• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Azra Latifah: Tips Ampuh Lolos Wawancara IISMA

22/01/2025/in Feature /by Ard

Azra Latifah Mahasiswa Manajemen UAD yang Lolos Interview IISMA (Dok. Azra)

Mahasiswa Program Studi (Prodi) Manajemen Universitas Ahmad Dahlan (UAD) angkatan 2021 membagikan tips ampuh lolos wawancara Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA). Ia adalah Azra Latifah. Perempuan yang kerap disapa Azra itu selalu memastikan bahwa dirinya memahami alur seleksi dan tujuan dari setiap tahapnya.

Sebelum wawancara, ia banyak membaca pengalaman awardee sebelumnya, menganalisis jenis pertanyaan yang sering diajukan, dan berlatih menjawab dengan jelas serta terstruktur. Dirinya juga fokus bagaimana cara menyampaikan detail dari business plan agar pewawancara paham, karena itu sangat relevan dengan program ini.

“Untuk persiapan IISMA sendiri sangat singkat, saya hanya mempersiapkan satu hari untuk belajar wawancara dikarenakan memang seluruh proses seleksi IISMA berjalan dengan sangat cepat. Ada beberapa pertanyaan yang menantang, misalnya tentang bagaimana saya menghadapi potensi kegagalan dalam bisnis. Saya mengatasinya dengan tetap tenang dan menjawab secara jujur, sekaligus menunjukkan bagaimana saya belajar dari pengalaman tersebut. Menjawab dengan contoh konkret juga membantu saya tampil lebih meyakinkan,” ungkap Azra.

Sebagai penutup wawancara, Azra mengungkapkan yang membuat dirinya menjadi awardee adalah kesiapan, kepercayaan diri, dan kejelasan visi. “Saya selalu menunjukkan bagaimana visi saya dalam entrepreneurship sejalan dengan tujuan program IISMA. Selain itu, kemampuan saya untuk mempresentasikan ide dengan percaya diri serta bukti nyata dari pengalaman sebelumnya juga menjadi faktor penting.” (Rini)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Azra-Latifah-Mahasiswa-Manajemen-UAD-yang-Lolos-Interview-IISMA-Dok.-Azra.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-01-22 10:00:352025-01-22 10:02:24Azra Latifah: Tips Ampuh Lolos Wawancara IISMA

Hanif Amrin Rasyada, Mahasiswa UAD Bagikan Cerita Inspiratif Selama Bekerja di KAI

21/01/2025/in Feature /by Ard

Hanif Amrin Rasyada Mahasiswa Sistem Informasi Bagikan Cerita Inspiratif di KAI (Dok. Rini)

Hanif Amrin Rasyada, mahasiswa Program Studi (Prodi) Sistem Informasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) angkatan 2021, membagikan pengalamannya selama bekerja di Kereta Api Indonesia (KAI). Sosok yang kerap dipanggil Hanif ini mengakui senang dengan kereta api sejak TK sehingga dari dulu sudah ada cita-cita menjadi masinis. Ia bekerja di Daerah Operasi 6 Yogyakarta, Kantor Pusat Kendali Operasi Kereta Api (Pusdalopka), dan Stasiun Besar Tugu Yogyakarta.

Saat ditanya pengalaman menarik selama bekerja, Hanif mengungkapkan, “Sangat banyak pengalaman menarik yang saya dapatkan. Salah satunya bertemu dengan penumpang-penumpang yang unik dan penumpang yang ada saja maunya apalagi jika kereta telat yang sebenarnya merupakan salah penumpang sendiri yang tidak disiplin waktu.”

Hanif juga menambahkan banyak sekali suka duka yang dirinya rasakan saat bekerja di sana. Namun, lebih banyak sukanya. Karena suka kereta, ia merasa bahagia melihat kereta sehari-hari, bertemu teman-teman yang memiliki etos kerja, dan pengalaman mahal lainnya. Untuk dukanya, itu karena ia melihat beberapa kecelakaan kereta akibat benturan, tertemper kendaraan, dan karena bencana.

“Cara saya mengatasi hambatan adalah dengan saling menguatkan antarpegawai, karena beban mentalnya sangat tinggi dan menyangkut ratusan nyawa. Kami juga mengadakan rapat darurat karena kecelakaan kereta dan berusaha menikmati pekerjaan.”

