• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Terapkan Prinsip Kontinuitas, Dosen Hukum UAD Raih Gelar Doktoral

12/02/2025/in Feature /by Ard

Dosen Fakultas Hukum UAD Fauzan Muhammadi, Lc., LL.M., Ph.D. (Dok. Salsya)

Penerapan jaminan atau gadai dalam kontrak keuangan syariah tentunya menuai isu-isu yang sangat meresahkan banyak pihak, sehingga topik tersebut dijadikan disertasi oleh Fauzan Muhammadi, Lc. LL.M., Ph.D. Dosen sekaligus Ketua Program Studi (Kaprodi) Fakultas Hukum (FH) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) itu menyelesaikan studi S-3 di Universiti Malaya, Malaysia.

Disertasi yang ia teliti sangat selaras dengan gelar doktor yang sudah berhasil diraihnya dalam Bidang Fiqh dan Usul. Jika dikerucutkan, disertasi tersebut juga membahas mengenai persoalan penggabungan kontrak (kontrak hibrid), isu penjaminan pembiayaan yang sifatnya kerja sama, problem penerapan biaya pemeliharaan barang jaminan atau gadai, dan persoalan kewajiban pendaftaran barang jaminan, baik benda bergerak ataupun yang tidak bergerak dalam lingkup Lembaga Keuangan Syariah.

Fauzan Muhammadi diberi kesempatan untuk sidang doktoral (viva voce) pada Kamis, 3 Oktober 2024 lalu dan dinyatakan layak mendapatkan gelar Doktor Falsafah (Ph.D.) melalui yusidium pada Sabtu, 23 Januari 2025. Disertasi yang sudah ia teliti pun dipublikasikan di jurnal Asy-Syir’ah (dengan akreditasi di Science and Technology Index (SINTA) 2). Selain itu, saat menempuh pendidikan S-2 ia menulis tesis berjudul Indonesian Comparative Law Review (dengan akreditasi di SINTA 3).

Setelah meraih gelar doktor, Fauzan Muhammadi berharap sebagai dosen FH UAD ia akan terus berkarya dalam pengajaran, penelitian, dan pengabdian. Ia bersyukur karena Universiti Malaya, Malaysia, sangat mendukung mahasiswanya dalam menyelesaikan masa studi. Tidak lupa, ia terima kasih kepada para pembimbing sebagai supervisi dalam penelitian yang dilakukan, yaitu Associate Prof. Dr. Nor Fahimah binti Mohd Razif dan Associate Prof. Dr. Rahimin Affandi bin Abdul Rahim, karena telah membantu proses penyelesaian Fauzan Muhammadi dalam meraih gelar doktor.

Selain itu, ia sangat bersyukur dan berterima kasih kepada kampus UAD karena telah memberikan dukungan secara penuh dalam proses menempuh Pendidikan yang selama ini ia jalankan. Semoga kaum-kaum intelektual, berintegritas, dan humanisme akan selalu lahir dari kampus tersebut.

Pada kesempatan tersebut, ia ingin memberitahukan prinsip yang selama ini selalu diterapkan dan semoga bisa menjadi motivasi kepada bapak/ibu dosen FH UAD lainnya yang sedang berjuang untuk menimba ilmu. “Prinsipnya dalam proses menyelesaikan studi adalah kontinuitas, jangan berhenti dalam proses, terutama dalam proses penelitiannya,” ujarnya.

Ia berharap mahasiswa FH UAD tidak lelah untuk terus belajar, yang diiringi dengan pengembangan keadaban ke arah yang lebih positif dan jangan lupa membaca. Konsistensi membaca mempunyai pengaruh yang sangat baik dalam proses pengembangan berpikir kita sebagai manusia. Percayalah, setiap buku yang kita baca selalu ada halaman indah untuk dikunjungi. (Salsya)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Dosen-Fakultas-Hukum-UAD-Fauzan-Muhammadi-Lc.-LL.M.-Ph.D.-Dok.-Salsya.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-02-12 10:23:002025-02-12 10:23:00Terapkan Prinsip Kontinuitas, Dosen Hukum UAD Raih Gelar Doktoral

Berprestasi di Taekwondo, Mahasiswa FH UAD Raih Gelar Wisudawan Berprestasi

08/02/2025/in Feature /by Ard

Wisudawan Berprestasi Bidang Non Akademik FH UAD (Dok. FH UAD)

George Herdian Alfindo, mahasiswa Fakultas Hukum (FH) Universitas Ahmad Dahlan (UAD), berhasil menorehkan gelar Wisudawan Berprestasi di Bidang Non Akademik dalam Wisuda Periode Februari Tahun 2025 yang berlangsung di Jogja Expo Center (JEC). Ia mampu menyelesaikan proses studinya dalam jangka waktu 4 tahun 1 bulan dengan Indeks Prestasi Kumulatif 3,56 dan berpredikat cum laude.

