Koran Merapi (22 Desember 2020)

Iis Suwartini, M.Pd.

Beberapa jin terluka parah. Mereka terus melakukan penyerangan. Gadingmas meyakinkan prajurit bahwa pertarungan ini hanya fatamorgana. Bangsa jin tidak bisa melukai manusia di alam nyata. Derajat manusia lebih tinggi, memiliki akal budi pekerti. Kalian hanya perlu menanamkan keyakinan. Apa yang kalian lihat semua hanya ilusi, tapi jika kalian lengah kalian akan tersesat ke alamnya.

“Panglima jumlah mereka sangat banyak.”

“Tidak perlu cemas yakinlah kita bisa mengalahkannya.”

Selengkapnya ditanam pohon mangga emprit untuk tolak bala

Koran Merapi (18 Desember 2020)

Iis Suwartini, M.Pd.

Masuknya Islam di Kerajaan Mataram dipenuhi dengan konflik dengan agama Hinduyang disebarkan dari Kerajaan Majapahit. Banyak cerita pelarian Majapahit di Gunungkidul. Selain di Pantai Ngobaran, pelarian dari Keraton Mangkunegaran yang juga keturunan Majapahit diyakini melakukan moksa atau menghilang dari muka bumi di salah satu hutan Dusun Duren, Desa Beji, Kecamatan Ngawen. Sebuah cerita yang sampai sekarang dilanjutkan dengan budaya Nyadran ini berawal dari cerita Eyang Onggoloco bersama Nyi Gading Mas yang melarikan diri sampai sebuah tempat sehingga harus berhenti.

Selengkapnya diamanahi melakukan perjalanan mengikuti petunjuk gaib

Koran Merapi (12 November 2020)

Iis Suwartini, M.Pd.

Sebelum iring-iringan kebo giro terdengar, Nur harus melaksanakan ritual terlebih dahulu. Sebetulnya ia tidak percaya dengan segala mitos yang berlaku di daerahnya. Setiap perempuan yang akan melepas masa lajangnya mau tidak mau harus menjalankan ritual sebagaimana mestinya. Bagaimana bisa, seorang sarjana hukum mempercayainya. Belik mata air yang tidak pernah kering sejatinya digunakan untuk kebutuhan masyarakat tidak perlu dikeramatkan. Nur berharap jikalau harus menggunakan adat tradisi yang sewajarnya saja. Mandi kembang tujuh rupa dengan tujuh sumber mata air sepertinya sudah cukup tidak perlulah pergi ke belik. Ia kerap bersihtegang dengan orang tuanya perihal ritual tersebut.

Selengkapnya ritual pengantin di belik keramat

Koran Merapi (24 Juli 2020)

Iis Suwartini, M.Pd.

Lolongan anjing kini terdengar berulang kali. Suaranya makin kencang bersahut-sahutan mirip seperti lolongan serigala. Ngadiman dan Gombloh mulai curiga karena setaunya di desa hanya ada seekor anjing milik Samingun. Suara itu semakin dekat. Mereka pun bersembunyi di semak-semak. Tapi aneh hanya suara yang terdengar tidak ada anjing disekeliling mereka. Mereka pun semakin khawatir ada suara tak ada rupa.

Selengkapnya munculnya siluman pertanda pagebluk

Kedaulatan Rakyat (12 Desember 2020)

Iis Suwartini, M.Pd.

Berbagai usaha di berbagai daerah tentu terdampak pandemi covid-19, akan tetapi semangat UMKM untuk bangkit perlu digalakkan. Pemasaran secara digital tentunya belum cukup untuk membangkitkan geliat UMKM. Dinas Koperasi dan UKM (KUKM) DIY menghadirkan pameran online dan offline. Gelaran produk si bakul bertema “Inspirasi Jogja Istimewa Menembus Batas” menjadi wadah bagi UMKM untuk mengexplore kearifan lokal KR (7/12).

Selengkapnya explore kearifan lokal kembangkan umkm