Kiai Ageng Giring Sang Pemilik Wahyu Jatmika (8) Kanjeng Ratu Waskitha Menurunkan Putra Raden Mas Jolang

/in , , /by

Koran Merapi (22 Januari 2022)

Yosi Wulandari

Kanjeng Ratu Waskitha Jawi pun memiliki proses pendidikan dan kepribadian yang dijalani dengan begitu rapi. Melihat segala kehebatan yang dimilikinya Kanjeng Ratu Waskitha layak menduduki permaisuri Panembahan Senopati. Sebagai permaisuri Panembahan Senopati dari rahimnya lahirlah Raden Mas Jolang. Raden mas Jolang ini kelak menjadi raja kedua Mataram. Raden Mas Jolang bergelar Sinuwun Prabu Hadi Hanyakrawati memerintah kerajaan Mataram tahun 1601 sampai 1613.

Selengkapnya Kiai Ageng Giring Sang Pemilik Wahyu Jatmika (8) Kanjeng Ratu Waskitha Menurunkan Putra Raden Mas Jolang

Kiai Ageng Giring Sang Pemilik Wahyu Jatmika (7) Kiai Ageng Penjawi Dikirim Melanjutkan Pendidikan di Persia

/in , , /by

Koran Merapi (21 Januari 2022)

Yosi Wulandari

Istri Panembahan Senopati ini, yakni Kanjeng Ratu Waskitha Jawi ialah putri dari Kiai Ageng Penjawi seorang Bupati Pati dan ibunya dari kalangan Wali Sanga yang bernama Raden Ayu Panengah, seorang putri Kanjeng Sunan Giri Paepen di Gresik. Syahdan, kisah asal usul Kiai Ageng Penjawi cukup berbobot. Ayah beliau ialah Kiai Ageng Ngerang, seorang tokoh masyarakat Juwana. Sementara itu, Kiai Ageng Ngerang merupakan anak Kiai Ageng Getas Pendawa ialah Raden Bondan Kejawan dan Dewi Nawangsih.

Selengkapnya Kiai Ageng Giring Sang Pemilik Wahyu Jatmika (7) Kiai Ageng Penjawi Dikirim Melanjutkan Pendidikan di Persia

Kiai Ageng Giring Sang Pemilik Wahyu Jatmika (6) Danang Sutawijaya Menerapkan Agama Agaming Aji

/in , , /by

Koran Merapi (20 Januari 2022)

Yosi Wulandari

Penetapan kebijaksanaan Sultan Pajang ini ternyata dalam rangka politik terkait dengan trah Pajang dan keturunan Sultan Demak Bintara. Danang Sutawijaya dikenal juga dengan nama Ngabehi Loring Pasar dinobatkan menjadi Raja Mataram Kotagede. Danang Sutawijaya bergelar Panembahan Senopati ing Ngalaga Ngabdurrahman Sayidin Panetep Panatagama. Danang Sutawijaya berkuasa di kerajaan Mataram sejak tahun 1584 hingga tahun 1601. Keahlian beliau dalam memimpin juga mendapat julukan baru, yaitu Wong Agung ing Ngeksiganda.

Selengkapnya Kiai Ageng Giring Sang Pemilik Wahyu Jatmika (6) Danang Sutawijaya Menerapkan Agama Agaming Aji

Kiai Ageng Giring Sang Pemilik Wahyu Jatmika (5) Raden Ajeng Waskitha Turut Membangun Ibukota Kerajaan Mataram

/in , , /by

Koran Merapi (19 Januari 2022)

Yosi Wulandari

Raden Ajeng Waskitha sebagai istri Raja Mataram pun memberikan sumbangan untuk membangun ibukota kerajaan Mataram di Kotagedhe. Perannya sebagai seorang permaisuri kerajaan tidak hanya secara finansial, tenaga, pikiran pun juga diberikannya untuk kebesaran Kerajaan Mataram. Kecerdasan, kekayaan, dan kewibawaan yang dimiliki putri Bupati Pati ini memancar bersinar cerah mewarnai Kerajaan Mataram.

Selengkapnya Kiai Ageng Giring Sang Pemilik Wahyu Jatmika (5) Raden Ajeng Waskitha Turut Membangun Ibukota Kerajaan Mataram

Kiai Ageng Giring Sang Pemilik Wahyu Jatmika (4) Menjalin Sumpah Janji dengan Kiai Ageng Pemanahan

/in , , /by

Koran Merapi (18 Januari 2022)

Yosi Wulandari

Besok paginya pun, saat pergi ke tegalan, Kiai Ageng Giring mendengarkan suara gaib yang seolah-olah bicara kepadanya. “Barangsiapa mampu minum air kelapa hijau sekali teguk langsung habis, maka anak keturunan akan menjadi raja di tanah Jawa.”

