• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Posts

Menjaga Keseimbangan Ilmu dan Spiritualitas di Bangku Kuliah

15/08/2025/in Terkini /by Ard

Murtihana Rahma Pratiwi, wisudawan berprestasi dari Prodi Ilmu Hadis Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Murti)

Murtihana Rahma Pratiwi, wisudawan berprestasi dari Program Studi Ilmu Hadis, Fakultas Agama Islam Universitas Ahmad Dahlan (FAI UAD) dengan IPK 3,93, merasa bahwa perjalanan kuliah bukan sekadar pencapaian akademis. Lebih dari itu, ia memaknainya sebagai proses menjaga keseimbangan antara ilmu dan spiritualitas.

“Spiritualitas memberikan peran penting dalam kehidupan saya sebagai mahasiswa karena berpengaruh besar dalam mengatur keseimbangan mental dan emosional,” ungkapnya. Saat menghadapi tekanan akademis, ia memilih untuk memandang setiap ujian sebagai bagian dari ketentuan terbaik Allah Swt. “Ketika sulit, saya yakin Allah sedang mengangkat derajat saya. Dan ketika mendapatkan kebaikan, saya tidak menganggap itu murni hasil jerih payah, tetapi karunia dari-Nya,” tambahnya.

Lulus dari UAD sekaligus Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah (PUTM) membentuk mimpi besar bagi Murtihana. Ia ingin memberikan kontribusi positif bagi masyarakat melalui penelitian, pendidikan, dan pengabdian. “Saya ingin membantu menciptakan solusi untuk masalah-masalah yang dihadapi masyarakat. Selain itu, saya ingin berkontribusi dalam dakwah Islam dan Kemuhammadiyahan dengan menghidupkan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) yang ada di masyarakat secara luas,” jelasnya.

Selama kuliah di PUTM, Murtihana menganggap interaksi dengan teman-teman dari berbagai daerah sebagai pengalaman paling berharga. “Setiap orang punya karakter dan keunikan masing-masing. Bekerja sama dengan mereka dalam berbagai proyek membuat saya belajar memahami dan menghargai perbedaan, sekaligus memperluas relasi dengan orang-orang berkualitas,” katanya.

Kesibukan di asrama tidak menjadi penghalang baginya untuk tetap berprestasi. Strategi belajarnya sederhana namun konsisten, yakni dengan membuat jadwal belajar yang terstruktur, menetapkan skala prioritas, dan disiplin dalam menjalankannya. “Belajar kelompok juga sangat membantu saya memperdalam pemahaman materi, sekaligus melatih kemampuan menyampaikan materi secara lebih mendalam,” ujarnya.

Bagi Murtihana, ilmu dan iman adalah dua pilar yang saling menguatkan. Ia percaya, prestasi akademik akan lebih bermakna jika dibersamai dengan keteguhan spiritual dan kepedulian pada sesama. (Lus)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Murtihana-Rahma-Pratiwi-wisudawan-berprestasi-dari-Prodi-Ilmu-Hadis-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-Murti.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-08-15 10:04:222025-08-15 10:04:22Menjaga Keseimbangan Ilmu dan Spiritualitas di Bangku Kuliah

Merantau, Berjuang, dan Menemukan Manisnya Ilmu

13/08/2025/in Terkini /by Ard

Azmi Sani, wisudawan berprestasi dari Program Studi BSA Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Humas FAI UAD)

Azmi Sani, wisudawan berprestasi dari Program Studi Bahasa dan Sastra Arab Fakultas Agama Islam Universitas Ahmad Dahlan (BSA FAI UAD), menganggap kelulusan bukan sekadar akhir dari perjalanan kuliah. Ia menyebutnya sebagai babak baru setelah menempuh jalan panjang yang penuh pelajaran, tantangan, dan keberkahan.

Berasal dari Sorong Utara, Papua Barat, Azmi memutuskan merantau ke Yogyakarta untuk menuntut ilmu. Prinsip hidupnya sederhana, terinspirasi dari nasihat Imam Syafi’i yang mengatakan bahwa orang berilmu dan beradab tidak akan tinggal diam di kampung halaman. “Tinggalkan negerimu dan hiduplah di negeri orang. Berlelah-lelahlah karena manisnya hidup akan terasa setelah lelah berjuang,” ujarnya.