Jejak prestasi di bidang taekwondo yang ditinggalkan oleh George di antaranya juara I Kyorugi Putra Everest 2024, juara I Under 74 Kg Senior Putra Prabu, juara II Under 80 Kg Senior Putra Ganesha, Peraih Medali Perunggu Under 80 Kg, dan Peraih Medali Perunggu Poomsae Individu. Kejuaraan yang diraihnya merupakan sebuah capaian yang sangat mengesankan dan tentunya dapat menjadi dorongan untuk teman-teman lainnya, khususnya di bidang taekwondo, dalam mengikuti setiap ajang perlombaan.

Motivasi George saat mengikuti sebuah ajang kejuaraan taekwondo tidak lain adalah untuk mengukur sampai mana ia lihai, dan tentunya karena ia saat ingin memiliki jam terbang yang tinggi sehingga mampu memahami situasi dan kondisi lawan dalam setiap kompetisi. Tidak dapat dimungkiri, ia pun ingin mengharumkan nama baik UAD khususnya Taekwondo UAD dengan menghasilkan kemenangan pada setiap perlombaan.

“Selesaikan apa yang sudah dimulai, terus berjuang dan buktikan bahwa kita bisa.” George selalu berpegang teguh pada prinsip tersebut, sehingga dorongan untuk berprestasi semakin tinggi. Ia juga sangat berterima kasih kepada pelatih dan teman-teman Taekwondo UAD karena selalu mendukungnya. Tak lupa pula, ia berterima kasih kepada FH UAD terkhusus para dosen yang terus membimbing dan memberikan arahan positif selama masa perkuliahan.

Menekuni bidang non-akademik bukan berarti mengesampingkan pembelajaran dalam perkuliahan (akademik), George mengatakan bahwa belajar merupakan salah satu kewajiban sebagai mahasiswa, di samping itu komponen nilai dalam pembelajaran adalah hal yang penting dikarenakan terdapat rasa kebanggaan tersendiri atas hasil dari jerih payah dalam perkuliahan.

UAD merupakan kampus yang mampu mencetak mahasiswa berintegritas dengan profesionalitas yang tinggi. George sangat berharap UAD akan terus maju dan selalu memfasilitasi mahasiswa lainnya untuk terus berprestasi baik di bidang akdemik maupun non-akdemik. Ia berterima kasih karena UAD telah menjadi jembatan untuk dirinya dalam ajang kejuaraan di bidang taekwondo. (Salsya)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Wisudawan-Berprestasi-Bidang-Non-Akademik-FH-UAD-Dok.-FH-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-02-08 10:30:452025-02-09 12:24:32Berprestasi di Taekwondo, Mahasiswa FH UAD Raih Gelar Wisudawan Berprestasi

Devi Alya Dhiyana: Tips Lulus Tepat Waktu dan Jadi Wisudawan Terbaik

08/02/2025/in Feature /by Ard

Devi Alya Dhiyana, mahasiswa Fakultas Hukum (FH) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Dok. Salsya)

Setiap takdir adalah kesempatan untuk menjadi lebih baik, maka jangan sampai melewatkan kesempatan tersebut. Devi Alya Dhiyana, mahasiswa Fakultas Hukum (FH) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang selalu berusaha untuk menjadi lebih baik, akhirnya berhasil memberikan suatu kebanggaan dan kesan manis di awal Periode I Wisuda Tahun 2025 dengan gelar Wisudawan Terbaik.

Wisuda yang diadakan pada Sabtu, 1 Februari 2025 di Jogja Expo Center (JEC) merupakan suatu kebahagiaan yang sangat berarti bagi Devi. Ia mengatakan bahwa sama sekali tidak terpikirkan akan menjadi Wisudawan Terbaik di FH UAD. Walau berhasil menyelesaikan masa studinya dalam waktu 4 tahun 1 bulan dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3.87, Devi mengatakan bahwa IPK tidak bisa dianggap sebagai standar pengetahuan dan pemahaman bagi setiap mahasiswa. Tanpa mengurangi rasa bangga, Devi pun mengatakan bahwa selain IPK ia berharap yang terpenting adalah teman-teman harus memiliki prinsip lulus tepat waktu agar tidak membuang waktu untuk melanjutkan roda kehidupan selanjutnya.

Konsistensi Devi dalam dunia perkuliahan memang sangat luar biasa. “Harus mengumpulkan tugas tepat waktu walau tugas tersebut berat, selalu belajar terlebih saat ada ujian tengah semester (UTS) dan ujian akhir semester (UAS), dan yang paling penting adalah jangan meninggalkan bangku perkuliahan tanpa alasan,” ungkap Devi mengenai konsistensi kuliah.

Tidak hanya berfokus mengikuti pelajaran dalam perkuliahan (akademik) saja, Devi juga berperan aktif terhadap organisasi, komunitas, perlombaan, seminar, pengabdian, bahkan kepanitiaan. Menurutnya, pengalaman merupakan bagian penting dari kesempatan yang tidak boleh dilewatkan untuk mendapat takdir yang baik.

Bagi mahasiswa, masa-masa skripsi terbilang sangat berat, begitu pula yang dirasakan oleh Devi. Namun, ia termotivasi untuk membanggakan orang tua dan ingin lulus tepat waktu, sehingga selalu berusaha untuk menyelesaikan skripsinya dengan baik. Sebab baginya, skripsi yang baik adalah yang mampu diselesaikan hingga akhir.