Sebagai penutup wawancara Hanif mengungkapkan satu kalimat penting, “Semua pekerjaan itu capek, maka dari itu, carilah pekerjaan yang dapat membuat dirimu bahagia.” (Rini)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Hanif-Amrin-Rasyada-Mahasiswa-Sistem-Informasi-Bagikan-Cerita-Inspiratif-di-KAI-Dok.-Rini.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-01-21 11:23:142025-01-21 11:23:14Hanif Amrin Rasyada, Mahasiswa UAD Bagikan Cerita Inspiratif Selama Bekerja di KAI

Cerita Muhammad Iqbal, Atlet sekaligus Ketua Umum Tapak Suci UAD

21/01/2025/in Feature /by Ard

Muhammad Iqbal, Ketua Umum Tapak Suci (TS) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Dok. Iqbal)

Muhammad Iqbal adalah Ketua Umum Tapak Suci (TS) Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Ia menceritakan pengalaman istimewanya. Laki-laki yang kerap disapa Iqbal ini merupakan mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Agama Islam (PAI) yang aktif di berbagai kegiatan. Selain itu, ia telah mengukir prestasi gemilang di dunia tapak suci dengan berbagai penghargaan nasional, di antaranya:

Juara I Kejuaraan Pencak Silat Begawan Solo Nasional

Juara I Kejuaraan Pencak Silat Bali Open Competition

Juara I Kejuaraan Pencak Silat Nasional Sumedang Challenge

Juara II Kejuaraan Nasional Pencak Silat UPY CUP IV

Juara III Kejurnas Antar Perti UNY

Juara III Kejuaraan Nasional Tapak Suci Antar Perti Sebelas Maret ke-V

Juara III Kejuaraan Open Tournament Pencak Silat Lampung Championship VI Piala Menpora RI

Juara III Kejuaraan Pencak Silat Borneo

Awal Perjalanan dan Motivasi

Karier Iqbal di tapak suci dimulai saat ia mengikuti latihan di Pondok Pesantren Al-Kautsar Muhammadiyah, Sumatra Barat, di bawah bimbingan Pendekar Syailendra. Fokusnya pada prestasi mulai meningkat saat memasuki jenjang Madrasah Aliyah (MA) hingga kini melanjutkan kiprahnya di UAD bersama Coach Prabawa dan Coach Singgih.

Motivasi terbesar Iqbal dalam mengikuti tapak suci adalah sebagai bekal bela diri untuk menjadi muslim yang kuat, sekaligus membanggakan orang tua melalui pencapaian prestasi. “Tapak suci bukan hanya soal bela diri, tapi juga jalan untuk mendidik diri menjadi lebih baik secara fisik, mental, dan spiritual,” ungkap Iqbal.

Tips Membagi Waktu dan Dukungan Kampus

Sebagai mahasiswa sekaligus atlet, Iqbal memiliki tips khusus dalam membagi waktu. Ia menekankan pentingnya skala prioritas. “Kuliah adalah prioritas utama. Saya menyelesaikan tugas di luar waktu latihan agar tetap maksimal dalam berlatih. Kemudian, saya fokus pada kegiatan organisasi di sela-sela jadwal kuliah dan latihan,” jelasnya.

Iqbal juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada pelatih dan pembina Tapak Suci UAD, termasuk pihak rektorat yang telah memberikan dukungan penuh, mulai dari akomodasi hingga pengalaman tak terlupakan seperti penerbangan perdana ke berbagai lokasi kompetisi.

Pengalaman sebagai Ketua Umum Tapak Suci UAD

Menjabat sebagai Ketua Umum Tapak Suci UAD menjadi salah satu pengalaman paling berkesan dalam perjalanan hidup Iqbal. Ia merasa dinamika organisasi telah membentuk dirinya menjadi lebih berkembang. “Melalui Tapak Suci UAD, saya bertemu teman-teman luar biasa dari berbagai daerah. Mereka mengajarkan saya arti perjuangan, kekeluargaan, dan pengorbanan yang sangat saya syukuri,” tuturnya.

Harapan dan Rencana ke Depan

Iqbal berencana untuk terus mendukung Tapak Suci UAD, terutama menjelang reorganisasi ini. Ia berharap kepengurusan selanjutnya mampu membuat inovasi baru dalam program kerja dan mempertahankan tradisi berprestasi. “Semoga Tapak Suci UAD terus berkembang dan memberikan kontribusi yang besar, baik di tingkat nasional maupun internasional,” harapnya. (Lus)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Muhammad-Iqbal-Ketua-Umum-Tapak-Suci-TS-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Dok.-Iqbal.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-01-21 10:54:522025-01-21 10:54:52Cerita Muhammad Iqbal, Atlet sekaligus Ketua Umum Tapak Suci UAD

Empat Pilar Keluarga Sakinah

21/01/2025/in Feature /by Ard

Penyampaian Materi Kajian Ahad Pagi Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Dok. Lusi)

Dalam Kajian Rutin Ahad Pagi yang diselenggarakan di Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pada 19 Januari 2025, Ust. Rofiul Wahyudi, S.E.I., M.E.I. selaku Majelis Tablig Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) menyampaikan empat pilar keluarga sakinah sesuai Himpunan Putusan Tarjih (HPT) Jilid 3.

Pertama, pembinaan aspek spiritual. Dalam HPT penekanan aspek spiritual ada dua hal yaitu aspek akidah dan aspek ibadah, seperti yang juga tertuang di dalam Surah Al-Ikhlas. Harapannya keimanan keluarga menjadi sama rata, hal ini tentu diiringi dengan permohonan doa “Rabbana hablana min azwajina wa dzurriyatina qurrota a’yun waj’alna lil muttaqina imama” yang artinya “Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa”.

