DeCo UAD Juara Pertama pada Debat PKSP
Tim Debating Community Universitas Ahmad Dahlan (DeCo UAD) berhasil menjadi juara pertama pada Kompetisi Debat Bahasa Indonesia Pekan Keilmuan Sosial dan Politik (PKSP) 2019. Tim yang terdiri atas Erlina Nur Aini, Mauludin, dan Anisa Rizky Nola Nursagi ini berhasil mengalahkan Tim UGM pada grand final di kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Sabtu−Ahad (13−14 April 2019).
“Kami bangga bisa menjadi juara pertama mengalahkan Tim UGM. Pada babak penyisihan, kita jumpa UGM dan kalah. Kemudian di grand final ketemu lagi UGM dan menang,” kata Erlina Nur Aini yang didampingi anggota DeCo UAD, Wakil Rektor III Dr. Abdul Fadhil, M.T., Dr. Dedi Pramono (Kepala Biro Kemahasiswaan dan Alumni/Bimawa), dan Danang Sukantar, M.Pd. (Kepala Bidang Pengembangan Kemahasiswaan Bimawa) di kampus UAD Yogyakarta, Senin (15 April 2019).
Selanjutnya, kata Erlina, Tim DeCo UAD mempersiapkan diri untuk berkompetisi di Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah V Yogyakarta. “Kompetisi ini untuk memperebutkan tiket menuju ke tingkat nasional,” kata Erlina.
Selain menjadi juara pada PKSP, Tim DeCo UAD juga mengukir prestasi di tiga kompetisi lain, yaitu 1st Runner Up pada National University Debating Championship (NUDC) 2019 di Yogyakarta; Annual Saeed National Competition (ASNC) 2019 di Bandung; 2nd Runner up National English Education Debate (NEED) 2019.
Pada NUDC, Tim DeCo UAD menurunkan Ika Suciwati, Novi Retno Ardianti, dan Rifki Wuda Sudirman. Kejuaraan ini diikuti 44 perguruan tinggi se-LLDikti Wilayah V Yogyakarta dan dilaksanakan di Kaliurang, Sleman pada Senin–Rabu (8−10 April 2019).
UAD menempati urutan kedua, sedang urutan pertama Universitas Gadjah Mada (UGM). Urutan ketiga ditempati UMY, urutan keempat Universitas Amikom.
“Alhamdulillah Tim DeCo UAD berhasil masuk delapan besar dan akan berkompetisi tingkat nasional yang dijadwalkan Juli 2019 mendatang. Jika menang, akan tampil di tingkat internasional di Thailand,” kata Ika.
Wakil Rektor III UAD sangat mengapresiasi prestasi yang diperoleh Tim DeCo UAD. Untuk mendapatkan prestasi tersebut tentu tidak mudah dan harus berlatih secara konsisten. “Terima kasih kepada Tim DeCo yang sudah berusaha keras dan tuntas. Ini sesuai dengan spirit UAD yang menggelorakan bekerja keras dan tuntas. Spirit ini harus dijaga agar bisa meraih prestasi yang lebih tinggi,” kata Fadhil.
Universitas, kata Fadhil, akan terus mendukung Tim DeCo dan mahasiswa UAD lainnya yang ingin berprestasi. Namun untuk mendukung satu tim yang ingin berlaga di kancah internasional, ada kriteria tertentu. Salah satunya, mempunyai harapan bisa menjadi juara.
“Itu harus ditunjukkan dengan prestasi di dalam negeri terlebih dahulu. Baru terjun ke tingkat internasional. Jangan sampai sudah mengeluarkan biaya besar, tetapi tidak ada harapan menjadi juara,” tandas Fadhil.