Gandi, Mahasiswa UAD yang Sukses Ikuti Program AIMS di University of Malaya

/in /by

Gandi Mahasiswa UAD yang Sukses Ikuti Program AIMS di University of Malaya (Dok Gandi)

Gandi Muhammad Boleng, mahasiswa Program Studi (Prodi) Bahasa dan Sastra Arab (BSA) Universitas Ahmad Dahlan (UAD), berhasil meraih kesempatan emas mengikuti program ASEAN International Mobility for Students (AIMS) di University of Malaya, Malaysia. Kesuksesan ini diraihnya melalui proses seleksi ketat yang melibatkan kemampuan akademik, bahasa, serta motivasi yang kuat. Program tersebut membuka peluang besar bagi mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman internasional dan memperluas jaringan global.

Proses seleksi dimulai dengan pengumuman pendaftaran yang terbuka untuk seluruh mahasiswa Prodi BSA UAD. Mahasiswa yang berminat harus mengumpulkan berbagai berkas, termasuk transkrip nilai dengan IPK minimal 3,50, sertifikat TOEFL dengan skor minimal 500, surat keterangan aktif di organisasi, dan paspor. Setelah seleksi berkas, peserta menjalani tes psikologi dan wawancara dalam bahasa Arab. “Prosesnya sangat menantang, terutama tes wawancara full Arab yang menguji kemampuan komunikasi kami,” ujar Gandi.

Selama berada di Malaysia, Gandi harus beradaptasi dengan sistem pembelajaran yang berbeda. “Di UAD, tugas dan presentasi biasanya hanya satu atau dua kali dalam satu semester. Tapi di University of Malaya, setiap minggu kami harus presentasi dan mengerjakan tugas. Bahkan, setiap 3‒4 pertemuan selalu ada ujian,” jelasnya. Sistem ini, menurut Gandi, menuntut mahasiswa untuk lebih disiplin dan fokus. Selain itu, penggunaan bahasa Arab di kelas dan bahasa Inggris di luar kelas menjadi tantangan tersendiri yang memperkaya pengalamannya.

Tidak hanya sistem belajar, Gandi juga menikmati pengalaman bertemu teman-teman dari berbagai negara seperti Korea, Jepang, Jerman, dan Maroko. “Ini menjadi pengalaman berharga. Kami saling berbagi cerita dan belajar tentang budaya satu sama lain,” katanya. Rutinitas sehari-harinya di Malaysia dimulai dengan bangun sebelum subuh untuk salat di masjid, joging, dan pergi ke kampus. Setelah kuliah, ia menyempatkan waktu di perpustakaan untuk belajar sebelum akhirnya kembali ke asrama pada malam hari.

Bagi Gandi, program AIMS ini adalah pengalaman yang mengubah cara pandangnya. Berasal dari Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, daerah yang memiliki keterbatasan sarana pendidikan, ia merasa tantangan tersebut menjadi motivasi untuk berprestasi di tingkat internasional. “Awalnya ada rasa minder, tapi saya berusaha mendobraknya dengan percaya diri. Ternyata, kita yang berasal dari daerah juga bisa bersaing di skala internasional. Kuncinya adalah keinginan serius dan ikhtiar maksimal,” ungkapnya.

Gandi berharap mahasiswa lainnya bisa memanfaatkan peluang seperti ini di masa mendatang. “Persiapkan diri kalian dari sekarang, terutama untuk memenuhi persyaratan seperti skor TOEFL. Jangan bandingkan prosesmu dengan orang lain, karena setiap orang memiliki jalannya sendiri,” pesannya. Gandi juga menambahkan bahwa pengalaman ini bukan hanya tentang belajar di kampus terbaik di Malaysia, tetapi juga melatih mental, tanggung jawab, dan memperluas koneksi untuk masa depan. Semua itu, menurutnya, adalah bekal yang tak ternilai harganya. (Dilla)

uad.ac.id

Syahdani Ade Putra Mahasiswa Ilmu Hukum UAD Atlet Terbaik POMDA DIY

/in /by

Syahdani Ade Putra Mahasiswa Ilmu Hukum UAD Atlet Terbaik POMDA DIY (Dok Syahdani)

Syahdani Ade Putra, mahasiswa Program Studi Ilmu Hukum Universitas Ahmad Dahlan (UAD), berhasil mencatat prestasi gemilang di ajang Pekan Olahraga Mahasiswa Daerah (POMDA) DIY 2024. Ia dinobatkan sebagai best player kategori putra taekwondo untuk kelas U-54 kg setelah melalui perjuangan panjang di arena kompetisi. Gelar ini semakin mengukuhkan namanya sebagai salah satu atlet taekwondo terbaik di tingkat daerah.

