• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Kesiapan Negara Asean Dalam Menanggapi Perdagangan Bebas

22/05/2011/0 Comments/in Terkini /by Super News

Jumat (20/5/11), Fakultas Ekonomi Universitas Ahmad Dahlan (FE-UAD) Yogyakrta, Indonesia dan College of Business and Acountancy University of Nueva Caceres (CBA-NCA), The Philipines, menggelar seminar Internasional di Auditorium kampus I, Jl. Kapas 9, Semaki, Yokyakarta. Seminar yang bertajuk The Readiness of ASEAN Countries in Facing CAFTA ini mengupas penandatanganan inisiatif kerangka kerjasama 9 tahun silam, tepatnya pada tanggal 4 November 2002, di Phnom Penh, Kamboja.

Seminar yang dihadiri oleh ratusan mahasiswa dan tamu undangan tersebut mengulas sejauh mana kesiapan negara-negara ASEAN dalam menghadapi dan menjalankan perannya di percaturan CAFTA (China-ASEAN Free Trade Area). Pada kesempatan tersebut hadir sebagai pembicara dua orang dari Philipina dan satu pembicara dari Indonesia, yaitu; Nora Elizabeth F. Maniquiz, MBA, Ph.D, CPA dan Frances Lorna B. Pasibe, MPA (University of Nueva Caceres, The Philipines), dan Rai Rake Setiyawan, GDB., MSA (Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta).

Rai Rake Setiyawan, GDB., MSA, yang menjabat sebagai ketua panitia acara saat menyampaikan seminarnya memaparkan. Kita tidak boleh tinggal diam menanggapi perdagangan bebas ini. Semua elemen harus bekerja sama dalam menghadapi masalah ini. Harus ada kesinambungan kerja antara masayarakat (sebagai konsumen), investor (sebagai pelaku usaha), pemerintah (sebagai pengontrol kebijakan). “Terutama para pejabat yang ada di pemerintah pusat dan daerah. Mereka harus tanggap atas keluar masuknya barang dagangan di wilayah masing-masing”, Tambahnya.

“Kami berharap dengan adanya seminar ini, wawasan masyarakat akademis terhadap perdagangan bebas dapat terbuka. Karena tugas utama mereka yang intens di dunia perekonomian adalah menciptakan kestabilan ekonomi negara. Negara yang besar adalah negara yang mampu menjaga kestabilan perekonomiannya. Kita tidak boleh terninabobokkan oleh ekonomisnya barang impor dari luar, seperti China. Kita harus menyuntikkan embrio-embrio cinta barang dalam negeri. Dengan begitu, kita sudah membuktikan rasa sayang kita terhadap negara ini. Masa kita kondangan pakai batik dari China? Sorry, Ya” tegas Dini Yuniarni, SE, M.Si. saat diwawancarai di sela-sela seminar. (IHS)

Jumat (20/5/11), Fakultas Ekonomi Universitas Ahmad Dahlan (FE-UAD) Yogyakrta, Indonesia dan College of Business and Acountancy University of Nueva Caceres (CBA-NCA), The Philipines, menggelar seminar Internasional di Auditorium kampus I, Jl. Kapas 9, Semaki, Yokyakarta. Seminar yang bertajuk The Readiness of ASEAN Countries in Facing CAFTA ini mengupas penandatanganan inisiatif kerangka kerjasama 9 tahun silam, tepatnya pada tanggal 4 November 2002, di Phnom Penh, Kamboja.

Seminar yang dihadiri oleh ratusan mahasiswa dan tamu undangan tersebut mengulas sejauh mana kesiapan negara-negara ASEAN dalam menghadapi dan menjalankan perannya di percaturan CAFTA (China-ASEAN Free Trade Area). Pada kesempatan tersebut hadir sebagai pembicara dua orang dari Philipina dan satu pembicara dari Indonesia, yaitu; Nora Elizabeth F. Maniquiz, MBA, Ph.D, CPA dan Frances Lorna B. Pasibe, MPA (University of Nueva Caceres, The Philipines), dan Rai Rake Setiyawan, GDB., MSA (Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta).

Rai Rake Setiyawan, GDB., MSA, yang menjabat sebagai ketua panitia acara saat menyampaikan seminarnya memaparkan. Kita tidak boleh tinggal diam menanggapi perdagangan bebas ini. Semua elemen harus bekerja sama dalam menghadapi masalah ini. Harus ada kesinambungan kerja antara masayarakat (sebagai konsumen), investor (sebagai pelaku usaha), pemerintah (sebagai pengontrol kebijakan). “Terutama para pejabat yang ada di pemerintah pusat dan daerah. Mereka harus tanggap atas keluar masuknya barang dagangan di wilayah masing-masing”, Tambahnya.

“Kami berharap dengan adanya seminar ini, wawasan masyarakat akademis terhadap perdagangan bebas dapat terbuka. Karena tugas utama mereka yang intens di dunia perekonomian adalah menciptakan kestabilan ekonomi negara. Negara yang besar adalah negara yang mampu menjaga kestabilan perekonomiannya. Kita tidak boleh terninabobokkan oleh ekonomisnya barang impor dari luar, seperti China. Kita harus menyuntikkan embrio-embrio cinta barang dalam negeri. Dengan begitu, kita sudah membuktikan rasa sayang kita terhadap negara ini. Masa kita kondangan pakai batik dari China? Sorry, Ya” tegas Dini Yuniarni, SE, M.Si. saat diwawancarai di sela-sela seminar. (IHS)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png 0 0 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2011-05-22 19:38:102011-05-22 19:38:10Kesiapan Negara Asean Dalam Menanggapi Perdagangan Bebas
0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply Cancel reply

You must be logged in to post a comment.

TERKINI

  • Turnamen Tenis Meja: Dari Hobi Menjadi Prestasi di Tengah Masyarakat01/07/2025
  • Dosen UAD Manfaatkan Pati Singkong dan Bunga Telang Jadi Kemasan Pangan Ramah Lingkungan01/07/2025
  • Dosen UAD Kembangkan Produk Sehat Berbasis Rumput Laut Merah dengan Pendekatan Design Thinking01/07/2025
  • Toleransi Itu Peduli, Bukan Acuh01/07/2025
  • Belajar Menjadi Pemimpin Lewat Organisasi01/07/2025

PRESTASI

  • Mahasiswa FK UAD Raih Juara I Lomba Menyanyi Nasional01/07/2025
  • Tapak Suci UAD Raih Juara Umum II di Kejuaraan Nasional Bhayu Manunggal Championship 202530/06/2025
  • Mahasiswa UAD Torehkan Prestasi di Kejuaraan Nasional UPI Karate Cup V 202526/06/2025
  • Mahasiswa FK UAD Raih Juara 3 Lomba Artikel Ilmiah Nasional25/06/2025
  • Mahasiswa UAD Juara 2 Lomba Fotografi dengan Karya Bertema Edukasi Islami24/06/2025

FEATURE

  • Ijazah Saja Tak Cukup, Begini Strategi Lulusan Baru Hadapi Dunia Kerja01/07/2025
  • Menyemai Sila Pertama, Menuai Takwa30/06/2025
  • Krisis Identitas di Kalangan Mahasiswa, Kamu Salah Satunya?30/06/2025
  • Penyampaian materi tentang Digital Public Health oleh Kepala BKPK Kemenkes RI dalam kuliah pakar Prodi Magister Kesmas Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Isah)Digital Public Health Competencies30/06/2025
  • Mendidik Anak Tak Semudah Memindahkan Air28/06/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top