Devi pun mengungkapkan rasa terima kasih kepada dosen-dosen FH UAD karena telah membimbing dan memberikan banyak ilmu kepadanya. Selain itu, ia berharap UAD selalu konsisten melahirkan generasi unggul yang beragama, berintegritas, dan berilmu. (Salsya)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Devi-Alya-Dhiyana-mahasiswa-Fakultas-Hukum-FH-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Dok.-Salsya.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-02-08 09:58:022025-02-08 09:58:02Devi Alya Dhiyana: Tips Lulus Tepat Waktu dan Jadi Wisudawan Terbaik

Perjalanan Delfia Kuliah sebagai Non Muslim di UAD

07/02/2025/in Feature /by Ard

Delfia Wisudawan Berprestasi UAD (Dok. Delfia)

Menempuh pendidikan di lingkungan yang mayoritas berbeda keyakinan tentu memiliki tantangan tersendiri. Hal ini dialami oleh Delfia, mahasiswi asal Kalimantan Barat yang menempuh Program Studi Ilmu Hukum di Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Selama masa kuliahnya, ia menghadapi berbagai suka duka, terutama karena sifatnya yang introver dan perbedaan keyakinan yang membuatnya sempat merasa canggung.

“Awal datang ke kampus UAD, saya cukup terkejut karena aturan berpakaian yang rapi dan tertutup. Saya juga merasa sedikit canggung karena saya non-muslim, dan ada beberapa momen di mana saya merasa menjadi pusat perhatian,” ujar Delfia.

Akan tetapi, lambat laun Delfia mulai beradaptasi. Sebuah pengalaman unik terjadi ketika ia diminta tampil dalam acara penghargaan di kampus dan mencoba mengenakan hijab untuk pertama kalinya. “Rasanya adem dan nyaman, saya merasa lebih sopan. Namun setelah acara itu, saya masih merasa belum percaya diri untuk mengenakannya secara terus-menerus,” terangnya.

Barulah di semester tiga, Delfia memutuskan untuk mengenakan hijab selama kuliah. Hal ini berlanjut hingga ia menyelesaikan skripsinya. “Teman-teman saya banyak yang heran dan bertanya apakah saya tidak kepanasan atau apakah keluarga saya marah. Saya jawab malah orang tua saya mendukung saya untuk memakai hijab,” katanya sambil tertawa.

Selain menghadapi tantangan dalam beradaptasi dengan lingkungan, Delfia juga mengalami kesulitan dalam mata kuliah praktik hukum pidana dan perdata. “Saat praktik sidang, kami harus membuat berkas kelompok dan sering lembur hingga dini hari. Pernah sekali saya pulang jam dua pagi dan melihat aksi begal di jalan. Untungnya, saya tidak terlihat oleh mereka, jadi saya selamat sampai kos,” ceritanya.

Tantangan lainnya adalah memperoleh informasi akademik, terutama terkait skripsi. “Kadang saya merasa keteteran karena kurangnya informasi, tetapi untungnya saya punya teman-teman yang baik dan selalu memberi tahu info penting,” imbuhnya.

Di balik tantangan tersebut, Delfia tetap bersyukur karena menemukan teman-teman yang suportif, terutama dalam bidang yang menjadi passion-nya, yaitu menyanyi. Sejak kecil, ia sudah menyukai dunia tarik suara dan pernah mengikuti berbagai lomba, baik di tingkat sekolah maupun umum. “Saat SMP dan SMA, saya sering ikut lomba menyanyi, tetapi karena sifat saya introver dan pernah mengalami trauma, saya tidak punya banyak teman yang mendukung. Beruntung, orang tua saya selalu mendukung saya dalam bernyanyi,” katanya.

Selama kuliah, Delfia semakin berkembang dalam bidang musik berkat bimbingan dari coach dan teman-temannya, seperti Devi dan Jannah. “Saya banyak belajar dari mereka, mulai dari etika, kontrol suara, penggunaan mikrofon, hingga cara berekspresi di atas panggung,” ujarnya.

Prestasi Delfia dalam dunia tarik suara pun tidak bisa dianggap remeh. Beberapa pencapaiannya di antaranya:

  • Juara II Lomba Solo Vocal Putri tingkat SMP/MTs tahun 2016
  • Juara I Akademi Dangdut tingkat SMA tahun 2018
  • Juara III Lomba Musikalisasi Puisi tahun 2019
  • Juara II Lomba Sing a Song tingkat SMA tahun 2019
  • 10 Besar Lomba Bintang Singkawang Grand Mall tahun 2019
  • Juara II Cabang Lomba Nyanyi Dangdut Lomba Pekan Seni Mahasiswa UAD 2020
  • Juara Harapan I Tunggal Dangdut Putri tahun 2021
  • Juara I Lomba Peksimiprof Menyanyi Tunggal Pop tahun 2022
  • Juara III Lomba Menyanyi Tunggal Dangdut Putri tahun 2023
  • Juara III Tangkai Lomba Menyanyi Dangdut Putri tahun 2024

Delfia juga sempat aktif dalam paduan suara saat SMP, meskipun tidak terlalu sering ke gereja karena mengikuti agama ayahnya, yaitu Buddha. “Saya bersyukur bisa memiliki pengalaman dan prestasi yang beragam. Walaupun awalnya ada tantangan dalam menyesuaikan diri, saya bisa melewati semuanya dengan baik,” pungkasnya.

Perjalanan Delfia dalam menempuh pendidikan di UAD menjadi bukti bahwa keberagaman tidak menghalangi seseorang untuk beradaptasi, berkembang, dan meraih prestasi. Semangat dan ketekunannya menjadi inspirasi bagi banyak mahasiswa lain untuk terus berjuang dalam bidang yang mereka tekuni. (Lus)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Delfia-Wisudawan-Berprestasi-UAD-Dok.-Delfia.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-02-07 12:49:522025-02-07 12:49:52Perjalanan Delfia Kuliah sebagai Non Muslim di UAD

Mahasiswi Manajemen UAD, Adelia Dwi, Lulus dalam 3,3 Tahun Tanpa Skripsi

30/01/2025/in Feature /by Ard

Adelia Dwi Nurisaputri, mahasiswi Program Studi Manajemen Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Dok. Eka)

Menyelesaikan studi dalam waktu cepat bukan hal yang mudah, tetapi Adelia Dwi Nurisaputri, mahasiswi Program Studi Manajemen Universitas Ahmad Dahlan (UAD) angkatan 2021, berhasil lulus dalam waktu 3,3 tahun tanpa skripsi. Dengan motivasi kuat untuk membahagiakan orang tua dan mengurangi beban mereka, Adelia membuktikan bahwa disiplin dan manajemen waktu yang baik dapat mengantarkan pada kesuksesan akademik.

“Saingan di dunia kerja bukan cuma yang seumuran, tapi juga orang-orang yang usianya jauh di atas kita. Makanya, saya ingin menyelesaikan studi lebih cepat agar bisa segera menghadapi tantangan lain,” ungkapnya. Prinsip hidupnya sederhana: jangan terlena dengan satu hal karena masih banyak hal lain yang harus dihadapi dan diselesaikan.

Dalam perjalanannya, Adelia selalu mengutamakan skala prioritas. Meski aktif dalam berbagai kegiatan, fokus utamanya tetap pada menyelesaikan kuliah. “Tugas, organisasi, dan kegiatan lain tetap saya jalani, tapi tidak saya jadikan prioritas utama,” ujarnya. Namun, seperti mahasiswa pada umumnya, ia juga mengalami tantangan terbesar: melawan rasa malas. Melihat teman-temannya bisa bersantai, sementara ia harus mengorbankan waktu bermain demi tugas, tentu bukan hal yang mudah. Untungnya, ia selalu mengingat prinsipnya sejak awal kuliah: “Selesaikan apa yang sudah dimulai”.

Sebagai salah satu mahasiswa yang memilih publikasi jurnal sebagai pengganti skripsi, Adelia mengaku awalnya sempat bingung karena masih sedikit mahasiswa yang memilih jalur ini. Namun, setelah menjalani prosesnya, ia menyadari bahwa jurnal memiliki keunggulan tersendiri. “Penyusunannya lebih simpel dibanding skripsi karena tidak memerlukan banyak tulisan dalam setiap babnya,” jelasnya.

Dalam perjalanan akademiknya, Adelia mendapat banyak dukungan, terutama dari dosen pembimbingnya, Muhammad Ali Fikri, S.E., M.Sc. “Beliau selalu memberikan motivasi dan nasihat untuk karier saya ke depan,” katanya. Selain itu, pengalaman paling berkesan baginya adalah saat menjadi student employment di Program Studi Manajemen. Dari sana, ia belajar banyak tentang manajemen waktu dan bagaimana mengelola banyak tugas sekaligus dengan strategi yang efektif.

Setelah lulus, Adelia tidak ingin berhenti berkembang. Ia berencana untuk meningkatkan keterampilan soft skills seperti public speaking, leadership, dan teamwork, yang menurutnya penting untuk menunjang karier. Selain itu, ia juga berencana melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi agar ilmunya terus berkembang. (eka)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Adelia-Dwi-Nurisaputri-mahasiswi-Program-Studi-Manajemen-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Dok.-Eka.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-01-30 12:28:222025-01-30 12:28:22Mahasiswi Manajemen UAD, Adelia Dwi, Lulus dalam 3,3 Tahun Tanpa Skripsi

Taufik Azhari Mahasiswa UAD dan Atlet Taekwondo dengan Segudang Prestasi

30/01/2025/in Feature /by Ard

Taufik Azhari, mahasiswa Ilmu Komunikasi (Dok Taufik)

Taufik Azhari, mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) angkatan 2021, membuktikan bahwa pendidikan dan prestasi olahraga dapat berjalan beriringan. Sebagai atlet taekwondo, Taufik telah menorehkan berbagai prestasi gemilang, baik di tingkat nasional maupun internasional. Beberapa di antaranya adalah juara I Kyorugi pada Heroes 7th Taekwondo Championship of Thailand, juara I Poomsae di kejuaraan yang sama, hingga juara I di Piala Kemenpora RI.

