Pemanfaatan Limbah Rambut Jagung Jadi Pangan Fungsional
Jagung merupakan salah satu hasil pertanian yang melimpah di Dusun Karangmojo A. Berdasarkan hasil diskusi dan observasi langsung dengan Sri Madani selaku Kepala Dukuh, didapatkan informasi bahwa selama ini pemanfaatannya hanya pada buahnya saja. “Limbahnya, seperti rambut belum dimanfaatkan di sini,” ungkapnya.
Perlu diketahui, kandungan manfaat jagung tidak hanya pada buahnya saja, tetapi rambutnya juga memiliki berbagai kegunaan bagi tubuh. Di antaranya antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas dan stres oksidatif yang dapat menyebabkan penyakit degeneratif seperti penyakit jantung, kanker, hipertensi, dan diabetes. Khasiat rambut jagung dapat diperoleh dengan mengolahnya menjadi minuman herbal.
Sosialisasi pemanfaatan rambut jagung ini dilakukan oleh mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang tergabung dalam tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler 101 Unit XXV.B.1. Bertempat di Balai Padukuhan Karangmojo A, Paliyan, Grogol, Gunungkidul, pada Sabtu, 25 Februari 2023, kegiatan itu dihadiri oleh masyarakat dusun setempat. Mereka praktik mengolah rambut jagung menjadi minuman herbal berupa wedang uwuh.
Bahan-bahan yang diperlukan untuk minuman herbal ini adalah rambut jagung, daun pandan, cengkih, gula, garam, jahe, serai, kayu manis, dan air. Pembuatan wedang uwuh dilakukan dengan merebus semua bahan selama 15 menit hingga mendidih. Minuman ini memberikan rasa hangat, berwarna kuning kemerahan, dan memiliki aroma harum yang berasal dari daun pandan serta rempah lainnya.
Tujuan adanya sosialisasi adalah untuk mengedukasi masyarakat mengenai manfaat rambut jagung sebagai pangan fungsional yang baik bagi kesehatan tubuh. Selain itu, dapat juga menjadi bekal dalam berwirausaha, mengingat saat ini banyak konsumen berminat pada pangan yang tidak hanya mempunyai komposisi gizi, tetapi juga harus memiliki fungsi fisiologis tertentu bagi tubuh. Dengan peluang berwirausaha yang terbuka dari pemanfaatan olahan minuman herbal, maka dapat menghasilkan keuntungan lebih untuk kelompok tani ataupun masyarakat sekitar. (roy)