• TERKINI
  • UAD BERDAMPAK
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Posts

Hanif Menapaki Perjalanan Panjang Penuh Doa dan Usaha

07/11/2025/in Terkini /by Ard

Muhamad Hanif Nuril Fikri, Wisudawan Terbaik Program Studi Biologi, Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Hanif)

Menjadi wisudawan terbaik bukanlah hal yang pernah dibayangkan oleh Muhamad Hanif Nuril Fikri, mahasiswa Program Studi Biologi Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Ia mengaku baru mengetahui kabar tersebut saat acara pelepasan fakultas. “Jujur, saya tidak menyangka bisa dinobatkan sebagai wisudawan terbaik Periode I Tahun Akademik 2025/2026 karena pertama kali tahu saat pelepasan fakultas. Banyak teman saya yang juga luar biasa dan pantas mendapatkan penghargaan ini. Saya merasa sangat bersyukur, semoga ini bisa menjadi motivasi untuk terus belajar dan berkontribusi setelah lulus,” ungkap Hanif.

Hanif menempuh studinya selama 4 tahun 1 bulan di UAD. Baginya, perjalanan akademik ini bukan hanya tentang menimba ilmu, tetapi juga bentuk pengabdian dan rasa terima kasih kepada orang tuanya. “Motivasi terbesar saya adalah ingin membahagiakan orang tua dan membalas semua pengorbanan mereka karena saya tahu perjuangan untuk membiayai pendidikan saya tidak mudah,” tuturnya.

Sebagai mahasiswa, Hanif menghadapi berbagai tantangan, terutama saat menyusun penelitian skripsi. Ia mengaku sempat menghadapi kendala di laboratorium, mulai dari keterbatasan bahan larutan hingga hasil penelitian yang tidak sesuai harapan. “Namun, saya belajar untuk tetap sabar dan mencari solusi. Dengan bimbingan dosen pembimbing dan dukungan teman-teman, akhirnya saya bisa menyelesaikan penelitian saya,” jelasnya.

Hanif juga menuturkan bahwa sosok yang paling berperan penting dalam perjalanan kuliahnya adalah orang tua dan dosen pembimbingnya. “Orang tua saya selalu mendoakan dan memberikan semangat, bahkan membiayai pendidikan saya sejak awal. Sedangkan dosen pembimbing saya membimbing dengan sabar dan memberikan masukan berharga ketika hasil penelitian tidak sesuai rencana. Tanpa mereka, saya mungkin tidak akan bisa sampai sejauh ini,” ujarnya dengan penuh rasa hormat.

Selama masa kuliah, Hanif berusaha menyeimbangkan antara kegiatan akademik dan aktivitas lain di luar kelas dengan mengatur prioritas. Ia juga masih ingat momen paling berkesan selama menjadi mahasiswa, yakni ketika berkesempatan menjalani kerja praktik di Laboratorium Narkoba Forensik POLRI Semarang. “Itu pengalaman berharga karena pertama kali saya melihat langsung berbagai barang bukti narkoba dan psikotropika. Banyak hal baru yang saya pelajari di sana,” kenangnya.

Predikat wisudawan terbaik yang kini disandangnya menjadi penutup manis dari perjalanan panjang penuh perjuangan. Hanif berharap pencapaiannya dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk terus berusaha tanpa menyerah. (Adi)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Muhamad-Hanif-Nuril-Fikri-Wisudawan-Terbaik-Program-Studi-Biologi-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-Hanif.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-11-07 11:20:472025-11-07 11:20:47Hanif Menapaki Perjalanan Panjang Penuh Doa dan Usaha

Tak Menyerah Meski Tanpa Orang Tua, Nona Carolina Buktikan Mimpi Bisa Dicapai

07/11/2025/in Terkini /by Ard

Nona Carolina, mahasiswa Kesehatan Masyarakat, Universitas Ahmad Dahlan (UAD), dinobatkan sebagai Wisudawan Terbaik (Foto. Nona)

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembali melahirkan sosok inspiratif dalam Wisuda Periode I Tahun Akademik 2025/2026. Ia adalah Nona Carolina, mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat, yang dinobatkan sebagai Wisudawan Terbaik sekaligus Wisudawan Berprestasi Bidang Akademik.