Selengkapnya Kiai Ageng Giring Sang Pemilik Wahyu Jatmika (4) Menjalin Sumpah Janji dengan Kiai Ageng Pemanahan

Kiai Ageng Giring Sang Pemilik Wahyu Jatmika (3) Kiai Ageng Pemanahan Kecewa Sultan Hadiwijaya Ingkar Janji

/in , , /by

Koran Merapi (17 Januari 2022)

Yosi Wulandari

Sultan Hadiwijaya sebelumnya memang pernah berjanji akan memberikan hadiah. Bahwa barangsiapa yang bisa mengalahkan Aryo Penangsang akan mendapat hadiah tanah perdikan yang luas. Sementara, Kiai Penjawi sudah diberi hadiah tanah Pati (Jawa tengah), sedangkan Kiai Ageng Pemanahan yang sebenarnya paling berhak malah belum mendapatkan haknya.

Selengkapnya Kiai Ageng Giring Sang Pemilik Wahyu Jatmika (3) Kiai Ageng Pemanahan Kecewa Sultan Hadiwijaya Ingkar Janji

Kiai Ageng Giring Sang Pemilik Wahyu Jatmika (2) Mengajarkan Pertanian dan Pengairan pada Masyarakat

/in , , /by

Koran Merapi (15 Januari 2022)

Yosi Wulandari

Tepat di dekat mata air didirikannya gubuk tepat istirahat. Setiap hari ia berdoa, bermunajat kepada Tuhan Yang Maha Esa agar mendapatkan ketenteraman lahir dan batin dengan seluruh anak cucu keturunan beserta para pengikutnya kelak. Harapan Kiai Ageng Giring I begitu kuat akan anugerah dari Tuhan, meskipun jumlahnya tidak banyak beliau begitu meyakini akan anugerah itu untuk didapatkan.

Selengkapnya Kiai Ageng Giring Sang Pemilik Wahyu Jatmika (2) Mengajarkan Pertanian dan Pengairan pada Masyarakat

Kiai Ageng Giring Sang Pemilik Wahyu Jatmika (1) Tak Bisa Dipisahkan dengan Kebesaran Kerajaan Mataram

/in , , /by

Koran Merapi (14 Januari 2022)

Yosi Wulandari

Pekerjaan sehari-hari Kiai Ageng Giring adalah mengajar ilmu kanuragan yang berguna untuk kesaktian. Kebesaran Kerajaan Mataram tidak dapat dipisahkan dari kesetiaan dan peran Kiai Ageng Giring dalam membesarkannya. Bahkan sumpahnya kepada keturunannya telah menjaga ketenteraman kerajaan Mataram.

Selengkapnya Kiai Ageng Giring Sang Pemilik Wahyu Jatmika (1) Tak Bisa Dipisahkan dengan Kebesaran Kerajaan Mataram

Mendamaiakan Keekonomian UMK

/in , , /by

Suara Merdeka (3 Januari 2022)

Purwoko

Bukan pekerjaan yang mudah untuk menetapkan titik temu nominal rupiah antara dua kutup yang berbeda perhitungan dan kepentingan, termasuk menetapkan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK). Di satu sisi pekerja menghendaki tetapan UMK oleh pemerintah layak bahkan cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga, di sisi lain pengusaha harus berhitung agar usaha dapat terus berlangsung.

Selengkapnya Mendamaiakan Keekonomian UMK

Wisata Sejarah

/in , , /by

 

Kedaulatan Rakyat (20 Desember 2021)

Iis Suwartini

Wisata sejarah mulai dibangkitkan di berbagai daerah. Belum lama ini Balai Arkeologi Yogyakarta meluncurkan Rumah Peradaban Situs Liyangan di Kabupaten Temanggung Jawa Tengah. Rumah Peradaban Situs Liyangan juga menghadirkan kegiatan workshop pembuatan poster, penerbitan buku pengayaan pendidikan, dan pembuatan alat peraga pendidikan. Tidak hanya itu, Dinas Kebudayaan Yogyakarta pun meluncurkan Museum Kotagede.

Selengkapnya Wisata Sejarah

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI