristik terus-menerus berusaha dengan sungguh-sungguh dan pantang menyerah untuk selalu melakukan upaya memperbaiki kualitas hidup dan kesejahteraan melalui inovasi tanpa henti.

 

sumber sistem informasi

 

jadilah-exploler-dan-bukan-observerSejak aktif kuliah, mahasiswa sudah harus merancang karir, tidak perlu menunggu setelah lulus. Setidaknya ada tiga pilihan karir, yaitu: Mesin, Marketing, atau Manajer; yang disingkat 3M, demikian menurut Putri Pradnyawidya Sari (alumni Sistem Informasi, UAD) pada Kuliah Umum Sistem Informasi 2010 yang digelar Sabtu (6 Maret 2010) di Auditorium Kampus 3 Universitas Ahmad Dahlan.

Putri Pradnyawidya Sari, saat ini sedang menyelesaikan studi di Magister Manajemen Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya dengan beasiswa dari Balai Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika (BPPKI) Wilayah Surabaya, Kementrian Komunikasi dan Informatika RI.

Dalam sambutannya, Dekan Fakultas MIPA, Drs. Hadi Sasongko, M.Si. mengatakan bahwa 80% faktor penentu keberhasilan dalam berkarir terlatak pada softskill, sisanya ditentukan oleh kemampuan akademik (hardskill). Untuk itu, aktifitas mahasiswa selama di kampus memiliki andil yang sangat besar dalam membentuk ketrampilan softskill tersebut. Hadi Sasongko menyambut baik upaya Program Studi Sistem Informasi yang menggagas acara Alumni Back to Campus dengan menghadirkan alumni yang telah berkarya untuk berbagi pengalaman dengan sivitas akademika. Dan yang tidak kalah penting, alumni dapat memberikan sumbangsih pemikiran perbaikan program studi ke depan.

Dalam paparannya, Putri mengatakan bahwa pilihan Mesin menjadikan kita sebagaimana layaknya mesin, taat pada perintah dan miskin inovasi, sehingga terkesan kaku. M yang kedua, yaitu Marketing, memiliki gambaran tahu banyak hal, akan tetapi hanya dipermukaan. Sementara Manajer membutuhkan ketrampilan tersendiri mengingat manajer dituntut memiliki kemampuan organisasi yang baik.

Apa pilihan kita? Pertanyaan yang susah di jawab, menurutnya. Tetapi kata kuncinya adalah keseimbangan. Ketiga hal tersebut tersebut sebenarnya elemen yang saling berhubungan, mereka tidak bisa berdiri sendiri. Masing-masing memiliki peranan yang sama penting, ada korelasi satu sama lain. Dengan kata lain keseimbangan antara ketiga elemen tersebut harus dipertimbangkan, jangan sampai terlalu banyak manajer sehingga mesinnya tidak ada atau terlalu banyak mesin tetapi manajernya tidak ada. Kasus yang terjadi di Indonesia saat ini adalah terlalu banyak marketing sehingga manajer dan mesinnya jarang ditemukan.

Keseimbangan 3m ini juga dapat dipandang bahwa manusia informatika itu merupakan kombinasi dari ketiga unsur tersebut, atau dengan kata lain 3M merupakan satu kesatuan utuh, yakni proses yang terus-menerus terjadi dalam kehidupan manusia informatika. Kadang kita harus menjadi mesin yang mengikuti prosedur, kemudian dengan penggabungan bersama improvisasi dan komunikasi maka jadilah marketing. Setelah memiliki wawasan dan link yang luas akhirnya menjadi manager.

Proses ini, lanjut Putri, tidak berhenti hanya sampai disini saja, ini adalah cycle process bukan proses linier. Sebagai contoh, Badan Litbang Kementrian Kominfo, dimana didalamnya terdapat peneliti-peneliti yang hasil penelitiannya berupa policy research (penelitian kebijakan). Berperan sebagai peneliti di bidang komunikasi dan informatika tidak bisa sepenuhnya berfikir mengenai “mesin” (IT murni), atau tidak bisa juga berfikir secara “marketing” (komunikasi saja). Peneliti Kominfo perlu berpandangan seperti “manager” yang bisa mengkomunikasikan kebijakkan dibidang IT. Ada pembauran antara metode yang digunakan yaitu metode IT, seperti metode SDLC, DSS atau Engineering, dan metode yang digunakan oleh komunikasi murni seperti metode kualitatif atau kuantitatif.

Seorang manajer berpikir sebagai seorang inovator. Seorang inovator berpikir sebagai explorer, dan bukan observer. Inovasi menjadi aktifitas kunci seorang manajer. Inovasi secara sederhana dapat dimaknai sebagai penemuan baru, pengenalan ide baru, barang baru, pelayanan baru dan cara-cara baru lainnya yang lebih bermanfaat. Inovasi juga bermakna penemuan sesuatu yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang, baik berupa discovery maupun invensi untuk mencapai tujuan atau untuk memecahkan masalah tertentu.

Manajer memiliki karakteristik terus-menerus berusaha dengan sungguh-sungguh dan pantang menyerah untuk selalu melakukan upaya memperbaiki kualitas hidup dan kesejahteraan melalui inovasi tanpa henti.

 

sumber sistem informasi

 

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png 0 0 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2010-03-12 00:32:382010-03-12 00:32:38SI FMIPA UAD: Jadilah Exploler dan Bukan Observer
0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply Cancel reply

You must be logged in to post a comment.

TERKINI

  • PBSI UAD dan Pendidikan Bahasa Korea UPI Gelar Prapembekalan Penelitian dan Penulisan Artikel Ilmiah Berbantuan AI21/06/2025
  • Mahasiswa Teknologi Pangan UAD Edukasi UMKM Bantul tentang Higiene dan Sanitasi Pangan21/06/2025
  • Workshop Pembuatan Sabun Aloe vera oleh KKN Alternatif UAD20/06/2025
  • Kongres KBM UAD sebagai Wadah Ormawa yang Transparan20/06/2025
  • IUCEE 2025: PBI UAD dan Mitra Global Bahas Transformasi Pembelajaran Bahasa Inggris di Era AI20/06/2025

PRESTASI

  • Ahmad Syaiful Hadi Raih Juara 1 Baca Puisi di Festival Kenduri Sastra #420/06/2025
  • Mahasiswi UAD Raih Juara 1 Seni Tunggal Tangan Kosong Putri dalam Kejurnas Tapak Suci Semar VI18/06/2025
  • Mahasiswa UAD Raih Juara 2 dalam Lomba Pidato Gebyar Ilmu Hadis 202518/06/2025
  • Tim Indynamics UAD Raih Prestasi di UNITY Competition #1317/06/2025
  • Mahasiswi Gizi UAD Raih Juara I Kelas C Putri di Kejurnas Tapak Suci Semar VI13/06/2025

FEATURE

  • Fikih Wanita dalam Bingkai Manhaj Tarjih Muhammadiyah21/06/2025
  • Membangun Jiwa Pemimpin yang Inklusif Melalui Organisasi Mahasiswa20/06/2025
  • Tantangan dalam Penerapan Surat Edaran tentang Larangan Penahanan Ijazah20/06/2025
  • Efektivitas Surat Edaran Menteri Ketenagakerjaan yang Tidak Memiliki Implikasi Hukum20/06/2025
  • Nomenklatur Terbitnya Larangan Penahanan Ijazah: Lebih Tepat Disebut Surat Edaran atau Permen?20/06/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top