Perempuan kelahiran Kediri, 28 September 2003 ini berhasil menempuh studi S1-nya hanya dalam waktu 3 tahun 11 bulan 14 hari. Pencapaian tersebut diraih melalui kerja keras dan komitmen tinggi selama menjalani perkuliahan di bawah beasiswa KIP-Kuliah.

“Alhamdulillah, saya merasa bersyukur, senang, dan bangga akhirnya bisa menyelesaikan studi dengan tepat waktu serta memaksimalkan kesempatan kuliah melalui beasiswa KIP-Kuliah di UAD,” ungkap Nona.

Menjadi yatim piatu sejak kecil tidak membuatnya berhenti berjuang. Justru kondisi itu menjadi sumber kekuatan utama dalam menempuh pendidikan. “Sosok yang paling berperan penting adalah diri saya sendiri, karena saya seorang yatim piatu. Saya menempatkan diri sebagai tokoh utama dalam kehidupan, bagaimana saya harus bersikap dan ingin menjadi seperti apa. Selain itu, Allah Swt. juga menjadi penolong terbaik saya selama menjalani studi di UAD,” tuturnya.

Motivasi terbesar Nona dalam menempuh pendidikan adalah rasa syukur. Ia selalu berusaha memberikan yang terbaik dalam segala hal sebagai bentuk terima kasih atas kesempatan yang diberikan. Meski demikian, perjalanan kuliahnya tidak lepas dari tantangan. Ia mengaku manajemen waktu menjadi hal tersulit ketika harus menyeimbangkan antara kuliah, praktikum, lomba, dan tanggung jawab sebagai jurnalis kemahasiswaan UAD selama 17 bulan.

“Tantangan terbesar saya adalah manajemen waktu, pikiran, dan tenaga. Saya mengatasinya dengan membuat skala prioritas, menentukan mana yang perlu dikerjakan lebih dahulu dan mana yang harus segera diselesaikan,” jelasnya.

Salah satu momen paling berkesan bagi Nona adalah ketika berhasil membawa nama UAD sebagai juara pertama dalam ajang KMI Expo Kemdikbud RI. Ia juga mengungkapkan bahwa lingkungan kampus yang Islami menjadi salah satu nilai paling berkesan selama menempuh pendidikan di UAD.

“Nuansa Islami di lingkungan akademik UAD menjadi bekal untuk terus berusaha menebar manfaat bagi umat di mana pun berada,” tambahnya.

Menutup perbincangan, Nona menyampaikan pesan bagi mahasiswa lain agar terus berjuang dan menjaga prestasi UAD di masa depan. “Saya berharap agar mahasiswa lain dapat mempertahankan prestasi yang telah diukir oleh kakak tingkat sebelumnya, sehingga nama UAD tetap berjaya di masa mendatang,” ujarnya.  (Adi)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Nona-Carolina-mahasiswa-Kesehatan-Masyarakat-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-dinobatkan-sebagai-Wisudawan-Terbaik-Foto.-Nona.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-11-07 10:29:042025-11-07 10:29:04Tak Menyerah Meski Tanpa Orang Tua, Nona Carolina Buktikan Mimpi Bisa Dicapai

Lulusan UAD Raih Dua Gelar Sekaligus, di Indonesia dan Tiongkok

07/11/2025/in Terkini /by Ard

Lu’lu’ Shofiyatul Jannah, Wisudawati FEB Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Humas dan Protokol UAD)

Wisudawati Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Lu’lu’ Shofiyatul Jannah, sukses menuntaskan studi program joint degree dan meraih dua gelar sekaligus dari Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dan Guangxi Minzu University, Tiongkok.

Perempuan yang akrab dipanggil Lu’lu’ ini, berasal dari Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Ia mengikuti program joint degree yang dijalankan selama empat tahun, dengan dua tahun pertama (semester 1-4) di UAD dan dua tahun berikutnya (semester 5-8) di Guangxi Minzu University, Nanning. Prestasi Lu’lu’ ini membuktikan bahwa kerja keras, keberanian belajar lintas negara, dan kemampuan beradaptasi dapat membuka jalan menuju kesuksesan.

Lu’lu’ mengaku sangat bersyukur dan lega setelah berhasil menyelesaikan dua gelar di dua universitas berbeda. “Saya merasa sangat lega karena bisa menuntaskan perkuliahan di dua universitas, salah satunya di Tiongkok dengan bahasa Mandarin sebagai bahasa pengantar. Senang sekali bisa mendapatkan pengalaman yang begitu berharga,” tuturnya.

