• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Kisah Inspiratif Mawar, Berkomitmen Memberi Dampak Nyata Melalui Pendidikan

02/01/2025/in Feature /by Ard

Mawar Ledya Serli Mahasiswa Inspiratif Universitas Ahmad Dahlan (Dok. Mawar)

Mawar Ledya Serli, mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan Universitas Ahmad Dahlan (UAD), adalah sosok inspiratif yang berhasil memadukan semangat, kreativitas, dan dedikasi tinggi dalam mengembangkan potensi diri serta memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat. Sebagai mahasiswa yang aktif di berbagai organisasi, Mawar menunjukkan bahwa kesibukan bukanlah penghalang untuk terus produktif, melainkan peluang untuk berkembang lebih jauh. Mawar terus berinovasi dengan mengembangkan ide-ide segar yang tidak hanya berdampak bagi dirinya sendiri, tetapi juga bagi orang lain. Ia terlibat dalam berbagai kegiatan kreatif hingga menulis konten untuk situs web.

Sebagai mahasiswa yang kaya akan pengalaman organisasi, Mawar menjabat sebagai Ketua Umum Kreativitas Kita (Kreskit) periode 2024/2025, Ketua Program Peningkatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) PBSI UAD 2024, dan mentor Kartu Indonesia Pintar (KIP) bagi mahasiswa angkatan 2022 dan 2024 di UAD. Selain itu, Mawar juga menduduki posisi penting sebagai Sekretaris HMPS PBSI periode 2023/2024, serta menjadi Ketua Pelaksana Festival Seni Anak se-DIY UAD FAIR 2024, sebuah program yang tidak hanya menjadi ajang seni dan kreativitas, tetapi juga wujud komitmennya terhadap pengembangan generasi muda.

Tak hanya di lingkup universitas, Mawar juga menorehkan prestasi di tingkat nasional. Pada tahun 2023, ia dipercaya untuk memegang peran strategis sebagai Wakil Kepala Suku dalam program nasional Pertukaran Mahasiswa Merdeka, sebuah program yang memberinya kesempatan untuk mempererat persaudaraan lintas budaya. Pada tahun yang sama, ia menjabat sebagai Secretary 2 Head of Duta Literasi Pendidikan Indonesia (DLPI), di mana Mawar berperan aktif dalam menyebarkan semangat literasi, meningkatkan kesadaran pendidikan, dan memberikan inspirasi kepada generasi muda di berbagai daerah. Tidak hanya unggul dalam akademik dan organisasi, Mawar memiliki kemampuan manajemen waktu, dengan aktivitas yang padat, ia mengutamakan prioritas, merencanakan jadwal dengan matang, dan memanfaatkan waktu sebaik mungkin.

Mawar memiliki visi besar untuk masa depan. Ia bercita-cita menjadi seorang pengajar, terutama di daerah terpencil yang masih membutuhkan akses pendidikan berkualitas. Dengan latar belakang pendidikannya, ia yakin bahwa pendidikan adalah kunci untuk menciptakan perubahan yang signifikan, terutama bagi mereka yang tinggal di pelosok negeri. Selain itu, Mawar juga bermimpi untuk menjelajahi dunia, belajar dari berbagai budaya, dan membangun karier sebagai jurnalis. Baginya, menjadi jurnalis adalah cara lain untuk menyuarakan cerita-cerita inspiratif, berbagi informasi, dan memberikan perspektif baru kepada masyarakat luas.

Mawar memiliki filosofi yang sederhana tetapi penuh makna. “Semangat terus, gagal itu wajar, yang tidak wajar adalah menyerah. Tidak ada yang instan di dunia ini, semuanya butuh proses, dan proses itu tidak selalu mudah. Tapi jika kita sabar dan tekun, hasilnya akan sangat memuaskan,” pesan Mawar kepada generasi muda. Dengan semangat pantang menyerah, Mawar Ledya Serli terus menunjukkan bahwa kesuksesan adalah hasil dari kerja keras, dedikasi, dan keberanian untuk bermimpi besar. Melalui kontribusi di bidang pendidikan dan literasi, Mawar telah membuktikan bahwa usia muda bukanlah batasan untuk menciptakan dampak yang signifikan, melainkan peluang untuk terus belajar, berkembang, dan menginspirasi. (Lin)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Mawar-Ledya-Serli-Mahasiswa-Inspiratif-Universitas-Ahmad-Dahlan-Dok.-Mawar.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-01-02 11:37:492025-01-02 11:37:49Kisah Inspiratif Mawar, Berkomitmen Memberi Dampak Nyata Melalui Pendidikan

Meresapi 10 Wasiat Nabi Muhammad saw.

31/12/2024/in Feature /by Ard

Penyampaian khutbah Jumat oleh Ustaz Miftah Khilmi Hidayatulloh, Lc., M.Hum., di Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Dok. Lusi)

Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembali menggelar khutbah salat Jumat pada 27 Desember 2024. Ustaz Miftah Khilmi Hidayatulloh, Lc., M.Hum., selaku dosen Ilmu Hadis UAD dan Ketua Pengurus Pusat Tarjih Muhammadiyah didapuk menjadi khatib.

