Dibekali Pengetahuan dan Agama, Maba UAD Dituntut Kreatif dan Inovatif
Mengangkat tema “Insan Berprestasi” dengan headline “Bersama UAD Kita Bangun Insan yang Kreatif dan Inovatif Berbasis Nilai-Nilai Islam menuju Indonesia Kuat”, Program Pengenalan Kampus (P2K) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) 2019 diikuti 6.750 mahasiswa baru (maba). Sementara total maba UAD tahun akademik 2019/2020 berjumlah 7.279.
Menanggapi headline P2K tersebut, Dr. Kasiyarno, M.Hum. Rektor UAD mengatakan sangat menarik dan relevan dengan situasi dan kondisi di era sekarang. Sebab, menurutnya di era saat ini ilmu mesti berdampingan dengan agama.
“Ini karena nilai Islam harus menjadi pegangan di kehidupan. Mahasiswa harus membekali diri dengan ilmu dan agama. Ilmu tanpa agama tentu berdampak tidak baik. Seperti kata pepatah, ilmu tanpa agama akan buta, agama tanpa ilmu lumpuh,” katanya.
Lebih lanjut, Kasiyarno menjelaskan jika generasi sekarang hanya menuntut ilmu pengetahuan tanpa agama, bisa jadi kehidupannya tidak terarah. Sehingga kemungkinan bisa terjadi chaos dan ada banyak hal negatif. Tetapi, jika dilandasi dengan nilai agama, ilmu akan terarah dan membawa keberhasilan dunia serta akhirat.
“Selain ilmu pengetahuan dan agama, insan mahasiswa yang akan dicetak UAD yang inovatif dan kreatif. Kehidupan di era digitalisasi sangat kompetitif. Kalau tidak dibekali kreativitas dan inovasi tidak akan mampu bersaing. Dengan pengetahuan, agama, kreativitas, dan inovasi, mahasiswa UAD dituntut menciptakan sesuatu yang baru dan unggul. P2K ini sudah on the track,” tandasnya.
Di sisi lain, Dr. Abdul Fadlil, M.T. Wakil Rektor III Bidang Kehidupan Kampus, Kemahasiswaan, dan Alumni menjelaskan, tahun ini konsep P2K UAD berbeda dengan yang sebelumnya. Alasannya karena menginginkan penyambutan mahasiswa dilakukan dalam satu tahap.
“Tahun sebelumnya P2K dilakukan dua tahap. Kami mengevaluasi jika dua tahap ada ketidakseragaman. Kami ingin menyamakan supaya tidak ada perbedaan di antara mahasiswa baru,” jelas Fadlil.
Sementara dari sisi kegiatan tetap sama, tidak ada yang berbeda. Hanya pelaksanaannya saja yang terfokus di seluruh kampus UAD dan dilakukan dalam satu tahap.
“Penyambutan mahasiswa ini merupakan kegiatan yang dilakukan oleh semua sivitas UAD. Dasar penyelenggaraan P2K UAD penuh keakraban dan kekeluargaan serta menggembirakan. Sehingga membuat aman dan nyaman serta tanpa perpeloncoan.”
Fadlil berharap, mahasiswa baru akan memiliki keseriusan meningkatkan potensi di ranah minat bakat, penalaran, maupun keorganisasian setelah mengikuti P2K. Harapannya melalui P2K mahasiswa baru bisa mengikuti perkembangan kampus dan memantapkan untuk kuliah di UAD dan berprestasi. (ard)