Tes TOEFL Berbasis Internet: Sebuah Terobosan Baru Berbasis Teknologi
Tes TOEFL sering dibutuhkan orang saat akan mendaftarkan diri di suatu universitas atau di suatu perusahaan saat melakukan pelamaran. Saat ini metode tes TOEFL yang paling banyak digunakan adalah metode konvensional yaitu datang langsung di suatu lab bahasa yang menyelenggarakan tes tersebut. Posisi kedua metode tes TOEFL berbasis komputer atau lebih dikenal dengan Computer Based-Test (CBT). Perkembangan teknologi ternyata mengubah segala bentuk perilaku dan model pembelajaran dan tidak ketinggalan metode tes TOEFL pun mengikuti perkembangan teknologi ini. Metode baru tersebut adalah Internet Based-Test (IBT).
IBT TOEFL mengukur kemampuan untuk menggunakan dan mengerti bahasa Inggris di tingkat universitas. Adapun, ujiannya terdiri dari Listening (menyimak/mendengarkan), Reading (membaca), Speaking (berbicara), dan Writing (menulis). Komponen struktur dari format sebelumnya, saat ini sudah dihilangkan dan diganti dengan komponen Speaking (berbicara).
Metode baru ini tentunya akan menjadi tantangan bagi sebagian masyarakat Indonesia yang selama ini lebih terbiasa menggunakan Bahasa Inggris secara pasif untuk berkomunikasi. IBT TOEFL berbeda dengan Institutional Testing Program TOEFL (ITP TOEFL) yang berbasis konvensional dan CBT. IBT TOEFL tesnya menggunakan internet. Pendaftaran serta pembayaran pun menggunakan sistem online. Karena IBT TOEFL tergolong mahal.
Berikut adalah beberapa tips untuk menghadapi IBT TOEFL (disarikan dari kompas.com):
Tes Membaca (Reading)
1. Sering-seringlah berlatih dengan membaca artikel dengan teks berbahasa Inggris.
2. Daripada membaca seluruh kata dan kalimat, belajarlah untuk mencari kata-kata penting (scanning dan skimming) untuk mencari tahu poin utama.
3. Pilih beberapa kata asing dalam bagian poin utama dan tebak maknanya.
4. Pilih semua kata ganti (him, her, they, them, dan lain-lain) dalam satu bagian untuk mengidentifikasi kata benda yang mirip dengan kata ganti tersebut.
5. Identifikasi jenis soal, seperti sebab akibat, membandingkan dan komparasi, pengklasifikasian dan lain-lain.
Tes Mendengarkan (Listening)
1. Sering dengarkan siaran televisi atau radio untuk memperhatikan bagaimana pola intonasi ketika menyampaikan makna.
2. Ketika tes mendengarkan, perhatikan apa yang diperdengarkan oleh pembicara. Apakah nada atau intonasi ingin menyampaikan atau memberitahu sesuatu? Apakah tingkat intonasi menggunakan bahasa formal atau santai? Apakah suara pembicara tenang atau emosional?
3. Pikirkan apa yang pembicara harapkan. Apakah ia mau meminta maaf, mengeluh, membuat saran, marah atau lainnya.
Tes Berbicara (Speaking)
1. Berlatih dengan menggunakan buku yang mencakup pertanyaan tentang IBT TOEFL dari awal hingga akhir.
2. Berlatihlah dengan membaca sebuah artikel pendek lalu buatlah outline yang hanya mencakup poin-poin utama dari artikel
3. Ketika tes, jika mendengarkan soal mengenai suatu masalah berikanlah saran untuk masalah tersebut.
4. Kenali sikap pembicara melalui intonasi atau penekanan dan kata pilihan. Hal ini memudahkan anda memahami sudut pandang si pembicara dan mudah untuk memberikan tanggapan.
Tes Menulis (Writing)
1. Sebelum ujian, usahakan mempraktekan satu topik esai. Pastikan menghabiskan 30 menit untuk menuliskannya dan juga merevisi esai tersebut.
2. Ketika ujian, identifikasi satu ide utama dan beberapa poin utama untuk mendukung gagasan tersebut.
3. Mengembangkan esai dengan menggunakan penjelasan yang tepat dan detail.
4. Tingkatkan kosakata Anda dan belajar untuk menggunakannya secara tepat. Pelajari struktur gramatikal, konvensi ejaan, tanda baca dan tata letak.
5. Usahakan tulisan Anda terorganisir, menampilkan suatu kesatuan pemikiran dan koheren.
6. Gunakan kata-kata sinyal seperti “on one hand” atau “in conclusion” untuk membuat struktur yang jelas dalam respon yang Anda berikan.
