Membimbing Aktivitas Anak

/in , , /by

 

Suara Merdeka (27 November 2021)

Muya Barida

HATI orang tua mana yang tidak susah melihat anak-anak lama tidak mengikuti pembelajaran di sekolah. Mereka hanya bermain gawai seharian penuh atau melakukan perilaku lain yang tidak produktif. Semua orang tua yang peduli terhadap masa depan anak pasti merasakan keresahan atau kebimbangan yang mendalam melihat perilaku anak tidak sesuai idealnya.

Sebagai orang tua, memang sudah selayaknya membimbing anak selama belajar di rumah atau study from home. Tapi apakah semua orang tua mampu mengarahkan perilaku anak pada aktivitas produktif dengan cara yang tepat? Ketidakmampuan orang tua membimbing anak secara tepat bisa dalam bentuk perilaku pasif atau agresif. Bagi orang tua yang melihat anak berperilaku tidak produktif hanya berdiam diri, disebut pasif, tidak melakukan apa-apa.

Selengkapnya https://kedu.suaramerdeka.com/kedu/pr-211911737/membimbing-aktivitas-anak-oleh-muya-barida#sidr

Badai Baru dalam Keluarga Sandwich Generation

/in , , /by

 

Kedaulatan Rakyat (24 November 2021)

Dody Hartanto

KELUARGA merupakan unit terkecil dari masyarakat yang sangat berperan dalam kehidupan. Keluarga menjadi pilar pertama dan utama dalam membangun ketahanan nasional. Namun, Berbagai masalah tak jarang ditemui berasal dari keluarga. Ketidakutuhan orang tua, situasi toxic dalam keluarga, masalah ekonomi dan berbagai masalah lain menjadi pemicu munculnya berbagai masalah lain dalam kehidupan. Salah satu yang patut diwaspadai adalah masalah yang dikenal dengan istilah sandwich generation.

Selengkapnya https://www.krjogja.com/opini-2/badai-baru-dalam-keluarga-sandwich-generation/

Kesehatan Reproduksi pada Pandemi Covid-19

/in , , /by

 

Suara Merdeka (10 November 2021)

Ratu Matahari

PANDEMI Covid-19 merupakan situasi yang tidak mudah bagi semua masyarakat di seluruh dunia.

Banyak adaptasi perilaku yang dilakukan masyarakat untuk bertahan hidup. Situasi ini menyebabkan dampak yang cukup serius pada akses layanan kesehatan, ekonomi, dan kehidupan sosial masyarakat.

Kondisi tersebut juga berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat berbasis gender.

Selengkapnya https://kedu.suaramerdeka.com/kedu/pr-211624553/kesehatan-reproduksi-pada-pandemi-covid-19-oleh-ratu-matahari#sidr

Menafsir Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-9

/in , , /by

 

Kedaulatan Rakyat (10 November 2021)

Nizam Ahzani

PANDEMI covid-19 menyebabkan perubahan besar dan mendadak di seluruh dunia. Pandemi ini juga merupakan musibah terburuk bagi sistem pendidikan nasional dalam beberapa dasawarsa yang ditandai dengan penutupan sekolah terlama dan diperparah dengan resesi ekonomi. Hal Ini
tentu akan menghambat kemajuan pembangunan global, terutama yang fokus pada pendidikan. Krisis ekonomi akibat pandemi sudah pasti akan mengarah pada penghematan fiskal, peningkatan kemiskinan, dan berkurangnya ketersediaan sumber daya manusia yang berkualitas sebagai
investasi pembangunan bangsa serta menurunnya ketangguhan ekonomi bagi banyak keluarga.

Selengkapnya https://www.krjogja.com/opini-2/menafsir-pembelajaran-di-masa-pandemi-covid-19/

Stop Wacana Amandemen UUD 1945

/in , , /by

Kedaulatan Rakyat (27 Oktober 2021)

Rahmat Muhajir Nugroho

WACANA untuk melakukan amandemen terbatas terhadap UUD NRI 1945 beresiko terbukanya “bola liar” amandemen berbasis kepentingan politik pragmatis. Gagasan tersebut disampaikan oleh Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo saat Sidang Tahunan MPR bulan Agustus 2021 yang lalu untuk menghidupkan kembali “GBHN”, dengan istilah PPHN (Pokok-Pokok Haluan Negara) yang substansinya ingin memberikan bintang pemandu bagi arah kehidupan bangsa dan negara.

