Bazar Buku dan Kampanye Literasi
Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (HMPS PBSI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD), bekerja sama dengan Kreativitas Kita (Kreskit) mengadakan bazar buku dari tanggal 21 hingga 25 Oktober 2019. Bazar bertempat di Kampus Utama UAD, buka dari pukul 08.00−16.00 WIB.
Muji Santoso selaku ketua HMPS PBSI menuturkan, ia mengajak kolaborasi Kreskit dan Teater Jaringan Anak Bahasa dalam setiap kegiatan yang dilakukan HMPS. Kreskit lebih menjurus pada jurnalistik dan buku-buku, sebab itulah kerja sama kali ini dilakukan dengan Kreskit. Sedangkan Teater JAB, kerja sama dalam bentuk panggung sastra.
“Konsep kepanitiaan adalah kerja sama, Kreskit mengurus soal buku sedangkan HMPS mengurus soal panggung baca puisi dan pojok baca. Panggung puisi terbuka untuk mahasiswa PBSI dan mahasiswa umum UAD. Bazar buku juga diselingi dengan diskusi soal sastra dan feminisme, pembicaranya Dr. Katrin Bandel, pada 23 Oktober 2019 lalu bertempat di Kampus Utama UAD. Diskusi bertujuan mengajak siswa tertarik terhadap sastra dan buku,” ujar Sangaji, panitia dari HMPS PBSI.
Buku yang tersedia di bazar berasal dari komunitas sastra Jejak Imaji, penerbit Mojok, Circa, dan BasaBasi. Dipilihnya penerbit tersebut karena mudah dijangkau dan dominan mengeluarkan buku-buku khusus sastra. Penerbit itu juga banyak mengeluarkan novel, kumpulan cerita pendek, dan puisi. Selain buku-buku sastra, di sana pun tersedia buku-buku pendidikan, bahasa, filsafat, politik, dan agama.
Hari pertama bazar, menurut pernyataan Kresna selaku panitia dari Kreskit, buku lumayan laris, buku yang dibeli dominan novel-novel. Bazar buku bukan hanya bertujuan berjualan buku melainkan juga mengampanyekan literasi.
“Budaya literasi mahasiswa PBSI masih kurang dan dengan adanya bazar buku semoga bisa menjadi jembatan akses mudah mahasiswa dalam mencari buku dan meningkatkan minat baca,” tutur Kresna.
Aisyah, salah seorang mahasiswa PBSI mengatakan, buku-buku yang dijual terjangkau dari segi harga. Ia juga mendukung dan menyatakan bahwa budaya literasi itu penting. Menurutnya bazar buku perlu diadakan di Kampus UAD agar akses mahasiswa mencari buku terjembatani dan lebih mudah. (JM)