• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Hindari Godaan Pinjaman Instan

13/05/2025/in Feature /by Ard

 

Penyampaian Materi dalam Seminar Literasi Digital dan Siber Universitas Ahmad Dahlan (UAD) oleh Ir. Hudan Mulyawan, S.T., M.Kom., IPM (Foto Ulin)

Bank Pembangunan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta (BPD DIY) bekerja sama dengan Biro Kemahasiswaan dan Alumni (Bimawa) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan Seminar Literasi Digital dan Siber bertempat di Ruang Amphitarium, Lantai 9 Kampus IV UAD, Sabtu 3 Mei 2025. Acara ini diikuti mahasiswa dari berbagai program studi.

Salah satu narasumber Ir. Hudan Mulyawan, S.T., M.Kom., IPM., Direktur Umum Bank BPD DIY, dalam penyampaian materinya menekankan pentingnya proses dalam setiap tahapan kehidupan, baik pendidikan maupun karier.

“Mulai dari SD hingga kuliah, semuanya adalah bagian dari proses pembentukan diri. Jangan tergiur dengan sesuatu yang instan, termasuk pinjaman instan karena hasil terbaik selalu datang dari proses yang dijalani dengan sungguh-sungguh,” tegasnya.

Selain itu, ia mengingatkan mahasiswa untuk lebih bijak dan berhati-hati dalam menggunakan teknologi, khususnya dalam menyikapi berbagai penawaran yang masuk melalui media digital. Banyak penipuan yang mengincar data pribadi, seperti KTP, menjadi perhatian khusus. “Hati-hati saat diminta mengunggah data pribadi di platform online. Jangan mudah percaya, karena dampaknya bisa merugikan diri sendiri,” tambahnya.

Menariknya, seminar ini juga membuka wawasan mahasiswa mengenai peluang karier di dunia perbankan, khususnya di Bank BPD DIY. Berbagai posisi yang tersedia diperkenalkan secara rinci, seperti IT staff, account officer, marketing officer, analis kredit mikro, officer, hingga teller. Informasi ini memberikan gambaran nyata kepada mahasiswa mengenai prospek kerja yang dapat dikejar, serta keterampilan yang dibutuhkan untuk bersaing di dunia profesional.

Sebagai bagian dari pemaparan, dilakukan pula pembahasan menarik mengenai perbedaan lingkungan kerja di Yogyakarta dan Jakarta. Melalui perbandingan yang menyeluruh dari aspek stres kerja, waktu luang, biaya hidup, hingga kualitas hidup, mahasiswa diajak merenungkan pilihan mereka di masa depan.

Yogyakarta dinilai unggul dari sisi ketenangan, kebersamaan sosial, dan fleksibilitas hidup, sementara Jakarta menawarkan tantangan karier yang lebih cepat dan kompetitif. Hal ini menjadi refleksi penting bagi mahasiswa dalam merancang masa depan yang sesuai dengan karakter dan tujuan pribadi.

Mahasiswa diajak untuk memahami bahwa kesuksesan tidak bisa diraih secara instan, tetapi harus dilalui dengan proses dan perjuangan yang konsisten. Melalui kegiatan ini, Bank BPD DIY dan UAD menunjukkan sinergi yang kuat dalam mendukung pembangunan sumber daya manusia yang unggul dan siap menghadapi tantangan era digital.

Seminar ini menjadi langkah nyata dalam membekali generasi muda dengan literasi digital yang baik, sikap bijak dalam dunia siber, serta kesiapan mental dan kompetensi menuju dunia kerja yang sesungguhnya. (Lin)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Penyampaian-Materi-dalam-Seminar-Literasi-Digital-dan-Siber-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-oleh-Ir.-Hudan-Mulyawan-S.T.-M.Kom_.-IPM-Foto-Ulin.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-05-13 11:58:092025-05-13 11:58:09Hindari Godaan Pinjaman Instan

Mengapa Manusia Tak Pernah Tahu Apa yang Terjadi Esok Hari?

13/05/2025/in Feature /by Ard

Materi Kajian Ahad Pagi 3 Mei 2025 di Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto Itoshiko)

Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan Kajian Rutin Ahad Pagi pada 27 April 2025. Kajian kali ini menghadirkan Prof. Dr. Waharjani, M.Ag. (Guru Besar Bidang Psikologi Pendidikan Profetik) sebagai pemateri, dengan tema “Ikhtiar Manusia: Kajian Al-Qur’an Surat Luqman Ayat 34.”