Pembinaan akidah bisa di mana saja, yakni di rumah, di masjid, dan di sekolah. Ust. Rofiul menekankan bahwa pembinaan utama aspek spiritual ini adalah akidah. Dalam aspek ibadah, ulama membagi dua jenis ibadah, yaitu ibadah mahdhah dan ibadah ghairu mahdhah. Ibadah dapat berupa salat lima waktu, puasa Ramadan, dan pembiasaan dengan ucapan-ucapan baik.

Kedua, aspek pendidikan formal dan moral. Pendidikan formal yang dimaksud adalah pendidikan yang ada di sekolah. Kemudian, pendidikan moral berupa adab sopan santun dalam kehidupan sehari-hari.

Ketiga, aspek kesehatan dan lingkungan hidup. Kesehatan yang dimaksud adalah kesehatan rohani (jiwa) dan fisik (raga). Kesehatan rohani dapat dipupuk dengan memperbanyak zikir kepada Allah Swt. Doa yang Allah ajarkan untuk menjaga kesehatan telah termaktub di dalam Surah Al-Baqarah ayat 201 “Rabbana, atina fid dunya hasanah, wa fil akhirati hasanah, wa qina adzaban nar” yang artinya “Tuhan kami, berikan kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan lindungilah kami dari siksa neraka”. Di dalam Tafsir Al-Munir, Wahbah Zuhaili menjelaskan kesehatan yang utama adalah kesehatan badan. Karena dengan hal itu memudahkan manusia untuk beraktivitas positif.

Keempat, aspek ekonomi. di dalam Al-Qur’an ukuran ekonomi yang dimaksud adalah cukup. Pilar ini merupakan pilar yang penting, maka dari itu hendaknya setiap keluarga senantiasa qanaah dan menggunakan hartanya untuk hal-hal prioritas.

Kajian yang dihadiri jamaah Masjid Islamic Center UAD ini juga selalu disiarkan melalui YouTube. Melalui kajian ini, diharapkan para jamaah dapat menerapkan empat pilar keluarga sakinah yang telah disebutkan untuk menuju keluarga bahagia. Jika semua aspek terpenuhi maka keluarga yang dibangun akan bermuara pada kebahagiaan. Empat pilar tersebut adalah wasilah keluarga untuk mendapatkan kebahagiaan di dunia dan bebas dari api neraka. (Lus)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Penyampaian-Materi-Kajian-Ahad-Pagi-Masjid-Islamic-Center-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Dok.-Lusi.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-01-21 10:41:542025-01-21 10:41:54Empat Pilar Keluarga Sakinah

Gerakan Mahasiswa Kesmas Indonesia: Sejarah dan Implikasinya

20/01/2025/in Feature /by Ard

Penyampaian materi “Gerakan Mahasiswa Kesmas dalam Mengawal Isu Kontemporer” pada BToPH UAD tahun 2025 (Dok. Isah)

Isah Fitriani, S.K.M., alumnus Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembali hadir sebagai narasumber dalam kegiatan Basic Training of Public Health (BToPH) Program Studi S-1 Kesehatan Masyarakat pada 11 Januari 2025 di Desa Wisata Plosokuning, Turi, Sleman. Selama berkuliah di UAD, Isah meraih berbagai penghargaan di bidang akademik maupun non-akademik yang mana salah satunya adalah sebagai koordinator daerah terbaik se-wilayah III di Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia (ISMKMI) tahun 2022. Memasuki tahun ketiga membersamai BToPH UAD, Isah mengulik banyak hal tentang gerakan mahasiswa kesehatan masyarakat (kesmas) dalam mengawal isu kesehatan terkini.

“Pergerakan mahasiswa sebenarnya telah dimulai sejak tahun 1908 dengan berdirinya Budi Oetomo pada 20 Mei sebagai organisasi pergerakan nasional pertama di Indonesia. Organisasi ini diinisiasi oleh para mahasiswa di School tot Opleiding van Inlandsche Artsen (STOVIA) yang kini telah menjadi Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Indonesia (UI). Masuk ke tahun 1922 muncul Indonesische Vereeniging, disusul Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia tahun 1928 yang menginisiasi sumpah pemuda, peristiwa Rengasdengklok tahun 1945 yang berhasil meraih kemerdekaan, masa reformasi tahun 1998 menggulirkan Presiden Soeharto, dan bermuara pada variasi gerakan mahasiswa pasca reformasi hingga saat ini,” ungkapnya.