Dalam Kitab Tauhid, hadis pertama yang disebutkan adalah sebuah hadis mauquf dari perkataan seorang sahabat, “Maka hendaknya dia membaca ayat Al-Qur’an Surah Al-An’am ayat 151‒153”. Ayat tersebut berisi perintah tauhid kepada Allah agar seorang hamba tidak menyekutukan Allah Swt. dan penegasan bahwa wasiat itu shirathi mustaqima (jalan-Ku yang lurus). Sebuah jalan yang dimaksud adalah yang termaktub dalam Surah Al-Fatihah ayat 6.

Salah satu Tafsir Al-Imam Al-Maraghi disebutkan bahwa Surah Al-An’am ayat 151‒153 berbicara tentang al-washoya al-‘asyru sepuluh wasiat Nabi Muhammad saw. berdasarkan hadis. Namun jika dilihat dari konteks ayat dengan melihat ayat sebelum dan sesudahnya maka ayat ini berbicara tentang Kisah Nabi Musa. Hal itu menunjukkan bahwa wasiat tersebut juga merupakan wasiat yang disampaikan Nabi Musa kepada umatnya yang diperoleh dari Allah.

Sebanyak 10 wasiat Nabi saw. tersebut, antara lain: pertama, wasiat tauhid pada ayat 151 yang artinya “Janganlah kamu sekalian menyekutukan Allah dengan sesuatu apa pun”. Kedua, wasiat melakukan kebaikan dengan orang yang paling dekat pada ayat yang sama “Hendaknya kita berbuat baik kepada orang tua”. Wasiat kedua ini disebutkan berulang pada ayat lainnya dan merupakan penekanan suatu hal yang penting untuk dilakukan. Pengulangan penyebutan di dalam Al-Qur’an yakni di dalam Surah Al-Baqarah ayat 83 dan Surah Al-Isra’ ayat 23.

Kitab Tauhid telah menjelaskan bahwa tauhid adalah ibadah. Himpunan Putusan Tarjih juga menerangkan bahwa ibadah adalah mendekatkan diri kepada Allah Swt. Cara mendekatkan diri kepada Allah dapat melalui tiga hal, melaksanakan perintah Allah, menjauhi larangan Allah. Abu Hayyan di dalam kitab tafsirnya menyebutkan bahwa kedua hal ini merupakan kumpulan kebaikan, yang kemudian diistilahkan dengan takwa. Cara ketiga adalah mengamalkan hal-hal yang diizinkan oleh Allah Swt. Jika seorang hamba terus berkomitmen bahwa hidup di dunia untuk beribadah, maka tiga hal yang telah disebutkan dapat menjadi pedoman.

Ketiga, “Janganlah kalian membunuh anak-anak kalian karena takut lapar, karena sesungguhnya Kami-lah yang akan memberikan rezeki kepada kalian”. Pemberian Allah itu sangat bergantung pada persepsi manusia. Jika anak dipersepsikan sebagai nikmat maka ia akan menjadi nikmat, tetapi jika seorang anak dianggap menjadi ujian atau suatu hal yang berat maka ia akan dipersepsikan sebagai hal yang memberatkan.

Keempat, tidak mendekati zina, baik itu yang tampak maupun yang tidak tampak. Kelima, tidak diperbolehkan untuk membunuh jiwa. Keenam, peringatan Allah agar tidak mengambil harta anak yatim. Ketujuh, tidak berlaku curang dalam muamalah. Kedelapan, tidak boleh nepotisme. Bahkan Rasulullah sendiri mengajarkan seandainya Fatimah binti Muhammad mencuri, maka Rasulullah saw. yang akan memotong tangannya. Kesembilan, memenuhi janji Allah dengan komitmen yang tinggi. Kesepuluh, adalah pernyataan Allah “Inilah ia jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah. Jangan mengikuti jalan-jalan yang lain sehingga terjadi pecah belah di antara kita”. (Lus)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Penyampaian-khutbah-Jumat-oleh-Ustaz-Miftah-Khilmi-Hidayatulloh-Lc.-M.Hum_.-di-Masjid-Islamic-Center-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Dok.-Lusi.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2024-12-31 11:33:322024-12-31 11:33:32Meresapi 10 Wasiat Nabi Muhammad saw.

Amanat Ketua PP Muhammadiyah pada Upacara Milad UAD ke-64

21/12/2024/in Feature /by Ard

Amanat Prof. Dr, Haedar Nashir pada Milad UAD ke-64 (Dok. Lusi)

Upacara Milad ke-64 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sukses digelar pada Kamis, 19 Desember 2024, bertempat di Amphitarium Lt. 9 Kampus IV UAD. Prof. Dr. Haedar Nashir, M.Si., atas nama Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menyampaikan tahniah, “Selamat atas Milad ke-64 UAD, kami bersyukur kepada Allah Swt. bahwa di usia ini UAD telah meraih banyak prestasi, kemajuan, dan perkembangan yang luar biasa. Maka dengan itu, kami ucapkan selamat kepada Rektor serta seluruh jajarannya yang senantiasa memiliki agenda-agenda penting dan strategis untuk memajukan UAD,” tutur Ketua PP Muhammadiyah itu.