Salah satu momen paling berkesan selama berkuliah di UAD adalah ketika ia menjadi bagian dari tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Madinah UAD 2024. “Sebuah kesyukuran dan kehormatan bisa menjadi salah satu tim KKN Madinah UAD batch #1 ini,” tuturnya. Bagi Azmi, kesempatan itu tidak hanya menambah pengalaman, tetapi juga memperluas wawasan dan mengasah kemampuan bersosialisasi di lingkungan baru.

Perjalanan kuliah tentu tak lepas dari rasa jenuh, stres, dan kegagalan. Azmi memiliki cara tersendiri untuk menghadapinya. Saat jenuh, ia mengingat kembali tujuan awal merantau dan sesekali memberi jeda untuk penyegaran diri (self-refresh) dengan bepergian (hang out) atau wisata kuliner. Ketika stres, terutama menjelang ujian, ia memperketat jadwal belajar dan rutin meninjau ulang (review) materi. “Semakin sering kita meninjau ulang, semakin percaya diri kita menghadapi ujian,” katanya.

Ia melihat kegagalan sebagai bagian alami dari suatu proses. “Orang sukses itu harus bernyali untuk gagal. Mereka yang berani gagal tahu cara bangkit dan mencoba lagi sehingga di masa depan dapat lihai melihat peluang,” tuturnya.

Untuk adik-adik tingkatnya, ia berpesan agar tetap sabar dan semangat. “Maksimalkan segala potensi kalian, susun perencanaan masa depan dari sekarang, jangan melalaikan perkuliahan, dan tumbuhlah menjadi mahasiswa yang bermanfaat bagi siapa saja,” pesannya. (Lus)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Azmi-Sani-wisudawan-berprestasi-dari-Program-Studi-BSA-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-Humas-FAI-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-08-13 12:08:492025-08-13 12:08:49Merantau, Berjuang, dan Menemukan Manisnya Ilmu

Isah Fitriani: Perjuangan di Balik Gelar Wisudawan Berprestasi

12/08/2025/in Terkini /by Ard

Isah Fitriani, Wisudawan Berprestasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Isah)

Setiap mimpi, sekecil apa pun, layak untuk diperjuangkan. Kalimat itulah yang menjadi pengiring langkah Isah Fitriani selama menempuh pendidikan Magister Kesehatan Masyarakat di Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Lulus dengan IPK 3,97, ia dinobatkan sebagai wisudawan berprestasi setelah menorehkan berbagai capaian akademik dan nonakademik di tingkat daerah, provinsi, hingga nasional.

Perjalanan prestasi Isah dimulai pada tahun 2021 saat ia meraih Hibah Pendanaan PKM-PM Ditjen Dikti Kemendikbud RI, Juara II LKTI Nasional, dan Juara III Lomba Esai Nasional. Setahun berselang, ia dinobatkan sebagai Koordinator Daerah Terbaik Se-Wilayah 3 ISMKMI dan menyabet Juara I Lomba Esai Tingkat Provinsi. Ia juga meraih Juara II Lomba Penelitian Ilmiah pada Forum Ilmiah Tahunan dan Kongres Nasional IAKMI.

Prestasinya terus berlanjut. Pada 2024, Isah menorehkan predikat Peserta Terbaik B dalam Lomba Puisi Nasional. Puncak pencapaian terjadi pada 2025, saat ia meraih Juara I Lomba Presentasi Oral, Juara III Lomba Esai disertai predikat Best Poster dan Favorite Paper, Juara II Lomba Esai Nusantara Writing Festival 3, serta masuk 10 besar Lomba Artikel Ilmiah JoMaSSH FK UNY.

Di balik deretan penghargaan tersebut, Isah tentu menghadapi tantangan yang tidak ringan. Ia harus membagi waktu antara kuliah, menyelesaikan tesis, membantu administrasi skripsi di Prodi S-1 Kesmas, mengajar les privat, menjadi jurnalis di Bidang Humas dan Protokol UAD, mempersiapkan lomba, hingga menulis publikasi ilmiah.

Meski begitu, prinsipnya tetap teguh. “Gagal itu memang melelahkan, tetapi bukan berarti kau harus kehilangan masa depan. Bergeraklah, ciptakan perubahan, maka kau akan memperoleh keberhasilan. Kadang, kita harus berpura-pura kuat di tengah keramaian, tetapi apa yang dijalani sepenuh hati tidak akan sia-sia,” ungkapnya.

