Entries by NewsUAD
Nilai Karakter dalam Isra’ Mi’raj
Suara ‘Aisyiyah (Maret 2021) Alif Muarifah Adanya tugas berat di pundak beliau yang akan datang ke kota Madinah dengan heterogenitas penduduk dari sisi etnis maupun agama membuat Rasulullah perlu melatih diri. Segala talenta yang telah disiapkan oleh Allah di pundak kokohnya perlu diasah, demikian juga dengan keluhuran budi pekerti serta ketajaman hati dan kekuatan […]
Nyimas Utari dan Misteri Kematian Jan Pieterszoon Coen (4): Mataram Menganggap Kehadiran Kompeni di Batavia jadi Ancaman
Koran Merapi (21 Agustus 2021) Iis Suwartini Akhirnya petinggi VOC mencoba membuat program untuk bisa memonopoli perdagangan pala di Pulau Banda. JP Coen kemudia mengambil tugas ini dan beranggapan bahwa hanya dengan mengusir dan melenyapkan penduduk asli Pulau Banda, monopoli pala baru bisa dilakukan. Selengkapnya mataram mengganggap kehadiran kompeni jadi ancaman
Nyimas Utari dan Misteri Kematian Jan Pieterszoon Coen (3): 44 Orang Kaya Ditangkap dan Dibantai
Koran Merapi (20 Agustus 2021) Iis Suwartini Sionek mengerahkan seluruh pasukan untuk menangkap penduduk. Mereka pun mengejar penduduk yang melarikan diri ke hutan dan puncak gunung. Penduduk yang ditemukan dibunuh rumah dan perahu mereka dibakar. Belum puas dengan semua itu JP Coen juga menangkap 44 orang Banda yang dikenal kaya dan memiliki kekuasaan. […]
Nyimas Utari dan Misteri Kematian Jan Pieterszoon Coen (2): Pembantaian Tersadis Ketika Menghancurka Jayakarta
Koran Merapi (19 Agustus 2021) Iis Suwartini Jan Pieterszoon Coen atau yang disingkat dengan sebutan JP Coen merupakan Gubernur Jendral VOC. Ia memiliki perawakan yang tinggi dan kurus tak heran sebutan murjangkung kerap melekat padanya. JP Coen menduduki jabatan tersebut selama dua periode. Periode pertama yaitu pada tahun 1619-1623 dan periode kedua 1627-1629. […]
Nyimas Utari dan Misteri Kematian Jan Pieterszoon Coen (1): Penjajah Melakukan Monopoli Perdagangan Rempah-rempah
Koran Merapi (18 Agustus 2021) Iis Suwartini Semasa muda Roro Pembayun pernah menjadi mata-mata Mataram untuk menaklukan Ki Ageng Mangir dengan menyamar menjadi ledhek. Kini kecintaannya terhadap mataram ia turunkan pada anak cucunya dengan melawan Batavia. Karena baginya musuh terberat Mataram adalah Batavia yang dikuasai oleh VOC. Untuk dapat memnatau pergerakan VOC di […]
Lintang Johar Cikal Bakal Ajaran Islam (8-habis): Batu Gilang Dibawa ke Kotagede untuk Dijadikan Singgasana
Koran Merapi (28 Juli 2021) Iis Suwartini Pada awalnya Danang Sutawijaya meyakini bahwa cikal bakal kerajaannya adalah di sekitar hutan Wanalipura. Ia pun sudah membangun lahan untuk perkampungan. Beberapa wilayah tersebut di antaranya Kauman, Gandekan, Ketandan, dan Jetis. Namun rencana ini diurungkan dengan berbagai macam pertimbangan terlebih Ki Juru Martani pun tidak menyetujui […]
Lintang Johar Cikal Bakal Ajaran Islam (7): Ada Cahaya Bersinar Masuk ke Tubuh Danang Sutawijaya
Koran Merapi (27 Juli 2021) Iis Suwartini Dalam kepercayaan Jawa, Lintang Johar merupakan perwujudan segala ruh pusar alam semesta. Bahkan ada yang menyebutnya berasal dari sari maruta (angin, udara), bersinar kuning seperti cahaya bulan. Tentulah bukan orang sembarangan yang mendapat Lintang Johar. Menyaksikan hal tersebut Ki Ageng Pemanahan dan Ki Juru Martani meyakini […]
Lintang Johar Cikal Bakal Ajaran Islam (6): Alas Mentaok Dibabat Dijadikan Tanah Perdikan Mataram
Koran Merapi (26 Juli 2021) Iis Suwartini Ayah Danang Sutawijaya pun membabat Alas Mentaok untuk mendirikan wilayah kekuasaan. Lokasi hutan Mentaok membentang dari timur laut hingga tenggara Kota Yogyakarta. Saat ini diperkirakan mulai dari daerah Purwomartani di Sleman, daerah Banguntapan di Bantul, hingga daerah Kotagede di Kota Yogyakarta. Desa Alas Mentaok tersebut selanjutnya […]
Lintang Johar Cikal Bakal Ajaran Islam (5): Usus Arya Penangsang Putus oleh Kerisnya Sendiri
Koran Merapi (24 Juli 2021) Iis Suwartini Mendengar teriakan Ki Juru Martani, Arya Penangsang pun mencabut keris pusaka Kyai Setan Kober yang terselip di pinggangnya. Namun siapa sangka Arya Penangsang justru mati di tangan pusakanya sendiri. Ususnya terkena keris pusaka ketika akan mencabut kerisnya. Rupanya Ki Juru Martani begitu lihai dalam menyususn strategi. […]