Mahasiswa sebagai agent of change tentu berperan penting untuk mendatangkan sebuah perubahan positif di lingkungan masyarakat. Hal ini yang mendasari senat mahasiswa kesehatan masyarakat Universitas Hasanuddin menginisiasi pembentukan ISMKMI bersama Universitas Diponegoro, Universitas Airlangga, Universitas Indonesia, dan Universitas Sumatra Utara. Pada 24 Desember 1991 di Ujung Pandang, Makassar, berdirilah ISMKMI sebagai wujud nyata dari pergerakan mahasiswa kesehatan masyarakat. Hingga kini, puluhan perguruan tinggi di Indonesia telah bergabung menjadi anggota ISMKMI termasuk Universitas Ahmad Dahlan.

ISMKMI merupakan wadah untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran mahasiswa, menyalurkan aspirasi, menyamakan persepsi, serta mengkader calon pemimpin masa depan yang berkualitas. Melihat polemik tenaga kesmas di dunia pekerjaan yang tak kunjung usai selama bertahun-tahun, mahasiswa mestinya bisa bergerak untuk berperan aktif baik di dalam maupun di luar kampus.

“Selama lima tahun berturut-turut, delegasi dari UAD berhasil menduduki posisi yang strategis sebagai anggota Direktorat Keilmuan ISMKMI Nasional. Bahkan, Sekretaris Jenderal ISMKMI periode 2024/2025 juga berasal dari UAD. Hal seperti inilah yang diharapkan bagi mahasiswa baru angkatan 2024, bisa melanjutkan estafet kepemimpinan di organisasi sampai ke tingkat nasional,” lanjut Isah.

Perubahan kebijakan dari tahun ke tahun nyatanya sangat berimplikasi pada eksistensi kesehatan masyarakat. Salah satu yang disoroti adalah tentang Surat Tanda Registrasi (STR) yang sempat membuat huru-hara di masyarakat. Pasalnya, dalam UU No. 36 tahun 2014 disebutkan bahwa STR hanya berlaku bagi mereka yang melakukan praktik dan telah menempuh pendidikan profesi.

Sementara itu, kesehatan masyarakat masih berstatus sebagai pendidikan akademik tanpa membuka praktik. Namun, beberapa instansi masih menetapkan STR sebagai syarat melamar pekerjaan bagi lulusan Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM). Hal ini kemudian menjadi pertanyaan besar bagi calon pekerja khususnya mereka yang tidak aktif dalam organisasi selama berkuliah.

“Jangan pernah menyalahkan siapa pun jika saat bekerja nanti teman-teman merasa dirugikan akibat arah gerak tenaga kesmas yang dianggap kurang jelas. Justru yang menjadi pertanyaan adalah pergerakan apa yang telah dilakukan selama menjadi mahasiswa? Bukankah penentuan nasib kita di masa depan adalah bagaimana kontribusi kita di masa lampau?’’ tegasnya.

Di akhir sesi, Isah juga menyampaikan mengenai beberapa isu kesmas kontemporer yang perlu dikawal. Isu tersebut di antaranya: produk olahan tembakau, penghapusan klaim biaya pengobatan terhadap penyakit akibat rokok dari BPJS, program makan siang dan pembagian susu gratis dalam pencegahan stunting, Virus Human Metapneumovirus (HMPV), monkey pox, transformasi sistem kesehatan nasional, integrasi layanan primer, kesehatan jiwa, pengelolaan sampah, krisis iklim, leptospirosis, dan demam berdarah dengue (DBD).

“Isu-isu ini sedang naik daun, perlu kritisasi dari berbagai pihak termasuk mahasiswa untuk menganalisis bagaimana implikasinya terhadap kemajuan kesehatan masyarakat. Di organisasi mana pun baik itu himpunan, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), maupun ISMKMI, terdapat banyak divisi yang bisa dimanfaatkan untuk membuat sebuah perubahan. Ada Badan Khusus Tobacco Control, advokasi, keilmuan, penelitian dan pengembangan, Badan Khusus Pemerhati Anak dan Remaja, Badan Khusus Siaga Bencana, kewirausahaan, dan lain sebagainya. Gunakan privilese sebagai mahasiswa dengan sebaik-baiknya agar tidak menyesal setelah lulus sarjana,” tuturnya. (ish)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Penyampaian-materi-Gerakan-Mahasiswa-Kesmas-dalam-Mengawal-Isu-Kontempore-pada-BToPH-UAD-tahun-2025-Dok.-Isah.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-01-20 10:40:082025-01-20 10:40:08Gerakan Mahasiswa Kesmas Indonesia: Sejarah dan Implikasinya

Hikmah Keistimewaan Hari Jumat

18/01/2025/in Feature /by Ard

Khutbah Jumat pada 17 Januari 2025 di Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) oleh Ust. Akhmad Arif Rif’an, S.H.I., M.S.I. (Dok. Lusi)

Keutamaan hari Jumat sering juga disebut sebagai sayyidul ayyam (penghulu segala hari). Mengutip hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra. dalam Shahih Bukhari dan Muslim, Rasulullah saw. bersabda, “Sebaik-baik hari adalah hari yang terbit matahari padanya, yaitu hari Jumat. Pada hari itu Adam diciptakan, pada hari itu ia dimasukkan ke dalam surga, dan pada hari itu pula ia dikeluarkan darinya. Tidaklah terjadi Hari Kiamat kecuali pada hari Jumat.” (HR Muslim, Ahmad, Tirmidzi, dan Nasa’i).