Perjalanan Taufik di dunia taekwondo dimulai sejak kelas 6 SD. Namun, semangatnya untuk kembali aktif baru tumbuh saat kuliah di UAD. Menurutnya, taekwondo adalah seni bela diri yang unik dan penuh gaya. “Taekwondo adalah bela diri dengan seni, saya menyebutnya begitu. UAD juga sangat mendukung prestasi saya, sehingga semakin menambah semangat untuk terus berkarya,” ujarnya.

Kesuksesan Taufik tidak lepas dari dedikasinya dalam berlatih dan menciptakan lingkungan yang mendukung. Di rumah, ia bahkan membuat tempat latihan sendiri dan mengajak teman-teman yang memiliki dasar bela diri untuk berlatih bersama. “Yang terpenting adalah latihan dan lingkungan pendukung. Dengan menciptakan lingkungan yang positif, kita bisa terus belajar dan berkembang,” tambahnya.

Selain mengejar prestasi, Taufik memiliki harapan besar untuk masa depan. Ia ingin membagikan pengalaman dan pengetahuannya kepada orang lain. “Harapan saya, bisa berbagi pengalaman lebih luas dan memberikan manfaat kepada orang lain. Karena sebaik-baiknya manusia adalah dia yang bermanfaat bagi orang lain,” tuturnya dengan penuh semangat.

Kisah Taufik adalah bukti nyata bahwa dukungan kampus, kerja keras, dan semangat untuk terus belajar dapat menghasilkan prestasi gemilang. Sebagai mahasiswa UAD, ia tidak hanya mengharumkan nama universitas, tetapi juga menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus berkarya dan bermanfaat bagi masyarakat.

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Taufik-Azhari-mahasiswa-Ilmu-Komunikasi-Dok-Taufik.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-01-30 11:25:482025-01-30 11:25:48Taufik Azhari Mahasiswa UAD dan Atlet Taekwondo dengan Segudang Prestasi

Kisah Inspiratif Salwa Ovi Safitri: Mahasiswa UAD yang Berprestasi di Dunia Desain dan Kreativitas

27/01/2025/in Feature /by Ard

Salwa Ovi Safitri, mahasiswa Prodi Sastra Inggris (Dok Salwa)

Salwa Ovi Safitri, mahasiswi Program Studi Sastra Inggris angkatan 2024 di Universitas Ahmad Dahlan (UAD), membuktikan bahwa bakat dan kerja keras mampu membuka pintu kesuksesan. Perjalanan inspiratifnya dalam dunia desain dimulai sejak SMA, ketika ia mulai tertarik menciptakan karya-karya kreatif melalui poster. Saat memasuki dunia perkuliahan, Salwa semakin aktif mengasah bakatnya dengan dukungan penuh dari Biro Kemahasiswaan dan Alumni (Bimawa) UAD. Fasilitas dan pelatihan yang diberikan universitas menjadi pendorong utama baginya untuk mengembangkan hobi menjadi passion yang membawa berbagai prestasi.

Awalnya, Salwa hanya menjadikan desain poster sebagai aktivitas yang bukan prioritas. Namun, passion ini terus berkembang hingga ia berhasil mencetak prestasi di tingkat nasional. Salah satu pencapaian gemilangnya adalah menjadi juara III pada kompetisi poster pendidikan nasional yang diadakan oleh Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Tidak hanya itu, Salwa juga meraih juara I pada lomba poster digital yang diselenggarakan UAD. Berbagai pengalaman tersebut semakin memotivasinya untuk terus berkarya dan menjadikan desain sebagai media untuk menyalurkan kreativitas, khususnya di era digital yang terus berkembang.

Dalam berkarya, Salwa menggunakan aplikasi desain Canva untuk menciptakan poster-poster berkualitas tinggi. Menurutnya, fitur-fitur Canva sangat membantu dalam mewujudkan ide-ide kreatifnya. “Konsistensi, ketelitian, dan kreativitas adalah kunci utama dalam menghasilkan karya yang luar biasa,” ungkapnya. Ia juga kerap mengintegrasikan nilai-nilai edukasi dalam setiap desainnya, menjadikannya lebih dari sekadar karya visual, melainkan sarana untuk menyampaikan pesan yang berdampak.

Sebagai mahasiswa, Salwa tidak hanya berfokus pada dunia desain. Ia aktif mengikuti berbagai perlombaan dan kegiatan kemahasiswaan. Selain prestasinya di bidang desain, Salwa juga meraih penghargaan dalam kompetisi fotografi, seperti Terbaik I Foreground dan Terbaik II Negative Space di ajang Motret Dasar tingkat nasional oleh UAD. Ia juga menunjukkan bakat di bidang lain dengan menjadi peserta di dua lomba master of ceremony. Untuk membagi waktu antara kuliah, lomba, dan berkarya, Salwa menerapkan “Rumus Rencana dan Prioritas”. Baginya, penjadwalan tugas yang matang adalah kunci untuk menjalankan semua tanggung jawab dengan baik.