Di masa depan, Isah berencana untuk terus berkarya di bidang promosi kesehatan dan ilmu perilaku, menjangkau daerah terpencil, mengangkat isu kesehatan yang luput dari perhatian, dan berkontribusi dalam pengembangan kebijakan serta media promosi kesehatan. Baginya, gelar magister ini merupakan awal dari perjalanan baru. Sebab, ia selalu meyakini bahwa setiap orang akan hebat dengan caranya sendiri dan ia memilih untuk hebat melalui kontribusinya di bidang kesehatan masyarakat. (Lus)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Isah-Fitriani-Wisudawan-Berprestasi-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-Isah.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-08-12 11:44:062025-08-12 11:44:06Isah Fitriani: Perjuangan di Balik Gelar Wisudawan Berprestasi

Nur Malika Ilma, Lulusan Berprestasi Prodi Biologi UAD dengan Segudang Prestasi

12/08/2025/in Terkini /by Ard

Nur Malika Ilma, Lulusan Berprestasi Prodi Biologi universitas Ahmad Dahlan (UAD) Raih Segudang Prestasi Nasional (Foto. Risa)

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembali mencatatkan lulusan berprestasi. Nur Malika Ilma, mahasiswi Program Studi Biologi asal Brebes, Jawa Tengah, resmi lulus pada tahun 2025 dengan predikat prestasi akademik. Mahasiswi yang akrab disapa Malika ini mengaku bangga sekaligus bersyukur dapat mengukir berbagai pencapaian selama masa studinya.

Sejak awal kuliah pada tahun 2021, Malika aktif mengikuti berbagai program kemahasiswaan tingkat nasional. Pada tahun 2023, ia bersama tim berhasil memperoleh pendanaan dalam ajang Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dan Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa). Di tahun yang sama, timnya meraih Juara I kategori Tim Pelaksana Terbaik dalam ajang Abdidaya. Semangatnya tidak berhenti di situ. Pada tahun 2024, Malika kembali lolos pendanaan PKM dan meraih Juara Harapan II di Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS).

Di balik deretan prestasinya, Malika mengakui bahwa tantangan terbesar selama kuliah adalah mengatur waktu secara efektif, membangun komunikasi dengan dosen, serta mengelola stres. Untuk mengatasinya, ia membuat jadwal harian, memanfaatkan daftar tugas (to-do list), rutin mengikuti jam konsultasi dosen, dan meluangkan waktu untuk aktivitas di luar akademik.

Selain nilai akademik yang tinggi, Malika mengaku bangga dapat aktif dalam berbagai perlombaan, khususnya yang diselenggarakan oleh kementerian maupun kampus. Ia menyebut orang tua sebagai sosok utama yang selalu memberi dukungan penuh, baik secara moril maupun materiil.

Motivasi terbesarnya adalah mengangkat derajat orang tua melalui pendidikan dan prestasi serta mewujudkan masa depan yang cerah. Ia berpesan kepada mahasiswa UAD lainnya untuk memanfaatkan waktu kuliah sebaik mungkin, berani mencoba peluang yang ada, tidak takut menghadapi hal baru, dan selalu menjalin hubungan baik dengan semua orang.

“Kesempatan tidak datang dua kali. Jangan pernah bosan belajar dan teruslah mencoba,” tutup Malika. (Risa)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Nur-Malika-Ilma-Lulusan-Berprestasi-Prodi-Biologi-universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Raih-Segudang-Prestasi-Nasional-Foto.-Risa.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-08-12 11:31:392025-08-12 11:31:39Nur Malika Ilma, Lulusan Berprestasi Prodi Biologi UAD dengan Segudang Prestasi

Alfi Pujiasih, Mahasiswi PBSI UAD Asal Sintang, Raih Predikat Wisudawan Terbaik dengan IPK 3,96

08/08/2025/in Terkini /by Ard

Alfi Pujiasih, Mahasiswa PBSI Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Asal Sintang Raih Predikat Wisudawan Terbaik dengan IPK 3,96 (Foto. Alfi)

Di tengah gegap gempita prosesi wisuda Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang digelar di Jogja Expo Center (JEC), nama Alfi Pujiasih mencuat sebagai sosok inspiratif dari Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI). Lulusan asal Sintang, Kalimantan Barat, ini berhasil meraih gelar Wisudawan Terbaik Program Studi serta Peringkat Ketiga Terbaik di tingkat Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dengan capaian akademik nyaris sempurna, yakni IPK 3,96.

