• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Menerapkan Flipped Classroom untuk Menjadi Guru Profesional

05/06/2025/in Feature /by Ard

Dr. Yudi Wardana, M.Sc., Narasumber Kuliah Pakar PGSD Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Humas UAD)

Guru menjadi profesi yang sangat mulia karena mampu menginspirasi dan berperan penting dalam membentuk masa depan anak bangsa. Diperlukan guru yang profesional dalam membimbing dan mendampingi siswa untuk menerapkan nilai-nilai positif dalam aspek kehidupan.

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) melangsungkan kegiatan kuliah pakar pada 23 Mei 2025 di Ruang Amphitarium Kampus IV UAD untuk upaya melahirkan guru yang profesional.

Dr. Yudi Wardana, M.Sc. selaku Kepala Sekolah Dasar (SD) Muhammadiyah Noyokerten turut menghadiri acara tersebut sebagai narasumber hebat yang sangat inovatif. Ia menjelaskan bahwa menjadi guru yang profesional harus mampu mewujudkan sikap tenang, tenteram, sabar, dan bermoral. “Menjadi guru yang profesional berarti harus bisa menerapkan sikap tetap tenang yang artinya tidak mudah panik dan emosi dalam menghadapi masalah,” ujar Yudi.

“Guru juga harus mampu menciptakan ketenteraman batin untuk memecahkan sebuah masalah, kebesaran jiwa saat menerima kritik dan saran dari pihak lain (tidak berpandangan sempit), dan memiliki sikap yang bermoral didampingi dengan penampilan yang baik,” tambahnya.

Tidak hanya itu, menjadi guru yang profesional pun harus diselaraskan dengan kreativitas, inovativitas, dan adaptivitas, yang salah satunya dapat diaktualisasikan dengan Flipped Classroom.

Flipped Classroom adalah model pembelajaran yang memungkinkan siswa mempelajari materi di rumah sebelum pembelajaran di kelas. Waktu di kelas kemudian digunakan untuk diskusi, pemecahan masalah, serta aktivitas interaktif lainnya.

“Pembelajaran dengan metode Flipped Classroom mampu memfasilitasi belajar mandiri siswa disertai dengan peningkatan literasi digital sekaligus pendekatan emosional yang membuat siswa tidak takut untuk berinteraksi dengan guru,” ungkapnya.

Diharapkan, penerapan metode Flipped Classroom dalam pembelajaran mampu menjadi wadah untuk menghasilkan guru yang hebat, bermartabat, dan profesional. Selain itu, peran dan fungsi guru sebagai fasilitator, pembimbing, konsultan, inspirator, motivator, dan teman belajar dapat teraktualisasikan dengan relevan. (Salsya)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Dr.-Yudi-Wardana-M.Sc_.-Narasumber-Kuliah-Pakar-PGSD-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-Humas-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-06-05 10:44:102025-06-05 10:44:10Menerapkan Flipped Classroom untuk Menjadi Guru Profesional

Kisah Asna Adira: Atasi Kendala Skripsi hingga Raih Predikat Lulusan Terbaik

05/06/2025/in Feature /by Ard

Asna Adira, Wisudawan Fisika Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Peraih Lulusan Terbaik (Foto. Dira)

Tidak semua perjalanan menuju panggung wisuda berjalan mulus. Namun, kisah Asna Adira menunjukkan bahwa setiap langkah yang dijalani dengan tekad dan makna mampu membawa seseorang sampai ke garis akhir dengan penuh kebanggaan. Mahasiswi Program Studi Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi Terapan (FAST), Universitas Ahmad Dahlan (UAD) ini resmi menyandang predikat lulusan terbaik pada Wisuda Periode III Tahun 2025.

Dikenal dengan sapaan akrab Dira, mahasiswi asal Kabupaten Jepara ini menunjukkan bahwa menjadi luar biasa bukan hanya soal pencapaian akademik, tetapi juga tentang bagaimana seseorang bertumbuh melalui dedikasi, kepedulian, dan keberanian menghadapi tantangan.

Selama masa studinya, Dira aktif dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Fisika selama tiga periode berturut-turut. Ia pernah mengemban tanggung jawab sebagai anggota Divisi Sosial Masyarakat, kemudian menjabat sebagai Bendahara, hingga akhirnya dipercaya menjadi Kepala Divisi Penelitian dan Pengembangan. Tak hanya itu, ia juga mengembangkan minat akademiknya dengan menjadi asisten praktikum selama dua periode.