Kisah Salwa adalah contoh nyata bagaimana dukungan institusi, kerja keras, dan manajemen waktu yang baik mampu membawa mahasiswa menuju kesuksesan. Tidak hanya membanggakan dirinya sendiri, prestasi Salwa juga menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk terus mengejar mimpi. Ia berharap, generasi muda dapat memanfaatkan teknologi dan kreativitas untuk berkarya dan berkontribusi di tengah kemajuan era digital. Dengan prinsip konsistensi dan semangat yang terus ia tanamkan, Salwa percaya bahwa masa depan gemilang dapat diraih siapa saja yang berani mencoba. (Dilla)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Salwa-Ovi-Safitri-mahasiswa-Prodi-Sastra-Inggris-Dok-Salwa.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-01-27 10:08:552025-01-27 10:08:55Kisah Inspiratif Salwa Ovi Safitri: Mahasiswa UAD yang Berprestasi di Dunia Desain dan Kreativitas

Muhammad Fitra Ramadhan: Perjalanan dari Mahasiswa Biasa Menjadi Atlet Berprestasi Tapak Suci UAD

24/01/2025/in Feature /by Ard

Muhammad Fitra Ramadhan, Atlet Tapak Suci UAD (Dok. Fitra)

Muhammad Fitra Ramadhan, mahasiswa Prodi Pendidikan Agama Islam Universitas Ahmad Dahlan (UAD) angkatan 2021, memiliki perjalanan inspiratif dalam dunia pencak silat. Awalnya, ia adalah mahasiswa yang hanya fokus pada rutinitas kuliah tanpa minat mengikuti kegiatan kampus. “Saya dulu cuma kuliah, pulang ke kos, makan, tidur, dan ibadah. Nggak ada pikiran buat ikut kegiatan kampus,” ungkapnya.

Akan tetapi, semuanya berubah pada semester 3. Ayahnya mendorong Fitra untuk bergabung dalam kegiatan kampus, termasuk olahraga pencak silat. Setelah bertanya-tanya kepada Muhammad Iqbal, rekannya satu program studi (prodi) sekaligus anggota tapak suci, ia akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan tim Tapak Suci UAD. Awalnya, Fitra hanya menganggap pencak silat sebagai sarana olahraga ringan. Namun, ia merasakan manfaat emosional dari latihan ini. “Rasanya kayak semua masalah plong,” ujarnya.

Momentum besar datang pada semester lima saat ia pertama kali dipercaya bertanding di Kejurnas Tapak Suci Semar 5 di Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta. Meski kalah, pengalaman itu membuatnya semakin giat berlatih. Kerja keras tersebut membuahkan hasil saat ia berhasil meraih juara III di kejuaraan Tapak Suci di Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya.

“Walaupun cuma juara III, yang penting prosesnya. Usaha memang nggak mengkhianati hasil,” tambah Fitra. Dari berbagai kejuaraan yang diikuti, salah satu yang paling membanggakan baginya adalah saat meraih juara II di kejuaraan internasional di Batam. “Di sana, saya melawan atlet luar negeri. Itu pengalaman yang nggak akan saya lupakan,” jelasnya.

Fitra tidak hanya dikenal sebagai atlet berbakat, tetapi juga sebagai mahasiswa yang mampu menyeimbangkan antara kuliah dan latihan. Ia mengikuti pesan pelatihnya, Coach Bowo, yang menekankan pentingnya manajemen waktu dan komunikasi. “Kalau ada tugas, langsung kerjakan. Kalau ada kegiatan kampus wajib, izin saja dengan komunikasi yang baik,” katanya.

Motivasi utama Fitra adalah dukungan dari orang tua. “Saya anak semata wayang. Kalau bukan saya, siapa lagi yang bisa buat bangga orang tua saya?” tuturnya. Fitra juga memberikan semangat kepada atlet muda yang belum mendapatkan kesempatan bertanding. “Latihan terus! Masalah dimainkan atau tidak itu urusan pelatih. Yang penting kamu latihan.”

Kisah Muhammad Fitra Ramadhan menjadi bukti bahwa keberhasilan tidak hanya datang dari bakat, tetapi juga dari kerja keras, ketekunan, dan dukungan dari orang-orang terdekat. Universitas Ahmad Dahlan patut berbangga memiliki mahasiswa sekaligus atlet seperti Fitra yang mengharumkan nama kampus di kancah nasional dan internasional. (Dilla)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Muhammad-Fitra-Ramadhan-Atlet-Tapak-Suci-UAD-Dok.-Fitra.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-01-24 10:13:512025-01-24 10:13:51Muhammad Fitra Ramadhan: Perjalanan dari Mahasiswa Biasa Menjadi Atlet Berprestasi Tapak Suci UAD

Muh. Taufik Hidayat: Mahasiswa Baru UAD yang Menginspirasi Lewat Prestasi dan Vokal Memukau

23/01/2025/in Feature /by Ard

Muh. Taufik Hidayat, mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi (Dok. Taufik)

Muh. Taufik Hidayat, mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi angkatan 2024 Universitas Ahmad Dahlan (UAD), merupakan salah satu talenta muda berbakat yang menginspirasi dengan suara emasnya. Ketertarikannya pada dunia tarik suara telah ia asah sejak kecil, membawa dirinya pada berbagai panggung perlombaan hingga kini. Selain aktif di bidang akademik, Taufik juga terus mengejar mimpinya di dunia musik, dengan dedikasi yang tinggi untuk meraih prestasi gemilang.