Dalam tausiahnya, Waharjani membahas bagaimana manusia sebagai makhluk diberi akal dan kemampuan untuk berikhtiar, tetapi tetap harus menyadari keterbatasannya di hadapan Allah Swt. Ayat yang menjadi landasan kajian ini menjelaskan lima perkara gaib yang hanya diketahui oleh Allah, termasuk tentang rezeki, kematian, dan apa yang akan terjadi esok hari.

Beliau menekankan bahwa ikhtiar adalah kewajiban manusia, namun hasilnya tetap berada dalam kehendak Allah. Oleh karena itu, setiap usaha harus dibarengi dengan doa, tawakal, dan sikap rendah hati. Dalam kehidupan sehari-hari, banyak orang terlalu percaya diri dengan rencana dan kemampuan yang dimiliki, namun lupa bahwa semua itu tidak akan berarti tanpa izin dari Sang Pencipta.

Waharjani juga menyinggung pentingnya mendidik diri agar memahami batas antara usaha dan takdir. Ia mengajak para jamaah untuk tidak terjebak pada sikap fatalis yang menyerahkan semuanya pada takdir tanpa usaha, atau sebaliknya, terlalu mengandalkan logika dan kemampuan diri tanpa melibatkan Allah.

”Setiap mukmin harus senantiasa mengiringi ikhtiar dengan keimanan, sabar dalam proses, dan ikhlas menerima hasil. Sebab, dalam pandangan Islam, keberkahan hasil jauh lebih penting daripada sekadar keberhasilan duniawi,” katanya.

Kajian Ahad Pagi ini berlangsung dengan khidmat dan mendapat antusiasme tinggi dari para jamaah. Diharapkan, melalui tema yang dibahas, jamaah semakin paham tentang makna sejati ikhtiar dalam perspektif Al-Qur’an, serta lebih bijak dalam menjalani kehidupan. (Ito)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png 0 0 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-05-13 11:31:522025-05-13 11:31:52Mengapa Manusia Tak Pernah Tahu Apa yang Terjadi Esok Hari?

Masyarakat yang Tangguh dalam Menghadapi Bencana

09/05/2025/in Feature /by Ard

Drs. Noviar Rahmad, M.Si. sebagai Pemateri Seminar Nasional di Amphitarium Kampus 4 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto Darmawan)

Peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana DIY 2025 di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dibarengi dengan acara seminar nasional yang bertempat di Aphitarium, Rabu, 30 April 2025. Drs. Noviar Rahmad, M.Si., Kepala Pelaksana BPBD DIY didapuk sebagai pembicara pada acara ini. Ia materi bertajuk “Menciptakan Kekuatan Masyarakat yang Tangguh dalam Menghadapi Bencana”.

Noviar menyampaikan bahwa DIY telah berkomitmen secara penuh dalam membuat strategi kebencanaan untuk menciptakan masyarakat yang tangguh. Sebab, selain Provinsi Aceh, DIY mempunyai potensi yang besar terhadap ancaman megathrust di daerah selatan.

Masyarakat harus bersahabat dengan bencana, sehingga mampu untuk memperkuat diri masing-masing. Terdapat bencana yang bisa diprediksi dan tidak bisa diprediksi. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui penanganan yang tepat sebelum atau sesudah terjadi bencana.

Berkolaborasi dengan Yayasan Plan Indonesia, BPBD DIY sukses membentuk 333 Satuan Aman Bencana (SAB) sebagai bentuk kepedulian bagi masyarakat setempat. Organisasi ini bertujuan untuk memastikan anak-anak akan mendapatkan fasilitas dari pendidikan yang aman dan memadai mengenai pengurangan risiko terhadap bencana.

Ia menyampaikan, Indonesia adalah salah satu negara yang mempunyai potensi besar terjadinya bencana. “Urusan bencana bukan hanya urusan BPBD, tetapi urusan semua pihak. Sehingga harus diintegrasikan dalam perencanaan pembangunan.”