“Tak terasa waktu di UAD sudah tuntas. Pengalaman belajar, bersosialisasi, dan berorganisasi di Fisika sangat berkesan bagi saya,” ujarnya. Ia juga menambahkan bahwa teman-teman seperjuangannya di angkatan 2020 memiliki ambisi besar untuk berkembang dan hal itu memacunya untuk tampil lebih baik setiap hari.

Perjalanan menuju gelar sarjana tentu tidak lepas dari tantangan. Bagi Dira, rintangan terbesar datang saat proses penyelesaian skripsi. Ia mengaku mengalami fase kebuntuan, terutama di semester akhir.

“Namun, saya punya tekad untuk menyelesaikannya, sesulit apa pun itu. Saya meminta bantuan dari dosen pembimbing, kakak tingkat, dan teman-teman. Saya pikir, masalah akan lebih mudah diselesaikan jika didiskusikan bersama. Oleh karena itu, saya tidak segan meminta bantuan mereka. Begitulah cara saya keluar dari masa sulit pengerjaan skripsi,” tuturnya.

Skripsi Dira mengangkat topik material 3D Printing, dengan fokus menyelidiki pengaruh parameter infill density terhadap kekakuan material ULTRA PLA yang digunakan pada Small Wind Turbine Blade. Penelitiannya ini bermanfaat sebagai referensi dalam pembuatan blade (bilah) turbin dengan kekakuan optimal, tetapi tetap efisien dari segi penggunaan material dan waktu.

Dira menyebut pencapaiannya tidak lepas dari dukungan berbagai pihak. “Banyak yang berada di belakang saya: keluarga, para dosen dan staf Prodi Fisika, serta teman-teman. Mereka membantu saya tetap termotivasi, menjaga semangat saya, dan memberikan dukungan positif setiap hari,” ujarnya.

Langkah Dira selanjutnya adalah melanjutkan studi ke jenjang S-2 di bidang yang sama. Ia berkomitmen untuk terus mengembangkan bidang keilmuan yang telah ia tekuni selama di UAD.

“Saya berharap teman-teman tetap menjaga pikiran positif, terus melangkah, dan konsisten dalam usahanya supaya dapat meraih apa yang dicita-citakan,” pesannya sekaligus menutup wawancara. (Lin)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Asna-Adira-Wisudawan-Fisika-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Peraih-Lulusan-Terbaik-Foto.-Dira.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-06-05 09:44:502025-06-05 09:44:50Kisah Asna Adira: Atasi Kendala Skripsi hingga Raih Predikat Lulusan Terbaik

Pentingnya Memahami Tantangan dan Tanggung Jawab Guru

05/06/2025/in Feature /by Ard

Ana Rahmatullah, M.Pd., Narasumber Kuliah Pakar Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Salsya)

Memahami tantangan dan tanggung jawab guru sangat penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Guru memiliki peran sentral dalam membentuk generasi penerus bangsa dan mempunyai tanggung jawab untuk mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, serta mengevaluasi siswa.

Cakupan topik dalam acara kuliah pakar yang diselenggarakan oleh Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sangat esensial untuk menjawab tantangan dan tanggung jawab guru dalam memenuhi kebutuhan siswa.

“Tantangan guru dalam dunia pendidikan mencakup aspek internal, eksternal, dan emosional,” ujar Ana Rahmatullah, M.Pd., selaku narasumber dalam acara kuliah pakar pada 23 Mei 2025.

“Menghadapi siswa dengan kebutuhan yang berbeda, mengelola kelas yang efektif, dan mengembangkan kurikulum yang relevan menjadi tantangan internal yang konkret,” ungkapnya.

“Ditambah dengan tantangan eksternal berupa perubahan teknologi dan kurangnya sumber daya, serta tantangan emosional seperti menghadapi konflik, stres, dan kelelahan, semua itu menjadi rintangan fundamental dalam dunia pendidikan saat ini,” tambah Ana.

Guru harus mampu mengatasi tantangan tersebut tanpa melalaikan tugas dan tanggung jawabnya. “Selain menciptakan solusi, tugas dan tanggung jawab guru meliputi mengajar, mendidik siswa, mengembangkan kurikulum, memberikan umpan balik atas kinerja siswa, dan menciptakan lingkungan belajar yang positif,” ujar Ana.

Dengan memahami tantangan dan tanggung jawabnya, diharapkan para guru dapat memberikan kontribusi yang lebih besar dalam meningkatkan kualitas pendidikan serta membentuk generasi penerus bangsa yang unggul.

Setelah kuliah pakar ini diselenggarakan, diharapkan para guru dan calon guru dapat lebih efektif dalam menjalankan tugas, lebih proaktif mengatasi tantangan dengan memanfaatkan potensi yang ada, serta lebih kreatif dalam mengembangkan strategi pembelajaran yang berkualitas. (salsya)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Ana-Rahmatullah-M.Pd_.-Narasumber-Kuliah-Pakar-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-Salsya.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-06-05 09:39:202025-06-05 09:39:20Pentingnya Memahami Tantangan dan Tanggung Jawab Guru

AI dan Etika Menulis Ilmiah

05/06/2025/in Feature /by Ard

Materi Kedua Pelatihan Publikasi Ilmiah Universitas Ahmad Dahlan (UAD) oleh Mufied Fauziyah (Foto. Mawar)

Di era digital yang serba cepat, pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) dalam dunia akademik menjadi topik yang tak terelakkan. Mufied Fauziah, M.Pd., hadir sebagai pemateri kedua dalam Pelatihan Publikasi Ilmiah Series 1 pada Kamis, 22 Mei 2025 yang diselenggarakan oleh Biro Kemahasiswaan dan Alumni (Bimawa) Universitas Ahmad Dahlan (UAD), untuk membahas “Pemanfaatan AI dalam Penulisan Karya Ilmiah.”

Dalam pemaparannya, Mufied menegaskan bahwa AI bukanlah alat yang menggantikan penulis, melainkan mitra untuk membantu proses berpikir. “AI bisa digunakan untuk brainstorming, mencari referensi awal, atau mengembangkan struktur tulisan. Namun, penulis tetap bertanggung jawab atas keaslian dan integritas ilmiahnya,” ujarnya di hadapan 320 peserta yang memadati Amphitarium UAD.

Mufied juga menekankan pentingnya kode etik dalam penggunaan AI, terutama dalam penulisan ilmiah. Ia mengingatkan bahwa mahasiswa harus memahami batas antara bantuan teknologi dan plagiarisme. “Jangan biarkan AI berpikir untuk Anda. Gunakan ia sebagai alat bantu, bukan sebagai pengganti berpikir kritis,” tegasnya.

Dalam sesi tersebut, Mufied memperkenalkan sejumlah platform AI akademik seperti Consensus, Elicit, dan Scite.ai. Ketiganya merupakan situs yang dapat membantu mahasiswa menyaring artikel ilmiah berdasarkan bukti riset, menghasilkan pertanyaan riset, hingga menemukan kutipan relevan dalam waktu singkat.

Melalui pemaparan komunikatif, Mufied berhasil membangun kesadaran baru di kalangan mahasiswa tentang pentingnya literasi teknologi dalam menulis. Ia menutup sesinya dengan sebuah pesan, “AI mungkin bisa membantu Anda menulis, tapi hanya manusia yang bisa memberi makna pada tulisan itu.” (Mawar)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Materi-Kedua-Pelatihan-Publikasi-Ilmiah-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-oleh-Mufied-Fauziyah-Foto.-Mawar.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-06-05 09:33:502025-06-05 09:33:50AI dan Etika Menulis Ilmiah

Menulis Artikel Ilmiah Serasa Update Story

04/06/2025/in Feature /by Ard

Pelatihan Publikasi Ilmiah Series 1 BIMAWA Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Mawar)

Yogyakarta, 22 Mei 2025, Fariz Setyawan, M.Pd., membuka sesi pertama Pelatihan Publikasi Ilmiah Series 1 yang diselenggarakan Biro Kemahasiswaan dan Alumni (Bimawa) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dengan materi bertajuk “Menulis Artikel Ilmiah Serasa Update Story.”

Di hadapan 320 peserta yang memadati Amphitarium Kampus 4 UAD, Fariz membongkar persepsi umum tentang sulitnya menulis artikel ilmiah. Ia mengajak mahasiswa untuk memaknai menulis bukan hanya sebagai tugas akademik, tetapi juga sebagai jejak intelektual yang berharga.