Syahdani mengungkapkan bahwa kesuksesannya tidak lepas dari dedikasi dan kerja keras yang telah ia bangun sejak usia dini. “Saya sudah menyukai taekwondo sejak masih duduk di bangku sekolah dasar. Awalnya hanya hobi, tetapi lama-lama saya sadar bahwa ini bisa menjadi jalan hidup saya,” ujarnya. Selain itu, Syahdani menekankan pentingnya latihan rutin dan doa sebagai kunci utama dalam setiap keberhasilannya.

Perjalanan Syahdani untuk meraih gelar tersebut tidaklah mudah. Ia harus melewati sejumlah pertandingan sengit dengan atlet-atlet berbakat lainnya. Namun, dengan teknik yang matang, strategi yang jitu, dan mental yang kuat, Syahdani berhasil mendominasi di setiap pertandingan. “Latihan setiap hari dan dukungan dari pelatih serta keluarga membuat saya semakin percaya diri di lapangan,” tambahnya.

Melihat potensi besar yang dimilikinya, Syahdani memiliki harapan besar untuk masa depan. Ia bertekad untuk terus mengasah kemampuannya agar bisa tampil di ajang yang lebih bergengsi, seperti Pekan Olahraga Nasional (PON) 2028. “Saya ingin membanggakan orang tua, pelatih, dan semua yang mendukung saya. Tentu juga membawa nama baik Universitas Ahmad Dahlan di tingkat nasional,” kata Syahdani dengan penuh semangat. (Dilla)

uad.ac.id

Zul Hamdi Batubara Raih Juara III pada Lomba LKTIN Environment Action Role Competition 2024

/in /by

Zul Hamdi Batubara Mahasiswa UAD Juara 3 pada Lomba LKTIN Environment Action Role Competitio (Foto Zulfatin Nafisah)

Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) National Environment Action Role Competition 2024 sukses digelar di Universitas Negeri Semarang (UNNES). Acara ini menghadirkan enam finalis terbaik dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, seperti Universitas Negeri Semarang (UNNES), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Ahmad Dahlan (UAD), dan lainnya.

Kompetisi bertujuan untuk menggali ide-ide inovatif terkait isu lingkungan. Para finalis mempresentasikan karya tulis mereka di hadapan dewan juri yang terdiri atas akademisi dan praktisi di bidang lingkungan hidup. Acara berlangsung dengan lancar berkat koordinasi yang solid dari panitia dan peserta.

Salah satu peserta yang berhasil meraih penghargaan adalah Zul Hamdi Batubara dari Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Ia berhasil membawa pulang juara III dengan gagasannya yang mengangkat solusi kreatif terhadap permasalahan lingkungan.

Zul Hamdi berharap, acara ini dapat terus diselenggarakan di masa mendatang dan semakin banyak generasi muda yang terdorong untuk peduli terhadap lingkungan. “Harapan saya kompetisi ini dapat menjadi wadah untuk menginspirasi pemuda Indonesia agar lebih peka terhadap isu lingkungan dan berkontribusi nyata dalam menjaga kelestariannya,” kata Zul Hamdi.

uad.ac.id

Mahasiswa UAD Raih Juara II dalam Temu Ilmiah Mahasiswa Prestasi Nasional 2024

/in /by

Zul Hamdi Mahasiswa UAD Raih Juara 2 pada Temu Ilmiah Mahasiswa Prestasi Nasional 2024 (Foto Zulfatin Nafisah)

Temu Ilmiah Mahasiswa Prestasi Nasional 2024 sukses diselenggarakan pada Senin, 14 Oktober 2024. Acara ini mempertemukan mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS) seperti Universitas Malikussaleh (Unimal), Universitas Syiah Kuala (USK), Universitas Sumatera Utara (USU), Politeknik Negeri Medan (Polmed), Universitas Sebelas Maret (UNS), Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Universitas Riau (UNRI), dan banyak lagi.