Alfi, putri ketiga dari pasangan Ngatimin dan Dalsi, menjalani kehidupan perkuliahan dengan sederhana namun penuh dedikasi. Ia bukanlah mahasiswi yang aktif dalam organisasi besar, tetapi kontribusinya tetap terasa. Ia terlibat dalam kepanitiaan P2K Fakultas selama dua tahun berturut-turut, menjadi koordinator acara Pentas Aksara dalam mata kuliah Apresiasi Puisi, serta ikut dalam tim P2MW Nasional melalui proyek Hearoo Healthy Frozen Food yang didanai pemerintah.

Ketertarikannya pada dunia kebahasaan membawa Alfi memilih PBSI sebagai tempatnya bertumbuh. Ia percaya, prospek kerja lulusan PBSI sangat luas, baik sebagai guru, dosen, maupun profesi lain yang berkaitan dengan bahasa. “Bahasa Indonesia akan selalu punya tempat dalam pendidikan dan itu memberi peluang jangka panjang,” ujarnya.

Baginya, menjadi wisudawan berprestasi adalah pencapaian paling membanggakan selama masa kuliah. Ia bahkan tidak pernah membayangkan namanya akan disebut di antara yang terbaik saat pelepasan wisuda. Lebih dari sekadar gelar, pencapaian ini ia persembahkan sepenuh hati untuk kedua orang tuanya, yang menjadi sumber semangat dan doa tanpa henti.

Salah satu tokoh yang menginspirasinya adalah Fiersa Besari, yang menurutnya banyak mengajarkan tentang hidup, perjalanan, dan cara memaknai proses. Alfi sendiri juga belajar banyak dari pengalaman hidup jauh dari rumah. Merantau membentuknya menjadi pribadi yang lebih terbuka, tangguh, dan percaya diri.

Ia berpesan kepada mahasiswa lain agar tidak takut mengambil peran di luar perkuliahan. Menurutnya, memperluas relasi dan pengalaman adalah bagian penting dari pembelajaran. “Tetapkan prioritas, kelola waktu dengan bijak, dan tetap nikmati masa kuliah. Setiap orang punya cara terbaiknya masing-masing untuk berkembang,” ujarnya. (Mawar)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Alfi-Pujiasih-Mahasiswa-PBSI-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Asal-Sintang-Raih-Predikat-Wisudawan-Terbaik-dengan-IPK-396-Foto.-Alfi.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-08-08 10:29:512025-08-08 10:29:51Alfi Pujiasih, Mahasiswi PBSI UAD Asal Sintang, Raih Predikat Wisudawan Terbaik dengan IPK 3,96

Perjalanan Tira Oktavianda: Dari Atlet Silat ke Delegasi Nasional

08/08/2025/in Terkini /by Ard

Tira Oktavianda, Wisudawan Berprestasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Tira)

Menurut Tira Oktavianda, mahasiswi Program Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Agama Islam, Universitas Ahmad Dahlan (PAI FAI UAD), menjadi wisudawan berprestasi bukan hanya soal nilai. Ia menorehkan prestasi gemilang di bidang nonakademik, khususnya di dunia pencak silat dan pengembangan diri.

Beberapa piala dan medali turut menghiasi perjalanan Tira selama masa kuliah. Di antaranya: Juara I Kejuaraan Nasional Pencak Silat Borneo Championship I 2024; Juara I Kategori Seni dan Tanding Kejuaraan Nasional Pencak Silat Sunan Kalijaga Cup IV 2024; Juara I Tanding Kelas C Putri Kejuaraan Nasional Pencak Silat UPY Cup IV 2023; dan Juara Umum I Turnamen Lampung Championship VI Piala Menpora RI 2023.

Namun, tahun 2024 menjadi titik balik. Di tengah berkembangnya prestasi, Tira harus vakum dari dunia pencak silat karena kondisi kesehatan yang memaksanya istirahat total (bed rest) selama sebulan. Hal tersebut membuatnya berpikir ulang dan memilih fokus pada akademik serta pengembangan diri di bidang lain.

“Saya sempat merasa sangat terpuruk (down), seperti ‘ya sudahlah, sampai di sini saja prestasiku’. Tetapi, setelah pulih, saya sadar masih banyak potensi lain yang bisa saya kembangkan selain di pencak silat,” ungkap Tira.

Pilihan itu membawanya ke pengalaman baru. Ia dipercaya menjadi delegasi LLDIKTI Wilayah V dalam Latihan Kepemimpinan Manajemen Mahasiswa (LKMM) Nasional yang diadakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek). Dari ratusan peserta di tingkat wilayah, hanya lima orang yang ditunjuk ke tingkat nasional dan Tira adalah salah satunya.