Hari Jumat memiliki banyak kemuliaan dan keistimewaan, di antaranya sebagai hari penciptaan Nabi Adam, hari ia dimasukkan ke dalam surga, hingga hari kiamat yang akan terjadi pada hari tersebut. Hari Jumat menjadi waktu yang tepat untuk merenungi tujuan hidup manusia, sebagaimana yang termaktub dalam firman Allah Surah Adz-Dzariyat ayat 56, yang artinya “Tidakkah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan adalah untuk beribadah kepada-Ku.”

Selain itu, di dalam Surah Al-An’am ayat 162, menegaskan bahwa seluruh aspek kehidupan manusia, mulai dari salat, ibadah, kehidupan, hingga kematian, haruslah dilakukan sepenuhnya kepada Allah, Tuhan semesta alam. “Hidup manusia adalah untuk beribadah kepada Allah, tetapi pada saat yang sama, ia juga harus menjalani kehidupan dengan kesadaran bahwa dunia hanyalah tempat ujian untuk bekal akhirat,” terang Arif.

Selain itu, dalam hidup ini, sudah pasti seorang mukmin akan selalu menghadapi dua jenis ujian, baik itu dari perkara yang buruk dan perkara yang baik. Rasulullah saw. pernah menyatakan bahwa seluruh perkara yang dialami seorang Muslim itu sejatinya adalah baik. Ketika ia mendapatkan kebaikan, ia bersyukur, dan ketika ditimpa kesulitan, ia bersabar, keduanya adalah bentuk kebaikan.

Ujian kehidupan, seperti kesedihan, penderitaan, rasa sakit, hingga kekhawatiran, dijadikan oleh Allah sebagai penebus dosa-dosa hamba-Nya. “Allah menguji manusia dengan berbagai bentuk cobaan, dan jika manusia bersabar, ujian itu menjadi sarana penyucian dosa. Bahkan, jika Allah mencabut nyawa seorang hamba dalam keadaan bersabar, maka ia akan kembali kepada Allah dalam keadaan bersih,” jelasnya.

Oleh karena itu, manusia hendaknya senantiasa bermuhasabah, memohon kesabaran, ketabahan, dan keteguhan iman untuk selalu menerima kebenaran. Seorang hamba hendaknya mempersiapkan diri untuk kembali kepada Allah dalam keadaan terbaik. Hari Jumat yang penuh kemuliaan ini diharapkan menjadi pengingat bagi setiap muslim untuk menjalani kehidupan dengan lebih baik demi meraih rida-Nya.

Hal ini disampaikan pada Khutbah Jumat 17 Januari 2025 di Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dengan khatib Ust. Akhmad Arif Rif’an, S.H.I., M.S.I., selaku Majelis Tablig Pimpinan Pusat Muhammadiyah. (Lus)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Khutbah-Jumat-pada-17-Januari-2025-di-Masjid-Islamic-Center-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-oleh-Ust.-Akhmad-Arif-Rifan-S.H.I.-M.S.I.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-01-18 12:26:382025-01-18 12:52:04Hikmah Keistimewaan Hari Jumat

Menatap Masa Depan dengan Iman dan Optimisme

16/01/2025/in Feature /by Ard

Penyampaian Materi Kajian Ahad Pagi Masjid Islamic Center UAD oleh Akhmad Arif Rif’an, S.H.I., M.S.I. (Dok. Lusi)

Kajian Rutin Ahad Pagi kembali diadakan di Aula Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pada 5 Januari 2025. Kajian ini menghadirkan pemateri Akhmad Arif Rif’an, S.H.I., M.S.I., dengan membawakan tema “Menatap Masa Depan dengan Iman dan Optimisme”.

Dalam kajian tersebut, ia menekankan bahwa momentum pergantian tahun merupakan ajang muhasabah, memperbaiki diri, dan mempersiapkan sisa amanah usia dengan iman yang kokoh.

Makna dan Nilai Iman
Para ulama menjelaskan bahwa iman memiliki tiga aspek penting: membenarkan dengan hati, mengucapkan dengan lisan, dan membuktikan dengan amal perbuatan. Kemudian dikutip di dalam hadis, “Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah berkata yang baik atau diam”, dan hadis kedua “Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tamunya”.

Selain itu, iman juga mencakup keyakinan kepada Allah sebagai Rabb yang menciptakan, memberi rezeki, dan mematikan. Hal ini ditegaskan dalam Surah An-Nas: “Katakanlah: Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia, Raja manusia, sembahan manusia.”