Dalam rangka menggali ide kreatif mahasiswa untuk mewujudkan keberlanjutan, acara ini mengangkat tema besar terkait lingkungan. Rangkaian kegiatan meliputi Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) dan Business Plan yang melibatkan ratusan peserta dari seluruh Indonesia.

Pelaksanaan acara dimulai dengan meriah, diawali dengan sambutan khas berupa tarian daerah yang memukau para peserta. Para mahasiswa terlihat antusias bertukar pengalaman dan membangun jejaring. Dukungan penuh dari panitia serta semangat para peserta menjadi kunci keberhasilan acara ini.

Zul Hamdi Batubara, dari Program Studi Pendidikan Biologi UAD, menyampaikan harapannya, “Semoga acara ini dapat terus diselenggarakan di masa mendatang dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat, terutama dalam isu keberlanjutan lingkungan.”

Dengan ide-ide inovatif yang dipresentasikan, Temu Ilmiah Mahasiswa Prestasi Nasional 2024 diharapkan menjadi inspirasi bagi generasi muda dalam menghadapi tantangan global. Panitia berharap program ini terus menjadi wadah pengembangan potensi mahasiswa demi kemajuan bangsa.

uad.ac.id

Raih Juara II di PWD ICOM 2024, Mahasiswa Informatika UAD Buktikan Keunggulan di Bidang Teknologi

/in /by

Juara 2 di PWD ICOM 2024 Mahasiswa Informatika UAD Buktikan Keunggulan di Bidang Teknologi (Dok. Rini)

“Jadi, di dalam pengembangan web itu ada beberapa role seperti frontend dan backend. Kebetulan saya sebagai frontend developer dan Duwi sebagai backend developer,” kata Indra.

Tim yang solid menjadi kunci dari kemenangan sebuah kompetisi. Hal itu juga yang dirasakan oleh Indra Adiyawarman dan Duwi Anjar Ariwibowo, yang meraih juara II dalam Informatics Competition (ICOM) UAD 2024. Mereka adalah mahasiswa Program Studi Informatika Universitas Ahmad Dahlan (UAD).

Indra mengungkapkan minatnya dengan dunia Pemrograman Web Dinamis (PWD) atau biasa disebut web development (pengembangan web). Ketika ada perlombaan yang berhubungan dengan bidang yang ia gemari, maka tidak ragu baginya untuk berpartisipasi. Ia pun menggandeng Adit sebagai rekannya. Adit sebagai ketua tim bertugas menyiapkan segala macam administrasi. Tema yang diangkat adalah mengenai finance sehingga mereka membuat sebuah situs web untuk mengelola keuangan yang efisien.

“Tips dari saya untuk memenangkan lomba ini, tentu harus lebih banyak belajar lagi, harus lebih banyak mengeksplorasi seputar web development agar mendapatkan ide-ide yang lebih bagus. Mau bahasa pemrograman apa pun, yang digunakan selalu perkuat untuk logika pemrograman,” timpal Adit.

Adit juga berharap melalui kemenangan tersebut, dapat menjadi langkah untuk bisa menuju kemenangan-kemenangan lainnya. (Rini)

uad.ac.id

Mahasiswa Prodi Informatika Juara I UI/UX Kegiatan ICOM UAD 2024

/in /by

Mahasiswa Prodi Informatika Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Juara 1 UIUX Kegiatan ICOM UAD 2024(Dok. Rini)

Informatics Competition (ICOM) 2024 mengumumkan juara pertama dalam kategori user interface (UI) dan user experience (UX). Juara pertama ini yakni Aufa Jihadan Pratama, Carissa Ninda Humaira, dan Intan Dewi Hapsari, yang merupakan mahasiswa Program Studi (Prodi) Informatika Universitas Ahmad Dahlan (UAD) angkatan 2022. Aufa mengungkapkan, awal mula timnya mengikuti lomba UI/UX ICOM 2024 karena terpikir kegiatannya asyik, terlebih lagi kegagalan lomba Pagelaran Mahasiswa Nasional bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (GEMASTIK) yang masih membekas di dalam benak mereka. Jadi, mereka memilih untuk berpartisipasi di kompetisi ini.