“Saya ini tipe anak yang tidak bisa diam. Kalau tidak sibuk dengan hal positif, saya takut malah terseret ke hal-hal negatif. Jadi, ikut lomba, menjadi delegasi, sampai menjadi volunteer itu semua bagian dari cara saya untuk tetap produktif dan berkembang,” tuturnya.

Di balik semangat dan ketangguhannya, ada sosok yang menjadi pendorong terbesar bagi Tira. “Ibu adalah garda terdepan saya. Apa pun yang saya mau coba, beliau selalu dukung. Di kampus, awalnya pelatih pencak silat banyak berjasa, tetapi setelah vakum, justru Pak Caraka dan tim PKK BIMAWA juga banyak membantu saya menemukan potensi lain,” katanya.

Berkat lingkungan positif, Tira berhasil menguasai berbagai kemampuan baru, dari public speaking, kepemimpinan, hingga manajemen acara nasional. Tak hanya dikenal sebagai jawara silat, ia juga dikenal profesional dan siap menghadapi dunia kerja dengan bekal yang tak kalah kuat dari prestasi akademik. (Lus)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Tira-Oktavianda-Wisudawan-Berprestasi-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-Tira.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-08-08 10:18:252025-08-08 10:18:25Perjalanan Tira Oktavianda: Dari Atlet Silat ke Delegasi Nasional

Cerita Asra Al Habib: Dari Santri hingga Menjadi Atlet Berprestasi

08/08/2025/in Terkini /by Ard

Asra Al Habib, Wisudawan Berprestasi Universitas Ahmad Dahlan (Foto. Asra)

Membagi waktu antara kuliah, pesantren, dan latihan fisik bukanlah hal yang mudah. Tetapi, bagi Asra Al Habib, wisudawan Program Studi Ilmu Hadis Fakultas Agama Islam Universitas Ahmad Dahlan (FAI UAD), hal itu adalah keseharian yang dijalani dengan penuh komitmen dan kesadaran diri.

Selama masa kuliah, Asra menorehkan beberapa prestasi di bidang karate. Ia berhasil meraih: Juara 2 Kumite Senior -67 kg Putra – Festival & Open Tournament Karate Atmajaya Cup I 2023, Juara 2 Kumite -67 Mahasiswa-Karyawan Putra – Gadjah Mada Open Karate Championship 2023, Juara 2 Kumite Perorangan Mahasiswa/Karyawan -67 kg Putra – International Karate Championship Yogyakarta Open Tournament III 2023, Juara 3 Male Senior Individual Kumite -84 kg – International Garuda Karate Championship “Ratu Kalinyamat Cup” 2023, dan Juara 2 Kumite -75 kg Male – Bali Badung Open Karate International Championship 2023.

Pencapaian tersebut diraih dengan penuh perjuangan. Di balik medali yang didapat, ada keseharian padat yang harus dijalani: menjaga IPK di atas 3,87, menyimak hafalan Al-Qur’an di pondok pesantren mahasiswa di Tamanan, serta menjalani latihan fisik yang disiplin sebagai atlet nasional. “Kadang saya berperan sebagai santri, kadang sebagai mahasiswa, dan kadang sebagai atlet. Mengelola waktu adalah tantangan yang nyata,” ujar Asra.

Motivasi terbesarnya datang dari keyakinan bahwa masa muda adalah waktu terbaik untuk menanam nilai, keterampilan, dan pencapaian yang akan dibutuhkan di masa depan. “Usia muda adalah waktu menanam benih. Hasilnya akan kita panen nanti. Saya tidak ingin masa ini lewat begitu saja tanpa karya,” tuturnya.

Asra mengakui bahwa menyusun skala prioritas dan mengorbankan sebagian kenyamanan adalah harga yang harus dibayar untuk semua prestasi. Namun, ia tidak sendiri. Sosok orang tua menjadi penyemangat utama dalam tiap langkahnya. “Orang tua saya selalu mendoakan yang terbaik. Mereka fondasi saya,” tuturnya.

