Separuh Wisudawan UAD Berpredikat Cum laude
Pada Wisuda Periode Juli 2019, Universitas Ahmad Dahlan (UAD) meluluskan 1.045 mahasiswa dengan 547 di antaranya berpredikat cum laude. Wisudawan Strata 1 (S1) berjumlah 930 dengan rata-rata Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,48. Sementara Strata 2 (S2) berjumlah 115 dengan rerata IPK 3,73.
Wisudawan terbaik diraih atas nama Gilang Qomariyah Amarta dari Program Studi Ilmu Hukum dengan IPK 3.98 dan masa studi 3 tahun, 9 bulan, 12 hari. Wisudawan terbaik kedua dari Program Studi Akuntansi atas nama Nurafifah Wulandari dengan IPK 3,98 dan masa studi 3 tahun, 9 bulan, 13 hari. Mujur Mayang Sari menduduki wisudawan terbaik ketiga dengan IPK 3,96 dari Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) dengan masa studi 3 tahun, 8 bulan, 18 hari.
Sementara wisudawan terbaik dari pascasarjana diraih Alfia Nuriska yang merupakan lulusan Program Studi Magister Manajemen dengan IPK sempurna 4. Sebagai lulusan tercepat berasal dari Program Studi Farmasi atas nama Luthfia Rahmi dengan masa studi 3 tahun, 6 bulan, 16 hari, serta memiliki IPK 3,91. Lulusan termuda dari Program Studi PBSI Santi Oktavia, dengan usia 20 tahun, 8 bulan, 2 hari dengan IPK 3,73.
Selain wisudawan dengan IPK tinggi, UAD juga meluluskan wisudawan berprestasi dengan prestasi sampai ke tingkat internasional. Di antaranya Ika Suciwati, Helmi Nasir, Sumini, Sidik Irwanto, Suci Amalia Ramadayanti, Siti Feti Fatonah, Fajar Kurniawan, Muhammad Faqihuddin Al Andzar, Rika Fitriani, dan Khansa Salsabila.
Dr. Kasiyarno, M.Hum. Rektor UAD dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada orang tua wisudawan yang telah menguliahkan putra-putrinya di UAD. Ia berharap, ke depan masyarakat semakin antusias menjadikan UAD sebagai prioritas untuk menimba ilmu di tingkat perguruan tinggi.
“Saat ini alumni UAD berjumlah 47.539 , dengan 1.699 di antaranya merupakan lulusan dari program pascasarjana. Kami memastikan lulusan UAD selain memiliki kemampuan akademik juga memiliki kemampuan spiritual yang baik. Alumni UAD juga dibekali soft skills serta SKPI,” jelas Kasiyarno.
Di sisi lain, Prof. Dr. H.M. Noor Rochman Hadjam, S.U. Wakil Ketua Diktilitbang PP Muhammadiyah dalam pidatonya mengatakan, UAD harus mempertahankan akreditasi A institusi. Sebab menurutnya, akreditasi A menjadi nilai positif bagi perguruan tinggi untuk mendapatkan mahasiswa.
“Kami berharap ke depan UAD menjadi perguruan tinggi Muhammadiyah yang lebih baik dan maju. Saat ini UAD merupakan salah satu perguruan tinggi swasta yang diincar oleh para calon mahasiswa dari berbagai penjuru Indonesia,” tandasnya. (ard)