Keutamaan Iman
Dalam kajian ini, jamaah diajak memahami bahwa iman lebih berharga daripada emas sepenuh bumi. Surah Ali Imran ayat 91 mengingatkan, “Sesungguhnya orang-orang yang kufur dan mati sebagai orang-orang kafir tidak akan diterima (tebusan) dari seseorang di antara mereka sekalipun (berupa) emas sepenuh bumi, sekiranya dia hendak menebus diri dengannya. Mereka itulah orang-orang yang mendapat azab yang pedih dan tidak ada penolong bagi mereka.”

Pemateri juga menegaskan, iman yang benar akan membawa keberkahan dari langit dan ketenangan jiwa. Namun, iman yang lemah kerap tergoda oleh maksiat. Oleh karena itu, belajar dan introspeksi menjadi kunci dalam menjaga keimanan.

Persiapan Menuju Masa Depan Akhirat
Dikutip dalam Surah Al-Hasyr ayat 18: “Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

Takwa yang dimaksud dalam surah ini adalah salat, sedekah, dan menjaga kebersihan hati. Hal ini tentu menjadi wasilah bekal utama menuju akhirat.

Selain itu, seorang hamba juga dianjurkan untuk menjaga hubungan baik sesama manusia. Rasulullah saw. bersabda, “Tidak beriman seseorang apabila tetangganya tidak merasa aman dari keburukannya.”

Optimisme dan Kebersihan Hati
Seorang hamba yang taat, menatap masa depan dengan iman, optimisme, dan hati yang bersih. Karena pada dasarnya, Allah tidak melihat bentuk jasad seseorang, melainkan hati dan amal perbuatannya. “Perjalanan menuju husnulkhatimah adalah perjuangan membersihkan hati,” tutup Arif.

Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi umat untuk terus meningkatkan keimanan dan ketakwaan, serta mengisi hari-hari dengan amal terbaik. (Lus)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Penyampaian-Materi-Kajian-Ahad-Pagi-Masjid-Islamic-Center-UAD-oleh-Akhmad-Arif-Rifan-S.H.I.-M.S.I.-Dok.-Lusi.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-01-16 10:50:442025-01-16 10:50:44Menatap Masa Depan dengan Iman dan Optimisme

Manajemen Hidup dan Persiapan Bekal Akhirat di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Global

15/01/2025/in Feature /by Ard

Penyampaian Materi Kajian Ahad Pagi Masjid Islamic Center UAD oleh Ust. Dr. Okrisal Eka Putra, Lc., M.Ag. selaku Anggota Majelis Tabligh Muhammadiyah. (Dok. Lusi)

Dalam Kajian Rutin Ahad Pagi yang diselenggarakan di Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pada 12 Januari 2025, Ust. Dr. Okrisal Eka Putra, Lc., M.Ag. menyampaikan pemahaman tentang nilai manajemen dalam hidup serta pentingnya persiapan untuk kehidupan akhirat, terutama di tengah tantangan ekonomi global yang diperkirakan mengalami stagnan pada 2025‒2026.

Ust. Okrisal membuka kajian dengan menyampaikan pentingnya empat pilar manajemen dalam kehidupan sehari-hari, yaitu POAC: planning (perencanaan), organizing (membangun jaringan), actuating (pelaksanaan yang direncanakan), dan controlling (evaluasi). Menurutnya, konsep manajemen ini dapat diterapkan untuk mengelola berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam menghadapi tantangan ekonomi.

Salah satu topik yang dibahas adalah saran para ahli ekonomi terkait kondisi ekonomi dunia yang diperkirakan akan stagnan pada 2025‒2026. Ust. Okrisal mengutip saran ahli ekonomi yang menyatakan bahwa di tengah ketidakpastian ekonomi global dan ancaman perang yang semakin dekat, sangat disarankan untuk tidak berutang dengan alasan konsumtif, mencari sumber pendapatan tambahan, menghindari usaha dengan modal besar, dan menahan diri untuk tidak berbelanja berlebihan. Langkah-langkah ini penting untuk menjaga kestabilan finansial pribadi dalam menghadapi kondisi yang tidak menentu.

Selain itu, kajian ini juga menyinggung tentang pentingnya persiapan bekal untuk kehidupan akhirat. Merujuk pada Surah Al-Hasyr ayat 18, Ust. Okrisal mengingatkan umat Islam untuk selalu memperhatikan amal perbuatan mereka, khususnya dalam menghadapi kehidupan yang panjang, dari alam barzah hingga kebangkitan pada hari kiamat. Dalam hal ini, ia mengajak untuk memperkuat komitmen dalam menjadi pribadi yang bertakwa.

Adapun tiga ciri takwa yang ditekankan oleh Ust. Okrisal adalah tawadhu’ (rendah hati), qonaah (bersyukur dengan apa yang dimiliki dan tidak membandingkan dengan nikmat orang lain), serta wiqoyah (berhati-hati dalam menjalani hidup). Ketiga nilai ini menjadi kunci untuk mencapai kehidupan yang lebih baik di dunia dan akhirat.