Meski demikian, perjalanan akademiknya tidak lepas dari tantangan besar, terutama soal bahasa dan adaptasi budaya. “Tantangan terbesar saya adalah bahasa. Saat pertama datang ke Tiongkok, kemampuan Mandarin saya belum terlalu bagus. Selain itu, mencari makanan halal juga cukup sulit,” ungkapnya.

Untuk beradaptasi dengan sistem belajar dan budaya akademik di dua kampus berbeda, Lu’lu’ berupaya membangun relasi dengan mahasiswa lokal. “Saya berusaha mencari teman lokal agar bisa saling belajar. Mereka sangat membantu menjelaskan materi kuliah dengan bahasa yang lebih mudah dipahami,” jelasnya.

Momen tersulit yang ia alami adalah pada masa awal perkuliahan di Guangxi Minzu University, ketika harus mengikuti pembelajaran penuh dalam bahasa Mandarin. Namun, dukungan dosen dan teman-teman sangat membantu prosesnya. “Dosen di sana sangat pengertian. Kalau kami tidak mengerti, mereka menjelaskan ulang dengan perlahan sampai kami paham,” terangnya.

Salah satu pencapaian yang paling membanggakan bagi Lu’lu’ adalah keberhasilannya menyelesaikan skripsi dan sidang akhir menggunakan bahasa Mandarin. “Skripsi saya ditulis dan dipresentasikan dalam bahasa Mandarin. Alhamdulillāh, semuanya berjalan lancar,” ucapnya.

Setelah lulus, Lu’lu’ kini telah bekerja di perusahaan Allmed, yang di Indonesia lebih dikenal sebagai PT Ace Medical Products Indonesia, yaitu sebuah perusahaan asal Tiongkok yang bergerak di bidang medis. “Alhamdulillāh, sekarang saya bekerja sebagai specialist Mandarin di PT Ace Medical Products Indonesia,” tutupnya di akhir wawancara. (Lus)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Lulu-Shofiyatul-Jannah-Wisudawati-FEB-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-Humas-dan-Protokol-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-11-07 10:09:532025-11-07 10:09:53Lulusan UAD Raih Dua Gelar Sekaligus, di Indonesia dan Tiongkok

Menjaga Keseimbangan Ilmu dan Spiritualitas di Bangku Kuliah

15/08/2025/in Terkini /by Ard

Murtihana Rahma Pratiwi, wisudawan berprestasi dari Prodi Ilmu Hadis Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Murti)

Murtihana Rahma Pratiwi, wisudawan berprestasi dari Program Studi Ilmu Hadis, Fakultas Agama Islam Universitas Ahmad Dahlan (FAI UAD) dengan IPK 3,93, merasa bahwa perjalanan kuliah bukan sekadar pencapaian akademis. Lebih dari itu, ia memaknainya sebagai proses menjaga keseimbangan antara ilmu dan spiritualitas.

“Spiritualitas memberikan peran penting dalam kehidupan saya sebagai mahasiswa karena berpengaruh besar dalam mengatur keseimbangan mental dan emosional,” ungkapnya. Saat menghadapi tekanan akademis, ia memilih untuk memandang setiap ujian sebagai bagian dari ketentuan terbaik Allah Swt. “Ketika sulit, saya yakin Allah sedang mengangkat derajat saya. Dan ketika mendapatkan kebaikan, saya tidak menganggap itu murni hasil jerih payah, tetapi karunia dari-Nya,” tambahnya.

Lulus dari UAD sekaligus Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah (PUTM) membentuk mimpi besar bagi Murtihana. Ia ingin memberikan kontribusi positif bagi masyarakat melalui penelitian, pendidikan, dan pengabdian. “Saya ingin membantu menciptakan solusi untuk masalah-masalah yang dihadapi masyarakat. Selain itu, saya ingin berkontribusi dalam dakwah Islam dan Kemuhammadiyahan dengan menghidupkan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) yang ada di masyarakat secara luas,” jelasnya.

Selama kuliah di PUTM, Murtihana menganggap interaksi dengan teman-teman dari berbagai daerah sebagai pengalaman paling berharga. “Setiap orang punya karakter dan keunikan masing-masing. Bekerja sama dengan mereka dalam berbagai proyek membuat saya belajar memahami dan menghargai perbedaan, sekaligus memperluas relasi dengan orang-orang berkualitas,” katanya.

Kesibukan di asrama tidak menjadi penghalang baginya untuk tetap berprestasi. Strategi belajarnya sederhana namun konsisten, yakni dengan membuat jadwal belajar yang terstruktur, menetapkan skala prioritas, dan disiplin dalam menjalankannya. “Belajar kelompok juga sangat membantu saya memperdalam pemahaman materi, sekaligus melatih kemampuan menyampaikan materi secara lebih mendalam,” ujarnya.

Bagi Murtihana, ilmu dan iman adalah dua pilar yang saling menguatkan. Ia percaya, prestasi akademik akan lebih bermakna jika dibersamai dengan keteguhan spiritual dan kepedulian pada sesama. (Lus)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Murtihana-Rahma-Pratiwi-wisudawan-berprestasi-dari-Prodi-Ilmu-Hadis-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-Murti.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-08-15 10:04:222025-08-15 10:04:22Menjaga Keseimbangan Ilmu dan Spiritualitas di Bangku Kuliah

Merantau, Berjuang, dan Menemukan Manisnya Ilmu

13/08/2025/in Terkini /by Ard

Azmi Sani, wisudawan berprestasi dari Program Studi BSA Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Humas FAI UAD)

Azmi Sani, wisudawan berprestasi dari Program Studi Bahasa dan Sastra Arab Fakultas Agama Islam Universitas Ahmad Dahlan (BSA FAI UAD), menganggap kelulusan bukan sekadar akhir dari perjalanan kuliah. Ia menyebutnya sebagai babak baru setelah menempuh jalan panjang yang penuh pelajaran, tantangan, dan keberkahan.

Berasal dari Sorong Utara, Papua Barat, Azmi memutuskan merantau ke Yogyakarta untuk menuntut ilmu. Prinsip hidupnya sederhana, terinspirasi dari nasihat Imam Syafi’i yang mengatakan bahwa orang berilmu dan beradab tidak akan tinggal diam di kampung halaman. “Tinggalkan negerimu dan hiduplah di negeri orang. Berlelah-lelahlah karena manisnya hidup akan terasa setelah lelah berjuang,” ujarnya.

Salah satu momen paling berkesan selama berkuliah di UAD adalah ketika ia menjadi bagian dari tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Madinah UAD 2024. “Sebuah kesyukuran dan kehormatan bisa menjadi salah satu tim KKN Madinah UAD batch #1 ini,” tuturnya. Bagi Azmi, kesempatan itu tidak hanya menambah pengalaman, tetapi juga memperluas wawasan dan mengasah kemampuan bersosialisasi di lingkungan baru.

Perjalanan kuliah tentu tak lepas dari rasa jenuh, stres, dan kegagalan. Azmi memiliki cara tersendiri untuk menghadapinya. Saat jenuh, ia mengingat kembali tujuan awal merantau dan sesekali memberi jeda untuk penyegaran diri (self-refresh) dengan bepergian (hang out) atau wisata kuliner. Ketika stres, terutama menjelang ujian, ia memperketat jadwal belajar dan rutin meninjau ulang (review) materi. “Semakin sering kita meninjau ulang, semakin percaya diri kita menghadapi ujian,” katanya.

Ia melihat kegagalan sebagai bagian alami dari suatu proses. “Orang sukses itu harus bernyali untuk gagal. Mereka yang berani gagal tahu cara bangkit dan mencoba lagi sehingga di masa depan dapat lihai melihat peluang,” tuturnya.

Untuk adik-adik tingkatnya, ia berpesan agar tetap sabar dan semangat. “Maksimalkan segala potensi kalian, susun perencanaan masa depan dari sekarang, jangan melalaikan perkuliahan, dan tumbuhlah menjadi mahasiswa yang bermanfaat bagi siapa saja,” pesannya. (Lus)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Azmi-Sani-wisudawan-berprestasi-dari-Program-Studi-BSA-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-Humas-FAI-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-08-13 12:08:492025-08-13 12:08:49Merantau, Berjuang, dan Menemukan Manisnya Ilmu

Isah Fitriani: Perjuangan di Balik Gelar Wisudawan Berprestasi

12/08/2025/in Terkini /by Ard

Isah Fitriani, Wisudawan Berprestasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Isah)

Setiap mimpi, sekecil apa pun, layak untuk diperjuangkan. Kalimat itulah yang menjadi pengiring langkah Isah Fitriani selama menempuh pendidikan Magister Kesehatan Masyarakat di Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Lulus dengan IPK 3,97, ia dinobatkan sebagai wisudawan berprestasi setelah menorehkan berbagai capaian akademik dan nonakademik di tingkat daerah, provinsi, hingga nasional.

