Penutupan P2K UAD Dibarengi Sosialisasi Keselamatan Berkendara
Penutupan Program Pengenalan Kampus (P2K) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang berlangsung di Kampus Utama, Sabtu (7-9-2019) dibarengi dengan agenda sosialisasi keselamatan berkendara bekerja sama dengan Polres Bantul. Sebanyak 6.750 mahasiswa baru diberi sosialisasi tentang keselamatan dalam berlalu lintas. Hal tersebut dilakukan mengingat angka kecelakaan lalu lintas yang cukup tinggi di wilayah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
“Dalam upaya mencegah timbulnya permasalahan tersebut, maka pihak Polres Bantul bekerja sama dengan berbagai universitas maupun sekolah negeri lainnya mengadakan sosialisasi berkaitan pentingnya keselamatan berlalu lintas,” tutur Cerryn Nova Madang Putri Kasatlantas Polres Bantul yang hadir di tengah-tengah mahasiswa baru UAD.
Lebih lanjut ia menuturkan, angka kecelakaan di Bantul yang cukup tinggi melibatkan kaum milenial, khususnya pengendara yang berada di rentang usia 15 sampai 35 tahun. Selain itu, Cerryn juga menyinggung tentang penanganan radikalisme, narkoba, dan hoaks.
Di sisi lain, Rektor UAD Dr. Kasiyarno, M.Hum. pada kesempatan ini menyampaikan momentum P2K yang mengangkat tema “Bersama UAD Kita Bangun Insan yang Kreatif dan Inovatif Berbasis Nilai-Nilai Islam menuju Indonesia Kuat” harus dimaknai sebagai upaya menyongsong masa depan yang lebih baik.
“Mahasiswa baru adalah aset bangsa Indonesia di masa depan yang memiliki banyak keunggulan. Keunggulan ini meliputi pendidikan yang lebih tinggi, pemikiran yang lebih maju, serta pengetahuan yang lebih luas. Faktor tersebut mengambil peran penting untuk dapat digunakan secara optimal dalam menyongsong masa depan,” katanya.
Menurut Kasiyarno, sebagai langkah membentengi mahasiswa dari perilaku negatif seperti penyalahgunaan narkoba, radikalisme, hoaks, korupsi, dan lainnya mahasiswa membutuhkan wadah untuk menyalurkan minat dan bakatnya.
“Untuk menuju Indonesia kuat banyak hal yang harus dilakukan. Maka dalam momentum ini dilakukan penguatan soal bela negara, wawasan kebangsaan, berbagai workshop, pelatihan, serta melakukan kerja sama dengan berbagai instansi pemerintah maupun non pemerintah,” tandasnya. (ard)