• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Puasa dan Testosteron

22/07/2013/0 Comments/in Terkini /by Super News

Dr. Ahmad Muhammad Diponegoro

Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta

 

Puasa, menurut Al-Qur’an dalam surat Al-Baqarah merupakan perintah Allah yang diwajibkan terhadap ummat Islam baik yang ada saat ini maupun sebelum nabi Muhammad diutus. Perintah puasa ini sebagaimana perintah-perintah Allah yang lain manfaatnya tentu akan kembali kepada pelaku. Salah satu keutamaan dan hikmah puasa sebagaimana pernah diucapkan nabi Muhammad, adalah  lebih menjaga pandangan dan lebih menjaga kemaluan atau perbuatan zina.

Membicarakan kemaluan atau dorongan untuk melakukan hubungan suami isteri tentu saja saat ini tidak dapat dipisahkan dengan hormone yang mendorong perilaku tersebut. Salah satunya adalah testosteron.( Hormon seksual utama pada laki-laki adalah testosteron; pada perempuan estrogen dan progesterone).

Bila ditinjau secara lebih khusus terutama kaitannya dengan hormone seksual yaitu testosterone atau hormone sekual pada pria, maka puasa akan membuat testosterone menurun pada waktu tertentu. Tetapi kemudian akan kembali normal dan lebih sehat kadarnya.

Beberapa saat setelah lahir, bayi laki-laki dan perempuan amatlah mirip. Tetapi, setelah beberapa tahun, perbedaan mulai tampak di tubuh masing-masing. Janggut mulai tumbuh pada laki-laki, suara lebih dalam, pundak melebar, dan mereka mulai memiliki sifat-sifat tubuh laki-laki. Kedua tubuh yang awalnya sangat mirip, kecuali organ seksualnya, menjadi amat berbeda setelah pelepasan hormon seksual di masa remaja.

Perubahan ini terjadi karena adalah hormon seksual yang telah Allah ciptakan dengan cara yang  teratur. Hormon seksual pria atau testosteron dilepaskan di dalam buah dzakar atau testis laki-laki Beberapa tahun setelah bayi keluar dari rahim, pada saat yang tepat yaitu ketika seorang anak mencapai usia remaja, hipotalamus mengirim perintah (hormon GnRH) ke kelenjar pituitari. Kenyataan bahwa hipotalamus tidak membuat kesalahan waktu (kecuali jika ada kerusakan) sangat meyakinkan manusia tentang sunnatullah atau keteraturan yang ada dalam tubuh manusia. Hipotalamus merupakan bagian kecil dengan berat sekitar 4 gram dan terletak paling depan dari diencephalon dan di bawah thalamus mulai dari daerah kiasma optic sampai ke lamina terminal dan kommisura anterior sehingga daerah yang ditempati oleh hipotalamus tersebut disebut juga sebagai area preoptikum. Hipotalamus mengandung sejumlah nucleus neuron yang berguna untuk pengaturan sekresi hormon hipofisis.

Bagian tubuh yang sangat kecil ini ternyata memiliki intstrumen yang dengan tepat dapat menghitung jumlah hari, dan penghitungan yang tepat dalam menghitung siklus tubuh. Kenyataan inilah bukti bahwa hipotalamus telah dirancang oleh Allah untuk mempengaruhi penghitungan waktu dengan tepat.

Setelah menerima perintah, kelenjar pituitari melepaskan dua hormon, LH dan FSH. Daerah tujuan hormon-hormon ini adalah indung telur perempuan dan testes laki-laki. Kedua hormon ini memberikan perintah ke organ-organ itu untuk "bertindak" setelah bertahun-tahun berdiam diri.

Puasa dan Testosteron

Dalam sebuah jurnal ilmiah dilaporkan penelitian puasa dikaitkan dengan hormon dan kemampuan seksual laki-laki. Penelitian tersebut mengamati kadar hormon kejantanan (testoteron), perangsang kantung (FSH atau follicle stimulating hormones) dan lemotin (LH). Terjadi perubahan kadar berbagai hormon tersebut dalam tiap minggu. Dalam tahap awal didapatkan penurunan hormon testoteron yang berakibat penurunan nafsu seksual tetapi tidak menganggu jaringan kesuburan. Namun hanya bersifat sementara karena beberapa hari setelah puasa hormon testoteron dan performa seksual meningkat pesat melebihi sebelumnya.

Manfaat lain ditunjukan dalam penelitian pada kesuburan laki-laki. Dalam penelitian tersebut dilakukan penelitian pada hormon testoteron, prolaktin, lemotin, dan hormon stimulating folikel (FSH), Kesimpulan penelitian tersebut menunjukkan puasa bermanfaat dalam pembentukan sperma melalui perubahan hormon hipotalamus-pituatari testicular dan pengaruh ke dua testis. Ini masih baru sebagian manfaat yang diketahui manusia. Masih banyak manfaat-manfaat lain yang belum dapat diungkap walaupun dapat dirasakan oleh pelaku.

 

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png 0 0 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2013-07-22 03:20:202013-07-22 03:20:20Puasa dan Testosteron
0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply Cancel reply

You must be logged in to post a comment.

TERKINI

  • UAD Berdayakan Masyarakat Ngalang Lewat Kolam Kali Jagad untuk Tekan Angka Stunting04/07/2025
  • Mahasiswa KKN UAD Gelar Seminar Literasi Keuangan di SMK Koperasi Yogyakarta04/07/2025
  • Permudah Informasi, KKN UAD Pasang Plang Nama Jalan di Dusun Ngrame04/07/2025
  • KKN UAD Edukasi KWT Menur tentang Pertanian Sehat dan Ramah Lingkungan04/07/2025
  • Mahasiswa KKN Alternatif ke-97 UAD Tanam Pohon melalui Program SUBUR04/07/2025

PRESTASI

  • I-WASLABOT: Inovasi Mahasiswa UAD Raih Juara di PIKIR 202504/07/2025
  • Mahasiswa Ilmu Komunikasi UAD Raih Juara II dalam BE-FEST 202503/07/2025
  • Mahasiswa Perbankan Syariah UAD Raih Juara I di Kejurnas Bhayu Manunggal Championship 202502/07/2025
  • Mahasiswa FK UAD Raih Juara I Lomba Menyanyi Nasional01/07/2025
  • Tapak Suci UAD Raih Juara Umum II di Kejuaraan Nasional Bhayu Manunggal Championship 202530/06/2025

FEATURE

  • Belajar ONMIPA dari Ahlinya04/07/2025
  • Kunci Mendapatkan Kebahagiaan Hidup04/07/2025
  • Memperteguh Jati Diri Mahasiswa03/07/2025
  • Strategi Advokasi dalam Melahirkan Solusi atas Permasalahan Hukum di Masyarakat03/07/2025
  • Fenomena Anomali Brain Rot: Bijak Konsumsi Konten Digital03/07/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top