Perjalanan prestasi Isah dimulai pada tahun 2021 saat ia meraih Hibah Pendanaan PKM-PM Ditjen Dikti Kemendikbud RI, Juara II LKTI Nasional, dan Juara III Lomba Esai Nasional. Setahun berselang, ia dinobatkan sebagai Koordinator Daerah Terbaik Se-Wilayah 3 ISMKMI dan menyabet Juara I Lomba Esai Tingkat Provinsi. Ia juga meraih Juara II Lomba Penelitian Ilmiah pada Forum Ilmiah Tahunan dan Kongres Nasional IAKMI.

Prestasinya terus berlanjut. Pada 2024, Isah menorehkan predikat Peserta Terbaik B dalam Lomba Puisi Nasional. Puncak pencapaian terjadi pada 2025, saat ia meraih Juara I Lomba Presentasi Oral, Juara III Lomba Esai disertai predikat Best Poster dan Favorite Paper, Juara II Lomba Esai Nusantara Writing Festival 3, serta masuk 10 besar Lomba Artikel Ilmiah JoMaSSH FK UNY.

Di balik deretan penghargaan tersebut, Isah tentu menghadapi tantangan yang tidak ringan. Ia harus membagi waktu antara kuliah, menyelesaikan tesis, membantu administrasi skripsi di Prodi S-1 Kesmas, mengajar les privat, menjadi jurnalis di Bidang Humas dan Protokol UAD, mempersiapkan lomba, hingga menulis publikasi ilmiah.

Meski begitu, prinsipnya tetap teguh. “Gagal itu memang melelahkan, tetapi bukan berarti kau harus kehilangan masa depan. Bergeraklah, ciptakan perubahan, maka kau akan memperoleh keberhasilan. Kadang, kita harus berpura-pura kuat di tengah keramaian, tetapi apa yang dijalani sepenuh hati tidak akan sia-sia,” ungkapnya.

Di masa depan, Isah berencana untuk terus berkarya di bidang promosi kesehatan dan ilmu perilaku, menjangkau daerah terpencil, mengangkat isu kesehatan yang luput dari perhatian, dan berkontribusi dalam pengembangan kebijakan serta media promosi kesehatan. Baginya, gelar magister ini merupakan awal dari perjalanan baru. Sebab, ia selalu meyakini bahwa setiap orang akan hebat dengan caranya sendiri dan ia memilih untuk hebat melalui kontribusinya di bidang kesehatan masyarakat. (Lus)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Isah-Fitriani-Wisudawan-Berprestasi-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-Isah.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-08-12 11:44:062025-08-12 11:44:06Isah Fitriani: Perjuangan di Balik Gelar Wisudawan Berprestasi

Nur Malika Ilma, Lulusan Berprestasi Prodi Biologi UAD dengan Segudang Prestasi

12/08/2025/in Terkini /by Ard

Nur Malika Ilma, Lulusan Berprestasi Prodi Biologi universitas Ahmad Dahlan (UAD) Raih Segudang Prestasi Nasional (Foto. Risa)

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembali mencatatkan lulusan berprestasi. Nur Malika Ilma, mahasiswi Program Studi Biologi asal Brebes, Jawa Tengah, resmi lulus pada tahun 2025 dengan predikat prestasi akademik. Mahasiswi yang akrab disapa Malika ini mengaku bangga sekaligus bersyukur dapat mengukir berbagai pencapaian selama masa studinya.

Sejak awal kuliah pada tahun 2021, Malika aktif mengikuti berbagai program kemahasiswaan tingkat nasional. Pada tahun 2023, ia bersama tim berhasil memperoleh pendanaan dalam ajang Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dan Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa). Di tahun yang sama, timnya meraih Juara I kategori Tim Pelaksana Terbaik dalam ajang Abdidaya. Semangatnya tidak berhenti di situ. Pada tahun 2024, Malika kembali lolos pendanaan PKM dan meraih Juara Harapan II di Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS).

Di balik deretan prestasinya, Malika mengakui bahwa tantangan terbesar selama kuliah adalah mengatur waktu secara efektif, membangun komunikasi dengan dosen, serta mengelola stres. Untuk mengatasinya, ia membuat jadwal harian, memanfaatkan daftar tugas (to-do list), rutin mengikuti jam konsultasi dosen, dan meluangkan waktu untuk aktivitas di luar akademik.