Noviar berharap seluruh elemen masyarakat ikut berpartisipasi dalam rangka penguatan untuk menghadapi kebencanaan baik dari yang muda maupun usia lanjut, apalagi saat dihadapkan dengan bencana alam. (dar)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Drs.-Noviar-Rahmad-M.Si_.-sebagai-Pemateri-Seminar-Nasional-di-Amphitarium-Kampus-4-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Darmawan.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-05-09 11:08:452025-05-09 11:08:45Masyarakat yang Tangguh dalam Menghadapi Bencana

ABCDE-in Hidupmu: Strategi Membangun Karier dan Finansial Sejak Dini

08/05/2025/in Feature /by Ard

Seminar Literasi Keuangan dan Perlindungan Konsumen yang diadakan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menghadirkan Dr. Veny Hidayat, M.Psi., (Foto Ulinuha)

Dalam rangka meningkatkan kesadaran literasi keuangan dan kesiapan berkarier di era modern, Bank BPD DIY bekerja sama dengan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) melalui Biro Kemahasiswaan dan Alumni (Bimawa) menyelenggarakan Seminar Literasi Digital dan Siber yang mengusung topik “Edukasi Literasi Keuangan dan Perlindungan Konsumen”, Sabtu, 3 Mei 2025.

Seminar menghadirkan salah satu narasumber inspiratif, Dr. Veny Hidayat, M.Psi., Psikolog, yang dikenal sebagai motivator, asesor, trainer, dan konsultan sumber daya manusia. Dalam penyampaiannya, Veny menekankan bahwa masa depan ditentukan oleh keputusan yang diambil hari ini. Menurutnya, “Sukses itu diusahakan.”

Salah satu poin utama yang disampaikan adalah strategi ABCDE yang merupakan akronim dari lima langkah kunci dalam membangun karier:

A: Asah potensi, kompetensi, dan passion diri
Setiap individu harus mengenali bakat dan minatnya, serta terus mengasah keterampilan untuk menjadi unggul di bidangnya.

B: Bangun impian
Tanpa impian, arah hidup akan kabur. Mahasiswa didorong untuk membangun cita-cita yang jelas sebagai motivasi utama.

C: Circle positive
Lingkungan pergaulan yang positif sangat mempengaruhi semangat dan arah perkembangan diri.

D: Disiplin
Kedisiplinan adalah dasar dalam menumbuhkan kepercayaan dan integritas.

E: Evaluasi diri
Refleksi diri secara berkala sangat penting untuk mengetahui sejauh mana perkembangan dan perbaikan yang perlu dilakukan.

Materi lain yang menarik perhatian peserta adalah tentang pentingnya soft skills sebagai pondasi kepribadian unggul (good personality). Dalam seminar, dipaparkan tujuh area soft skills yang dirangkum dalam akronim “COLLEGE” atau kepanjangan dari communication skill, organization skill, leadership, logic, effort, group skills, ethics.

Veny juga menyoroti pentingnya personal branding, yaitu cara individu menunjukkan jati dirinya secara otentik tanpa harus berkata-kata. Ia mengatakan, “personal branding is a way to show who you really are without saying a single word.”

Mahasiswa didorong untuk membangun identitas diri yang kuat dan positif sebagai bekal bersaing di dunia kerja dan membedakan diri di tengah banyaknya pencari kerja. Hal ini penting agar tidak hanya ‘mampu’, tetapi juga siap berproses dalam menghadapi tantangan.

Beberapa tips disampaikan untuk membantu mahasiswa mempersiapkan diri berkarier, antara lain memahami bisnis dan isu-isu perusahaan, mengenali lingkungan kerja dan budaya lokal, menyusun target jangka pendek hingga jangka panjang, bekerja dengan disiplin, rapi, taktis, dan amanah, mampu bekerja dalam tim dan menjadi ‘driver’ bagi kelompoknya.

Kutipan terkenal dari Bill Gates yang berbunyi, “if you are born poor, it’s not your mistake. But if you die poor, it’s your mistake,” turut disampaikan sebagai pengingat bahwa setiap orang memiliki kendali atas masa depannya. Tentunya, kesuksesan tidak datang begitu saja, melainkan harus dilukis sendiri dengan usaha, strategi, dan semangat untuk terus berkembang (Lin)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Seminar-Literasi-Keuangan-dan-Perlindungan-Konsumen-yang-diadakan-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-menghadirkan-Dr.-Veny-Hidayat-M.Psi_.-Foto-Ulinuha.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-05-08 11:29:012025-05-08 11:29:01ABCDE-in Hidupmu: Strategi Membangun Karier dan Finansial Sejak Dini

Membentuk Mentalitas Juara Seorang Atlet

08/05/2025/in Feature /by Ard

Prof. Dr. Dimyati, M.Si. selaku Pemateri Seminar Keolahragaan UKM Sepak Bola Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto UKM Sepak Bola UAD)

Seminar keolahragaan yang diselenggarakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Sepak Bola Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pada 3 Mei 2025 mengangkat tema menarik terkait “Menyiapkan Mental Juara: Mengelola Tekanan, Meraih Kemenangan”. Materi tersebut disampaikan oleh Prof. Dr. Dimyati, M.Si. seorang Guru Besar dalam Bidang Psikologi Olahraga Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Seminar berlangsung di Ruang Aula Masjid Islamic Center (IC) UAD.

“Ketangguhan mental adalah kumpulan nilai, sikap, perilaku, dan emosi yang memungkinkan atlet untuk bertahan dan mengatasi segala rintangan, kesulitan, atau tekanan yang dialami. Selain itu, mampu juga untuk mempertahankan konsentrasi dan motivasi saat segala sesuatunya berjalan baik untuk mencapai tujuan secara konsisten,” ujarnya.

Performance berasal dari kepribadian yang disatukan dengan keterampilan psikologis, teknis, fisik, fisiologis, dan sosial. Diperlukan aspek psikologis dalam performance karena pelatihan fisik tidak cukup membuat atlet unggul dalam sebuah kompetisi, jika elemen lainnya yaitu mental tidak dipersiapkan dengan sempurna sesuai dengan kebutuhan dan tantangannya.

Latihan Keterampilan Mental (LKM) yang dilakukan secara konsisten dan sistematis selain dapat meningkatkan performa juga dapat meningkatkan rasa senang. Berfokus pada pengembangan bakat psikologis, salah satu atribut psikologis yang dikembangkan oleh peraih medali olimpiade adalah ketangguhan mental.

“Faktor yang mempengaruhi dalam mempersiapkan mentalitas sorang atlet di antaranya latihan keterampilan mental, dukungan pelatih dan lingkungan, pengalaman kompetisi, pembinaan karakter, praktik mindfulness, dan edukasi psikologi olahraga. Semua faktor tersebut, jika terpenuhi maka dapat menciptakan ketangguhan mental atlet. Mentalitas juara bukanlah satu sifat tunggal, melainkan sebuah konstruksi psikologis yang kompleks dan multifaset,” terang Dimyati.

Ketangguhan mental sangat penting bagi atlet, karena jika sudah tangguh secara mental atlet mampu mengatasi stres atas kesulitan yang timbul. Atlet yang tangguh secara mental menjadi sangat kompetitif dalam hal peningkatan diri yang berkelanjutan serta ingin menjadi lebih baik daripada saingan. Kesimpulannya ketangguhan mental merupakan inti dari para atlet terbaik dunia  yang menjadikan mereka memiliki mentalitas juara sehingga mampu berkembang dalam berbagai tekanan dan dapat mengatasinya dengan baik.

Kajian akademik telah melahirkan berbagai model dan kerangka konsep terkait ketangguhan mental yang dapat memberikan basis terbentuknya mentalitas juara pada seorang atlet. Ketangguhan mental tersebut telah di konseptualisasikan sebagai atribut psikologis ke dalam 4 pilar yaitu motivasi, kepercayaan diri, fokus perhatian, dan cara seseorang menanggapi sebuah tekanan.

“Penelitian telah menunjukkan secara konsisten bahwa ketangguhan mental merupakan basis terjadinya mentalitas juara seorang atlet, sehingga dapat membedakan antara yang berkinerja tinggi dan mereka yang tidak memberikan tingkat kinerja yang baik,” ungkapnya. (Salsya)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png 0 0 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-05-08 10:58:032025-05-08 10:58:03Membentuk Mentalitas Juara Seorang Atlet

Bencana Urusan Bersama, Bukan Tanggung Jawab Tunggal

07/05/2025/in Feature /by Ard

Dini Widiastuti sebagai Pemateri pada Seminar Kampus Tangguh Kebencanaan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto Daffa)

Dini Widiastuti Direktur Eksekutif Yayasan PLAN Indonesia menjadi salah satu pemateri pada seminar nasional yang diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana DIY 2025. Seminar yang bertemakan “Budaya dan Kewirausahaan Sosial sebagai Pilar Ketangguhan Komunitas” ini dilaksanakan di Amphitarium Kampus Utama Universitas Ahmad Dahlan (UAD).

Pada kesempatan tersebut Dini Astuti mengingatkan bahwa bencana adalah urusan bersama yang harus menjadi perhatian seluruh lapisan masyarakat. Menurutnya, ketangguhan komunitas dalam menghadapi bencana dapat dibangun melalui dua aspek utama, yaitu pembangunan yang berkualitas dan kesiapsiagaan yang matang.

“Dalam aspek pembangunan penting memastikan pembangunan yang aman di saat bencana datang, seperti memastikan bahwa bangunan sekolah tahan gempa untuk melindungi anak-anak dari potensi ancaman bencana. Pembangunan yang memenuhi standar kebencanaan dapat mengurangi resiko dari dampak bencana yang dihadapi,” katanya.

Lebih lanjut, ia juga menyoroti pentingnya edukasi terkait kesiapsiagaan bencana terutama kepada para siswa SMP, SMA, dan mahasiswa. “Pendidikan terkait kebencanaan adalah kunci penting untuk menciptakan generasi yang siap ketika bencana datang,” ujar Dini.

Dari edukasi ini ia berharap agar pendidikan kebencanaan tidak hanya tentang pengetahuan teoretis, tetapi juga tentang penerapan keterampilan praktis yang dapat menyelamatkan nyawa jika terjadi bencana.

Selain itu, ia mengingatkan bahwa perilaku manusia yang tidak ramah terhadap lingkungan seperti tebang pohon dan buang sampah sembarangan memiliki dampak negatif merusak alam yang akhirnya akan menjadikan bencana ke depan baik secara langsung maupun tidak.

Seminar ini dihadiri oleh berbagai komunitas, masyarakat umum, akademisi hingga pemerintah yang memiliki komitmen untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan membangun ketangguhan dalam menghadapi bencana. (daf)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Dini-Widiastuti-sebagai-Pemateri-pada-Seminar-Kampus-Tangguh-Kebencanaan-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Daffa.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-05-07 11:28:142025-05-07 11:28:14Bencana Urusan Bersama, Bukan Tanggung Jawab Tunggal

Pendidikan sebagai Jalan Jihad Melawan Kemiskinan

07/05/2025/in Feature /by Ard

Dr. H. Riduwan, S.E., M.Ag., Khatib Jumat Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Dok. Mawar)

Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyiarkan khutbah Jumat, 2 Mei 2025 dengan khatib Dr. H. Riduwan, S.E., M.Ag., Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sekaligus Kepala Kantor Urusan Bisnis dan Investasi (KUBI) UAD.

Ia mengajak jamaah untuk bersyukur dan memperkuat ketakwaan. “Jika kita bersyukur, insyaallah Allah akan menambah nikmat kepada kita,” tuturnya. Ia juga menyampaikan harapan agar umat Islam senantiasa istikamah dalam menjalankan sunah Rasulullah, agar kelak diizinkan oleh Allah untuk bersama Nabi Muhammad saw. di surgaNya.

Peringatan Hari Pendidikan Nasional yang jatuh pada hari yang sama menjadi sorotan utama dalam khutbah tersebut. “Hari ini, bangsa Indonesia memperingati Hari Pendidikan Nasional. Ini adalah bentuk kesyukuran luar biasa, karena kita bisa menikmati pendidikan yang semakin hari semakin membaik,” ucapnya.

Sebagai bagian dari sivitas akademika, ia menekankan pentingnya memaksimalkan proses belajar. “Di manapun kita kuliah atau sekolah, harus kita syukuri. Gunakan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya, agar setelah lulus, kita bisa menebar kemaslahatan bagi umat.”

Khutbah tidak hanya berisi seruan moral dan motivasi spiritual, tetapi juga kritik sosial yang tajam dan data yang konkret. Ia menyinggung kondisi kemiskinan di Indonesia yang menurut data Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) masih menyentuh angka 60 persen dari total populasi.

Ia menjelaskan bahwa kemiskinan sangat berkorelasi dengan pendidikan. “Lebih dari 50 persen pengangguran di Indonesia berasal dari mereka yang hanya lulus Sekolah Menengah Pertama (SMP). Ironisnya, lulusan sarjana pun masih menyumbang angka pengangguran yang tidak sedikit,” paparnya. Ia menekankan bahwa rendahnya tingkat pendidikan berkontribusi besar pada kondisi kemiskinan struktural.

Mengutip firman Allah, Ia mengingatkan: “Dan hendaklah kamu merasa khawatir terhadap generasi yang lemah (dho’if) jika kamu meninggalkan mereka dalam keadaan miskin…”

Ayat tersebut menjadi peringatan serius bagi setiap kepala keluarga, pemimpin masyarakat, dan bangsa. “Meninggalkan generasi tanpa bekal ilmu dan keterampilan berarti mewariskan rantai kemiskinan yang panjang. Maka, pendidikan adalah jihad kita hari ini,” tegasnya.

