KKN UAD Akselerasi Wilayah Marginal
Sebanyak 2.265 mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dilepas Rektor UAD Dr. Muchlas, M.T. untuk mengikuti program Kuliah Kerja Nyata (KKN). Pelepasan berlangsung di Masjid Islamic Center UAD, Jalan Lingkar Selatan, Tamanan, Bantul, Yogyakarta, (24-1-2020).
KKN kali ini berlangsung di Kabupaten Banjanegara (Jawa Tengah), Provinsi DIY, Provinsi Gorontalo, dan Thailand Selatan. Tema yang diangkat mengenai “Akselerasi wilayah marginal menuju kawasan cerdas, sehat, ramah lingkungan, yang berkarakter sosioekopreneur, nilai-nilai universal, dan keislaman melalui kegiatan kuliah kerja nyata.”
Pada sambutannya, Muchlas mengatakan, KKN kesempatan untuk mengabdi kepada masyarakat dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki. Selain itu, mahasiswa juga bisa belajar banyak hal dari masyarakat.
“Dalam era digital ini, yang tidak kalah penting adalah bisa memberi solusi atas persoalan yang ada di masyarakat dengan kecanggihan teknologi. Apalagi wilayah yang dijangkau adalah wilayah marginal,” jelasnya di hadapan mahasiswa.
Di sisi lain, Kepala Pusat KKN UAD Purwadi, M.Si., Ph.D., menjelaskan dari 2.463 orang yang mendaftar, 198 di antaranya mengundurkan diri. “Mundur dengan berbagai alasan. Jadi kali ini yang mengikuti ada 2.265 orang dengan berbagai ragam bentuk KKN,” ungkapnya.
Secara rinci dijelaskan, KKN Reguler periode ke-76 di Kabupaten Banjarnegara (Jawa Tengah) tersebar di Kecamatan Wanayasa dan Kecamatan Susukan. Di DIY berlangsung di Kabupaten Gunungkidul tersebar di Kecamatan Patuk, Kecamatan Semanu, Kecamatan Tanjungsari, serta Kecamatan Gedangsari.
KKN juga berlangsung di Kabupaten Bantul tersebar di Kecamatan Bambanglipuro, Kecamatan Kretek, Kecamatan Pandak, Kecamatan Sanden. Sementara di Kabupaten Kulonprogo berlangsung Kecamatan Kokap. Selain itu, juga diadakan KKN Reguler Anak Bangsa V periode ke-77 yang ditempatkan di Provinsi Gorontalo.
“Ada juga KKN Reguler Internasional periode ke-78 yang ditempatkan di Thailand Selatan. Khusus KKN di Thailand yang mengikuti sejumlah 12 mahasiswa,” pungkasnya. (ard/doc)