Selain nilai akademik yang tinggi, Malika mengaku bangga dapat aktif dalam berbagai perlombaan, khususnya yang diselenggarakan oleh kementerian maupun kampus. Ia menyebut orang tua sebagai sosok utama yang selalu memberi dukungan penuh, baik secara moril maupun materiil.

Motivasi terbesarnya adalah mengangkat derajat orang tua melalui pendidikan dan prestasi serta mewujudkan masa depan yang cerah. Ia berpesan kepada mahasiswa UAD lainnya untuk memanfaatkan waktu kuliah sebaik mungkin, berani mencoba peluang yang ada, tidak takut menghadapi hal baru, dan selalu menjalin hubungan baik dengan semua orang.

“Kesempatan tidak datang dua kali. Jangan pernah bosan belajar dan teruslah mencoba,” tutup Malika. (Risa)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Nur-Malika-Ilma-Lulusan-Berprestasi-Prodi-Biologi-universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Raih-Segudang-Prestasi-Nasional-Foto.-Risa.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-08-12 11:31:392025-08-12 11:31:39Nur Malika Ilma, Lulusan Berprestasi Prodi Biologi UAD dengan Segudang Prestasi

Alfi Pujiasih, Mahasiswi PBSI UAD Asal Sintang, Raih Predikat Wisudawan Terbaik dengan IPK 3,96

08/08/2025/in Terkini /by Ard

Alfi Pujiasih, Mahasiswa PBSI Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Asal Sintang Raih Predikat Wisudawan Terbaik dengan IPK 3,96 (Foto. Alfi)

Di tengah gegap gempita prosesi wisuda Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang digelar di Jogja Expo Center (JEC), nama Alfi Pujiasih mencuat sebagai sosok inspiratif dari Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI). Lulusan asal Sintang, Kalimantan Barat, ini berhasil meraih gelar Wisudawan Terbaik Program Studi serta Peringkat Ketiga Terbaik di tingkat Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dengan capaian akademik nyaris sempurna, yakni IPK 3,96.

Alfi, putri ketiga dari pasangan Ngatimin dan Dalsi, menjalani kehidupan perkuliahan dengan sederhana namun penuh dedikasi. Ia bukanlah mahasiswi yang aktif dalam organisasi besar, tetapi kontribusinya tetap terasa. Ia terlibat dalam kepanitiaan P2K Fakultas selama dua tahun berturut-turut, menjadi koordinator acara Pentas Aksara dalam mata kuliah Apresiasi Puisi, serta ikut dalam tim P2MW Nasional melalui proyek Hearoo Healthy Frozen Food yang didanai pemerintah.

Ketertarikannya pada dunia kebahasaan membawa Alfi memilih PBSI sebagai tempatnya bertumbuh. Ia percaya, prospek kerja lulusan PBSI sangat luas, baik sebagai guru, dosen, maupun profesi lain yang berkaitan dengan bahasa. “Bahasa Indonesia akan selalu punya tempat dalam pendidikan dan itu memberi peluang jangka panjang,” ujarnya.

Baginya, menjadi wisudawan berprestasi adalah pencapaian paling membanggakan selama masa kuliah. Ia bahkan tidak pernah membayangkan namanya akan disebut di antara yang terbaik saat pelepasan wisuda. Lebih dari sekadar gelar, pencapaian ini ia persembahkan sepenuh hati untuk kedua orang tuanya, yang menjadi sumber semangat dan doa tanpa henti.

Salah satu tokoh yang menginspirasinya adalah Fiersa Besari, yang menurutnya banyak mengajarkan tentang hidup, perjalanan, dan cara memaknai proses. Alfi sendiri juga belajar banyak dari pengalaman hidup jauh dari rumah. Merantau membentuknya menjadi pribadi yang lebih terbuka, tangguh, dan percaya diri.

Ia berpesan kepada mahasiswa lain agar tidak takut mengambil peran di luar perkuliahan. Menurutnya, memperluas relasi dan pengalaman adalah bagian penting dari pembelajaran. “Tetapkan prioritas, kelola waktu dengan bijak, dan tetap nikmati masa kuliah. Setiap orang punya cara terbaiknya masing-masing untuk berkembang,” ujarnya. (Mawar)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Alfi-Pujiasih-Mahasiswa-PBSI-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Asal-Sintang-Raih-Predikat-Wisudawan-Terbaik-dengan-IPK-396-Foto.-Alfi.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-08-08 10:29:512025-08-08 10:29:51Alfi Pujiasih, Mahasiswi PBSI UAD Asal Sintang, Raih Predikat Wisudawan Terbaik dengan IPK 3,96

Perjalanan Tira Oktavianda: Dari Atlet Silat ke Delegasi Nasional

08/08/2025/in Terkini /by Ard

Tira Oktavianda, Wisudawan Berprestasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Tira)

Menurut Tira Oktavianda, mahasiswi Program Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Agama Islam, Universitas Ahmad Dahlan (PAI FAI UAD), menjadi wisudawan berprestasi bukan hanya soal nilai. Ia menorehkan prestasi gemilang di bidang nonakademik, khususnya di dunia pencak silat dan pengembangan diri.

Beberapa piala dan medali turut menghiasi perjalanan Tira selama masa kuliah. Di antaranya: Juara I Kejuaraan Nasional Pencak Silat Borneo Championship I 2024; Juara I Kategori Seni dan Tanding Kejuaraan Nasional Pencak Silat Sunan Kalijaga Cup IV 2024; Juara I Tanding Kelas C Putri Kejuaraan Nasional Pencak Silat UPY Cup IV 2023; dan Juara Umum I Turnamen Lampung Championship VI Piala Menpora RI 2023.

Namun, tahun 2024 menjadi titik balik. Di tengah berkembangnya prestasi, Tira harus vakum dari dunia pencak silat karena kondisi kesehatan yang memaksanya istirahat total (bed rest) selama sebulan. Hal tersebut membuatnya berpikir ulang dan memilih fokus pada akademik serta pengembangan diri di bidang lain.

“Saya sempat merasa sangat terpuruk (down), seperti ‘ya sudahlah, sampai di sini saja prestasiku’. Tetapi, setelah pulih, saya sadar masih banyak potensi lain yang bisa saya kembangkan selain di pencak silat,” ungkap Tira.

Pilihan itu membawanya ke pengalaman baru. Ia dipercaya menjadi delegasi LLDIKTI Wilayah V dalam Latihan Kepemimpinan Manajemen Mahasiswa (LKMM) Nasional yang diadakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek). Dari ratusan peserta di tingkat wilayah, hanya lima orang yang ditunjuk ke tingkat nasional dan Tira adalah salah satunya.

“Saya ini tipe anak yang tidak bisa diam. Kalau tidak sibuk dengan hal positif, saya takut malah terseret ke hal-hal negatif. Jadi, ikut lomba, menjadi delegasi, sampai menjadi volunteer itu semua bagian dari cara saya untuk tetap produktif dan berkembang,” tuturnya.

Di balik semangat dan ketangguhannya, ada sosok yang menjadi pendorong terbesar bagi Tira. “Ibu adalah garda terdepan saya. Apa pun yang saya mau coba, beliau selalu dukung. Di kampus, awalnya pelatih pencak silat banyak berjasa, tetapi setelah vakum, justru Pak Caraka dan tim PKK BIMAWA juga banyak membantu saya menemukan potensi lain,” katanya.

Berkat lingkungan positif, Tira berhasil menguasai berbagai kemampuan baru, dari public speaking, kepemimpinan, hingga manajemen acara nasional. Tak hanya dikenal sebagai jawara silat, ia juga dikenal profesional dan siap menghadapi dunia kerja dengan bekal yang tak kalah kuat dari prestasi akademik. (Lus)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Tira-Oktavianda-Wisudawan-Berprestasi-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-Tira.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-08-08 10:18:252025-08-08 10:18:25Perjalanan Tira Oktavianda: Dari Atlet Silat ke Delegasi Nasional

Cerita Asra Al Habib: Dari Santri hingga Menjadi Atlet Berprestasi

08/08/2025/in Terkini /by Ard

Asra Al Habib, Wisudawan Berprestasi Universitas Ahmad Dahlan (Foto. Asra)

Membagi waktu antara kuliah, pesantren, dan latihan fisik bukanlah hal yang mudah. Tetapi, bagi Asra Al Habib, wisudawan Program Studi Ilmu Hadis Fakultas Agama Islam Universitas Ahmad Dahlan (FAI UAD), hal itu adalah keseharian yang dijalani dengan penuh komitmen dan kesadaran diri.