Tak lupa, ia juga menyampaikan terima kasih kepada Senpai Diva Violina, S.Kom., pelatih karate yang menurutnya sangat sabar dan disiplin. “Tanpa bimbingan beliau, mungkin saya tak akan sejauh ini. Beliau sangat berjasa dalam membentuk mental dan kemampuan saya,” ungkapnya. (Lus)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Asra-Al-Habib-Wisudawan-Berprestasi-Universitas-Ahmad-Dahlan-Foto.-Asra.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-08-08 10:10:322025-08-08 10:10:32Cerita Asra Al Habib: Dari Santri hingga Menjadi Atlet Berprestasi

Zalfadhia: Setiap Langkah Menjadi Cerita, Hari Ini Adalah Salah Satunya

06/08/2025/in Terkini /by Ard

Zalfadhia Luthfia Oemardy, wisudawan Program Studi Teknologi Pangan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Zalfa)

Menjadi wisudawan tentu menjadi momen penuh makna, termasuk bagi Zalfadhia Luthfia Oemardy. Mahasiswi Program Studi Teknologi Pangan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) ini percaya bahwa setiap proses, sekecil apa pun itu, akan menjadi bagian penting dari cerita panjang hidup seseorang. “Setiap langkah yang saya ambil selama kuliah adalah cerita. Dan hari ini, wisuda, adalah salah satu langkah penting yang saya syukuri,” ujar Zalfa, sapaan akrabnya.

Zalfa menyelesaikan studinya dengan aktif mengikuti berbagai kegiatan kemahasiswaan. Ia pernah menjabat sebagai Koordinator Departemen Komunikasi dan Informasi di Himpunan Mahasiswa Teknologi Pangan (HMTP), menjadi tim pelaksana dalam Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) tahun 2023, serta tergabung dalam Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) tahun 2024. Selain itu, ia juga berkesempatan mewakili kampus dalam ajang KMI Expo XV 2024 di Universitas Halu Oleo dan ABDIDAYA PPK Ormawa 2023 di Universitas Jember. Baginya, kampus bukan hanya tempat belajar teori, melainkan ruang untuk berproses, berinteraksi, dan bertumbuh bersama.

“Motivasi saya selama kuliah adalah menyelesaikan dengan baik apa yang telah saya mulai. Saya percaya pendidikan tidak hanya membuka wawasan, tetapi juga membentuk pola pikir dan membuka banyak kesempatan di masa depan,” tuturnya. Di balik semangatnya, ada sosok keluarga yang menjadi kekuatan utama. Ia menyebut kedua orang tuanya, terutama ibu dan ayah, sebagai tokoh paling berperan dalam perjalanan pendidikannya.

Menyeimbangkan akademik, tanggung jawab keluarga, dan aktivitas organisasi menjadi tantangan besar selama masa kuliahnya. Namun, dengan disiplin, manajemen waktu yang baik, serta penetapan skala prioritas, semua bisa ia lewati. “Saya mencoba menyelesaikan semua tugas secepat mungkin dan menjaga komunikasi yang baik agar semua tanggung jawab tetap berjalan tanpa saling mengganggu,” katanya.

Dukungan dari teman, dosen, dan lingkungan kampus sangat dirasakannya. Ia mengaku atmosfer kampus yang kondusif membuat proses belajar terasa menyenangkan. “Para dosen sangat mendukung, bukan hanya di kelas, tetapi juga dalam kegiatan luar akademik. Teman-teman juga menjadi penguat saat lelah dan menghadapi tantangan,” ujarnya.

Selama kuliah, Zalfa memetik banyak pelajaran hidup, salah satunya tentang konsistensi dan keterbukaan pada proses. Menurutnya, tidak semua hal berjalan mulus, namun dengan tanggung jawab dan kesabaran, hasil akan datang pada waktunya. Setelah lulus, ia berencana untuk terus mengembangkan diri, baik di dunia kerja maupun lewat pengembangan kemampuan personal. Ia ingin ilmunya memberi manfaat nyata dan berdampak bagi masyarakat.

Untuk mahasiswa UAD lainnya, ia menitipkan pesan sederhana namun penuh makna, “Gunakan waktu di kampus sebaik mungkin. Belajar, mencoba hal baru, dan terus berkembang agar siap memberi kontribusi bagi lingkungan sekitar.” (Adi)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Zalfadhia-Luthfia-Oemardy-wisudawan-Program-Studi-Teknologi-Pangan-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-Zalfa.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-08-06 10:54:342025-08-06 10:54:34Zalfadhia: Setiap Langkah Menjadi Cerita, Hari Ini Adalah Salah Satunya

Fani Melani: Pelajaran Terpenting dari Kuliah Adalah Menjadi Pribadi yang Seimbang

06/08/2025/in Terkini /by Ard

Fani Melani, Wisudawan Terbaik Prodi Bisnis dan Jasa Makanan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Fani)

Tidak pernah membayangkan akan menjadi yang terbaik di antara rekan seangkatannya, Fani Melani, mahasiswi Program Studi Bisnis Jasa Makanan Universitas Ahmad Dahlan (UAD), mengaku sangat bersyukur atas pencapaiannya. “Awalnya, saya hanya menargetkan bisa lulus tepat waktu, tidak pernah membayangkan akan menjadi lulusan terbaik,” ungkap Fani.

Lahir di Banjarnegara, Fani menyelesaikan studinya dalam waktu 3 tahun 8 bulan. Pencapaiannya bukanlah sesuatu yang mudah, apalagi ia menjalani pendidikan dengan latar belakang keluarga sederhana. Namun, justru kondisi itu menjadi pemacu semangatnya untuk maju. “Saya ingin menunjukkan bahwa dari desa pun, jika ada niat dan usaha, pasti ada jalan,” ujar Fani penuh keyakinan.

Dalam perjalanannya, Fani tidak hanya berjuang secara akademik, tetapi juga aktif dalam organisasi dan perlombaan. Ia dikenal aktif sebagai penerima Beasiswa Program Misi dan menjadi bagian dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) FEB UAD, tempat ia mengasah kepemimpinan dan manajemen organisasi. “Selama menjabat, saya dipercaya menjadi ketua bidang pertama di riset dan pengembangan keilmuan, lalu di bidang organisasi. Itu membentuk pola pikir dan strategi yang berbeda,” tuturnya.

Fani juga sempat mengukir prestasi nasional dengan meraih Juara I PKM-K dalam ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah tingkat nasional. Di tengah kesibukannya, ia terbiasa mengatur waktu melalui jadwal mingguan dan skala prioritas. “Saya sudah terbiasa membagi waktu sejak awal kuliah, apalagi sejak menjadi mahasiswa beasiswa yang juga harus aktif di persyarikatan,” kata Fani.

Meskipun perjalanan akademiknya penuh dinamika, Fani merasa didampingi oleh banyak pihak. Ia menyebutkan peran penting orang tua, almarhum Pembina SMK-nya, rekan-rekan kontrakan yang saling menguatkan, serta para dosen yang memberikan dukungan luar biasa. “Saya sangat berterima kasih kepada Ibu Marsudi Endang Sri Rejeki selaku dosen pembimbing skripsi saya. Beliau sangat mendukung, membimbing dengan cepat dan penuh perhatian, sehingga membuat proses skripsi justru menjadi pengalaman yang menyenangkan,” ujarnya.

Lebih dari sekadar pencapaian nilai, Fani menyebut bahwa pelajaran terpenting selama kuliah di UAD adalah bagaimana menjadi pribadi yang seimbang. “Saya merasa perjalanan ini bukan hanya tentang bekal dunia, tetapi juga akhirat. Berkuliah di UAD memberi saya lebih dari yang saya harapkan,” tutupnya. (Adi)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Fani-Melani-Wisudawan-Terbaik-Prodi-Bisnis-dan-Jasa-Makanan-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-Fani.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-08-06 10:45:152025-08-06 10:45:15Fani Melani: Pelajaran Terpenting dari Kuliah Adalah Menjadi Pribadi yang Seimbang

Oktaviani: Perjuangan Hari Ini Akan Jadi Cerita Hebat di Masa Depan

05/08/2025/in Terkini /by Ard

Oktaviani Nur Istiqomah, Wisudawan Berprestasi Akademik Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Okta)

Bagi Oktaviani Nur Istiqomah, menjadi wisudawan berprestasi bidang akademik bukanlah sekadar tentang predikat, tetapi tentang dedikasi, kerja keras, dan komitmen untuk terus menebar kebermanfaatan. Mahasiswa Program Studi Hukum Universitas Ahmad Dahlan (UAD) ini berhasil menyelesaikan studinya dalam waktu 3 tahun 9 bulan dan dinobatkan sebagai salah satu wisudawan berprestasi bidang akademik pada Wisuda Periode IV Tahun Akademik 2024/2025.

Okta, begitu ia biasa disapa, mengaku tak pernah membayangkan akan sampai pada titik ini. “Saya merasa bahagia dan terharu karena tidak menyangka bisa meraih penghargaan ini. Ini seperti hadiah terbesar untuk diri saya dan keluarga,” ujarnya.

