Mahasiswa UAD Seimbangkan Ilmu sebagai Imam Muda
Faishal Arif Ardiansyah merupakan mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika angkatan 2016 yang dikenal sebagai aktivis kampus dan pondok. Saat ini, ia bergabung dengan Ikatan Keluarga Mahasiswa Cilacap Ahmad Dahlan (Ikmacada) dan aktif di pondok sebagai pengurus Al-luqmaniyyah di Babaran, Yogyakarta.
Kegiatan rutin Faishal di sela-sela kuliah adalah menjadi imam salat Maghrib, Isya, dan Subuh di Masjid Al-Munawaroh. Saat Zhuhur dan Ashar disediakan imam pengganti karena ia harus kuliah. Ketika akhir pekan, ia bisa secara penuh menjadi imam. Selingan salat, digunakannya untuk berdakwah kepada umat.
Kisahnya menjadi imam dimulai saat Faishal menjadi imam salat Tarawih tempo lalu. Akhirnya, pada Maret 2019, ia dipercaya menjadi Imam tetap di Masjid Al-Munawaroh sampai saat ini. Di masjid yang terletak di Banguntapan, Bantul, itu, ia dipertemukan dengan umat untuk merealisasikan dakwahnya sebagai muslim. Menurutnya warga di situ ramah, sampai menyediakan tempat tinggal di dekat masjid. Tentu saja, ada bahagia yang terselip saat bermain bersama anak-anak seraya mengajar TPA.
Pihak masjid bukan tanpa alasan memilih laki-laki kelahiran Cilacap 16 September 1996 tersebut menjadi imam. Kriteria seperti kuliah di UAD yang berbasis Islam, pernah mengikuti Rohani Islam (Rohis) saat SMA, dan berbekal ilmu agama dari pondok pesantren, menjadikan Faishal mendapat amanat. Ilmu kemuhammadiyahan dan fiqh yang disampaikan dosen juga menjadi bekal untuk berdakwah.
Seksi kominfo Ikmacada periode 2016 tersebut mengaku, menyampaikan dakwah Sudah menjadi sebuah keinginan yang didambakan sejak di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA). Kini saat kuliah, UAD menyuguhkan iklim yang kondusif dan bekal untuk berdakwah. Ilmu yang Faishal dapatkan saat sekolah dulu, akhirnya dikembangkan. Mengamalkan ajaran agama di usia muda baginya kini bukan hanya keinginan, tetapi kewajiban. Berdakwah itu tidak menunggu tua.
“Jangan pernah terprovokasi oleh oknum-oknum yang kurang bertanggung jawab atau dai-dai yang tidak berkompeten. Alangkah baiknya cari sumber yang akurat dan referensi yang benar. Jangan mudah percaya dan tetap berhati-hati dalam mencerna informasi,” pesannya saat ditemui di lantai I kampus IV UAD usai UAS pada Senin (15-7-2019). (Dew)