Selama masa kuliah, Asra menorehkan beberapa prestasi di bidang karate. Ia berhasil meraih: Juara 2 Kumite Senior -67 kg Putra – Festival & Open Tournament Karate Atmajaya Cup I 2023, Juara 2 Kumite -67 Mahasiswa-Karyawan Putra – Gadjah Mada Open Karate Championship 2023, Juara 2 Kumite Perorangan Mahasiswa/Karyawan -67 kg Putra – International Karate Championship Yogyakarta Open Tournament III 2023, Juara 3 Male Senior Individual Kumite -84 kg – International Garuda Karate Championship “Ratu Kalinyamat Cup” 2023, dan Juara 2 Kumite -75 kg Male – Bali Badung Open Karate International Championship 2023.

Pencapaian tersebut diraih dengan penuh perjuangan. Di balik medali yang didapat, ada keseharian padat yang harus dijalani: menjaga IPK di atas 3,87, menyimak hafalan Al-Qur’an di pondok pesantren mahasiswa di Tamanan, serta menjalani latihan fisik yang disiplin sebagai atlet nasional. “Kadang saya berperan sebagai santri, kadang sebagai mahasiswa, dan kadang sebagai atlet. Mengelola waktu adalah tantangan yang nyata,” ujar Asra.

Motivasi terbesarnya datang dari keyakinan bahwa masa muda adalah waktu terbaik untuk menanam nilai, keterampilan, dan pencapaian yang akan dibutuhkan di masa depan. “Usia muda adalah waktu menanam benih. Hasilnya akan kita panen nanti. Saya tidak ingin masa ini lewat begitu saja tanpa karya,” tuturnya.

Asra mengakui bahwa menyusun skala prioritas dan mengorbankan sebagian kenyamanan adalah harga yang harus dibayar untuk semua prestasi. Namun, ia tidak sendiri. Sosok orang tua menjadi penyemangat utama dalam tiap langkahnya. “Orang tua saya selalu mendoakan yang terbaik. Mereka fondasi saya,” tuturnya.

Tak lupa, ia juga menyampaikan terima kasih kepada Senpai Diva Violina, S.Kom., pelatih karate yang menurutnya sangat sabar dan disiplin. “Tanpa bimbingan beliau, mungkin saya tak akan sejauh ini. Beliau sangat berjasa dalam membentuk mental dan kemampuan saya,” ungkapnya. (Lus)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Asra-Al-Habib-Wisudawan-Berprestasi-Universitas-Ahmad-Dahlan-Foto.-Asra.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-08-08 10:10:322025-08-08 10:10:32Cerita Asra Al Habib: Dari Santri hingga Menjadi Atlet Berprestasi
Page 1 of 7123›»

TERKINI

  • PPKO BEM Fakultas Psikologi Beri Pelatihan di Sekolah Perempuan Poetri Mardika07/11/2025
  • Hanif Menapaki Perjalanan Panjang Penuh Doa dan Usaha07/11/2025
  • Membangun Generasi Berdaya dengan Iman dan Karya07/11/2025
  • Program Studi Akuntansi UAD Sandang Akreditasi Unggul07/11/2025
  • Tak Menyerah Meski Tanpa Orang Tua, Nona Carolina Buktikan Mimpi Bisa Dicapai07/11/2025

PRESTASI

  • KPS FH UAD Raih Juara II dalam Kompetisi Surat Gugatan Lokajaya Law Fair 202507/11/2025
  • Mahasiswa UAD Raih Gold Medal di National Writing Competition (NWC) Universitas Andalas 202507/11/2025
  • Staf Humas UAD Raih Juara II Lomba Desain Poster Internasional SEIFA 202507/11/2025
  • Mahasiswa UAD Torehkan Prestasi Internasional di Ahmad Dahlan International Seminar #3 Competition 202507/11/2025
  • Mahasiswa Psikologi UAD Raih Juara II Nasional Lomba Fotografi AP2TPI 202506/11/2025

FEATURE

  • Hakikat Takwa dalam Kehidupan28/10/2025
  • Tali Allah adalah Tali Persatuan28/10/2025
  • Meraih Amalan Ahli Surga22/10/2025
  • Perjalanan Salsabilla Raih Gelar Sarjana dalam 3,3 Tahun20/10/2025
  • Unlock Your Next Level15/10/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top