Kajian yang dihadiri oleh jamaah Masjid Islamic Center UAD ini juga disiarkan secara langsung melalui platform YouTube. Melalui kajian ini, diharapkan para jamaah dapat merenung dan mempersiapkan diri dengan baik dalam menghadapi tantangan kehidupan dunia, sambil tetap menjaga kesadaran untuk bekal kehidupan akhirat yang kekal. (Lus)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Penyampaian-Materi-Kajian-Ahad-Pagi-Masjid-Islamic-Center-UAD-oleh-Ust.-Dr.-Okrisal-Eka-Putra-Lc.-M.Ag_.-selaku-Anggota-Majelis-Tabligh-Muhammadiyah.-Dok.-Lusi.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-01-15 11:21:032025-01-15 11:21:03Manajemen Hidup dan Persiapan Bekal Akhirat di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Global

Mengupas Tuntas Makna Surah Al-Quraisy

15/01/2025/in Feature /by Ard

Khutbah Jumat pada 10 Januari 2025 di Masjid Islamic Center UAD oleh Ust. Prof. Dr. H. Syamsul Anwar, M.A.

Allah memulai firman-Nya pada Surah Al-Quraisy dengan li ilafi quraisy, yaitu ingin memberikan perhatian kepada kebiasaan Kaum Quraisy. Quraisy adalah salah satu suku yang dominan di Kota Makkah pada zaman jahiliah dan zaman Nabi Muhammad saw., bahkan beberapa zaman sesudah itu. Nabi Muhammad saw. juga berasal dari Suku Quraisy. Bahasa Al-Qur’an yang dibaca hingga sekarang merupakan bahasa kaum Quraisy.

Penghidupan utama orang-orang Quraisy adalah berbisnis, dikarenakan kota Makkah tidak bisa untuk bertani. Hal ini diceritakan pada ayat kedua rihlatasy-syita’i was shaif yang artinya mereka melakukan perjalanan bisnis di musim dingin untuk pergi ke negeri yang panas di daerah selatan seperti Yaman dan pada musim panas mereka pergi berdagang ke negeri-negeri daerah utara seperti Syam (sekarang menjadi Syria, Lebanon, dan Palestina).

Lalu Nabi Muhammad saw. mendapat wahyu dari Allah Swt. dalam bentuk Surah Al-Quraisy dengan pesan utamanya adalah memperjuangkan penegakan akidah tauhid yakni percaya kepada Tuhan dan beribadah kepada-Nya. Oleh karena itu tema ayat ini adalah falya’budu rabba hazal-bait yang artinya hendaklah mereka beribadah menyembah kepada Allah Swt. pemilik dari rumah suci Baitullah atau Kakbah yang ada di Makkah.

Ibadah juga merupakan salah satu dari dua ajaran sentral, di dalam sejumlah ayat Al-Qur’an dijelaskan Allah berfirman pada Surah Az-Zariyat ayat 56 yang artinya “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku”. Ayat ini tidak sekadar menyampaikan pesan beribadah tetapi juga terdapat alasan mengapa ibadah itu harus dilakukan. Alasan pertama adalah sebagai tanda kesyukuran kepada Allah, maka hendaklah manusia beribadah kepada-Nya. Alladzi at’amahum min ju’iw, karena Tuhan telah membebaskan manusia dari kelaparan. Alasan kedua adalah wa amanahum min khauf yang artinya dan membebaskan mereka dari rasa takut. Dua unsur pokok inilah sangat penting dalam kehidupan manusia.

Selain itu, di dalam ajaran Al-Qur’an terdapat fokus penting yang melahirkan doktrin Surah Al-Ma’un, untuk bagaimana seorang hamba bisa berbagi dan berdaya bagi orang lain. Karena itu anjuran infak sangat digalakkan di ajaran Islam, hal itu merupakan salah satu cara untuk berbagi kepada sesama yang membutuhkan. Masjid juga hendaknya mendekatkan diri kepada masyarakat dan menjalankan pesan dari ayat-ayat yang terdapat dalam Surah Al-Quraisy sehingga dunia akan bebas dari kelaparan dan kemiskinan. Semoga kontribusi umat Islam benar-benar bermanfaat bagi seluruh alam.

Hal ini disampaikan pada Khutbah Jumat 10 Januari 2025 di Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dengan khatib Ust. Prof. Dr. H. Syamsul Anwar, M.A., selaku Ketua Bidang Organisasi, Ideologi, Kaderisasi, dan Pembinaan AMM Pimpinan Pusat Muhammadiyah. (Lus)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Khutbah-Jumat-pada-10-Januari-2025-di-Masjid-Islamic-Center-UAD-oleh-Ust.-Prof.-Dr.-H.-Syamsul-Anwar-M.A.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-01-15 10:50:362025-01-15 10:50:36Mengupas Tuntas Makna Surah Al-Quraisy

Peran Budaya Literasi dalam Membangun Personal Branding yang Kompetitif

15/01/2025/in Feature /by Ard

Eka Anisa Sari S.I.Kom., M.I.Kom., pembicara seminar nasional personal branding (Dok. Panitia CL 27)

Dalam rangka membekali individu dengan keterampilan membangun citra diri di dunia kerja, Fakultas Sastra Budaya dan Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sukses menyelenggarakan Seminar Personal Edge Cultural Literation 27 pada Sabtu, 11 Januari 2025. Bertempat di Amphitarium UAD, acara ini mengusung tema “Personal Branding Melalui Budaya Literasi Menuju Masa Depan Kompetitif”. Seminar bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang personal branding dan pentingnya budaya literasi sebagai landasan utama menciptakan citra diri yang positif dan autentik.