Sejak awal perkuliahan, ia sudah terbiasa menyeimbangkan banyak hal. Selain kuliah, ia aktif dalam organisasi dan pekerjaan, yang semuanya harus dikelola dengan cermat. Dengan menyusun jadwal mingguan dan memprioritaskan akademik, Okta mampu menjaga keseimbangan itu. “Saya selalu memulai dari yang paling penting agar tidak mengorbankan satu hal demi hal lainnya,” jelasnya.

Sosok yang paling berperan dalam perjalanannya adalah kedua orang tuanya. “Mereka selalu mendukung saya untuk belajar dan berbagi manfaat. Nasihat mereka menjadi pegangan saya untuk terus bergerak maju,” ungkapnya penuh haru.

Prestasi akademik dan nonakademik yang berhasil diraih Okta pun tak sedikit. Ia tercatat sebagai Juara I Mahasiswa Berprestasi Tingkat Universitas pada 2023, mendapatkan pendanaan Program Penguatan Kapasitas Ormawa (PPK Ormawa) di tahun yang sama, serta pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa Riset Sosial Humaniora (PKM-RSH) pada 2024. Namun, yang paling membekas bagi Okta adalah bagaimana pencapaian tersebut berdampak tidak hanya bagi dirinya, tetapi juga bagi komunitas yang ia libatkan.

Lingkungan UAD, menurutnya, turut menjadi faktor pendukung yang luar biasa. Baik para dosen maupun teman-teman kampus, semuanya berperan dalam membantu pencapaiannya. “Kampus ini memberi saya ruang untuk tumbuh. Para dosennya selalu memfasilitasi dan mendorong saya untuk terus mencoba hal baru,” ujarnya.

Saat ditanya tentang pelajaran paling berharga selama kuliah, Okta menjawab lugas. “Menuntut ilmu memang penting, tetapi jangan lupa ibadah. Itulah hal yang selalu saya ingat dari para dosen di UAD, bahwa kehidupan dunia dan akhirat itu seharusnya saling melengkapi,” tuturnya.

Sebagai penutup, Okta berharap mahasiswa lain dapat terus semangat dalam menempuh pendidikan dan tak takut untuk mencoba berbagai peluang yang ada. “Tetaplah belajar dan jangan pernah menyerah. Semua perjuangan yang kita lakukan hari ini akan menjadi cerita hebat di masa depan,” pungkasnya. (Adi)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Oktaviani-Nur-Istiqomah-Wisudawan-Berprestasi-Akademik-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-Okta.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-08-05 12:13:002025-08-05 12:13:00Oktaviani: Perjuangan Hari Ini Akan Jadi Cerita Hebat di Masa Depan
Page 1 of 7123›»

TERKINI

  • Pentingnya Komunikasi dan Manajemen Pemasaran bagi Petani Melon di Magelang15/08/2025
  • FORSIKIP UAD Gelar Pendampingan bagi Calon Mahasiswa Baru KIP-Kuliah 202515/08/2025
  • PPK Ormawa HMTI UAD Jalankan Program Pengabdian di Kalurahan Srigading15/08/2025
  • Menjaga Keseimbangan Ilmu dan Spiritualitas di Bangku Kuliah15/08/2025
  • PBSI UAD Gelar Sosialisasi Kurikulum 202515/08/2025

PRESTASI

  • Tim UAD Raih Juara III Lomba Kreasi Layar di Jambore Koperasi Nasional 202514/08/2025
  • Mahasiswa UAD dari Perwakilan Kontingen DIY Raih Dua Kategori Juara pada Ajang Tapak Suci World Championship 2nd di Malang13/08/2025
  • Mahasiswa UAD Raih Dua Penghargaan pada Kompetisi Publikasi Artikel Ilmiah Tingkat Nasional11/08/2025
  • Mahasiswa UAD dari Perwakilan Kontingen DIY Raih Juara I pada Ajang Tapak Suci World Championship 2nd di Malang11/08/2025
  • PSM Ahda Gitana Harumkan Nama UAD di BICF 202511/08/2025

FEATURE

  • Organisasi sebagai Rumah Bertumbuh12/08/2025
  • Tujuh Pintu yang Mengundang Setan ke Hati02/08/2025
  • Burnout di Balik Jas Putih: Siapa yang Peduli?28/07/2025
  • Tantangan Hafiz dalam Meraih Medali Kyorugi Senior Putra U-5426/07/2025
  • Cerita Mahasiswa Hukum UAD Raih Medali Perak Kyorugi Senior Putri U-5323/07/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top