Ramadan 1440 H Pimpinan Wilayah Muhammadiyah di UAD
Majelis Pimpinan Kader (MPK) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Daerah Istimewa Yogyakarta adalah salah satu majelis yang menyelenggarakan kegiatan Ramadan yang diadakan rutin setiap tahun. Acara ini diadakan sebagai bagian dari proses pengaderan di pimpinan Muhammadiyah. Peserta yang diundang di antaranya pimpinan dan anggota yang bekerja di amal usaha Muhammadiyah seperti sekolah, perguruan tinggi, dan rumah sakit. Sederhananya, kegiatan ini ialah proses pengaderan bagi warga Muhammadiyah.
Dikaitkan dengan momen Ramadan, pengaderan dikemas sebagai pengajian. Secara tidak langsung acara tersebut seperti pelatihan, pembedanya hanya dilaksanakan di bulan Ramadan. Momen ini untuk siar, yakni menguatkan kembali semangat berideologi, berorganisasi, dan berjamaah dalam menyambut dan memasuki bulan Ramadan.
Muhammad Qomarudin saat ditemui di amphitarium UAD pada Minggu (19-5-2019) menjelaskan, “Pengajian Ramadan diadakan selama tiga hari di amphitarium lantai 10 kampus IV UAD. Dibuka hari Jumat tanggal 17 Mei 2019 sampai Minggu 19 Mei 2019. Ketua PWM DIY juga mengisi materi di pengajian ini. Kepanitiaannya bekerja sama dengan PWM, MPK, dan UAD selaku tuan rumah diselenggarakannya acara ini. Pihak UAD terlibat kepanitiaanan sebagai teknisi, termasuk dari media dan notulen dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah UAD.”
“Sasaran bersifat internal, artinya seluruh pimpinan Muhammadiyah, baik dari pusat, wilayah, cabang, dan daerah se-DIY. Organisasi otonom juga menjadi sasaran, yaitu IMM, pemuda, Hizbul Wathan, dan IPM. Selain itu juga bapak dan ibu yang bekerja di sekolah yang notabene Muhammadiyah se-DIY, amal usaha yang bergerak di bidang ekonomi, pendidikan, dan kesehatan, juga menjadi sasaran,” tambah ketua panitia kegiatan tersebut.
Supaya lebih terarah, ada tema khusus dalam acaranya ini, yaitu “Beragama yang Mencerahkan Daerah Digital”. Dalam hal ini, Muhammadiyah DIY ingin memberikan narasi tentang keberagamaan tentang arah Muhammadiyah di era digital. Seperti yang kita ketahui, saat ini banyak ustaz yang populer di dunia digital. Sayangnya, posisi Muhammadiyah belum tampak. Oleh karena itu, tema ini disuguhkan supaya bisa menawarkan narasi-narasi Islam dan kebermanfaatan Muhammadiyah kepada khalayak. Di antaranya dengan menampilkan ulama atau ustaz yang potensial tinggi untuk diangkat di dunia digital, supaya narasi Islam moderat bisa disebarkan di seluruh dunia maya ataupun dunia nyata.
Keunggulan dunia digital sangat menjanjikan karena di dunia digital seolah tidak ada sekat ruang dan waktu. Masyarakat umum atau warga Muhammadiyah bisa memilih sendiri tema-tema kajian dan para ustaz Muhammadiyah yang dikehendaki.
Qomar yang juga bagian dari Majelis Pimpinan Kader tersebut menjabarkan, “Pengajian ini untuk mengangkat paham Islam yang dipahami Muhammadiyah. Secara internal, untuk memobilisasi warga Muhammadiyah agar melakukan dan menguatkan ideologis, serta mengorganisasi warga Muhammadiyah. Walaupun untuk internal, tidak menutup kemungkinan untuk umum. Hanya saja tidak disebarluaskan dengan maksimal untuk umum. Umum di sini yaitu yang sepaham dengan Muhammadiyah dan bisa menerima ide-ide pemikiran Muhammadiyah.” (Dew)