Selengkapnya https://www.krjogja.com/opini-2/stop-wacana-amandemen-uud-1945/

Pendidikan Investasi Masa Depan

/in , , /by

Suara Merdeka (6 Oktober 2021)

Sukardi

KULIAH menjadi cita-cita para siswa SMA sebagai lanjutan belajar setelah menamatkan studinya. Pemerintah pun berharap rakyat bisa belajar setinggi-tingginya untuk menyiapkan penerus yang kelak mendapat amanat mengelola bangsa dan negara.

Selengkapnya https://kedu.suaramerdeka.com/kedu/pr-211510751/pendidikan-investasi-masa-depan-oleh-sukardi

Esensi “Kenormalan Baru”

/in , , /by

Suara Merdeka (6 Oktober 2021)

Hardi Santoso

Satu tahun tujuh bulan, terhitung sejak 2 Maret 2020 pertama kali Presiden Jokowi mengumumkan keberadaan virus korona di Indonesia. Hampir dua tahun bukanlah waktu sebentar untuk menciptakan kebiasaan. Ulat membutuhkan waktu 12 hari untuk bermetamorfosis menjadi kupu-kupu. Elang membutuhkan waktu 150 hari untuk berproses dalam diam agar dapat kembali agresif dalam aktivitasnya. Ulat dan elang merupakan contoh spesies yang sukses membangun kapasitas dan kualitas diri dalam beradaptasi.

Selengkapnya esensi kenormalan baru

Bunuh Diri Lelaki Lebih Banyak daripada Perempuan

/in , , /by

Kedaulatan Rakyat (13 Oktober 2021)

Elii Nur Hayati

Data World Health Organization (WHO). Asia Pasifik, ada sekitar 200.000 orang yang secara sengaja mengakhiri hidup-nya, sementara secara global setidaknya ada 804.000 orang (WHO, 2016). Artinya, tiap 3 menit, ada 1 orang di dunia ini yang meninggal karena bunuh diri. WHO memperkirakan, akan ada 2,4% dari 100.000 penduduk Indonesia yang mengakhiri hidupnya jika tidak ada penanganan yang serius. Peristiwa pandemi covid-19 di awal 2020 yang membuat orang harus membatasi diri berinteraksi sosial dan meningkatnya orang yang kehilangan pekerjaan, diyakini WHO angka bunuh diri akan meningkat.

Selengkapnya bunuh diri lelaki lebih banyak daripada perempuan

Kampus sebagai Inkubator Bisnis

/in , , /by

Suara Merdeka (12 Oktober 2021)

Purwoko

Menjadikan kampus sebagai tempat mencetak pebisnis-pebisnis profesional merupakan salah satu target program Kampus Merdeka yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek).

Selengkapnya kampus sebagai inkubator bisnis

Nabi, Pohon Bidara dan Visi Pemeliharaan Lingkungan

/in , , /by

Dari

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Suara ‘Aisyiyah (April 2021)

Qaeem Aulassyahied

Dari Abdullah bin Hubsyi, ia berkata, Rasulullah saw bersabda: “barangsiapa yang memotong-mematahkan pohon bidara, maka Allah akan rendahkan kepalanya ke neraka”. Abu Dawud ditanya mengenai makna hadits ini, ia menjawab bahwa hadits ini diringkas, (yang adapun maknanya adalah) “barangsiapa memotong-mematahkan pohon bidara yang tumbuh di padang tandus-tanah terbuka dan dijadikan tempat bernaung bagi para musafir dan binatang karena hanya usil dan bahkan semena-mena dan tidak dengan jalan yang dibenarkan, maka Allah akan rendahkan kepalanya ke neraka (HR Abu Dawud).

Selengkapnya nabi, pohon bidara dan upaya pemeliharaan lingkungan

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI