Logo Program Pengenalan Kampus (P2K) Fakultas Sastra, Budaya, dan Komunikasi (FSBK) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Gambar: Istimewa)

Dalam rangka menyemarakkan Program Pengenalan Kampus (P2K) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) 2022, panitia P2K Fakultas Sastra, Budaya, dan Komunikasi (FSBK) UAD telah resmi merilis logo P2K FSBK pada Minggu, 21 Agustus 2022 melalui Instagram @p2k_fsbkuad. Pada tahun ini, mereka menggunakan tagline cakradaya dan mengusung tiga komponen atau ikon dasar dalam logonya.

Muhammad Daffa Ramadhan selaku Ketua P2K FSBK UAD menjelaskan tagline cakradaya merupakan perpaduan dari dua kata yaitu “cakrawala” berarti luas atau langit sehingga diibaratkan FSBK sebagai wadah untuk melakukan berbagai hal di dalamnya. Kata berikutnya adalah “budaya” yang diambil dari salah satu kata FSBK itu sendiri.

Kemudian, terdapat tiga komponen dasar pada logo P2K FSBK UAD. Pertama, bulan sabit melambangkan pembaruan, karena bulan sabit akan menampakkan sabitnya pada saat bulan baru. Dalam hal pembaruan, panitia mempresentasikan pada generasi UAD yang membawa ilmu dan latar belakang berbeda-beda di lingkup kampus.

Kedua, gunungan wayang yang diartikan sebagai kehidupan manusia. Memiliki bentuk yang lancip ke atas, ia melambangkan makin tinggi ilmu dan makin menua, maka manusia akan mengerucut dalam arti manunggal jiwa, rasa, cipta, karsa, dan karya. Dalam kehidupan, manusia juga makin dekat dengan Maha Pencipta. Pada elemen ini, panitia sekaligus memanfaatkan sebagai representasi dari literasi budaya.

Komponen ketiga yaitu daun pisang. Seperti diketahui, pohon pisang pantang mati sebelum berbuah, kecuali jika ditebang. Dari filosofi tersebut, panitia berharap agar para generasi baru UAD sebelum ajal menjemput, kehadirannya di dunia bisa memberi dan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat, serta selalu semangat dalam berbagai situasi dan kondisi. Daun pisang di sini juga representasi dari keberlangsungan ekosistem lingkungan berkenaan dengan konsep P2K UAD 2022 yaitu ekoliterasi.

Tidak cukup sampai di situ, pada logo P2K FSBK UAD terdapat pula tiga warna berbeda yaitu kuning jingga, ungu, dan hijau. Kuning jingga merupakan bentuk representasi dari warna almamater UAD, ungu adalah warna dari FSBK, dan warna hijau sebagai bentuk ekosistem lingkungan serta kesuburan senada konsep logo dari panitia pusat P2K UAD 2022. (guf)

uad.ac.id

Pembukaan Program Pengenalan Kampus (P2K) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Humas UAD)

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pada Rabu, 13 September 2022, sukses menyelenggarakan Opening Ceremony Program Pengenalan Kampus (P2K) 2022 yang digelar di Gedung Olahraga Among Raga. Agenda tersebut dibuka secara simbolis oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat (Ketum PP) Muhammadiyah, Prof. Dr. K.H. Haedar Nashir, M.Si., Rektor UAD Dr. Muchlas M.T., dan Presiden Mahasiswa (Presma) Andar Adi Satria. Dilakukan pula penyematan jas almamater kepada empat perwakilan Dahlan dan Walidah Muda (sebutan bagi mahasiswa baru UAD).

Pada pembukaan tersebut, sebanyak 6.982 mahasiswa baru secara serentak berdiri seraya mengepalkan tangan kiri ke atas untuk mengucapkan sumpah mahasiswa dengan dikomando Presma UAD.

Dafina Ajrina, Walidah Muda yang berasal dari Fakultas Kedokteran mengungkapkan kebahagiaannya bisa mengikuti secara langsung pembukaan P2K ini. “Pembukaannya seru banget, terlebih kami mendapat banyak wejangan langsung dari para pembicara yang hebat dan berpengalaman,” ujarnya.

Kesan selanjutnya disampaikan oleh Dahlan Muda Fakultas Psikologi, Muhammad Fauzan, “Kegiatan ini bagi saya cukup bergairah ya. Dari beberapa penampilan dan serangkaian agenda tadi saya sebagai mahasiswa baru bisa mengenal lebih dekat kegiatan-kegiatan di UAD. Soalnya, sebelum masuk ke UAD, ekspektasi saya tentang UAD itu sama seperti kampus-kampus swasta pada umumnya. Setelah acara ini saya jadi tahu kalau UAD jauh lebih keren dari dugaan saya sebelumnya.”

“Selain mendapat ilmu umum, keunggulan UAD membuat mahasiswanya juga mendapat ilmu agama. Seperti yang disampaikan oleh Haedar bahwa manusia itu harus terus menuntut ilmu, baik itu ilmu umum dan ilmu agama harus berdampingan,” tambahnya.

Senada dengan itu, Mutia Mailana Abdilah, mahasiswa Program Studi Gizi menuturkan banyak hal positif yang didapat sebagai pelajaran seperti kekompakan, baik antarkelompok hingga fakultas. Banyak pula agenda yang memberikan motivasi.

Terakhir, saat ditanya rencana setelah perkuliahan dimulai, ia mengutarakan niatnya ingin meningkatkan kapasitas pribadi yang berguna dengan mengikuti organisasi dan kegiatan-kegiatan di UAD, terutama tentang ilmu gizi. (guf)

uad.ac.id

Pameran Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) pada P2K Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Humas UAD)

Program Pengenalan Kampus (P2K) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) 2022 sudah memasuki hari kedua pada Rabu, 14 September 2022. Hari kedua merupakan Hari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), sehingga mahasiswa baru diperkenalkan mengenai UKM yang ada di UAD. Harapannya, selepas acara ini mahasiswa baru tertarik untuk bergabung dengan UKM yang sesuai dengan passion atau kesukaan mereka. Selain itu, ada beberapa UKM yang unjuk bakat di atas panggung. Di antaranya UKM tari, musik, lensa, poros, paduan suara, taekwondo, dan sebagainya.

Indah selaku pendamping dari Fakultas Psikologi menjelaskan, “Hari ini berbagai pementasan dari seluruh UKM ditunjukkan kepada mahasiswa baru. Setelah itu, mereka diberikan tugas mengunjungi setiap stan yang ada untuk meminta cap atau stempel. Tugas yang sudah selesai bisa dikumpulkan, dan mahasiswa baru diperbolehkan pulang. Berhubung hari ini merupakan Hari UKM, jadi pulangnya tidak terlalu sore.”

Salah satu mahasiswa baru bernama Sofia mengaku sangat senang bisa mengikuti semua rangkaian Hari UKM. “Seluruh rangkaian acara hari ini sangat seru dan menyenangkan karena mahasiswa baru diperlihatkan UKM yang ada di UAD. Selain itu ada juga penugasan yang asyik, kami harus mendapatkan cap atau stempel dari seluruh stan UKM hanya dalam waktu sepuluh menit,” kata Sofia.

Ketika ditanya adakah ketertarikannya dengan UKM yang ada, Sofia menjawab, “Nantinya, saya ingin masuk UKM taekwondo dan karate.”

Kegembiraan lainnya juga disampaikan oleh Osel. “Saya pun merasa sangat senang di acara Hari UKM Fakultas Psikologi ini. Kami tidak terlalu capai dan tugasnya hanya mengumpulkan bukti berupa cap/stempel dari setiap UKM. Berbeda dengan hari kemarin yang pulangnya sore. Selain itu, penampilan dari anggota UKM sangat keren. Akhirnya, saya tertarik masuk di UKM tari, karena dari kecil saya senang menari,” ucapnya. (ctr)

uad.ac.id

Talkshow UADGOV dalam Opening Ceremony Program Pengenalan Kampus (P2K) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Humas UAD)

Lembaga kemahasiswaan merupakan sebuah wadah bagi mahasiswa untuk dapat mengembangkan dirinya sesuai minat dan bakat yang dimiliki. Melalui sesi Talkshow UADGOV dalam rangkaian acara Opening Ceremony Program Pengenalan Kampus (P2K) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang digelar Selasa, 13-09-2022, Dahlan Muda diperkenalkan dengan lembaga mahasiswa yang ada di UAD.

Tiga perwakilan lembaga mahasiswa yaitu Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM), dan Mahkamah Konstitusi Mahasiswa (MKM) UAD hadir dalam kegiatan ini untuk memberikan gambaran kepada Dahlan Muda terkait organisasi di kampus. Dengan tema utama “Organisasi Menciptakan Aktivis Akademis dan Bernilai Islam”, sesi talkshow dipandu langsung oleh Alfreda Fathya.

Yang menarik dalam sistem lembaga kemahasiswaan di UAD adalah mereka menganut sistem trias politica. Sebuah konsep yang dicetuskan oleh Baron de Montesquieu pada tahun 1748 tentang pemisahan kekuasaan dalam kehidupan bernegara. Trias politica sendiri berasal dari bahasa Yunani yang terdiri atas kata tri berarti tiga, as yang berarti pusat atau poros, dan politica yang berarti kekuasaan.

Montesquieu membagi kekuasaan ini menjadi tiga yaitu kekuasaan eksekutif, legislatif, dan yudikatif, dengan harapan masing-masing bisa saling lepas tetapi tetap dengan kedudukan yang sederajat. Selanjutnya, mereka dapat saling mengawasi dan mengimbangi satu sama lain. Di UAD sendiri, kekuasaan eksekutif diwakili oleh BEM-U, kekuasaan legislatif oleh DPM-U, dan kekuasaan yudikatif dipegang oleh MKM-U.

Andar Adi Satria selaku Presiden Mahasiswa BEM UAD mengungkapkan bahwa konsep ini merupakan poin plus bagi lembaga kemahasiswaan di UAD. “Sangat jarang di universitas-universitas lain di Indonesia yang mengadopsi sistem trias politica dalam student government mereka,” tutur Andar.

Masing-masing dari lembaga tersebut kemudian memiliki fungsi tersendiri sesuai dengan ranah kekuasaan mereka. MKM-U sebagai pemegang kekuasaan yudikatif berperan sebagai pelaku kekuasaan kehakiman di tingkat universitas. Mereka memiliki wewenang untuk menyelesaikan sengketa pemilihan umum mahasiswa (pemilwa), menguji undang-undang, dan mengatasi permasalahan terkait keorganisasian. Dalam sesi talkshow, Ishkan Habibi selaku Ketua MKM UAD hadir sebagai perwakilan.

Untuk legislatif, dipegang oleh DPM-U, mereka memiliki beberapa fungsi di antaranya adalah fungsi advokasi, pengawasan, legislasi, dan politik jaringan. Sama halnya dengan pemegang kekuasaan legislatif pada umumnya, mereka memiliki wewenang untuk membuat undang-undang dan melakukan amendemen. Giovanno Lino selaku Wakil Ketua DPM UAD hadir dalam acara talkshow UADGOV.

Terakhir yaitu kekuasaan eksekutif yang diampu oleh BEM-U. Maka tidak heran jika Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) UAD juga memiliki seorang presiden mahasiswa yang saat ini dijabat oleh Andar Adi Satria sebagai representasi dari eksekutif. BEM-U bertugas untuk mengurus masalah internal dan juga eksternal di ranah universitas. Di dalamnya terdapat dua belas kementerian yang siap membantu kerja-kerja dari presiden dan wakil presiden mahasiswa. (tsa)

uad.ac.id