“Kalau kalian bisa konsisten bikin story, kalian juga bisa konsisten bikin tulisan ilmiah. Bedanya, yang satu cepat hilang, yang satu bisa jadi warisan pemikiran,” ujar Fariz yang juga merupakan dosen dan reviewer jurnal nasional. Fariz menjelaskan berbagai jenis artikel ilmiah, mulai dari original article, review article, prosiding, case studies, hingga preprint.

Ia juga memaparkan ciri artikel ilmiah yang baik yaitu objektif, terstruktur, didukung data, serta menggunakan bahasa formal dan referensi relevan.

Dengan kode QR yang bisa diakses peserta, sesi berjalan lebih interaktif. Mahasiswa diajak menjawab pertanyaan “Mengapa Menulis Seasyik itu?” dengan berbagai alasan seperti ingin dikenang, aktualisasi diri, persiapan karier, hingga ilmu yang bermanfaat.

Sesi ditutup dengan kutipan dari Imam Al-Ghazali yang dibacakan Fariz dengan penuh penekanan, “Jika engkau bukan anak ulama, juga bukan anak raja, maka menulislah.” Kutipan tersebut menggema dalam Amphitarium, menjadi pesan kuat bahwa menulis adalah cara siapa pun untuk dikenang tanpa perlu lahir dari keturunan bangsawan atau tokoh agama besar. Menulis adalah jalan menuju keabadian pemikiran. (Mawar)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Pelatihan-Publikasi-Ilmiah-Series-1-BIMAWA-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-Mawar.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-06-04 12:48:452025-06-04 12:48:45Menulis Artikel Ilmiah Serasa Update Story

Moral dan Peran Keluarga di Era Digital

04/06/2025/in Feature /by Ard

Dr. Mhd Lailan Arqam S.Pd., M.Pd., dalam Khutbah Jumat Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Anove)

Dr. Mhd Lailan Arqam S.Pd., M.Pd., dosen Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dan pengurus Majelis Tabligh PP Muhammadiyah mengisi khutbah Jumat yang rutin diadakan di Masjid Islamic Center (IC) Kampus IV. Dalam khutbahnya, beliau menyoroti isu penurunan moral yang belakangan ini menghebohkan publik, khususnya terkait terungkapnya komunitas “Grup Fantasi Sedarah” di media sosial Facebook.

Lailan mempertanyakan, “Bagaimana hal tersebut bisa terjadi? Apa yang salah di masyarakat kita?” Beliau menekankan keprihatinan atas peran orang tua yang sudah sepatutnya menjadi pelindung, tetapi justru menyalahgunakan perannya dengan menjadikan anak sebagai objek seksualitas.

Fenomena ini, menurut Lailan, tidak terlepas dari peran dunia maya yang kini tanpa disadari menjadi realitas. Anak-anak masa kini menyerap nilai-nilai dari media sosial dan dunia digital secara masif. Konten-konten di dalamnya, yang dapat diinterpretasikan dan divisualisasikan seolah-olah baik, berpotensi menyesatkan. Para ahli mencoba menelusuri akar masalahnya, mengindikasikan bahwa perilaku menyimpang ini bisa jadi bermula dari trauma masa lalu atau kurangnya kasih sayang para pelaku di masa kecil. “Ini adalah kegagalan psikologis di masa kecil yang berdampak besar!” tuturnya.

Penyebab utamanya, imbuhnya, adalah kedekatan media dengan anak-anak. Mereka melihat segala hal secara nyata, sehingga apa yang ditonton dianggap sebagai tuntunan dan hal yang lumrah. Dalam perspektif teori konstruksi realitas sosiologi, Lailan menjelaskan bahwa nilai-nilai yang terinternalisasi menjadi habituasi melalui tiga tahapan, yaitu eksternalisasi, objektifikasi, dan internalisasi. Penyerapan nilai ini tidak lepas dari dialektika individu dengan realitas sosialnya. Jika anak tidak diajarkan, dicontohkan, atau dididik dengan nilai-nilai luhur, maka apa yang mereka serap dari lingkungan eksternal akan menjadi prinsip etika dan kebiasaan mereka.

“Keluarga semakin abai dengan nilai agama,” tegas Lailan. “Jangan sampai kita terjebak pada satu kesalahan yang sama, seolah-olah persoalan agama itu persoalan kepakaran yang notabene dari keilmuan Islam. Atas dasar dalil itu, orang tua tidak mau dan tidak berkeinginan untuk memahami Al-Qur’an. Padahal nilai-nilainya untuk diajarkan, justru abai. Ingin hidup di surganya Allah tetapi jauh dari Al-Qur’an,” tambahnya.

Beliau menekankan bahwa tidak ada alasan bagi siapa pun, apa pun latar belakang dan kondisinya, untuk tidak mempelajari Al-Qur’an sebagai pedoman hidup. Mengutip sabda Nabi Muhammad saw., risalah kenabian telah terhimpun sempurna, menandakan berakhirnya tugas kenabian.

Di akhir khutbahnya, Lailan juga menyampaikan rasa syukurnya bahwa mahasiswa UAD dibimbing dan diajarkan untuk belajar Islam yang baik. Namun, ia juga menyoroti ironi ketika simbol-simbol keagamaan di sekolah atau kampus justru dianggap sebagai beban yang mempersulit studi akademik.

Khutbah ditutup dengan Q.S. Luqman ayat 13–19, yang memberikan contoh tentang bagaimana pendidikan dasar harus dilakukan oleh orang tua untuk membentuk karakter anak melalui kebiasaan baik yang berulang, mengingat pengaruh eksternalisasi, termasuk media sosial. Beliau mengingatkan bahwa agama pun pada akhirnya bisa tergantung pada siapa “teman” kita dan lingkungan pergaulan menjadi faktor pengaruh yang kuat. (Anove)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Dr.-Mhd-Lailan-Arqam-S.Pd_.-M.Pd_.-dalam-Khutbah-Jumat-Masjid-Islamic-Center-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-Anove.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-06-04 11:49:152025-06-04 11:49:15Moral dan Peran Keluarga di Era Digital

Matematika Bukan Momok: Zakiah Intan dan Perjalanannya Menuju Lulusan Terbaik

04/06/2025/in Feature /by Ard

Zakiah Intan Lulusan Terbaik Prodi Matematika Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Zakiah)

Berhitung dan matematika kerap menjadi momok bagi banyak pelajar. Namun, bagi Zakiah Intan, tantangan itu justru menjadi pijakan menuju prestasi. Alumni asal Majalengka, Jawa Barat, ini berhasil menuntaskan studinya dan meraih predikat cumlaude. Tidak hanya unggul di bidang akademik, ia juga aktif berorganisasi dan terlibat dalam berbagai kegiatan kemahasiswaan.

Mahasiswa yang akrab disapa Zakiah ini, lulusan Program Studi (Prodi) Matematika, Fakultas Sains dan Teknologi Terapan (FAST), Universitas Ahmad Dahlan (UAD), berhasil meraih predikat lulusan terbaik Prodi Matematika yang patut diapresiasi. Ia aktif mengikuti berbagai kegiatan organisasi selama masa studinya, termasuk menjadi sekretaris Divisi Literatur dan Pengembangan di Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Matematika. Ia juga terlibat dalam kepanitiaan kegiatan Biomath Enigma 2023 sebagai sekretaris serta Mathematics Olympiad and Seminar 2022 sebagai anggota Divisi Media. Selain itu, Zakiah turut ambil bagian dalam Tim Pelaksana Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FAST.

Bagi Zakiah, momen paling berkesan selama kuliah adalah menyelesaikan skripsi, sebuah tantangan yang kerap dihadapi banyak mahasiswa. “Saya ingin skripsi cepat selesai, jadi saya usahakan setiap malam mengerjakannya dan bimbingan pada pagi hari. Alhamdulillah, semua terbayar dengan kelulusan cepat dan predikat cumlaude,” ujarnya.

Namun, perjalanan akademiknya tentu berliku. Zakiah mengaku tantangan terbesar justru datang dari proses belajar itu sendiri, mulai dari penyampaian materi yang sulit dipahami hingga tugas-tugas dari berbagai mata kuliah yang datang bersamaan. Menghadapi hal tersebut, ia memilih untuk belajar ulang secara mandiri, mengerjakan tugas satu per satu meskipun harus begadang, dan sesekali belajar bersama teman. “Untuk tantangan lainnya, cukup dimengerti saja sih,” candanya sambil tertawa.

Penelitian skripsi yang ia angkat juga mencerminkan ketertarikannya pada isu-isu dunia matematika. Zakiah meneliti tentang kriptografi pascakuantum dengan fokus pada modifikasi algoritma kriptografi NTRU guna meningkatkan ketahanan terhadap ancaman dari komputer kuantum. “Dengan pendekatan matematis, penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi dalam pengembangan sistem keamanan data di masa depan,” jelasnya.