Penghargaan dari persyarikatan maupun berbagai pihak, serta kemajuan yang diperoleh, tidak boleh menjadikan UAD puas diri. Hal ini hendaknya selalu diiringi dengan tasyakkur bi al-nikmah bersyukur kepada Allah. Potensi kemajuan, keunggulan, dan semua yang telah diraih harapannya dimanfaatkan untuk dikapitalisasi lebih baik dan meningkat, agar ada progres yang signifikan pada usia-usia UAD selanjutnya. Milad tidak sekadar menjadi tempat untuk perayaan dengan syiar tetapi pada saat yang sama merupakan proses memproyeksikan masa depan UAD secara lebih unggul, sesuai dengan tema “Peningkatan Daya Saing Melalui Kolaborasi, Inovasi, dan Hilirisasi”.

Sivitas akademika, para pimpinan, dosen, tenaga kependidikan, dan setiap komponen yang ada di UAD hendaknya terus meningkatkan pengkhidmatan baik yang bersifat profesional maupun yang bersifat persyarikatan/Kemuhammadiyahan. Sebab tiap komponen yang berada di Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah (PTMA) dan amal usaha Muhammadiyah lainnya tidak semata-mata untuk mengembangkan profesi. Pengkhidmatan yang dimaksud adalah panggilan untuk berbuat baik bagi kemajuan Muhammadiyah, umat, dan bangsa. Pengkhidmatan yang terus dipupuk akan bermakna ibadah dan senantiasa diiringi rida Allah.

UAD hendaknya dijadikan sebagai amal jariah dengan memanfaatkan ilmu dan peran lainnya, sebagaimana hadis Nabi bahwa yang akan dibawa pada kehidupan setelah kematian hanya tiga hal yaitu amal jariah, ilmu yang dimanfaatkan, dan anak saleh yang selalu mendoakan orang tuanya. Maka amal jariah dan ilmu yang telah menjadi bagian dari komitmen seluruh pihak di UAD hendaknya selalu diiringi keterpanggilan untuk membesarkan UAD dan persyarikatan tanpa menghitung kompensasi dan ujrah yang didapat.

Maka dari itu, jika UAD ingin bersaing maka tentu harus memiliki kualitas yang terbaik, terdepan, dan memiliki kualitas yang superlatif/di atas rata-rata. Ketika seluruh sivitas akademika mencanangkan tekad peningkatan daya saing maka harus dibarengi dengan pengabdian, profesinya, keahlian, kualitas, dan integritas diri di atas rata-rata.

UAD sebagaimana PTMA lainnya adalah lembaga pendidikan Muhammadiyah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Oleh karena itu, selain prestasi-prestasi yang diraih, UAD sejatinya adalah gudang tempat lahirnya para anak bangsa yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berintegritas tinggi, cerdas, berilmu, berkeahlian, dan selalu memberi kebermanfaatan melalui peran sosial. Hal ini tentu sejalan dengan hadis Nabi “khoiru al-nas anfa’uhum li al-nas” bahwa manusia terbaik adalah yang memberi kemanfaatan bagi sesama dan lingkungannya. Mudah-mudahan melalui Milad UAD, semua pihak semakin bersyukur kepada Allah, berkhidmat lebih baik, serta menyatukan diri dalam semangat persatuan dan semangat kebersamaan. Selain itu juga dapat memperkuat sistem dan peran UAD untuk keunggulan, kemajuan, dan perkembangan kehidupan umat serta bangsa kemanusiaan semesta. (Lus)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Amanat-Prof.-Dr-Haedar-Nashir-pada-Milad-UAD-ke-64-Dok.-Lusi.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2024-12-21 14:18:532024-12-21 14:18:53Amanat Ketua PP Muhammadiyah pada Upacara Milad UAD ke-64

Program AIMS: Pengalaman Berharga bagi Arzety Mahasiswa BSA UAD

19/12/2024/in Feature /by Ard

Arzety Nabilla Katili mahasiswa BSA UAD (Dok Arzety)

Arzety Nabilla Katili, mahasiswa Program Studi Bahasa dan Sastra Arab Universitas Ahmad Dahlan (UAD), berbagi kisahnya selama mengikuti Program ASEAN International Mobility for Students (AIMS) di Universiti Malaya, Kuala Lumpur. Program ini memberikan pengalaman belajar lintas budaya sekaligus tantangan akademis yang memperkaya wawasan dan keterampilan lintas disiplin. “Saya memulai perjalanan ini dengan mempersiapkan berkas seperti TOEFL dengan skor minimal 500, motivation letter, dan dokumen lainnya. Saya juga meminta arahan dari kakak tingkat, alumni AIMS 2023, untuk mempersiapkan diri,” ujar Arzety. Tantangan terbesar yang dihadapinya adalah wawancara berbahasa Arab, yang menjadi pengalaman menarik sekaligus kesempatan untuk mengasah kemampuannya.

Selama program berlangsung, Arzety harus menyesuaikan diri dengan budaya dan gaya hidup baru di Malaysia. Salah satu kebiasaan yang berubah adalah berjalan kaki hingga 4.000 langkah per hari karena jarak antargedung di Universiti Malaya cukup jauh. Selain itu, ia sering menemui istilah-istilah bahasa Melayu yang memiliki arti berbeda dengan bahasa Indonesia, yang kadang membuatnya bingung sekaligus terhibur. Pengalaman lintas budaya lainnya adalah mengenal berbagai tradisi hari libur agama, seperti Hari Raya Idulfitri, Tahun Baru Imlek, dan Deepavali. Libur selama seminggu untuk setiap perayaan ini mencerminkan keragaman budaya Malaysia dan memberikan kesempatan bagi Arzety untuk belajar lebih banyak tentang toleransi.

Dalam hal akademik, Universiti Malaya memberikan pengalaman baru melalui penggunaan bahasa Arab dan Inggris dalam pembelajaran sehari-hari. “Hal ini sangat membantu saya meningkatkan kemampuan bahasa Arab, khususnya dalam memahami diskusi akademik,” tambah Arzety. Selain itu, sistem pengajaran yang menekankan analisis dan diskusi lintas disiplin mendorongnya untuk berpikir lebih kritis. “Saya banyak belajar tentang budaya baru, meningkatkan toleransi, dan mengasah soft skills, terutama komunikasi lintas budaya dengan mahasiswa dari berbagai negara,” ujarnya.

Arzety menganggap program AIMS sebagai pengalaman yang sangat berharga. “Program ini memberikan tantangan untuk mengasah kemandirian, kemampuan adaptasi, dan berpikir kritis,” katanya. Ia juga berpesan kepada mahasiswa lain untuk tidak ragu berinteraksi dengan orang baru dan berbagi budaya atau pengetahuan dengan mereka. “Semoga program AIMS terus berkembang, memberikan lebih banyak peluang bagi mahasiswa, dan mampu melahirkan generasi yang berkontribusi di kancah internasional,” tutupnya. Program AIMS tidak hanya menjadi jembatan bagi pengembangan akademis, tetapi juga pembentukan karakter untuk menghadapi dunia global yang penuh dengan keragaman dan peluang. (Dilla)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Arzety-Nabilla-Katili-mahasiswa-BSA-UAD-Dok-Arzety.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2024-12-19 13:44:482024-12-19 13:44:48Program AIMS: Pengalaman Berharga bagi Arzety Mahasiswa BSA UAD

Pengalaman Fasya Aqilla Ayu Widyadhana Mengikuti Program AIMS di Universitas Malaya

19/12/2024/in Feature /by Ard

Fasya Aqilla Ayu Widyadhana Ikuti Program AIMS di Universitas Malaya (Dok Fasya)

Fasya Aqilla Ayu Widyadhana, mahasiswa Program Studi Bahasa dan Sastra Arab Fakultas Agama Islam Universitas Ahmad Dahlan (UAD), tengah menjalani program AIMS (ASEAN International Mobility for Students) di Universitas Malaya, Malaysia. Fasya membagikan cerita dan pengalamannya selama mengikuti program ini, termasuk hal-hal yang perlu dipersiapkan serta tantangan yang dihadapinya. “Hal pertama yang wajib kita siapkan adalah kemampuan bahasa Inggris. Walaupun jurusan saya Bahasa Arab, bahasa Inggris tetap penting untuk bersosialisasi dengan orang-orang asing,” ungkapnya.

Proses pendaftaran program AIMS, menurut Fasya, cukup mudah tetapi memerlukan persiapan matang. Dimulai dari seleksi pemberkasan seperti TOEFL, motivation letter, dan dokumen pendukung lainnya, mahasiswa kemudian mengikuti wawancara dari pihak program studi. Setelah dinyatakan lolos, pendaftar harus mendaftarkan diri ke portal kampus tujuan dan mengurus visa pelajar, yang memakan waktu sekitar 2‒3 bulan. Persiapan administrasi ini menjadi langkah awal untuk menjalani pengalaman luar biasa di negara tujuan.

Tinggal di Malaysia membawa pengalaman baru, termasuk culture shock bagi Fasya. Sebagai orang Yogyakarta yang terbiasa menggunakan motor ke mana-mana, Fasya harus menyesuaikan diri dengan budaya transportasi umum di Malaysia yang sangat populer. “Transportasi umum di sini sangat mudah diakses, tapi ada drama tersendiri, mulai dari salah jalur hingga desak-desakan waktu,” ceritanya. Meski demikian, Fasya menganggap pengalaman ini sebagai pelajaran berharga yang memperkaya pengalamannya selama tinggal di luar negeri.

Di lingkungan akademik, Fasya merasa sangat terbantu untuk memperdalam kemampuan bahasa Arab. Selama perkuliahan, mahasiswa diwajibkan berbicara menggunakan bahasa Arab, yang memberikan banyak keuntungan bagi Fasya. “Awalnya saya sering overthinking, takut kalau nahwu dan shorof saya salah. Tapi ternyata semua orang mendukung dan tidak masalah jika kita membuat kesalahan saat belajar,” tuturnya. Diskusi di kelas menjadi kesempatan emas bagi Fasya untuk memperkaya kosakata baru, meningkatkan kepercayaan diri, dan memahami berbagai perspektif teman-temannya.

Program AIMS membawa banyak manfaat, baik dari segi akademik maupun pengembangan diri. Fasya merasa lebih kritis, percaya diri, dan mendapatkan wawasan baru yang tidak hanya berhubungan dengan kuliah, tetapi juga kehidupan secara umum. “Intinya, kalau ada kesempatan seperti ini, jangan ragu untuk ambil. Kesempatan belum tentu datang dua kali, dan kita nggak akan tahu seberapa besar potensi kita sebelum mencoba,” pesan Fasya kepada mahasiswa lainnya yang ingin mengikuti program serupa. (Dilla)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Fasya-Aqilla-Ayu-Widyadhana-Ikuti-Program-AIMS-di-Universitas-Malaya-Dok-Fasya.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2024-12-19 10:04:112024-12-19 10:04:11Pengalaman Fasya Aqilla Ayu Widyadhana Mengikuti Program AIMS di Universitas Malaya

Perjalanan Shaldan Menuju Mimpi Menjadi Mahasiswa Kedokteran

13/12/2024/in Feature /by Ard

Shaldan Mahasiswa Kedokteran Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Dok. Dilla)

Dalam sesi “Dahlan Muda Menginspirasi” yang merupakan bagian dari kegiatan Sehari Menjadi Dahlan Muda pada Rabu, 11 Desember 2024, Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menghadirkan Shaldan Bayu Yuska, mahasiswa Fakultas Kedokteran UAD yang telah meraih beasiswa senilai 1 miliar rupiah. Acara yang digelar di Amphitarium UAD ini menjadi momen inspiratif bagi ratusan siswa SMA/MA yang hadir.

Shaldan berbagi kisah perjuangannya meraih mimpi menjadi seorang mahasiswa kedokteran. Ia mengungkapkan bahwa perjalanan ini telah direncanakan sejak SMP, meskipun tantangan besar harus dihadapinya. “Ketika SMA, saya mulai fokus mengikuti olimpiade biologi dan perlombaan lainnya sebagai bagian dari strategi untuk mendapatkan beasiswa. Selain itu, saya selalu konsisten berdoa, beribadah, dan meminta dukungan dari orang tua,” ungkapnya. Berkat usaha keras tersebut, Shaldan berhasil meraih beasiswa penuh sejak SMA hingga menjadi mahasiswa Kedokteran UAD.

Akan tetapi, jalan Shaldan menuju dunia kedokteran tidaklah mudah. Ia mengenang percakapan dengan ibunya saat menyampaikan keinginan menjadi dokter. Ibunya sempat berkata bahwa keluarga tidak mampu membiayai pendidikan kedokteran, tetapi Shaldan tidak menyerah. Dengan tekad kuat, ia mencoba berbagai beasiswa hingga akhirnya berhasil mewujudkan impiannya. “Ibu saya selalu mendoakan agar saya sukses. Itu yang membuat saya terus berusaha,” katanya penuh haru.

Selain perjalanan akademiknya, Shaldan juga membagikan pengalaman luar biasanya sebagai mahasiswa UAD. Ia menceritakan pertama kali naik pesawat saat mengikuti kompetisi Olimpiade Nasional Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (ONMIPA) di Universitas Hasanuddin, Makassar. Ia juga pernah menjadi delegasi dalam Smart Innovation Competition di Sarawak, Malaysia, serta memenangkan juara dalam Medical Competition and Fair Anatomy and Physiology 2024 di Padang. Pengalaman-pengalaman ini, menurutnya, memperkaya wawasan sekaligus membuktikan bahwa keberhasilan adalah hasil dari kerja keras dan keberanian bermimpi besar.

Shaldan berharap kisahnya dapat memotivasi generasi muda untuk terus berjuang menggapai cita-cita, meski tantangan menghadang. Ia menegaskan bahwa kunci utama keberhasilan adalah konsistensi, doa, dan dukungan keluarga. Acara ini menjadi inspirasi bagi para siswa yang hadir untuk lebih percaya diri merancang masa depan dan berjuang mewujudkan impian mereka.

Melalui sesi ini, UAD menunjukkan komitmennya tidak hanya sebagai institusi pendidikan tetapi juga sebagai ruang untuk menginspirasi generasi muda. Kegiatan seperti Dahlan Muda Menginspirasi membuktikan bahwa UAD tidak hanya mencetak lulusan unggul, tetapi juga memberikan kontribusi nyata dalam membangun karakter dan semangat generasi penerus bangsa. (Dilla)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Shaldan-Mahasiswa-Kedokteran-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Dok.-Dilla.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2024-12-13 12:12:512024-12-13 12:12:51Perjalanan Shaldan Menuju Mimpi Menjadi Mahasiswa Kedokteran

Raka Afrinata, Alumnus Ilmu Komunikasi UAD Bagikan Pengalaman Menariknya Ikuti Kompetisi Menyanyi

12/12/2024/in Feature /by Ard

Raka Afrinata Alumni Mahasiswa Ilmu Komukasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Dok. Raka)

Alumnus mahasiswa Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) angkatan 2020 membagikan pengalaman menariknya dalam mengikuti kompetisi menyanyi. Pemilik nama Raka Afrinata ini memang suka bernyanyi sejak kecil, kemudian saat Sekolah Menengah Atas (SMA) ia ditunjuk sebagai perwakilan dalam Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N). Ia mendapatkan juara dalam perlombaan tersebut sehingga dari sanalah ia terus mengasah bakatnya.

“Pada tahun 2021, saya mewakili UAD untuk perlombaan Pekan Seni Mahasiswa Muhammadiyah ‘Aisyiyah se-Indonesia dan alhamdulillah saya meraih gold medal pertama saya semasa kuliah,” ungkap Raka.

Beberapa kejuaraan lain yang pernah Raka raih yakni, juara III nyanyi tunggal daerah putra KOMNASSENIOR 2021, juara harapan I nyanyi tunggal Melayu putra KOMNASSENIOR 2021, juara harapan I nyanyi tunggal dangdut putra KOMNASSENIOR 2021, juara II dangdut internal PEKSIMPROV UAD 2022, juara harapan I solo singing competition 2022, juara III vokal group FSPI UNY Nasional 2023, juara I menyanyi tunggal lagu nasional kebangsaan putra KOMNASSENIOR 2023, juara III duet islami/pop religi KOMNASSENIOR 2023, juara III menyanyi tunggal dangdut putra KOMNASSENIOR 2023, juara I dangdut internal PEKSIMIDA 2024, dan ⁠finalis seriosa putra PEKSIMIDA DIY 2024.

Ia menjelaskan, latihan menuju perlombaan sering kali membuatnya sakit tenggorokan. Untungnya, untuk mengatasi itu ia imbangi dengan menjaga kesehatan seperti istirahat yang cukup, konsumsi vitamin, dan stop minum es. “Kalau untuk mental, apalagi perlombaan, pastinya sangat diuji ya, tapi intinya saya harus tetap berusaha menampilkan yang terbaik. Apa yang sudah diajarkan oleh pelatih, saya terapkan dan yang terpenting selalu berdoa kepada Allah untuk selalu dilancarkan dalam segala urusan,” ucap Raka.

Tujuan Raka melalui kegiatan tersebut adalah ingin mengasah kemampuan dirinya di bidang suara, menambah prestasi, dan selalu ingat jangan cepat puas dengan pencapaian yang ada. Mengingat dirinya sudah lulus, Raka berharap teman-teman di UAD dapat melanjutkan perjuangan di bidang seni suara.

Sebagai penutup wawancara Raka mengatakan, “Halo teman-teman UAD yang akan mengikuti lomba di bidang seni suara khususnya, harus selalu semangat dan harus punya jiwa kompetisi yang tinggi. Jangan memikirkan kalah, karena sejatinya orang yang menang ialah orang yang pernah merasakan kekalahan. Jangan takut kalah, lomba bukan semata-mata tentang menang saja tetapi ada banyak hal positif yang dapat kita ambil seperti dapat teman baru, bisa belajar banyak hal, dan lain sebagainya.” (Rini)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Raka-Afrinata-Alumni-Mahasiswa-Ilmu-Komukasi-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Dok.-Raka.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2024-12-12 11:44:012024-12-12 11:44:01Raka Afrinata, Alumnus Ilmu Komunikasi UAD Bagikan Pengalaman Menariknya Ikuti Kompetisi Menyanyi

Nafisa Mahasiswa Baru UAD yang Berprestasi sebagai Atlet Taekwondo

07/12/2024/in Feature /by Ard

Nafisa Mahasiswa Baru UAD yang Berprestasi Sebagai Atlet Taekwondo (Dok Nafisa)

Nafisa Anindya Kusumo, mahasiswi Program Studi Gizi angkatan 2024 Universitas Ahmad Dahlan (UAD), berhasil mencuri perhatian sebagai atlet taekwondo berprestasi. Meskipun baru memulai perjalanan sebagai mahasiswa, Nafisa telah membuktikan kemampuannya di dunia olahraga yang digelutinya sejak kecil. Ia kini bergabung dengan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Taekwondo UAD sejak Juni 2024 untuk terus mengembangkan bakatnya.

Kecintaan Nafisa terhadap taekwondo berawal sejak ia duduk di bangku sekolah dasar pada tahun 2013. “Awalnya, saya cuma coba-coba ikut taekwondo untuk punya kegiatan di luar sekolah. Tapi ternyata saya merasa nyaman di sini, dan orang tua juga sangat mendukung, jadi saya terus lanjut sampai sekarang,” ujar Nafisa. Baginya, taekwondo bukan sekadar hobi, melainkan jalan untuk meraih prestasi sekaligus membangun disiplin dan kepercayaan diri.

Kesuksesan Nafisa dalam berbagai kejuaraan tidak terlepas dari dedikasi dan prinsipnya yang kuat. “Yakin aja, apa yang sedang di jalani sekarang pasti akan berdampak pada apa yang kamu inginkan ke depannya. Tidak ada sesuatu yang sia-sia,” katanya saat ditanya tentang tips menjadi juara. Semangat ini mendorongnya untuk terus berlatih dan memberikan yang terbaik di setiap kompetisi.

Saat ini, Nafisa memiliki mimpi besar untuk meraih medali emas di Pekan Olahraga Nasional (PON) empat tahun mendatang. “Tahun ini saya belum bisa ikut, tapi saya punya target harus dapat emas di PON berikutnya. Meski begitu, saya tentu tidak akan meninggalkan perkuliahan dan berusaha lulus tepat waktu. Saya ingin terus berprestasi di taekwondo, tapi juga tetap menjaga keseimbangan akademis,” jelasnya. Komitmennya terhadap pendidikan dan olahraga menjadi teladan bagi rekan-rekan mahasiswa lainnya.

Keberhasilan Nafisa dalam mengelola waktu antara perkuliahan dan latihan menunjukkan bahwa mahasiswa baru pun bisa berprestasi di bidang non-akademik. Dengan semangat dan tekadnya, ia tidak hanya mengharumkan nama UAD tetapi juga menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk berani mengejar mimpi. Nafisa percaya bahwa dengan kerja keras, dukungan, dan disiplin, tidak ada impian yang tidak mungkin diraih. (Dilla)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Nafisa-Mahasiswa-Baru-UAD-yang-Berprestasi-Sebagai-Atlet-Taekwondo-Dok-Nafisa.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2024-12-07 12:00:472024-12-07 12:00:47Nafisa Mahasiswa Baru UAD yang Berprestasi sebagai Atlet Taekwondo

Finalis Pilmapres UAD, Arivan: Pelatihan Ini Memberikan Banyak Insight Baru

07/12/2024/in Feature /by Ard

Arivansi Ringu Kodi, finalis mahasiswa berprestasi tingkat UAD (Dok. Eka)

Pelatihan Gagasan Kreatif (GK), Produk Inovatif (PI), dan Capaian Unggulan (CU) yang digelar Universitas Ahmad Dahlan (UAD) memberikan kesan mendalam bagi Arivansi Ringu Kodi, salah satu finalis seleksi Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Pilmapres) tingkat universitas. Dalam wawancara pada Selasa 3 Desember 2024, Arivan berbagi pengalaman dan pandangannya mengenai pelatihan tersebut.

“Jujur, pelatihan ini sangat membantu karena sebelumnya saya belum memiliki pengalaman dalam Pilmapres,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa sesi Gagasan Kreatif (GK) dan Capaian Unggulan (CU) menjadi wawasan baru baginya. “GK dan CU ini salah satu indikator yang paling penting dalam Pilmapres, jadi materi tadi sangat membuka insight saya.”

Ketika ditanya tentang sesi pelatihan yang paling membantu, Arivan menyebut materi Gagasan Kreatif sebagai yang paling berkesan. “Saya kan dari Program Studi Ilmu Komunikasi, jadi agak struggle untuk mengorelasikan gagasan saya dengan sustainable development goals (SDGs). Namun, materi dari sesi GK membantu saya memahami bagaimana mengaitkan ide yang saya angkat, yaitu gender equality, dengan materi-materi di program studi saya.”

Arivan juga memuji metode pengajaran yang digunakan selama pelatihan. “Menurut saya, bagus banget. Interaktif dan tidak monoton. Kami langsung dapat materi, bisa tanya jawab saat itu juga. Itu membuat proses belajarnya lebih efektif.” Ia mengapresiasi upaya UAD dalam mendukung mahasiswa melalui pelatihan ini. “Menurut saya, ini langkah yang sangat bagus. Kami tidak dibiarkan sendiri untuk menghadapi Pilmapres, terutama untuk mahasiswa seperti saya yang belum punya pengalaman sebelumnya.”

Sebagai penutup, Arivan memberikan pesan dan motivasi kepada mahasiswa lainnya. “Semangat terus, jangan pernah sia-siakan kesempatan yang ada. Seperti kata Taylor Swift, don’t waste your opportunities. I can, you can, and we can!” (eka)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Arivansi-Ringu-Kodi-finalis-mahasiswa-berprestasi-tingkat-UAD-Dok.-Eka.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2024-12-07 10:31:192024-12-07 10:31:19Finalis Pilmapres UAD, Arivan: Pelatihan Ini Memberikan Banyak Insight Baru

Siti Fatimatus Solikhah: Pelatihan Mahasiswa Berprestasi UAD Membuka Wawasan dan Memotivasi

07/12/2024/in Feature /by Ard

 

Siti Fatimatus Sholihah, finalis mahasiswa berprestasi UAD (Dok. Eka)

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembali menunjukkan komitmennya dalam mencetak mahasiswa unggul melalui pelatihan bahasa Inggris dan public speaking sebagai persiapan Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Pilmapres). Salah satu peserta, Siti Fatimatus Sholihah, membagikan pengalamannya setelah mengikuti kegiatan tersebut.

Menurut Siti, pelatihan ini sangat membantu dirinya memahami konsep public speaking secara lebih rinci. Ia belajar berbagai tips dan strategi agar materi yang disampaikan dapat diterima audiens dengan baik, meskipun dalam waktu singkat. “Sesi praktik memberikan banyak manfaat, terutama dalam melatih improvisasi berbicara secara sistematis. Saya juga jadi mengetahui kekurangan dalam penyampaian materi, sehingga bisa mempersiapkan diri lebih matang untuk tahap penilaian,” jelasnya.

Sesi diskusi leaderless group discussion (LGD) dan praktik presentasi menjadi momen yang sangat berkesan bagi Siti. Ia merasa mendapatkan motivasi besar dari sesi ini karena mampu melihat kemampuan dirinya dan rekan-rekan peserta lainnya. “Praktik LGD membuka mata saya bahwa banyak hal yang perlu dipersiapkan untuk menghadapi pertanyaan tak terduga. Sementara itu, sesi presentasi membantu saya memahami poin-poin penting yang harus dijelaskan, serta bagaimana menyusun alur agar materi tersampaikan secara efektif tanpa memakan terlalu banyak waktu,” katanya.

Meskipun pelatihan ini memberikan banyak wawasan, Siti mengakui tantangan terbesar yang dihadapinya adalah presentasi dalam bahasa Inggris. “Kosakata saya masih terbatas, sehingga membutuhkan waktu dan persiapan ekstra untuk bisa tampil maksimal. Namun, pelatihan ini sangat membantu meningkatkan rasa percaya diri saya,” ujarnya.

Siti juga mengapresiasi pendekatan interaktif yang diterapkan selama pelatihan. Para peserta tidak hanya mendengarkan materi, tetapi juga diberi kesempatan untuk mengemukakan ide dan berdiskusi aktif. “Ini membuat suasana pelatihan sangat menyenangkan dan membuka peluang belajar dari perspektif yang berbeda,” tambahnya.

Lebih dari sekadar pelatihan teknis, kegiatan ini memberikan gambaran komprehensif tentang tahapan seleksi Pilmapres hingga tingkat internasional. Peserta dibekali strategi, wawasan, dan fasilitas yang mendukung untuk menghadapi setiap tahapan. “Kami diberi panduan tentang apa saja yang perlu dipersiapkan dan langkah-langkah yang harus diambil. Semua itu memberikan gambaran yang jelas tentang apa yang akan dihadapi di masa depan,” tutur Siti.

Menutup wawancara, Siti memberikan pesan kepada mahasiswa lain untuk memanfaatkan setiap kesempatan yang ada. “Gali potensi dan fokus pada bidang yang benar-benar kalian kuasai. Bangun portofolio sejak dini, baik dalam akademik maupun non-akademik. Pilmapres bukan soal menang atau kalah, tetapi tentang proses belajar dan pengembangan diri. Jadikan masa kuliah sebagai waktu untuk mengeksplorasi hal-hal baru dan bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain,” pesannya. (eka)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Siti-Fatimatus-Sholihah-finalis-mahasiswa-berprestasi-UAD-Dok.-Eka.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2024-12-07 10:02:152024-12-07 10:02:15Siti Fatimatus Solikhah: Pelatihan Mahasiswa Berprestasi UAD Membuka Wawasan dan Memotivasi
Page 21 of 64«‹1920212223›»

TERKINI

  • IMM BPP UAD Gelar Diskusi Literasi Bertema Media Sosial dan Kesehatan Remaja18/06/2025
  • IMM PBII UAD Gelar Pelatihan Administrasi18/06/2025
  • HISKI UAD Gelar Pelatihan Menulis Cerpen bagi Siswa SMA se-Kota Yogyakarta18/06/2025
  • IMM FAI, IMM FTI UAD, dan LazisMu Mantrijeron Gelar Kurban Bersama18/06/2025
  • Demokrasi sebagai Bagian Pembelajaran Kepemimpinan Mahasiswa18/06/2025

PRESTASI

  • Mahasiswi UAD Raih Juara 1 Seni Tunggal Tangan Kosong Putri dalam Kejurnas Tapak Suci Semar VI18/06/2025
  • Mahasiswa UAD Raih Juara 2 dalam Lomba Pidato Gebyar Ilmu Hadis 202518/06/2025
  • Tim Indynamics UAD Raih Prestasi di UNITY Competition #1317/06/2025
  • Mahasiswi Gizi UAD Raih Juara I Kelas C Putri di Kejurnas Tapak Suci Semar VI13/06/2025
  • UAD Raih Juara Umum II di Kejuaraan Nasional Tapak Suci Semar VI13/06/2025

FEATURE

  • Membangun Administrasi yang Rapi dan Visioner ala IMM18/06/2025
  • Salsabila Aulia Untsa dan Perjalanan 10 Sahabat di Lautan Kedokteran18/06/2025
  • Spirit HEBAT untuk Dokter UAD18/06/2025
  • Hidupkan Harapan, Kejar Impian di Universitas Ahmad Dahlan18/06/2025
  • Latar Belakang Lahirnya Surat Edaran tentang Larangan Penahanan Ijazah bagi Pekerja18/06/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top