Sumber: edukasi.kompas.com
Tes TOEFL sering dibutuhkan orang saat akan mendaftarkan diri di suatu universitas atau di suatu perusahaan saat melakukan pelamaran. Saat ini metode tes TOEFL yang paling banyak digunakan adalah metode konvensional yaitu datang langsung di suatu lab bahasa yang menyelenggarakan tes tersebut. Posisi kedua metode tes TOEFL berbasis komputer atau lebih dikenal dengan Computer Based-Test (CBT). Perkembangan teknologi ternyata mengubah segala bentuk perilaku dan model pembelajaran dan tidak ketinggalan metode tes TOEFL pun mengikuti perkembangan teknologi ini. Metode baru tersebut adalah Internet Based-Test (IBT).
IBT TOEFL mengukur kemampuan untuk menggunakan dan mengerti bahasa Inggris di tingkat universitas. Adapun, ujiannya terdiri dari Listening (menyimak/mendengarkan), Reading (membaca), Speaking (berbicara), dan Writing (menulis). Komponen struktur dari format sebelumnya, saat ini sudah dihilangkan dan diganti dengan komponen Speaking (berbicara).
Metode baru ini tentunya akan menjadi tantangan bagi sebagian masyarakat Indonesia yang selama ini lebih terbiasa menggunakan Bahasa Inggris secara pasif untuk berkomunikasi. IBT TOEFL berbeda dengan Institutional Testing Program TOEFL (ITP TOEFL) yang berbasis konvensional dan CBT. IBT TOEFL tesnya menggunakan internet. Pendaftaran serta pembayaran pun menggunakan sistem online. Karena IBT TOEFL tergolong mahal.
Berikut adalah beberapa tips untuk menghadapi IBT TOEFL (disarikan dari kompas.com):
Tes Membaca (Reading)
1. Sering-seringlah berlatih dengan membaca artikel dengan teks berbahasa Inggris.
2. Daripada membaca seluruh kata dan kalimat, belajarlah untuk mencari kata-kata penting (scanning dan skimming) untuk mencari tahu poin utama.
3. Pilih beberapa kata asing dalam bagian poin utama dan tebak maknanya.
4. Pilih semua kata ganti (him, her, they, them, dan lain-lain) dalam satu bagian untuk mengidentifikasi kata benda yang mirip dengan kata ganti tersebut.
5. Identifikasi jenis soal, seperti sebab akibat, membandingkan dan komparasi, pengklasifikasian dan lain-lain.
Tes Mendengarkan (Listening)
1. Sering dengarkan siaran televisi atau radio untuk memperhatikan bagaimana pola intonasi ketika menyampaikan makna.
2. Ketika tes mendengarkan, perhatikan apa yang diperdengarkan oleh pembicara. Apakah nada atau intonasi ingin menyampaikan atau memberitahu sesuatu? Apakah tingkat intonasi menggunakan bahasa formal atau santai? Apakah suara pembicara tenang atau emosional?
3. Pikirkan apa yang pembicara harapkan. Apakah ia mau meminta maaf, mengeluh, membuat saran, marah atau lainnya.
Tes Berbicara (Speaking)
1. Berlatih dengan menggunakan buku yang mencakup pertanyaan tentang IBT TOEFL dari awal hingga akhir.
2. Berlatihlah dengan membaca sebuah artikel pendek lalu buatlah outline yang hanya mencakup poin-poin utama dari artikel
3. Ketika tes, jika mendengarkan soal mengenai suatu masalah berikanlah saran untuk masalah tersebut.
4. Kenali sikap pembicara melalui intonasi atau penekanan dan kata pilihan. Hal ini memudahkan anda memahami sudut pandang si pembicara dan mudah untuk memberikan tanggapan.
Tes Menulis (Writing)
1. Sebelum ujian, usahakan mempraktekan satu topik esai. Pastikan menghabiskan 30 menit untuk menuliskannya dan juga merevisi esai tersebut.
2. Ketika ujian, identifikasi satu ide utama dan beberapa poin utama untuk mendukung gagasan tersebut.
3. Mengembangkan esai dengan menggunakan penjelasan yang tepat dan detail.
4. Tingkatkan kosakata Anda dan belajar untuk menggunakannya secara tepat. Pelajari struktur gramatikal, konvensi ejaan, tanda baca dan tata letak.
5. Usahakan tulisan Anda terorganisir, menampilkan suatu kesatuan pemikiran dan koheren.
6. Gunakan kata-kata sinyal seperti “on one hand” atau “in conclusion” untuk membuat struktur yang jelas dalam respon yang Anda berikan.
Sumber: edukasi.kompas.com
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!