Dalam perjalanan studinya, Zakiah mengakui bahwa dukungan terbesar datang dari orang tua dan teman-temannya. “Orang tua saya adalah fondasi utama, tetapi teman-teman saya di Jogja juga sangat berperan penting. Mereka adalah teman cerita, teman makan, teman healing, intinya 24/7 bersama mereka,” ungkapnya penuh rasa syukur.

Ke depan, Zakiah berencana untuk mencari pekerjaan sambil mempersiapkan syarat-syarat untuk melanjutkan studi melalui jalur beasiswa. “Mohon doanya semoga dilancarkan,” katanya. Ia juga menitipkan pesan kepada adik-adik tingkat: “Pesan dan kesan untuk generasi selanjutnya: manfaatkan kesempatan yang ada. Kalau sudah ada kesempatan, tetapi kamu merasa belum yakin, coba dulu saja. Yang penting berani dulu. Kita tidak tahu yang works itu yang mana, jadi dicoba dulu saja. Kalau merasa tidak pernah menemukan kesempatan, carilah. Kesempatan itu pasti ada, entah kita yang menutup diri atau kita yang belum mencari tahu. Semangat semuanya!” tuturnya dalam wawancara. (Lin)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Zakiah-Intan-Lulusan-Terbaik-Prodi-Matematika-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-Zakiah.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-06-04 11:41:152025-06-04 11:41:58Matematika Bukan Momok: Zakiah Intan dan Perjalanannya Menuju Lulusan Terbaik

Kalender Hijriyah Global Tunggal, Ikhtiar Persatuan Umat Islam

04/06/2025/in Feature /by Ard

Prof. Drs. Agus Purwanto, M.Si., M.Sc., D.Sc., dalam Pengajian Menyongsong Iduladha Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Humas UAD)

Dalam rangka menyongsong perayaan Iduladha 1446 H, Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar pengajian bertajuk pentingnya implementasi Kalender Hijriyah Global Tunggal (KHGT). Acara ini diisi secara istimewa oleh Prof. Drs. Agus Purwanto, M.Si., M.Sc., D.Sc., anggota Majelis Tarjih dan Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah, pada Senin, 2 Juni 2025.

Agus menyampaikan bahwa KHGT merupakan inovasi penting yang bertujuan menyatukan penentuan awal bulan hijriah secara global. Dengan menggunakan metode ini, umat Islam di seluruh dunia dapat menjalankan ibadah dan perayaan keagamaan secara serentak sebagai bentuk persatuan umat Islam.

“Implementasi KHGT tidak hanya menguatkan kesatuan umat Islam, tetapi juga mendukung penyelenggaraan ibadah yang lebih tertib dan terorganisir. Ini sesuai dengan semangat Muhammadiyah untuk terus berinovasi dalam mengembangkan ajaran Islam yang sesuai dengan perkembangan zaman,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, ia juga menjelaskan mekanisme ilmiah dan hisab yang digunakan dalam KHGT, serta bagaimana hal ini dapat diaplikasikan secara praktis di berbagai daerah di Indonesia, termasuk di lingkungan kampus dan masyarakat luas.

Ia menambahkan bahwa Iduladha, sebagai hari besar perayaan umat Islam, harus diiringi oleh nilai-nilai persatuan. Implementasi KHGT juga perlu diterapkan sebagai bentuk awal persatuan umat Islam.

Pengajian yang dihadiri oleh seluruh sivitas akademika UAD ini menjadi momen refleksi bersama menyambut Iduladha dengan pemahaman yang lebih komprehensif dan semangat persatuan.