Perjalanan Taufik di dunia tarik suara dimulai sejak kelas 4 SD. Saat itu, ia mengikuti lomba menyanyi dalam kegiatan perkemahan tingkat kabupaten dan berhasil meraih juara pertama. Pengalaman tersebut menjadi titik awal dirinya menyadari potensi besar dalam bernyanyi. Ketekunannya terus terasah selama di jenjang MTs dan MA, di mana ia sering mengikuti lomba-lomba serupa dan hampir selalu membawa pulang peringkat juara.

“Saya menyukai bernyanyi sejak kecil karena merasa terhibur. Dengan menyadari suara saya bagus, saya terus berlatih agar lebih baik,” ungkapnya. Taufik juga membagikan tips agar jago menyanyi, yakni dengan rajin latihan, mengikuti kompetisi, dan terus mengevaluasi kekurangan.

Meski aktif dalam berbagai kegiatan non-akademik, Taufik tetap mengutamakan studinya. Menurutnya, kunci utama adalah manajemen waktu. “Saya mencicil tugas akademik sejak awal agar tidak menumpuk. Dengan begitu, saya bisa fokus pada kegiatan lain,” ujarnya. Saat ini, Taufik aktif di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Ahda Gitana UAD, sebuah komunitas seni musik yang memberinya banyak pengalaman. Salah satunya adalah tampil sebagai penyanyi dalam pagelaran Milad Muhammadiyah ke-112 yang diselenggarakan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Meski baru bergabung, ia sudah sibuk mempersiapkan konser SAKA yang membutuhkan latihan intensif setiap hari.

Bakatnya yang luar biasa telah mengantarkannya meraih sejumlah prestasi. Beberapa di antaranya adalah juara I Lomba Nyanyi Solo pada AKSIOMA tingkat Kabupaten Konawe dan juara II Seleksi Duta Qasidah kategori lagu religi putra tingkat kabupaten. Dengan segudang pengalaman dan semangat yang tak padam, Taufik terus membuktikan bahwa bakat dan pendidikan dapat berjalan beriringan. “Semoga saya bisa terus berkembang, baik di bidang akademik maupun seni,” tutupnya. (Dilla)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Muh.-Taufik-Hidayat-mahasiswa-Program-Studi-Ilmu-Komunikasi-Dok.-Taufik-2.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-01-23 11:47:122025-01-23 11:47:12Muh. Taufik Hidayat: Mahasiswa Baru UAD yang Menginspirasi Lewat Prestasi dan Vokal Memukau

BEM Farmasi UAD Kenalkan 10 Stars of Pharmacist

23/01/2025/in Feature /by Ard

Penyampaian materi mengenai 10 stars of pharmacist oleh apt. Hendy Ristiono, S.Far., M.P.H. dalam UPLF BEMF-Farmasi UAD (Dok. Isah)

Ketua Pimpinan Daerah Istimewa Yogyakarta Ikatan Apoteker Indonesia (PD IAI DIY) apt. Hendy Ristiono, S.Far., M.P.H. kembali didapuk sebagai narasumber dalam kegiatan Unit Pharmaceutical Leadership Forum (UPLF) yang diinisiasi oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan (BEMF-Farmasi UAD). Ia memperkenalkan profil lulusan apoteker Indonesia dengan 10 peran utama atau yang disebut sebagai 10 stars of pharmacist. Konsep ini merupakan pengembangan dari istilah “Apoteker Bintang Tujuh’’ yang sempat diperkenalkan oleh World Health Organization (WHO) di tahun 2014.

  1. Caregiver

Pemberian perawatan atau pelayanan dengan santun dan mengutamakan pasien maupun masyarakat umum menjadi poin pertama yang harus dimiliki oleh apoteker. Hal ini merupakan modal dasar untuk memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik.

  1. Decision Maker

Keputusan dalam penentuan tindakan terhadap pasien harus dilakukan sebijak mungkin oleh seorang apoteker. Penanganan yang cepat dan tepat sesuai keluhan pasien merupakan skill yang diperlukan pada kriteria ini

  1. Communicator

Seorang apoteker harus mampu menjelaskan dan memberikan pemahaman kepada pasien mengenai dosis maupun jenis obat. Dalam implementasinya, sosialisasi kesehatan juga diperlukan untuk mendukung peningkatan pemahaman masyarakat. “Mahasiswa Farmasi UAD Angkatan 2024 diharapkan mampu menjadi komunikator yang baik sehingga pelayanan kefarmasian dan interaksi dengan pasien lebih efektif,” terang apt. Hendy

  1. Manager

Sebagai seorang apoteker, kemampuan manajerial sangat diperlukan untuk mengelola dan mengatur segala hal yang berkaitan dengan pekerjaannya termasuk manajemen waktu. Keterampilan ini akan mendukung pelayanan agar bisa berjalan dengan optimal dan produktif.

  1. Leader

Jiwa kepemimpinan menjadi skill yang tak kalah penting dalam layanan kefarmasian. Pasalnya, kualitas pemimpin akan menginspirasi rekan kerjanya untuk menunjukkan kemampuan terbaik mereka sehingga kesejahteraan pasien maupun masyarakat terjamin. Memahami mekanisme kepemimpinan dapat mengatasi beban kekuasaan.

  1. Long Life Learner

Mempelajari berulang-ulang dan mengikuti perkembangan teknologi pembaruan obat menjadi bagian dari perjalanan hidup seorang apoteker. Sesuai namanya, long life learner artinya adalah belajar seumur hidup. Keterampilan ini diperlukan karena ilmu pengetahuan terus berkembang setiap harinya sehingga semangat belajar harus terus ada sepanjang waktu.

  1. Teacher

Seorang apoteker harus bisa menjadi seorang “guru” atau pemberi penjelasan bagi para tenaga kesehatan seperti dokter dan perawat yang memerlukan informasi terkait obat. apt. Hendy menekankan bahwa pendidikan dan informasi terkait dunia kefarmasian maupun kesehatan harus diberikan dengan optimal baik kepada pasien, masyarakat umum, dan tenaga kesehatan lainnya.

  1. Researcher

Ilmu pengetahuan yang terus berkembang menuntut setiap apoteker untuk mengeksplorasi berbagai jenis obat-obatan melalui penelitian. Hal ini menjadi modal dasar bagi keamanan dan keefektifan obat yang telah teruji klinis dalam mengatasi keluhan kesehatan.

  1. Entrepreneur

Seorang apoteker dituntut untuk memiliki dedikasi yang tinggi dan juga bermartabat. Pengembangan potensi dan kemandirian untuk kesejahteraan harus dilakukan dengan banyak cara seperti pendirian apotek, perusahaan obat, makanan, minuman, bahkan industri kosmetik. Usaha-usaha inilah yang nantinya dapat memberi manfaat ganda, tak hanya membantu masyarakat juga bisa mendatangkan keuntungan finansial bagi pemiliknya.

  1. Agent of Positive Change

Seorang apoteker harus bisa membawa perubahan yang baik bagi masyarakat terutama pada bidang kesehatan. Jika pasien tidak menaati aturan konsumsi obat dengan benar, maka kewajiban apoteker untuk mengingatkan dan menjelaskan aturan pakai sebagaimana mestinya agar terapi yang dijalankan efektif.

“Apoteker atau farmasis harus menjadi garda terdepan dalam menciptakan perubahan dalam praktik kefarmasian untuk meningkatkan pelayanan pasien, pelayanan kefarmasian, dan kerja sama antarprofesi,” ujar apt. Hendy. (ish)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Penyampaian-materi-mengenai-10-stars-of-pharmacist-oleh-apt.-Hendy-Ristiono-S.Far_.-M.P.H.-dalam-UPLF-BEMF-Farmasi-UAD-Dok.-Isah.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-01-23 09:36:062025-01-23 09:36:06BEM Farmasi UAD Kenalkan 10 Stars of Pharmacist
Page 18 of 64«‹1617181920›»

TERKINI

  • IMM BPP UAD Gelar Diskusi Literasi Bertema Media Sosial dan Kesehatan Remaja18/06/2025
  • IMM PBII UAD Gelar Pelatihan Administrasi18/06/2025
  • HISKI UAD Gelar Pelatihan Menulis Cerpen bagi Siswa SMA se-Kota Yogyakarta18/06/2025
  • IMM FAI, IMM FTI UAD, dan LazisMu Mantrijeron Gelar Kurban Bersama18/06/2025
  • Demokrasi sebagai Bagian Pembelajaran Kepemimpinan Mahasiswa18/06/2025

PRESTASI

  • Mahasiswi UAD Raih Juara 1 Seni Tunggal Tangan Kosong Putri dalam Kejurnas Tapak Suci Semar VI18/06/2025
  • Mahasiswa UAD Raih Juara 2 dalam Lomba Pidato Gebyar Ilmu Hadis 202518/06/2025
  • Tim Indynamics UAD Raih Prestasi di UNITY Competition #1317/06/2025
  • Mahasiswi Gizi UAD Raih Juara I Kelas C Putri di Kejurnas Tapak Suci Semar VI13/06/2025
  • UAD Raih Juara Umum II di Kejuaraan Nasional Tapak Suci Semar VI13/06/2025

FEATURE

  • Membangun Administrasi yang Rapi dan Visioner ala IMM18/06/2025
  • Salsabila Aulia Untsa dan Perjalanan 10 Sahabat di Lautan Kedokteran18/06/2025
  • Spirit HEBAT untuk Dokter UAD18/06/2025
  • Hidupkan Harapan, Kejar Impian di Universitas Ahmad Dahlan18/06/2025
  • Latar Belakang Lahirnya Surat Edaran tentang Larangan Penahanan Ijazah bagi Pekerja18/06/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top