Peringati Bulan Inklusi Keuangan dengan Stadium General Perbankan Syariah
Program Studi (Prodi) Perbankan Syariah Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bekerja sama dengan Otoritas Perbankan Syariah DIY dan Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) DIY, dalam rangka memperingati Bulan Inklusi Keuangan mengadakan stadium general “Menjadi Bankir Syariah Internasional”. Acara ini disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube HMPS Perbankan Syariah UAD (14-10-2020).
Industri perbankan syariah di masa pandemi tetap menunjukkan eksistensinya dengan tetap memberikan pelayanan bagi masyarakat. Pentingnya literasi keuangan syariah bagi masyarakat menuntun agar cerdas dalam memilih mitra bank.
Parjiman selaku Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) DIY menjelaskan bahwa pemilihan menjadi mitra bank dilihat dari reputasi bank. Hal ini menjadi poin terpenting adanya edukasi dan literasi perbankan syariah bagi masyarakat luas. “Pertumbuhan perbankan syariah di masa pandemi ini semoga dapat maju dan menjadi industri syariah yang sehat, produktif, dan bersaing tinggi,” ujarnya saat menjadi keynote speaker.
“Bankir syariah tidak hanya cukup menjadi pegawai, tetapi harus menjadi tiga sahabat bagi masyarakat. Sahabat finansial, sahabat spiritual, dan sahabat sosial,” terang Nugroho Agung Dewanto selaku Ketua DPW Asbisindo Yogyakarta saat memberikan sambutan.
Dr. Nur Kholis, S.Ag., M.Ag., selaku Dekan Fakultas Agama Islam (FAI) menambahkan, menjadi bankir syariah sudah tidak perlu diperdebatkan lagi. “Budaya bank konvensional dan bank syariah tentu berbeda. Dengan menanamkan nilai-nilai syariah pada dunia bank memberikan keberkahan pada kehidupan. Selain itu, nilai integritas, kompetensi, dan akhlakul karimah penting dimiliki oleh seorang bankir syariah.”
Acara ini menghadirkan M. Iman Sastra Mihajat, Ph.D. selaku Head of Sharia Oman Arab Bank sebagai pembicara utama. Berbagi pengalaman dan kiat-kiat menjadi bankir syariah internasional menjadi topik yang menarik bagi mahasiswa Prodi Perbankan Syariah UAD. (Chk)