Tema yang diangkat adalah bisnis sosial, yaitu isu tentang susahnya mencari vendor yang banyak dalam satu waktu. “Jadi, kami membuat aplikasi “Get Vendor” yang dengan aplikasi ini dapat memudahkan vendor dan konsumen untuk melakukan transaksi,” kata Aufa.

Aufa menambahkan. “Tips tim kami memenangkan lomba ini ada di niat, niatkan perlombaan untuk belajar. Masalah hasil itu bonus. Sesuatu yang dimulai, yaitu pembuatan proyek, maka harus selesai.”

“Pesan saya untuk mahasiswa lain, jangan pernah menyerah karena kalian adalah piala di perlombaan kehidupan kalian masing-masing. Jangan pernah takut gagal karena kegagalan adalah awal dari sebuah keberhasilan. Jangan pernah takut kalah karena kemenangan lahir dari kekalahan. Jangan pernah takut mencoba karena kalian pasti akan menyesal kelak. Terus berusaha sampai impian kita terwujud di masa depan,” tutupnya. (Rini)

uad.ac.id

Noer Ahmad Syafiai Mahasiswa Farmasi UAD sebagai Duta Genre DIY

/in /by

Noer Ahmad Syafiai Mahasiswa Farmasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sebagai Duta Genre DIY (Dok. Fai)

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kembali menggelar Apresiasi Duta Genre DIY 2024, sebuah ajang bergengsi untuk mencari role model remaja yang peduli kesehatan reproduksi, perencanaan kehidupan keluarga, serta memiliki karakter berwawasan luas, kreatif, seta cinta tanah air. Dengan tema “Adhirajasa Bhakti Nagari”, acara ini mencerminkan perjalanan hidup remaja yang terus berubah dan berkembang untuk menjadi individu yang berdampak bagi masyarakat. Salah satu sosok inspiratif di ajang ini adalah Noer Ahmad Syafiai, mahasiswa Program Studi S-1 Farmasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) angkatan 2021, yang berhasil meraih gelar Juara Harapan II.

Perjalanan Noer Ahmad Syafiai atau yang akrab dipanggil Fai di Duta Genre dimulai dari tekadnya untuk menjadi remaja yang berencana dan berkontribusi bagi masyarakat. Meski awalnya merasa ragu karena kurangnya pengalaman di Genre dan Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R), Fai tetap berani mendaftar. Berbekal pengalaman organisasi di kampus dan kepercayaan diri, ia berhasil terpilih sebagai salah satu finalis Putra Duta Genre DIY 2024. “Saya sangat bersyukur bisa lolos, meskipun awalnya merasa belum memiliki pengalaman yang cukup,” ungkapnya.

Fai bertemu dengan finalis lain yang berasal dari berbagai kabupaten, kampus, dan latar belakang. Kegiatan ini mencakup pembelajaran tentang stunting, pembagian selempang, hingga pembentukan pasangan finalis. Selama dua bulan berikutnya, Fai menjalani latihan rutin sebanyak tiga hingga empat kali per minggu. “Kami dilatih public speaking, belajar menjawab pertanyaan pada sesi QnA, dan mempersiapkan penampilan tari serta jingle Genre untuk grand final,” jelas Fai.

Selain itu, para finalis juga melaksanakan Bakti Genre di lima wilayah DIY, termasuk Gunungkidul. Di sana, Fai dan tim membantu regenerasi PIK-R yang sempat tidak aktif. Mereka juga melaksanakan live challenge di Instagram dengan tema seperti mental health dan quarter life crisis. Kegiatan ini memberikan pengalaman baru bagi Fai, terutama dalam meningkatkan kesadaran remaja terhadap isu-isu yang relevan.

Puncaknya adalah Grand Final Apresiasi Duta Genre DIY 2024. Dalam acara yang meriah ini, Fai berhasil masuk ke jajaran lima besar dan membahas pentingnya kesadaran remaja terhadap stunting pada sesi speech. Gelar Juara Harapan II pun diraihnya. “Saya sangat bersyukur dan berterima kasih kepada keluarga, teman, serta kerabat yang selalu mendukung saya,” ujarnya.

Keberhasilan ini tak lepas dari manajemen waktu yang disiplin. Fai mampu menyeimbangkan peran sebagai mahasiswa farmasi dengan tanggung jawabnya sebagai finalis Duta Genre, meskipun harus menghadapi ujian akhir semester dan laporan praktikum. “Saya biasanya membagi waktu, menggunakan hari kerja untuk kuliah dan hari libur untuk kegiatan Duta Genre,” jelasnya.

Fai berharap keberhasilannya bisa menginspirasi remaja lain untuk berkontribusi bagi masyarakat. Sebagaimana Bung Karno pernah berkata, “Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia”, Fai membuktikan bahwa remaja berdaya dapat membawa perubahan besar. (Dilla)

uad.ac.id

Maysaroh Raih Juara III Lomba Esai, Buktikan Kepedulian pada Isu Sosial

/in /by

Maysaroh Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Juara III Lomba Esai (Dok. Maysaroh)

Maysaroh, mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris angkatan 2022 Universitas Ahmad Dahlan (UAD), berhasil meraih juara ketiga dalam lomba esai dan artikel populer yang diselenggarakan oleh Lembaga Pengembangan dan Studi Islam (LPSI) UAD. Lomba ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Semarak Milad ke-112 Muhammadiyah, yang bertujuan memberikan platform kepada mahasiswa untuk mengemukakan ide terkait Al-Islam dan Kemuhammadiyahan.

Mengangkat tema pemberdayaan difabel, Maysaroh menulis esai berjudul “Antara Muhammadiyah, Penyandang Disabilitas, dan Gen Z”. Dalam tulisannya, ia berupaya memberikan kontribusi positif kepada masyarakat dengan menyoroti peran Muhammadiyah dalam memberdayakan penyandang disabilitas, khususnya di era generasi Z.

Lomba ini dilakukan secara daring dan diikuti oleh mahasiswa dari berbagai program studi di UAD. Maysaroh mempersiapkan esainya dalam waktu singkat setelah menerima masukan dari dosen pembimbingnya. “Saya hanya memiliki dua hari untuk menyelesaikan esai. Meskipun tema sempat diganti, perubahan ini justru membantu saya lebih fokus dan kreatif dalam mengembangkan ide,” jelasnya.

Maysaroh mengungkapkan rasa syukur atas pencapaiannya. “Saya sangat bersyukur mendapatkan bimbingan dari dosen yang sabar dan mendukung. Pengalaman ini menjadi motivasi bagi saya untuk terus berkarya di masa depan,” katanya.

Kesuksesan Maysaroh menjadi bukti bahwa kerja keras dan bimbingan yang baik dapat menghasilkan prestasi membanggakan. Dengan keberhasilannya, ia diharapkan mampu menginspirasi mahasiswa lain untuk aktif berkontribusi dalam kegiatan akademik dan sosial.

uad.ac.id

Fanny Rahmadani, Raih Juara I di Ajang Fotografi Nasional

/in /by

Fanny Rahmadani Mahasiswa UAD, Juara I di Ajang Fotografi Nasional (Dok. Fanny)

Fanny Rahmadani, mahasiswa baru Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Ahmad Dahlan (UAD) angkatan 2024, meraih prestasi membanggakan di kompetisi fotografi tingkat nasional. Dengan bakat dan hobinya di bidang fotografi, Fanny berhasil memenangkan juara pertama kategori Darkmood, harapan kedua kategori Reflection, dan terbaik pertama kategori Negative Space.

Kompetisi fotografi ini diselenggarakan secara daring oleh Biro Kemahasiswaan dan Alumni UAD, diikuti oleh peserta dari berbagai universitas di Indonesia. Dalam lomba ini, setiap peserta dikelompokkan ke dalam kelas yang didampingi oleh mentor profesional.

Fanny mengungkapkan bahwa ia mengetahui informasi tentang kompetisi ini dari Dr. Caraka Putra Bakti, M.Pd., Kepala Bidang Pengembangan Karakter dan Kesejahteraan Biro Mahasiswa dan Alumni UAD. “Beliau memberikan informasi berharga dan mendukung kami, terutama mahasiswa dengan bakat di bidang non-akademik. Persiapan utama saya adalah niat, karena tanpa niat kita tidak bisa melakukan sesuatu dengan maksimal,” ujarnya.

