Jatuh Cinta pada Dunia Kesehatan dan Membuahkan Prestasi
Pertama kali mendengar kata farmasi, pasti yang terlintas dalam pikiran kita adalah obat. Namun nyatanya, farmasi tidak hanya melulu tentang obat saja. Farmasi berada dalam lingkup dunia kesehatan yang berkaitan langsung dengan produk dan pelayanan produk untuk kesehatan. Farmasi juga berhubungan langsung dengan ilmu kimia yang mempelajari tentang seni peracikan, pembuatan, penyediaan, pencampuran, dan pendistribusian obat. Kosmetika dan makanan turut serta dalam lingkup ini.
Universitas Ahmad Dahlan (UAD) memiliki Program Studi Farmasi yang sudah tidak diragukan lagi kualitasnya. Dari sana muncul nama Desty Restia Rahmawati, mahasiswa angkatan 2016 yang mampu menjuarai berbagai perlombaan.
Berawal dari kecintaannya terhadap dunia kesehatan, Desty akhirnya memutuskan untuk memilih Farmasi UAD untuk melanggengkan cita-citanya. “Awalnya pasti daftar di PTN dulu, tetapi karena diterima di jurusan yang kurang sesuai, akhirnya saya memutuskan untuk ke Farmasi UAD. Sebelumnya saya sudah baca tentang Farmasi UAD itu seperti apa,” ungkapnya saat di temui pada 20 Februari 2019 lalu.
Bukan berarti dari tidak diterimanya di PTN membuat semangatnya menurun. Justru, Desty sudah meyakinkan diri, ia tidak mau menjadi mahasiswa yang biasa-biasa saja. Ia berkomitmen untuk memaksimalkan kesempatan yang ada.
Desty mengungkapkan bahwa awal mula kecintaannya terhadap bidang kesehatan tumbuh sejak SMP, khususnya melalui matapelajaran biologi. Kemudian semakin berkembang saat ia duduk di bangku SMA. Ia beranggapan jika bidang yang digelutinya ini tidak hanya menunjang untuk pekerjaan saja. Jauh dari itu, ia berharap bahwa ilmunya bisa diterapkan di lingkungan keluarga.
Dunia farmasi yang awal mulanya ia pikir harus pandai menghafal berbagai jenis obat, nyatanya menjadi sebaliknya. “Pada akhirnya di farmasi saya lebih tertarik ke bidang inovasi atau penemuan-penemuan di bidang obat. Ada biologi-nya, tetapi aplikasinya ke kesehatan. Jadi nggak ke ilmu dasar saja, tetapi bisa untuk bekal sehari-hari,” tuturnya.
Mahasiswi yang hobi membaca dan menulis ini juga menambahkan bahwa dunia tanaman menjadi salah satu faktor yang kuat menumbuhkan rasa cintanya terhadap dunia kesehatan. Hal ini juga yang menjadi latar belakang ia lebih sering mengkaji sesuatu yang berkaitan dengan tanaman yang nantinya bisa ia olah dan diaplikasikan ke dunia kesehatan.
“Karena ayah itu bergelut di bidang pertanian, dan saya cukup tertarik. Buku ayah di rumah sangat banyak. Buku-buku tentang herbal, tanaman hidroponik, dan tanaman yang menurut mata saya itu sangat cantik,” ungkap mantan Ketua Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa Farmasi 2017−2018 ini.
Putri dari pasangan Joko Winarno dan Sari Iswanti tersebut juga sangat tertarik terhadap tanaman yang banyak orang menganggapnya tidak penting atau sering disepelekan. “Contohnya rumput. Ke rumput saja saya tertarik. Karena setelah diteliti, ada zat-zat aktif yang terkandung di dalamnya yang jika kita olah bisa dimanfaatkan di bidang kesehatan,” ungkapnya.
Dari kecintaannya terhadap dunia kesehatan, Desty mampu mengaplikasikannya di bidang akademik. Salah satunya ketika ia mampu meraih Juara I lomba Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa Tingkat Nasional “Chemistry in Festival” (Chemist) tahun 2018 yang diadakan di Universitas Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB). Ia juga bergabung dalam Research Internship (Student Exchange Programme IPSF) dan mendapat penghargaan sebagai Research Internship of Student Exchange Programme of International Pharmaceutical Students’ Federation pada tahun 2019 tingkat internasional di Misr University for Science and Technology, Juara I Mawapres (Mahasiswa Berprestasi) UAD, dan Juara I Mawapres Fakultas Farmasi UAD tahun 2018.
Saat ini, ia sedang mempersiapkan siapkan diri untuk mengikuti lomba di Kopertis untuk menjadi salah satu perwakilan dari UAD. “Saya berharap semoga bisa menjalankan amanah yang diberikan. Selain itu semoga bisa meraih juara satu,” tutupnya.