IMM Sumut Tandang ke UAD
Selasa, 29 Mei 2012 – Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Sumatra Utara (UMSUT) berkunjung ke Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta. Kunjungan yang difokuskan pada Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Fakultas MIPA dan JPMIPA Universitas Ahmad Dahlan ini berlangsung di Ruang Sidang, lantai 3, UAD kampus II, Jl. Pramuka, Umbulharjo, Yogyakarta.
“Ini adalah kunjungan silaturahim dari kawan-kawan IMM Sumut. Ini suatu kebanggaan bagi kami. Kehadiran ke-49 peserta ini terpaksa harus kami sambut di kampus 2. Sebab pada waktu bersamaan, beberapa gedung pertemuan di kampus III, Jl. Warung Boto, Janturan, Yogyakarta, sedang terpakai untuk kegiatan lain. Sama saja. Satu rumpun, satu keluarga.” papar Jun, salah satu mahasiswa UAD yang hadir dalam kegiatan penyambutan.
Kunjungan yang bertepatan dengan kunjungan yang dilakukan oleh mahasiswa FKIP Budi Oetomo, Malang tersebut berjalan dengan khitmad.
“Kami sangat bersyukur dan senang sekali. Kawan-kawan UAD sangat ramah kepada kami. Perjalanan panjang terasa tak melelahkan. Setelah sekian jam menempuh perjalanan udara, akhirnya kelelahan tersebut terasa hilang dengan sambutan ramah keluarga besar IMM UAD. Semoga ini bisa menjadi awal dari kekeluargaan yang lebih baik ke depannya. Kami berharap kawan-kawan UAD juga berkunjung ke rumah kami, Sumatra Utara. Amin.” papar Fatonah, salah satu mahasiswa yang ikut dalam rombongan tersebut. (IHS)

Selasa, (22/05/2012) PELITA lantik pengurus dan anggota PIK-M PELITA Periode 2012/2013. PELITA (Pemuda Peduli HIV/AIDS ) adalah komunitas mahasiswa psikologi yang memiliki kepedulian dan komitmen yang tinggi di dalam pencegahan penyebaran virus HIV/AIDS di masyarakat terutama di kalangan remaja. Remaja yang dimaksud adalah pelajar, mahasiswa, dan remaja umum.


Rasa percaya diri seseorang jika dihadapkan di depan orang banyak atau publik biasanya akan berkurang. Terlebih lagi jika kemampuan berbicara dan materi yang akan disampaikan tidak dikuasai dengan baik. Peristiwa inilah yang sering terjadi di masyarakat sehingga banyak orang yang menganggap bahwa berbicara di depan publik merupakan momok. Hal ini kan menjadi masalah serius ketika seseorang memiliki peran penting dalam masyarakat. Seperti mahasiswa yang merupakan bagian dari masyarakat dan dianggap sebagai ujung tombak. Apa jadinya jika mereka diminta untuk berbicara di depan public, misalnya sebagai Master of Ceremony (MC) tetapi justru saling tunjuk satu sama lain?