Harapannya, dengan disosialisasikannya KHGT, masyarakat dapat semakin teredukasi dan terbuka terhadap inovasi dalam penentuan kalender Islam sehingga pelaksanaan ibadah dan perayaan keagamaan dapat berjalan lebih harmonis dan bersamaan, baik secara lokal maupun global. (daf)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Prof.-Drs.-Agus-Purwanto-M.Si_.-M.Sc_.-D.Sc_.-dalam-Pengajian-Menyongsong-Iduladha-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-Humas-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-06-04 11:08:392025-06-04 13:20:33Kalender Hijriyah Global Tunggal, Ikhtiar Persatuan Umat Islam

Dari Jahitan ke Jurnal: Transformasi Bisnis Fashion Syar’i Menjadi Karya Ilmiah

03/06/2025/in Feature /by Ard

Hilma Doni Situmorang S.Pd., M.Pd Alumni Universitas Ahmad Dalan (UAD) sebagai Narasumber Sosialisasi dan Seminar Program Bantuan Modal Wirausaha Mandiri (Foto. Bimawa UAD)

Bagian dari komitmen dalam mencetak generasi muda yang unggul termasuk dalam kegiatan kewirausahaan, Universitas Ahmad Dahlan (UAD) melalui Biro Kemahasiswaan dan Alumni (BIMAWA) bekerja sama dengan BPD DIY Syariah dalam menyelenggarakan Sosialisasi dan Seminar Bantuan Modal Wirausaha Mandiri 2025.

Kegiatan ini, yang dilaksanakan pada Senin, 19 Mei 2025, tidak hanya memberikan dukungan modal usaha, tetapi juga membuka jalan bagi mahasiswa untuk menjadikan bisnis sebagai objek penelitian terapan sekaligus pengganti skripsi melalui jalur publikasi ilmiah.

Hilma Situmorang, S.Pd., M.Pd., alumni yang berhasil menyelesaikan studi S-1 hanya dalam 3,5 tahun melalui jalur publikasi pendanaan, lalu melanjutkan S-2 dan menuntaskannya dalam total waktu hanya 5 tahun.

Tak berhenti di dunia akademik dan tugas akhir, Hilma mengembangkan bisnis fashion muslimah syar’i yang mengedepankan nilai edukasi dan kebermanfaatan sosial. Setiap busana yang ia desain bukan sekadar tren, melainkan bentuk nyata dakwah berpakaian yang elegan, mendidik, dan solutif.

Program ini mendorong mahasiswa untuk menjadikan bisnis sebagai objek penelitian terapan. Melalui program Bantuan Modal Wirausaha Mandiri, Hilma memaparkan beberapa strategi.

Di antaranya: menangkap peluang pendanaan kewirausahaan, menyusun proposal bisnis dengan pendekatan ilmiah, mengubah bisnis menjadi penelitian terapan, menulis artikel ilmiah berkualitas, serta submit ke jurnal dan mengajukan pengakuan sebagai skripsi.

Kegiatan ini menjadi ruang strategis untuk menginspirasi mahasiswa agar mampu berinovasi, menyelesaikan studi dengan jalur publikasi, serta membangun usaha yang berdampak nyata bagi masyarakat. (Lin)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Hilma-Doni-Situmorang-S.Pd_.-M.Pd-Alumni-Universitas-Ahmad-Dalan-UAD-sebagai-Narasumber-Sosialisasi-dan-Seminar-Program-Bantuan-Modal-Wirausaha-Mandiri-Foto.-Bimawa-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-06-03 11:29:292025-06-03 11:29:29Dari Jahitan ke Jurnal: Transformasi Bisnis Fashion Syar’i Menjadi Karya Ilmiah

Bangkitkan Sains dari Dalam Kelas

03/06/2025/in Feature /by Ard

Arif Jamali Muis, S.Pd., M.Pd., sebagai Pemateri Seminar Hari Kebangkitan Nasional FAST Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Humas FAST UAD)

Fakultas Sains dan Teknologi Terapan (FAST) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sukses menyelenggarakan Seminar Hari Kebangkitan Nasional dengan tajuk “Bangkitkan Sains, Cetak Generasi Unggul: Sinergi Sekolah dan Perguruan Tinggi Membangun Masa Depan Sains dan Teknologi Indonesia” pada Selasa, 20 Mei 2025. Bertempat di Amphitarium Lantai 9 Kampus IV UAD, seminar ini dihadiri oleh para guru, dosen, dan mahasiswa dari berbagai latar belakang pendidikan.

Arif Jamali Muis, S.Pd., M.Pd., Staf Khusus Mendikdasmen Bidang Pembelajaran dan Sekolah Unggul, hadir sebagai pemateri pertama dalam seminar ini. Dalam paparannya, Arif menekankan pentingnya transformasi pembelajaran dari dalam kelas sebagai ujung tombak perubahan pendidikan. Menurutnya, perubahan kurikulum tidak akan berdampak signifikan apabila proses pembelajaran di dalam kelas tidak ikut berubah. 

“Apa pun kurikulumnya, jika transformasi di ruang kelas tidak terjadi, maka perubahan tidak akan bermakna,” ujarnya.

Lebih lanjut, Arif memaparkan tantangan besar pendidikan Indonesia, seperti rendahnya kemampuan literasi dan numerasi siswa. Berdasarkan data rapor pendidikan terbaru, 75% siswa usia 15 tahun memiliki kemampuan membaca di bawah standar, dan 82% berada di bawah standar numerasi. Ia juga menyoroti ketimpangan mutu pendidikan dan rendahnya jumlah pelajar Indonesia yang mampu bersaing di universitas top dunia, jika dibandingkan dengan negara-negara seperti Vietnam.

Arif kemudian memperkenalkan pendekatan pembelajaran mendalam sebagai solusi dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Ia menjelaskan bahwa pendekatan ini bukan sekadar konsep teknologi kecerdasan buatan (AI), melainkan pendekatan holistik yang memadukan olah pikir, olah hati, olah rasa, dan olah raga dalam proses belajar.

“Pembelajaran mendalam berangkat dari kesadaran belajar, bermakna bagi kehidupan siswa, serta menghadirkan suasana belajar yang menggembirakan,” tuturnya.

Dalam praktiknya, Arif menyebutkan bahwa guru perlu menciptakan pengalaman belajar yang mencakup tiga proses utama: memahami, mengaplikasikan, dan merefleksikan. Dengan begitu, siswa tidak hanya paham materi, tetapi juga mampu mengaitkan pembelajaran dengan kehidupan dan mengambil hikmah darinya.

Di akhir pemaparannya, Arif menegaskan bahwa pendidikan bukan sekadar kewajiban profesional, melainkan amanah kemanusiaan dan pengabdian kepada Tuhan. Ia mengutip surat An-Nisa ayat 9 sebagai pengingat agar pendidikan mampu melahirkan generasi yang kuat secara intelektual dan spiritual. Seminar ini menjadi refleksi penting dalam momentum Hari Kebangkitan Nasional, bahwa kebangkitan bangsa dimulai dari kebangkitan dunia pendidikan dan itu dimulai dari dalam ruang kelas. (Septia)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Arif-Jamali-Muis-S.Pd_.-M.Pd_.-sebagai-Pemateri-Seminar-Hari-Kebangkitan-Nasional-FAST-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-Humas-FAST-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-06-03 10:42:432025-06-03 10:42:43Bangkitkan Sains dari Dalam Kelas
Page 9 of 69«‹7891011›»

TERKINI

  • Alfi Pujiasih, Mahasiswi PBSI UAD Asal Sintang, Raih Predikat Wisudawan Terbaik dengan IPK 3,9608/08/2025
  • Perjalanan Tira Oktavianda: Dari Atlet Silat ke Delegasi Nasional08/08/2025
  • Cerita Asra Al Habib: Dari Santri hingga Menjadi Atlet Berprestasi08/08/2025
  • Menjadi Fasilitator Keamanan Pangan, Cerita Adi Satria Tumbuh Bersama Sapa Kampus08/08/2025
  • Shifa Maulidya: Setiap Langkah Adalah Pilihan untuk Terus Tumbu07/08/2025

PRESTASI

  • Mahasiswa UAD Raih Juara II Lomba Tangkas Terampil Perkoperasian Tingkat Provinsi08/08/2025
  • Putri Nirmalasari Raih Juara Harapan I dalam Kompetisi Poster Nasional 202507/08/2025
  • UKM Taekwondo UAD Borong 27 Medali di Kejuaraan Nasional06/08/2025
  • Kampanye Jamu Kekinian Bawa NusantaRise UAD Raih Juara Nasional04/08/2025
  • Tim CaNaRy ADEF UAD Raih Penghargaan di Ajang Global Youth Innovators Competition 202504/08/2025

FEATURE

  • Tujuh Pintu yang Mengundang Setan ke Hati02/08/2025
  • Burnout di Balik Jas Putih: Siapa yang Peduli?28/07/2025
  • Tantangan Hafiz dalam Meraih Medali Kyorugi Senior Putra U-5426/07/2025
  • Cerita Mahasiswa Hukum UAD Raih Medali Perak Kyorugi Senior Putri U-5323/07/2025
  • Efektivitas Ketepatan Data dan Kebijakan Publik22/07/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top