Bahan Sederhana Bisa Menambah Ekonomi dan Kreatifitas
Banyak orang tidak menyadari bahan sederhana di sekelilingnya mampu menambah pendapatan, misalnya singkong. Namun hal itu berbeda dengan masyarakat di Desa Kemiri, Kacamatan Tanjungsari, Gunungkidul. Wilayah ini mulai membudidayakan singkong. Kegiatan pembibitan singkong unggulan ini sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat setempat, seperti ekonomi keluarga bertambah.
“Saya sangat terbantu dengan adanya kegiatan kebun bibit singkong ini, yang merupakan kegiatan Sosial Bank Indonesia. Setelah adanya program ini saya tidak sadar, pendapatan ekonomi keluarga bertambah sedikit demi sedikit, apalagi singkong sendiri bisa dibuat berbagai makanan. Harapan saya semoga kegiatan ini dapat berjalan lancar ke depannya,” jelas Tamina, masyarakat desa Kemiri yang ikut dengan kelompok tani wanita Gunugkidul.
Kreatifitas warga Kemiri juga semakin terasah. Tentu saja karena adanya program membuat makanan dengan bahan pokok singkong yang diselenggarakan Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta.
Mahasiswa KKN UAD mengadakan lomba sambil mengumpulkan warga di setiap dusun di desa Kemiri. Tak terduga, warga Kemiri dengan kreatifnya bisa membuat berbagai makanan. Di antaranya kue kering dan basah singkong, keripik singkong, bakpia singkong, permen singkong, tiwul singkong, sayur singkong, peyek singkong, dan banyak lagi.
Pengumuman pemenang dalam lomba tersebut dilakukan bersamaan dengan peluncuran kebun bibit singkong ungulan di Gunungkidul. Kegiatan ini merupakan kerja sama antara Majelis Pemberdayaan Masyarakat dan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (MPM PWM DIY), serta didukung penuh oleh program sosial Bank Indonesia, Fakultas Teknologi Industri dan LPM UAD, dan Fakultas pertanian UMY. (ASE )