Budaya literasi menjadi sorotan utama dalam pembahasan seminar. Literasi, yang mencakup kemampuan membaca, menulis, dan berpikir kritis, dianggap sebagai elemen mendasar dalam membangun personal branding yang kuat. Pembicara utama, Eka Anisa Sari, S.I.Kom., M.I.Kom., menjelaskan bahwa literasi membantu individu menganalisis informasi, memahami konteks sosial dan budaya, serta meningkatkan keterampilan komunikasi yang efektif. “Budaya literasi tidak hanya memperkaya wawasan, tetapi juga menjadi dasar untuk menciptakan citra diri yang relevan dan kompetitif,” ujar Eka dalam paparannya.

Seminar ini juga menyoroti bagaimana budaya literasi dapat menjadi alat untuk memahami dinamika sosial dan beradaptasi dengan lingkungan yang beragam. Melalui literasi, individu mampu menyusun narasi pribadi yang kuat dan relevan dengan kebutuhan dunia kerja. Salah satu topik yang menarik perhatian adalah bagaimana literasi digital, seperti pengelolaan media sosial dan platform profesional seperti LinkedIn, dapat digunakan untuk membangun personal branding. Peserta diajak untuk memanfaatkan teknologi secara positif demi menciptakan citra diri yang profesional dan kredibel.

Poin lainnya membahas strategi praktis membangun personal branding berbasis budaya literasi. Peserta seminar diberikan panduan untuk mengidentifikasi nilai unik mereka, mengembangkan kehadiran daring yang profesional, serta meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan komunikasi. Diskusi interaktif dengan narasumber memberikan wawasan tambahan tentang cara menghadapi tantangan dalam branding diri, seperti konsistensi citra, menangani informasi negatif di media sosial, dan menjaga relevansi di era yang terus berubah.

Dengan tema yang relevan dan pembahasan yang mendalam, Seminar Personal Edge Cultural Literation 27 berhasil memberikan dampak positif bagi para peserta. Acara ini tidak hanya memperkaya pengetahuan peserta, tetapi juga memotivasi mereka untuk terus mengembangkan diri melalui budaya literasi, sebagai langkah strategis menuju masa depan yang kompetitif. (Dilla)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Eka-Anisa-Sari-SIKom-MIKom-pembicara-seminar-nasional-personal-branding-Dok.-Panitia-CL-27.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-01-15 10:03:112025-01-15 11:04:28Peran Budaya Literasi dalam Membangun Personal Branding yang Kompetitif
Page 19 of 64«‹1718192021›»

TERKINI

  • IMM BPP UAD Gelar Diskusi Literasi Bertema Media Sosial dan Kesehatan Remaja18/06/2025
  • IMM PBII UAD Gelar Pelatihan Administrasi18/06/2025
  • HISKI UAD Gelar Pelatihan Menulis Cerpen bagi Siswa SMA se-Kota Yogyakarta18/06/2025
  • IMM FAI, IMM FTI UAD, dan LazisMu Mantrijeron Gelar Kurban Bersama18/06/2025
  • Demokrasi sebagai Bagian Pembelajaran Kepemimpinan Mahasiswa18/06/2025

PRESTASI

  • Mahasiswi UAD Raih Juara 1 Seni Tunggal Tangan Kosong Putri dalam Kejurnas Tapak Suci Semar VI18/06/2025
  • Mahasiswa UAD Raih Juara 2 dalam Lomba Pidato Gebyar Ilmu Hadis 202518/06/2025
  • Tim Indynamics UAD Raih Prestasi di UNITY Competition #1317/06/2025
  • Mahasiswi Gizi UAD Raih Juara I Kelas C Putri di Kejurnas Tapak Suci Semar VI13/06/2025
  • UAD Raih Juara Umum II di Kejuaraan Nasional Tapak Suci Semar VI13/06/2025

FEATURE

  • Membangun Administrasi yang Rapi dan Visioner ala IMM18/06/2025
  • Salsabila Aulia Untsa dan Perjalanan 10 Sahabat di Lautan Kedokteran18/06/2025
  • Spirit HEBAT untuk Dokter UAD18/06/2025
  • Hidupkan Harapan, Kejar Impian di Universitas Ahmad Dahlan18/06/2025
  • Latar Belakang Lahirnya Surat Edaran tentang Larangan Penahanan Ijazah bagi Pekerja18/06/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top