Menurut Fanny, ia juga mempersiapkan kebutuhan teknis seperti perangkat fotografi dan memori penyimpanan dengan semangat dan antusiasme tinggi. Setelah pengumuman kemenangan, Fanny mengaku sangat bahagia dan termotivasi untuk mengikuti kompetisi lainnya. “Menang atau kalah itu urusan nanti. Yang penting saya bisa mencoba dan memberikan yang terbaik. Saya tidak ingin menyesal karena tidak berani mencoba,” ungkapnya.

Fotografi telah menjadi hobi yang digeluti Fanny sejak kecil. Ia senang memotret berbagai objek seperti langit, makanan, hewan, hingga bangunan estetik. Ketika mengetahui adanya kompetisi ini, Fanny langsung mendaftar tanpa ragu.

Prestasi yang diraih Fanny menjadi inspirasi bagi mahasiswa UAD dan masyarakat luas. Ia membuktikan bahwa melalui kreativitas dan kerja keras, seseorang dapat menghasilkan karya luar biasa. Semoga Fanny terus berkarya dan menginspirasi generasi muda untuk mengeksplorasi bakat serta minat mereka.

uad.ac.id

Mahasiswa UAD Raih Juara II Lomba Press Release di Ajang MAW Institute Goes to Campus

/in /by

Muhammad Irsal Abiyu, mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Dok. Irsal)

Muhammad Irsal Abiyu, mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD), kembali mengharumkan nama kampus dengan meraih juara II dalam Lomba Press Release pada ajang MAW Institute Goes to Campus di Universitas Magelang pada 26 November 2024. Kompetisi ini diselenggarakan oleh MAW Talk, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang public relations (PR), sebagai bagian dari program pengembangan mahasiswa di dunia PR.

Dalam kompetisi tersebut, peserta ditantang untuk menyimak materi yang disampaikan oleh pemateri dan menyusun press release terkait acara tersebut. Penilaian lomba didasarkan pada kejelasan informasi, struktur penulisan, pemilihan kata dan gaya bahasa, penerapan unsur berita (5W+1H), ketepatan sasaran, serta akurasi data.

Irsan menjelaskan bahwa dalam karyanya ia mengangkat tema “Adaptasi dan Inovasi sebagai Kunci Bertahan di Era Transformasi Digital”. Melalui press release tersebut, ia menekankan empat pesan utama, yakni pentingnya adaptasi media massa dan praktisi PR terhadap teknologi dan media sosial, kemampuan storytelling sebagai alat menarik perhatian audiens, pemanfaatan media sosial sebagai peluang strategis, serta pentingnya kolaborasi dan kreativitas untuk memperluas jaringan dan menyampaikan ide inovatif.

“Pengalaman mengikuti lomba ini sangat berharga. Saya belajar banyak tentang dunia PR, terutama dalam hal menyusun press release yang informatif dan menarik. Sebelum lomba, saya mempersiapkan diri dengan membaca referensi press release dari akun media sosial dan artikel terkait,” ujar Irsal.

Meski menghadapi tantangan, seperti suara pemateri yang kurang jelas di beberapa sesi, Irsan tetap berhasil memberikan hasil terbaiknya. “Kejelasan informasi yang saya sampaikan, kemampuan storytelling, dan format penulisan yang tepat mungkin menjadi faktor utama yang membuat karya saya menonjol di mata juri,” tambahnya.

Setelah meraih prestasi ini, Irsan berkomitmen untuk terus mengembangkan kemampuannya di bidang PR. “Saya berharap bisa terus berkontribusi di dunia PR dan ikut serta dalam berbagai kegiatan serta kompetisi lainnya. Saya tidak sabar menanti peluang berikutnya,” tutupnya dengan penuh semangat.

Ajang MAW Institute Goes to Campus ini tidak hanya memberikan pengalaman berharga bagi peserta, tetapi juga menjadi wadah bagi mahasiswa untuk menggali potensi dan menyiapkan diri menjadi bagian dari ekosistem public relations yang kompetitif di era digital. (eka)

uad.ac.id

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI