Menyongsong Pendidikan yang Lebih Baik melalui ChiFEC
Pendidikan adalah hal yang penting bagi kehidupan seseorang, salah satunya sebagai media informasi sehingga mengubah hidup dan perilaku semakin baik. Hal tersebut sudah diatur dalam undang-undang pasa 31 ayat 1 yang menyatakan “Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan”. Begitu juga bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).
Saat ini, banyak masyarakat menyikapi ABK sebagai aib dan para orang tua pun segan membiarkan anak bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. Terkadang juga, ada beberapa orang tua yang kesulitan menemukan pelayanan ABK yang sesuai. Menanggapi hal tersebut, Child and Family Education Center (ChiFEC) pun akhirnya melakukan tindakan. ChiFEC merupakan pusat studi di UAD yang berfokus mengkaji dan mengembangkan berbagai hal yang berkaitan dengan pendidikan anak serta keluarga dalam konteks Indonesia, baik secara formal maupun informal. Konsentrasi utamanya adalah menyelenggarakan pengembangan pendidikan anak dan keluarga secara informal. Pada Sabtu (03/03/2018), bekerja sama dengan Asosiasi Disleksia Indonesia yang mengkaji anak dengan disleksia, ChiFEC mengadakan acara seminar dan talkshow di aula Islamic Center UAD.
“Saya sangat menghargai kegiatan ini, apalagi tadi ada beberapa penampilan dari adik SLB PGRI Minggir yang memberikan nyanyian sangat berkesan sampai saya hampir menangis. Ini menunjukkan bahwa pusat studi ini sangat bermanfaat. Harapannya, nantinya anak-anak dapat menyongsong pendidikan yang lebih baik,” jelas Prof. Dr. Sarbiran, selaku Wakil Rektor IV UAD.
Bertema “Apakah Anakku Berbeda? Kenali Keragaman Anak melalui Deteksi Gangguan dan Stimulasi Perkembangan Anak”, seminar dan talkshow tersebut menghadirkan beberapa pembicara. Mereka adalah Dr. India Laksmi Gamayanti, M.Si., Psikolog. sebagai psikolog klinis anak; Erny Hidayati, S.Psi., M.A., Psikolog. yang merupakan dosen UAD dan psikolog anak, serta Nurri Ariyanti Puspitasari, S.E., selaku Ketua DPSG Jateng-DIY. (nda)