Dalam khutbahnya, ia juga mengangkat nilai luhur yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 alinea ke-4, yaitu tentang mencerdaskan kehidupan bangsa. Menurutnya, amanat konstitusi tersebut seharusnya menjamin bahwa tidak ada satu pun anak bangsa yang terhalang mengenyam pendidikan hanya karena alasan ekonomi.

“Pemerintah seyogianya menyelenggarakan pendidikan yang merata dan bisa dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat, tanpa memandang status sosial atau latar belakang keluarga,” tegasnya.

Tak lupa, Ia menyinggung peran besar Muhammadiyah dalam sejarah perjuangan pendidikan bangsa. Sejak awal berdirinya, organisasi ini telah menempatkan pendidikan sebagai medan perjuangan utama. KH. Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah, disebutnya berperan fundamental dalam melawan kolonialisme Belanda. Bukan dengan senjata, tapi dengan mencerdaskan warga dan membangkitkan kesadaran akan penjajahan.

“Muhammadiyah telah dan terus menghadirkan sekolah-sekolah yang luar biasa, tersebar di seluruh penjuru negeri. Ini bukan sekadar lembaga pendidikan, tapi juga titik-titik perjuangan untuk memutus mata rantai kebodohan dan kemiskinan.”

Ia berharap, momentum Hari Pendidikan Nasional mampu menyadarkan bahwa pendidikan bukan hanya hak, tetapi juga tanggung jawab bersama. “Mari kita beri seluas-luasnya akses pendidikan dan pengajaran bagi siapa pun, agar tercipta generasi penerus yang kuat, cerdas, dan berdaya saing. Kami mengajak seluruh elemen umat untuk menjadikan pendidikan sebagai jalan utama untuk keluar dari jebakan kemiskinan dan menciptakan kehidupan yang bermartabat. (mwr)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Dr.-H.-Riduwan-S.E.-M.Ag_.-Khatib-Jumat-Masjid-Islamic-Center-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Dok.-Mawar.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-05-07 10:57:222025-05-07 10:57:22Pendidikan sebagai Jalan Jihad Melawan Kemiskinan

Pendidikan dan Mitigasi Kebencanaan untuk Masyarakat

07/05/2025/in Feature /by Ard

Prof. Dr. Muchlas, M.T., pada Seminar Kampus Tangguh Kebencanaan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto Daffa)

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan seminar kampus tangguh kebencanaan di Amphitarium UAD pada 30 April 2025, dalam seminar tersebut Rektor UAD Prof. Dr. Muchlas, M.T. menegaskan komitmennya dalam menghadapi tantangan kebencanaan melalui program hingga kebijakan. Menurut Rektor UAD, penting memberikan wawasan mengenai peran kampus dalam pendidikan kebencanaan dan kontribusi UAD dalam mitigasi kebencanaaan.

Muchlas menyampaikan bahwa kampus dapat menjadi sumber utama literatur dan pendidikan kebencanaan. Salah satu langkah konkret yang dilakukan UAD adalah dengan mengintegrasikan materi kebencanaan ke dalam kurikulum pendidikan yang melibatkan simulasi bencana untuk melatih kesiapsiagaan mahasiswa.

“UAD memiliki program kedokteran kebencanaan yang menjadi salah satu program unggulan. Program ini hanya dimiliki oleh sedikit universitas di Indonesia yang memungkinkan mahasiswa belajar langsung mengenai kebencanaan dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari,” katanya.

UAD terus berinovasi dalam pengembangan kebencanaan dengan mendirikan laboratorium kebencanaan yang berfokus pada penelitian dan pengabdian masyarakat terkait mitigasi bencana. UAD juga mendukung pembentukan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) seperti Korps Sukarela (KSR), Mahasiswa Ahmad Dahlan Pecinta Alam (Madapala), dan tim SAR, yang berperan aktif dalam memberikan edukasi serta bantuan saat terjadi bencana.

UAD juga menunjukkan kepedulian besar terhadap masyarakat, terutama di daerah rawan bencana. Salah satu kontribusi nyata UAD adalah dengan menjadi fasilitator edukasi bagi masyarakat di daerah yang sering terkena bencana, termasuk di wilayah yang pernah mengalami bencana besar seperti Palu. Melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik, UAD juga mendorong masyarakat untuk lebih siap menghadapi potensi bencana dengan meningkatkan kesadaran dan pengetahuan mitigasi bencana.

UAD tidak hanya berperan di level lokal, namun juga terlibat aktif dalam kebijakan kebencanaan yang melibatkan pemerintah. Sebagai bukti komitmennya, UAD telah menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) kebencanaan untuk memastikan kesiapsiagaan di kampus dalam menghadapi bencana. Berikut adalah beberapa poin penting dalam SOP Kebencanaan UAD:

“UAD sangat siap menghadapi persoalan kebencanaan dengan berfokus pada penguatan kapasitas baik di tingkat akademik maupun masyarakat. Dengan berbagai inisiatif tersebut, UAD berupaya untuk menjadi kampus yang tidak hanya unggul dalam pendidikan, tetapi juga tanggap dalam menghadapi bencana.” (daf)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Prof.-Dr.-Muchlas-M.T.-pada-Seminar-Kampus-Tangguh-Kebencanaan-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Daffa.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-05-07 10:45:202025-05-07 10:45:20Pendidikan dan Mitigasi Kebencanaan untuk Masyarakat

D’Masive: Bedah Buku Pendidikan yang Membebaskan oleh Paulo Freire

07/05/2025/in Feature /by Ard

Sesi Presentasi DMasive oleh IMM PBII dan EDSA Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto Ika)

Diskusi Mahasiswa Progressive (D’Masive) program kerja (proker) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah gabungan yang terdiri atas Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), Pendidikan Bahasa Inggris (PBI), dan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI), atau yang biasa disebut dengan IMM PBII Universitas Ahmad Dahlan (UAD), sukses dilaksanakan pada 12 April 2025. Mereka bekerja sama dengan Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) PBI (EDSA) UAD dalam membedah Bab I buku dengan judul Pendidikan yang Membebaskan karya Paulo Freire. Presentasi bedah buku ini dilakukan oleh dua anggota IMM PBII dan dua anggota EDSA.

Pada pembedahan buku tersebut, dipaparkan mengenai pengertian dari masyarakat transisi yaitu masyarakat yang mengalami perubahan dari bentuk satu ke bentuk lain. Dalam konteks buku, masyarakat yang digunakan sebagai contoh adalah masyarakat Brasilia pada tahun 1950 dan awal 1960-an. Masyarakat transisi pada dasarnya memiliki kesadaran untuk tumbuh, tetapi belum dapat sepenuhnya kritis terhadap permasalahan yang terjadi.

Dipaparkan juga mengenai peran manusia sejatinya yaitu sebagai sumber perubahan. Manusia bukan hanya objek yang dikenai, tetapi merupakan subjek yang merdeka dalam melakukan perubahan. Perubahan tersebut harus dimulai dari diri sendiri dengan menumbuhkan sebuah kesadaran.

Selain itu, selama ini pendidikan sering disalahartikan sebagai tempat guru untuk mentransfer ilmu dan berperan aktif dalam pembelajaran. Sedangkan siswa, mereka memegang peran pasif sebagai penerima ilmu saja. Padahal, sejatinya yang belajar adalah keduanya baik itu guru maupun siswa.

Dijelaskan pula mengenai perkembangan kesadaran masyarakat transisi yang bermula dari kesadaran semiintransitif yaitu kurangnya kesadaran masyarakat sehingga tidak dapat memahami masalah-masalah yang berada di luar kebutuhan biologis. Dilanjutkan dengan kesadaran transitif-naif yang mana masyarakat sudah dapat diajak menganalisis sebuah permasalahan tetapi belum secara kritis sehingga masih banyak adanya debat kusir. Kemudian kesadaran transitif-naif ini dapat berkembang menjadi transirif-kritis yang mana masyarakat dapat menafsirkan masalah secara matang dan memahami konsep sebab-akibat dengan baik. (Jun)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Sesi-Presentasi-DMasive-oleh-IMM-PBII-dan-EDSA-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Ika.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-05-07 10:34:062025-05-07 10:34:06D’Masive: Bedah Buku Pendidikan yang Membebaskan oleh Paulo Freire

Filosofi Urip Iku Urup dari apt. Nada, Warnai Sumpah Apoteker April 2025

06/05/2025/in Feature /by Ard

Sambutan Sumpah Farmasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dari Apt. Nada (Dok. Humas UAD)

Momen pengucapan Sumpah Apoteker Periode April 2025 pada Selasa, 16 April 2025, bertempat di Amphitharium Kampus IV Universitas Ahmad Dahlan (UAD), terdapat sambutan penuh haru dan refleksi dari perwakilan apoteker baru, yakni apt. Nada Auliya Rahman, S.Farm.

apt. Nada membuka sambutannya dengan syukur atas pencapaian besar yang diraih bersama rekan-rekan sejawat. Ia menyampaikan terima kasih yang mendalam kepada seluruh sivitas akademika atas bimbingan dan dedikasi selama proses pendidikan. Namun yang paling menyentuh adalah penghormatannya kepada orang tua, yang menurutnya menjadi kekuatan terbesar di balik perjuangan panjang menjadi apoteker.

“Meski dalam lelah dan sibuknya perjuangan, kadang kita lupa menanyakan kabar Ayah dan Ibu. Tapi mereka … selalu lebih dulu bertanya, ‘Nak, kamu sudah makan?’” ungkap apt. Nada dengan suara bergetar. Ia pun menyampaikan harapan tulus, “Tolong hidup lebih lama, agar Ayah Ibu bisa melihat kami sukses.”

Dalam bagian inti sambutannya, Nada menyampaikan perumpamaan yang kuat dan memotivasi. “Ibarat kapal yang ditambatkan di dermaga, memang tampak indah. Tapi kapal tidak dibuat untuk diam. Ia dibuat untuk mengarungi lautan dan memecah gelombang tantangan.”

Ia menekankan bahwa seorang apoteker tidak diukur dari prosesi sumpahnya, melainkan dari kontribusinya dalam menjawab tantangan nyata di masyarakat. Dalam menghadapi dunia kerja dan pelayanan kesehatan yang kompleks, Nada mengajak rekan-rekannya untuk tetap tangguh dan berpikir positif.

Mengutip filosofi Jawa “Urip iku urup”, Nada menekankan pentingnya menjadi pribadi yang memberi manfaat bagi sesama. Ia menutup sambutannya dengan dua pantun yang memadukan semangat, humor, dan harapan:

Hari Sabtu pergi ke Jogja
Jalanan basah terkena hujan
Semoga sukses untuk teman-teman semua
Semoga menjadi apoteker berkemajuan

Ke Jogja pergi ke Tugu
Tak lupa pula ke Gunungkidul
Kalau Bapak Ibu cari menantu
Pilih Apoteker 47 yang paling gaul

Sambutan apt. Nada tidak hanya menyentuh hati, tetapi juga membangkitkan semangat seluruh hadirin, menjadikan momen sumpah apoteker bukan sekadar formalitas, melainkan awal dari pengabdian yang penuh makna dan kebermanfaatan. (Lin)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Sambutan-Sumpah-Farmasi-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-dari-Apt.-Nada-Dok.-Humas-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-05-06 10:29:082025-05-06 10:29:08Filosofi Urip Iku Urup dari apt. Nada, Warnai Sumpah Apoteker April 2025
Page 9 of 64«‹7891011›»

TERKINI

  • IMM BPP UAD Gelar Diskusi Literasi Bertema Media Sosial dan Kesehatan Remaja18/06/2025
  • IMM PBII UAD Gelar Pelatihan Administrasi18/06/2025
  • HISKI UAD Gelar Pelatihan Menulis Cerpen bagi Siswa SMA se-Kota Yogyakarta18/06/2025
  • IMM FAI, IMM FTI UAD, dan LazisMu Mantrijeron Gelar Kurban Bersama18/06/2025
  • Demokrasi sebagai Bagian Pembelajaran Kepemimpinan Mahasiswa18/06/2025

PRESTASI

  • Mahasiswi UAD Raih Juara 1 Seni Tunggal Tangan Kosong Putri dalam Kejurnas Tapak Suci Semar VI18/06/2025
  • Mahasiswa UAD Raih Juara 2 dalam Lomba Pidato Gebyar Ilmu Hadis 202518/06/2025
  • Tim Indynamics UAD Raih Prestasi di UNITY Competition #1317/06/2025
  • Mahasiswi Gizi UAD Raih Juara I Kelas C Putri di Kejurnas Tapak Suci Semar VI13/06/2025
  • UAD Raih Juara Umum II di Kejuaraan Nasional Tapak Suci Semar VI13/06/2025

FEATURE

  • Membangun Administrasi yang Rapi dan Visioner ala IMM18/06/2025
  • Salsabila Aulia Untsa dan Perjalanan 10 Sahabat di Lautan Kedokteran18/06/2025
  • Spirit HEBAT untuk Dokter UAD18/06/2025
  • Hidupkan Harapan, Kejar Impian di Universitas Ahmad Dahlan18/06/2025
  • Latar Belakang Lahirnya Surat Edaran tentang Larangan Penahanan Ijazah bagi Pekerja18/06/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top